Amanatun avidah
H3A029065
Reaksi Lepra
Reaksi kusta atau reaksi lepra adalah suatu
episode dalam perjalanan kronis penyakit
kusta yang merupakan suatu reaksi
kekebalan (cellular response) atau reaksi
antigen-antibodi (humoral response) dengan
akibat merugikan penderita, terutama jika
mengenai saraf tepi karena menyebabkan
kerusakan saraf (cacat).
Lepra/Kusta/Morbus Hansen
Lepra merupakan penyakit infeksi yang
kronik, dan penyebabnya ialah
Mycobacterium leprae yang bersifat obligat
intraseluler.
Epidemiologi Lepra
Patogenesis Lepra
Kontak
Subklinis
90% Determinate
Sembuh
70% Indeterminate
I TT Ti BT BB BL Li LL
Klasifikasi Lepra
(Ridley & Jopling)
TT: Tuberkuloid polar, stabil
BT
LL
Klasifikasi Lepra (WHO)
Pausibasilar (PB) adalah kusta tipe
intederminate, TT, dan sebagian besar BT
dengan BTA negatif.
Multibasilar (MB) adalah kusta tipe LL, BB,
BL, dan sebagian BT dengan BTA positif.
PB MB
Lesi kulit (makula 1 – 5 lesi > 5 lesi
datar, papul yang Hipopigmentasi/eritema Distribusi lebih simetris
meninggi, nodus) Distribusi tidak simetris
Tipe kusta Dapat terjadi pada lepra Hanya pada lepra tipe
tipe PB maupun MB PB
Diagnosis Lepra
Bercak kulit yang mati rasabercak
hipopigmentasi/ eritematosa, mendatar
(makula)/ meninggi (plak), mati rasa bersifat
total/ sebagian
Penebalan saraf tepi disertai rasa nyeri dgn/
tanpa gang. fs saraf spt gang. fs sensoris (mati
rasa), gang. fs motoris (paresis, paralysis),
gang. fs otonom (kulit kering, retak, edema,
pertumbuhan rambut terganggu)
Kuman tahan asam + (hapusan kulit cuping
telinga dan lesi kulit pada bagian yang aktif,
dapat juga dilakukan biopsi kulit atau saraf)
Pengobatan Lepra
Tabel 7. Obat dan Rejimen MDT-PB
Dapson Rifampisin
Dewasa 100 mg/hari 600 mg/bulan, diawasi
Anak-anak (10 – 14 thn) 50 mg/hari 450 mg/bulan, diawasi