PRICING MODEL
(CAPM)
Pengertian CAPM
Keterangan :
Ri : imbal hasil saham I
Rf : imbal hasil investasi bebas risiko (risk free)
βi : Beta saham I (indikator risiko sistematis)
Rm : Imbal hasil pasar (return market)
Dimana,
βi = atau
Rm =
BETA
Besarnya risiko suatu saham ditentukan oleh beta (β).
Beta menunjukkan hubungan (gerakan) antara saham dan pasarnya
(saham secara keseluruhan)
Beta dapat diartikan sebagai risiko sistematis
3 katogori penilaian beta :
1. β > 1 menunjukkan bahwa harga saham perusahaan lebih mudah
berubah dibandingkan indeks pasar
2. β < 1 menunjukkan bahwa tidak mudah terjadi perubahan akibat
kondisi pasar
3. β = 1 menunjukkan bahwa besarnya risiko sistematis sama seperti
indeks pasar
Garis Pasar Modal (Capital Market Line)
L
• Dalam kondisi pasar yang
Return yang diharapkan, Rp
A
RF
Risiko, p
Gambar 1
Jika kurva efficient frontier pada Gambar 1 dihilangkan, dan titik M
sebagai portofolio aset berisiko yang optimal diambil, maka kita akan
mendapatkan garis Rf-L yang merupakan garis pasar modal (CML),
seperti disajikan pada Gambar 2.
CML L
Return yang diharapkan
M
E(RM)
Premi Risiko
Portofolio M=
RF E(RM)-Rf
Risiko
Portofolio pasar
(M)
M
Risiko, P
Gambar 2. Garis Pasar Modal
(CML)
Garis Pasar Sekuritas (Security Market Line)
Garis pasar sekuritas adalah garis hubungan antara tingkat return harapan dari
suatu sekuritas dengan risiko sistematis (beta).
SML dapat digunakan untuk menilai keuntungan suatu aset individual pada
kondisi pasar yang seimbang.
Risiko sistematis dapat diukur menggunakan beta (β)
Beta yang diketahui digunakan untuk mengukur risiko sekuritas.
Semakin tinggi nilai beta maka risiko yang terjadi semakin tinggi.
Hubungan antara imbal hasil yang diharapkan dan beta dapat dikatagorikan
sbb:
E(Ri) = Rf + β (Rm-Rf)
Gambar 3. Security Market Line
(SML)
SML
A
Return yang diharapkan
kM
kRF B
Aset yang
Aset yang risikonya lebih
risikonya lebih besar dari pasar
kecil dari pasar
0 0.5 M=1 1.5 Risiko ()
Para investor mengingatkan bahwa pasar tidak selalu berada dalam kondisi
yang diharapkan (actual return).
Pada kondisi tersebut sekuritas tidak berada pada posisi SML karena sekuritas
tersebut overvalued atau undervalued.
overvalued adalah tingkat imbal hasil yang diharapkan lebih rendah dari
imbal hasil yang diinginkan investor.
overvalued menggambarkan sebuah sekuritas yang nilai pasarnya lebih
tinggi dari nilai wajarnya.
kondisi ini investor akan berusaha menjual sahamnya karena memiliki
ekspektasi alphanya negatif.
Undervalued adalah suatu kondisi ketika nilai pasar sebuah sekuritas lebih
rendah dari nilai wajarnya.
kondisi ini akan berpeluang untuk turun sehingga pada saat harga saham
turun investor akan membeli dan menahannya untuk kemudian dijual
kembali pada harganya naik.
kondisi undervalued saham memiliki nilai ekspektasi alpa positif.
Keputusan Investor dalam kondisi
overvalued dan under valued