Epidemiologi :
Studi Deskriptif
Studi Epidemiologi
Klasifikasi:
- Eksperimental vs Observasional
- Unit observasi: Individual vs Agregat
- Pengukuran: Longitudinal vs Cross-
sectional
- Cohort vs Case-control sampling
Experimental
– Peniliti mempunyai kontrol terhadap
pemaparan
Observational
– Peneliti mengamati pemaparan yg terjadi
secara secara alamiah (Peneliti tidak
memanipulasi pemaparan)
Types of Epidemiologic Studies
Ecologic Study
Disain Dasar pada Studi
Epidemiologi
Epidemiologi Deskriptif
– Menjelaskan distribusi masalah kesehatan
terutama berdasarkan faktor orang,
tempat dan waktu
Epidemiologi Analitik
– studi mengenai determinants dari
masalah kesehatan
Tujuan Studi Deskriptif
Untuk dapat menggambarkan distribusi penyakit
berdasarkan karakteristik populasi
Untuk evaluasi trend masalah kesehatan dan
membandingkan antara daerah
Untuk dapat memperhitungkan besarnya masalah
kesehatan sebagai basis perencanaan dan
evaluasi program
Untuk identifikasi masalah kesehatan yg nantinya
dilanjutkan dengan penelitian analitik untuk uji
hipotesa
Studi Deskriptif
11
Studi Ekologi
NZ
40
/100 000 women
USA
30 Can
Den
Swe
20 Nor UK
Net
Jam PR Ice
Fin FDP
10
DDP
Jap Rom Pol Hun
Nig Col
0
60
55
50
Incidence
45
40
35
30
Tahun
Secular trends
Perubahan frekuensi penyakit dalam jangka
waktu panjang
– Denominator
Kesalahan pada saat mengenumerasi populasi (Penghitungan
populasi yg beresiko bertambah akurat)
Perubahan sejati:
– Perubahan struktur umur populasi
– Perubahan survivorship
– Perubahan incidence penyakit (karena faktor lingkungan,
pekerjaan, dll)
Studi Ekologi
Ecological Fallacy
– rates of condition and risk factor are
aggregates for a geographical area
– we know the rates relate, but do not
know whether subjects who develop the
condition also have the risk factor
Studi Analitik
Objective:
– Testing hypothesis an association between
exposure and outcome
Prospective Cohort
Exposure Disease
x ?
o ?
Retrospective Cohort
Exposure Disease
x ?
o ?