Anda di halaman 1dari 39

Dasar-dasar Terjadinya Reaksi

dan Relaps Kusta


Pembimbing : dr. H. Syahril R Lubis SpKK(K)
Reaksi Kusta
Reaksi kusta

Suatu episode akut dalam perjalanan kronis


penyakit kusta yg di anggap sebagai suatu
kelaziman atau bagian dari komplikasi
penyakit kusta
Faktor Pencetus
STRESS FISIK
Kehamilan
Masa nifas
Sesudah mendpt imunisasi,
Penyakit infeksi (malaria, kecacingan, karies gigi),
Anemia
Malnutrisi
Kelelahan
STRESS MENTAL
Anxietas

Gelaja klinis
Bengkak
Kemerah-merahan,
Perih dan nyeri pada lesi
Pada saraf,sering disertai kehilangan fungsi
Diagnosis dan Reaksi Kusta
Reaksi kusta
Tipe 1 Hipersensitifitas Seluler
Menyertai perubahan dalam tingkat kekebalan seluler
Penyakitnya mengalami pergeseran yang bersesuaian
sepanjang spektrum (reversal ataupun downgrading)

Tipe 2Hipersensitifitas Humoral


Tidak terkait dengan pergeseran sepanjang spektrum
Reaksi antigen-antibodi kompleks imun di tempat
depot antigen pada berbagai jaringan
fokus inflamasi akut

Tipe 3→ Fenomena Lucio


Lebih parah dari reaksi tipe 2
Vasculitis → M. Leprae didalam sel endotel vaskuler
Reaksi Tipe 1
Patogenesis
Imunologi
• Hipersensitivitas tipe IV Th1 yg disensitisasi
melepas sitokin

Kerusakan
Jaringan

Sitokin

Makrofag atau
sel Tc
• Reversalterjadi secara spontan
• Pada lepra BT subpolar Downgradingterjadi secara
• Sering setelah ↓basil →pengobatan spontan pada pasien yang tidak
• Kekebalan seluler↑ penyembuhan diobati & pasien yg pengobatannya
• ↓ untk mengalami kekambuhan
terputus krn suatu alasan
• Indeks bakterial ↓
Kehilangan CMI↓yang cepat
• Penyakit pasien bergeser dari
Indeks bakterial penyakit pasien
• BL/BB ke BTtes lepromin (+)
• Hipersensitifitas ↑  reaksi thd
bergeser dari BT spektrum dan tes
• antigen yang dilepas basil yg lepromin (-) Hipersensitifitas
• terbunuh seluler ↑  sekresi antigen basil yg
menggandakan diri ↑

Khas : warna keunguan, tapi bisa
juga sewarna kulit

Kulit : eritema, bengkak, nyeri dan


panas

Saraf : nyeri dan gangguan fungsi


saraf
Reaksi Tipe 2
Patogenesis

Respon
inflamasi
Kompleks imun
Brd di ekstravaskuler

Sirkulasi darah

Mengendap diberbagai
organ t’utama pada lokasi
yg >> M. leprae
Imunologi
• Hipersensitivitas tipe III

Kompleks Ag-Ab mengaktifkan komplemen dan respons


inflamasi melalui infiltrasi masif neutrofil
Lesi : lesi target, vesikel,
pustul, ulserasi atau nekrotik
Fenomena Lucio
• Pada pasien penderita lepra lucio→sebelum pengobatan
dimulai
• Lesi pink kecil pada kulit, batas tidak tegas, berbentuk
segitiga, nyeri bila dipalpasi→ berwarna gelap→ krusta
• Lesi inflamasi→bula→ ulserasi→jaringan parut
• Titer kompleks imun dan krioglobilin tinggi
• Histologi : nekrosis iskemik pada epidermis, oklusi pembuluh
darah dermis dalam oleh karena proliferasi endotel, tampak
kuman BTA yang banyak pada sel endotel.
Biasanya pada lutut nyeri, tidak
lunak, pinggir bergerigi, halo
eritema, berkrusta, sembuh →
parut, ulserasi
Penatalaksanaan Reaksi

