Neraca
Kelompok 4
Lidia (540200017)
Netti Novelia (540200026)
Yenny Alnionita (540200030)
Pengertian Anggaran Neraca
Tahap terakhir dalam siklus penyusunan anggaran keuangan adalah
menyiapkan anggaran neraca atau neraca yang dianggarkan. Neraca
adalah laporan yang sistematis tentang posisi aktiva (kekayaan),
kewajiban (utang), dan ekuitas (modal) perusahaan per tanggal
tertentu. Secara umum anggaran neraca atau neraca yang
dianggarkan adalah anggaran yang merencanakan keadaan keuangan
sebuah perusahaan pada suatu periode. Dalam anggaran neraca
tersebut tercantum jumlah kekayaan, jumlah utang, dan modal
sendiri dari sebuah perusahaan. Jumlah kekayaan terlihat pada bagian
aktiva, sedangkan jumlah utang dan modal sendiri terlihat pada
bagian pasiva.
Pengertian Anggaran Neraca
Dalam neraca jumlah kolom akitiva dan pasiva harus sama dan
seimbang. Penyusunan neraca yang dianggarkan bergantung pada
informasi yang terdapat dalam neraca saat ini, dan data yang
berada pada anggaran keuangan lain di anggaran individual.
Anggaran individual adalah anggaran yang membentuk anggaran
neraca (anggaran kas, anggaran piutang,anggaran persediaan,
anggaran aktiva tetap, anggaran utang, dan anggaran modal
sendiri) sehingga hubungan ketergantungan satu sama lain atas
komponen anggaran neraca menjadi jelas.
Selain itu, hal lain yang perlu diperhatikan dalam menyusun
neraca adalah urutan penyusunan rekening. Rekening-
rekening aktiva disusun berdasarkan urutan likuiditasnya,
yaitu taksiran kecepatan aktiva tersebut dapat dicairkan
menjadi uang tunai. Semakin mudah dan semakin cepat
suatu aktiva tertentu menjadi uang tunai, maka semakin
didahulukan posisi pencatatannya didalam neraca. Untuk
kewajiban, penyusunannya dimulai dengan kewajiban yang
lebih dulu jatuh tempo hingga yang paling lama jatuh tempo.
Informasi dan laporan yang diperlukan dalam penyusunan
anggaran neraca untuk suatu periode anggaran adalah
sebagai berikut :
3. Aktiva tetap berwujud, yaitu semua aktiva yang berumur lebih dari
satu tahun dan memiliki wujud fisik. Yang termasuk aktiva tetap
berwujud adalah tanah, peralatan kantor, kendaraan, mesin, dan lain-
lain.
4. Aktiva tetap tidak berwujud, yaitu semua aktiva yang tidak memiliki
wujud fisik tetapi memiliki manfaat nyata di dalam perusahaan.
Contohnya seperti goodwill, hak paten, hak cipta, merek dagang, dan
lain-lain.
5. Aktiva lain-lain, yaitu aktiva yang tidak dapat dikelompokkan pada jenis
aktiva sebelumnya. Contohnya seperti titipan kepada penjual,
bangunan dalam proses pengerjaan, dan lain-lain.
Elemen Anggaran Neraca
Kewajiban
Meliputi:
1. Utang lancar, yaitu kewajiban perusahaan yang akan jatuh tempo dalam waktu
setahun. Yang termasuk ke dalam utang lancar adalah utang usaha, utang wesel,
utang pajak, dan lain-lain.
2. Utang jangka Panjang, yaitu kewajiban Perusahaan yang jatuh tempo dalam waktu
lebih dari satu tahun. Yang termasuk ke dalam utang jangka panjang antara lain
utang bank, utang obligasi, dan lain-lain.
3. Pendapatan diterima di muka.
Ekuitas
Ekuitas perusahaan adalah ssemua kewajiban perusahaan kepada pemilik
perusahaan. Ekuitas pemilik terdiri dari modal atau modal saham, laba ditahan, dan
lain-lain.
Metode Penyusunan Anggaran Neraca