Anda di halaman 1dari 12

Sit

em
Ad
Ne mini
Pe gara stras
rt- i
10

Public Personnel
Administration
Administrasi Kepegawaiaan Negara

GO!
Public Personnel Administration
Administrasi Kepegawaian Negara
Adalah :
Pengelolaan kepegawaian Negara atau Pegawai Negeri yang dikaji sebagai Ilmu dan Seni untuk
mempelajari proses penggunaan tenaga manusia, mulai penerimaan hingga pemberhentiannya.

ASN adalah pegawai yang bekerja pada instansi pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah.
ASN dipilih dan diangkat untuk menjalankan tugas-tugas pemerintahan dan digaji berdasarkan
peraturan perundang-undangan.

Merujuk pada Undang-Undang (UU) Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian
Kerja (PPPK) yang bekerja pada Instansi Pemerintah.
01 Dengan demikian, ASN
adalah semua pegawai
APARATUR SIPIL NEGARA A S N pemerintah baik yang
berstatus sebagai PNS
02 maupun PPPK

03
S PP
PN PK
Merupakan warga Negara adalah warga Negara Indonesia
Indonesia yang memenuhi syarat yang memenuhi syarat tertentu,
tertentu dan diangkat sebagai yang diangkat berdasarkan
pegawai ASN secara tetap oleh perjanjian kerja untuk jangka
Pejabat Pembina Kepegawaian waktu tertentu dalam rangka
untuk menduduki jabatan melaksanakan tugas
Pemerintahan Pemerintahan
UU No 5 tahun 2014
Fungsi, Tugas, dan Peran ASN
Sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan
Fungsi
publik, perekat dan pemersatu bangsa

Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat


Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
Tugas perundang-undangan; Memberikan pelayanan publik
yang profesional dan berkualitas Mempererat persatuan
dan kesatuan Negara Republik Indonesia

Peran Sebagai Perencana, Pelaksana, dan Pengawas Penyelenggaraan


tugas umum Pemerintahan dan Pembangunan Nasional melalui
pelaksanaan Kebijakan dan Pelayanan Publik yang Profesional,
bebas dari Intervensi Politik, serta bersih dari praktik korupsi,
kolusi, dan nepotisme

01 Setia dan taat kepada Pancasila, UUD 1945, NKRI,
dan pemerintah
Kewajiban
● ASN
02 Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa

● Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat


03 pemerintah

● Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan

● Melaksanakan tugas kedinasan

● Menunjukkan integritas dan keteladanan sikap,


perilaku.

● Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah NKRIA


01
Tuntunana Reformasi
UU no 22 Tahunu 1999 Kepegawaian

02 pasal 75

Standar, Norma dan Prosedur Mengenai PNS


03 1. Pengangkatan,
2. Pemindahan,
3. Pemberhentian,
4. Penetapan Pensiun,
5. Gaji,
6. tunjangan,
7. Kesejahteraan, dan
8. Hak dan kewajiban serta kedudukan Hukum PNS di Pusat
dan Daerah.
Reformasi system Manajemen SDM didasari Pada Prinsip Good
Governance :

● 1. Berdasarkan Visi Strategis.


● 2. Lebih Akuntabel.
● 3. Lebih Transparan.
● 4. Lebih Responsif.
● 5. Lebih Kompeten/ Profesioanal.
● 6. Lebih Berorientasi Pada Hasil.
● 7. Lebih Mengutamakan Supermasi Hukum.
● 8. Bersifat Desentralis dan Demokratis.
● 9. Lebih Partisipatif.
● 10.Lebih Berorientasi Pada Lingkungan, pasr, gender, Pengentasan
Kemiskinan, dan sebagainya. (Edralin, 1997)
Pokok-pokok Pikiran Perbaikan system
Manajemen SDM PNS DI Indonesia
Sistem Manajemen di Indonesia baru diperbaharui 25 Tahun :
UU No.8/74 menjadi UU No.43/1999.
Sistem perundang-undangan yang mengatur Manajemen kepegawaian
sangat lamban mengakomodasikan situasi, kondisi berbagai perubahan
atau adaptasi manajemen kepegawaian terus di sarankan dalam
berbagai literature manajemen sumber daya manusia (Lihat Bernardin
& Russel, 1993; Kramar, 1997; Noe dkk, 200; Dessler, 2000).
Sistem Manajemen SDM-PNS mengandung beberapa
kelemahan mendasar :
● 1. Lebih menonjolkan sisi administrative dari pada sisi manajemen khususnya manajemen SDM modern
● 2. Lebih bersifat sentralistis sehingga kurang mengakomodasikan nilai efisiensi dan efektivitas dalam
pencapaian tujuan organisasi dari masing-masing instansi baik di pusat maupun daerah.
● 3. Tidak terdapat prinsip check and balance dalam penyelenggaraan manajemen kepegawaian sehingga
mendorong terjadinya duplikasi baik di tinngkat pusat maupun di Daerah yang menghambat
prinsip akuntabilitas
● 4. Kurang didukung oleh system informasi kepegawaian yang memadai sehingga berpengaruh negative pada
proses pengambilan keputusan dalam manajemen kepegawaian.
● 5. Tidak mampu mengontrol dan mengaplikasikan prinsip system merit secara tegas
● 6. Tidak memberi ruang atau dasar hokum bagi pengangkatan jabatan non karier
● 7. Tidak mengakomodasikan dengan baik klasifikasi jabatan dan standar kompetensi sehingga
berpengaruh negative terhadap pencapaian kinerja organisasi dan individu
● 8. Kebereadaan komisi kepegawaian Negara kurang indenpenden dan tidak jelas kedudukannya
ASN memanfaatkan kewenangan untuk
menjalankan funngsi-fungsinya seperti :
● Pengangkatan,
● Pengangkatan,
● Pemberhentian,
● Pensiun.
UU No.43/1999
Fungsi-fungsi Manajemen SDM-PNS :
● 1. Perencanaan
● 2. Pengadaan
● 3. Pengembangan Kualitas
● 4. Penempatan
● 5. Promosi
● 6. Penggajian
● 7. Kesejahteraan
● 8. Pemberhentian

( lihat pasal 1, ayat 8, UU No.43 Tahun 1999, yang


merupakan perubahan dari UU No. 8 Tahun 1974) Pelaksanaan
masing-masing fungsi ini telah diatur dalam serangkaian Peraturan
Pemerintah (PP) seperti PP Nomor 96,97,98,99,100,101, Tahun 2000.
GOOD GOVERNANCE PRINSIP YANG
TERABAIKAN

● 1. Good Governance Dalam Perencanaan SDM,


● 2. Good Governance dalam proses pengadaan SDM,
● 3. Good Governanace dalam pengembangan Kualitas SDM,
● 4. Good Governance dalam Penempatan SDM,
● 5. Good Governance Dalam Promosi,
● 6. Good Governance dalam Penggajian,
● 7. Good Governance dalam Kesejahteraan SDM, dan
● 8.Good Governance dalam Pemberhentian SDM.

Anda mungkin juga menyukai