• Lakukan identifikasi tipe reaksi


yang dialami dan derajat
reaksinya

Adanya lagopthalmos baru yang


terjadi dalam 6 bulan terakhir Reaksi
Adanya nyeri raba saraf tepi berat
Adanya kekuatan otot berkurang
dalam 6 bulan terakhir
Adanya rasa raba berkurang
dalam 6 bulan terakhir
Adanya bercak atau nodul yang
pecah
Adanya bercak aktif (meradang)
diatas lokasi saraf tepi
Prinsip Pengobatan Reaksi
Kusta ditujukan untuk:
• Mengatasi neuritis
• Mencegah kecacatan
• Membunuh kuman
penyebab
• Mengatasi nyeri
1. Pemberian Obat anti
reaksi
2. Istirahat atau
immobilisasi
3. Analgetik, sedatif utk
mengatasi nyeri
4. Obat anti lepra
diteruskan
Terapi Anti-Inflamasi

Reaksi berat
• Reaksi ringan •Reaksi tipe 1
• aspirin → 600 – 1200mg/ 4jam prednison/ prednisolon 40- 80mg
• Klorokuin→ 3 x 150 mg /hari dosis tunggal →↓ 5-10mg
• Kombinasi aspirin + klorokuin→ setiap 2/4 minggu → 10 mg kelang
satu hari
lebih baik→ dosis diturunkan bila
tipe BT → 2-6 bulan
ada perbaikan tanda dan gejala
tipe BL → 9 bulan
• Antimonial→ stibofen (8,5mg •Reaksi tipe 2
antimonial per 2ml)→ IM sekali prednison 20-40mg/hari
dalam 2 hari → total dosis < 30ml thalidomid→ obat pilihan
• Talidomid→ reaksi tipe 2→ neuritis Klofazimin→ pada pasien
dan iridosiklitis→ 400mg→ reaksi dengan pemakaian kortikosteroid
terkontrol →↓ 50mg yang tdk bsa dihentikan
Fenomena lucio→ terapi rifampisin
steroid
talidomid dan klofazimin
tidak efektif
Relaps Kusta
Timbulnya tanda dan gejala kusta pada pasien yng telah
menyelesaikan pengobatan yang adekuat, baik selama
pengawasan ataupun setelahnya
Relaps dini
Timbul akibat Relaps lambat
pengobatan yg tidak Timbul akibat adanya
adekuat atau kuman yg persisten
kemampuan obat yg dan mutan resisten
buruk dlm
>5 thn setelah RFT
membunuh M.
leprae
Etiopatogenesis
o gangguan fungsi makrofag utk memusnahkan
kuman yang didapat secara genetik
o akibat ketidakmampuan obat memusnahkan M.
Leprae persisten / resisten
Faktor yang mempengaruhi relaps

• Jenis Kelamin
• Tipe Kusta Awal
• Indeks bakteri awal
• Indeks bakteri saat penghentian fixed duration MDT
• Pengobatan MDT
• Monoterapi dapson sebelum MDT
• Pengobatan kortikosteroid
• Kehamilan
• Kemiskinan
• Imunoterapi
Manifestasi klinis
• lesi kulit makulo-papular, plak dan nodus
• Inflitrat sebelumnya menghilang→ lesi baru meluas, menebal,
eritematosa
• Penebalan dan kekakuan saraf
• Adanya saraf baru yg terkena
• Kusta tipe MB→ histoid.
Kriteria Diagnosis Menurut WHO
• Peningkatan Indeks bakteri ≥ 2 positif
• Perburukan klinis→ bercak, nodus, kerusakan saraf baru
• Peneliti lain→ infiltrat spesifik dengan BTA (+), BTA (+)
pada lesi yang sebelumnya (-) atau (+) pada lesi baru,
perluasan lesi lama < 6 bln pasca pengobatan MDT
Pemeriksaan Penunjang
Bakteriologi
• WHO : multiplikasi M Leprae→ peningkatan IB ≥ 2+ disertai perburukan
klinis

Histopatologi:
Relaps kusta MB → makrofag aktf baru berbentuk spindle berkelompok,BTA
utuh diantara BTA granular dan debris kuman, adneksa kulit atrofi
Relaps kusta PB → granuloma berupa kelompok kecil limfosit,sel epiteloid,
sel dantia langerhans

Serologi
Enzyme linked immuno- sorbent Assay (ELISA) → deteksi antibody IgM
terhadap PGL- 1 M. Leprae

Inokulasi pada telapak kaki mencit Food atau mouse food pads (MFP)
Terima kasih
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai