PROCES (AHP)
UDISUBAKTI CIPTOMULYONO
Teknik Industri ITS
1
METODE GROUP DECISION MAKING
Brain Storming
Delphi Method
Voting
AHP (Analytical Hierarchy
Process)
Multi Decider Multi Criteria
Nominal Group Techniques
FUNGSI
• Komunikasi
• Kolaborasi
• Kompromi
• Group Thinking
• Group Decision Making
2
KONSEP DASAR METODA DELPHI
Teknik pengambilan keputusan
kelompok (Group Decision Making)
dengan panel pakar
Proses terstruktur untuk pengumpulan
opini dan mengkomunikasikan
pengetahuan antar respondens dan
anggota panel
Dinamika keputusan dikembangkan
melalui quesionier dengan umpan
balik yang terkendali
Menstrukturkan komunikasi dan opini
secara dinamis sehingga membentuk
opini kelompok
Tidak ada
Konsensus
Ada konvergensi
Tahapan Metodologi pendapat SOLUSI
5
KONSEP
AHP
6
PROSEDUR
AHP
8
Membuat Struktur Hierarki
Overall
Performance
9
Menetapkan Pembobotan Prioritas Pada Setiap Tingkat
Nilai bobot relatif terhadap elemen keputusan/kriteria yang berada disetiap tingkat
hierarki yang lebih tinggi Bobot prioritas relatif pada setiap hierarkhi
Kinerja Total
W1 Goal C1 C2 C3 W
W2 W3
C1 A B w C2 A B w C3 A B w
A 1 XAB w1A
A 1 XAB w2A A 1 XAB w3A
10
Menetapkan Agregasi dan Sintesis AHP
Menghitung skore sintesis dari nilai bobot dari setiap tingkat hierarkis dan
elemen keputusan yang terkait
Kinerja Total
W1 W2 W3
Alternatif A Alternatif B
11
Evaluasi matrik perbandingan berpasangan : tolok ukur/intensitas
Menetapkan Skoring
Skala Saaty (1-9)
Tabel Skala
Pembobotan
TABEL SKALA AHP Prioritas
Skala Definisi Keterangan
1 Sama sama Bobot kepentingan elemen matriks
penting/disukai yang satu dinilai sama penting
dibandingkan elemen yang lain
3 Cukup penting/disukai Bobot kepentingan elemen matriks
yang satu dinilai cukup penting
dibandingkan elemen yang lain
5 Lebih penting/disukai Bobot kepentingan elemen matriks
yang satu dinilai lebih penting
dibandingkan elemen yang lain
7 Sangat penting/disukai Bobot kepentingan elemen matriks
yang satu dinilai sangat penting
dibandingkan elemen yang lain
9 Mutllak penting/disukai Bobot kepentingan elemen matriks
yang satu dinilai mutlak penting
dibandingkan elemen yang lain
H itu n g v ek to r p e m b o b o tan u n tu k
Id e n tifik asi A ltern a tif se tia p a ltern a tif p a d a se tia p k riteria
K e m b an g k a n m atrik s p erb a n d in g an
b e rp asan g a n u n tu k setip k rite ria T id a k 0 < C I< 0 ,1 0 L an ju tk an u n tu k
p a d a le v el = i + I k rite ria lain
No
No
0 < C I< 0 ,1 0 P ilih d a n u ru t altern a tif b e rd a
sa rk a n p ero leh a n sk o re terb e sa r
Ya
No
le v e l = n
Ya
A
P ro s e s A n a lis is H ira rk h is -A H P
13
Contoh Pemilihan Alternatif 3 Kriteria dan 3 Alternatif
Ultimate Goal
W1 W2 W3
15
b. Matriks Perbandingan Hasil Normalisasi
16
c. Matriks Perkalian Bobot x Nilai Matrix Perbandingan Awal
17
d. Kolom Jumlah Matriks Dibagi Bobot
18
e. Dicari Nilai Consistensi Indeks
maks n Lmaks n
CI
n 1 n 1 (maks n) Lmaks n
CI
n 1 n 1
Diperoleh
CI = ( 3,072 – 3 ) : ( 3 – 1 )
= 0,072/2
= 0,036
19
• Pengujian
Menguji Konsistensi
untuk stiap evaluasi perbandingan berpasangan
memenuhi konsistensi
• Indeks inkonsistensi (Saaty,1983) disarankan
tidak lebih 10 %
Inkonsistensi dan Transitivity
Konsistent : memenuhi konsep rasional/logika
deduktif
• Bila A>B
B>C
• Penarikan kesimpulan-logis :
A>C
Proses Keputusan MCDM : intransitivity
• A > B : A lebih baik
• B > C : B lebih baik
• A ? C : A belum tentu lebih baik dari C
20
Kelebihan
Pendekatan
AHP
Pendekatan
Tunggal
Iteratif
(Pengulangan) Kompleksitas
(deduktif)
Evaluasi Ketergan-
Konsensus tungan
AHP
Trade off
Analisis Hirarkhis
Skala
Sintesis
Pengukuran
(Intangible)
Konsistensi
21
TERIMA KASIH
ATAS PERHATIANNYA
22