Anda di halaman 1dari 41

DEFINISI, INDIKATOR,

DIMENSI, DAN PENYEBAB


KEMISKINAN
DEFINISI KEMISKINAN
1. Parsudi Suparlan (1984)
Suatu standar tingkat hidup yang
rendah, yaitu adanya suatu tingkat
kekurangan materi pada sejumlah atau
segolongan orang dibandingkan dengan
standar kehidupan yang umum berlaku
dalam masyarakat yang bersangkutan.
Standar kehidupan yang rendah ini secara
langsung tampak pengaruhnya terhadap
tingkat keadaan kesehatan, kehidupan
sosial, dan rasa harga diri dari mereka
yang tergolong sebagai orang miskin.
2. Bambang Sudibyo (1995)

Kondisi deprivasi (kekurangan)


terhadap sumber-sumber peme-
nuhan kebutuhan dasar yang
berupa sandang, pangan, papan,
dan pendidikan dasar
3. Sar A. Levitan (1980)
Kekurangan barang-barang dan
pelayanan-pelayanan yang dibutuh-kan
untuk mencapai standar hidup yang
layak
4. Emil Salim (1980)
Kurangnya pendapatan untuk
memenuhi kebutuhan hidup pokok
5. Ajit Ghose & Keith Griffin (1980)

Kelaparan, kekurangan gizi,


ditambah pakaian dan perumahan
yang tidak memadai, tingkat
pendidikan yang rendah, tidak atau
sedikit sekali kesempatan untuk
memperoleh pelayanan kesehatan
yang elementer, dan lain-lain.
6. Bandley R. Schiller (1979)

Ketidaksanggupan untuk menda-


patkan barang-barang dan
pelayanan-pelayanan yang
memadai untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan sosial yang
terbatas.
7. John Friedmann (1979)

Ketidaksamaan kesempatan utk mengakumu-


lasikan basis kekuasaan sosial. Basis
kekuasaan sosial meliputi (tdk terbatas pada) :
modal yg produktif atau asset (misalnya : tanah,
perumahan, peralatan, kesehatan, dll; sumber-
sumber keuangan (income dan kredit yg
memadai); organisasi sosial dan politik yang
dapat digunakan utk mencapai kepentingan
bersama (partai politik, sindikat, koperasi, dll);
network atau jaringan sosial utk memperoleh
pekerjaan, barang, dll; pengetahuan dan
keterampilan yang memadai; dan informasi
yang berguna untuk memajukan kehidupan
8. Wolf Scott (1979)
Pertama, kemiskinan pada umumnya
didefinisikan dari segi pendapatan dalam
bentuk uang ditambah dg keuntungan-
keuntungan non-material yg diterima oleh
seseorang. Secara luas kemiskinan didefinisikan
meliputi kekurangan atau tdk memiliki
pendidikan, keadan kesehatan yang buruk,
kekurangan transportasi yang dibutuhkan oleh
masyarakat.
Kedua, kadang-kadang kemiskinan didefinisikan
dari segi kurang atau tdk memiliki aset-aset
seperti tanah, rumah, peralatan, uang, emas,
kredit, dll.
Ketiga, kemiskinan non-material meliputi
berbagai macam kebebasan, hak utk
memperoleh pekerjaan yg layak, hak atas
rumah tangga, dan kehidupan yg layak.
9. Andre Bayo Ala (1996)
Sedikit atau tdk adanya nilai-nilai utama
yg berhasil diakumulasikan oleh si aktor
secara sah sehingga kebutuhannya akan
nilai-nilai tersebut tdk terpenuhi secara
layak atau memadai.
Atau secara singkat : adanya gap atau
jurang antara nilai-nilai utama yang
diakumulasikan dengan pemenuhan
kebutuhan akan nilai tersebut secara
layak.
Miskin/Kemiskinan melekat kata-kata :
- Rendah
- Kekurangan/kurangnya
- Tidak memadai
- Ketidaksanggupan
- Ketidaksamaan
- Tidak memiliki
- Sedikit/tidak adanya
- Adanya gap/jurang
Padanan kata-kata yang menyertainya :
- Materi
- Kesehatan
- Kehidupan sosial
- Rasa harga diri
- Sumber
- Sandang
- Pangan
- Papan
- Pelayanan
- Pendapatan
- Kebebasan, dll
Rendah
KONSEP?
Kekurangan

Tdk memadai
Kata/Istilah/
Simbol yang
bermakna Ketdksanggupan
+/- ?
Ketdksamaan

Tdk memiliki

Tdk adanya

Jurang/Gap
Kemiskinan mencakup 2 konsep:

1. Konsep ekonomi yang terkait


ketidakmampuan untuk pemenuhan
kebutuhan dasar secara layak

2. Konsep sosial yang mengacu pada


rendahnya kapasitas seseorang dalam
menjalankan fungsi sosial serta dalam
memanfaatkan sumber daya.
14
Chambers (1981) :
Masyarakat miskin umumnya ditandai
ketidakberdayaan (powerless) untuk :

1. memenuhi kebutuhan dasar;


2. melakukan usaha produktif;
3. menjangkau sumber daya sosial dan
ekonomi;
4. menentukan nasib sendiri;
5. membebaskan diri dari mental dan
budaya miskin.
15
Indikator/ukurannya :
- Standar tingkat kehidupan
- Pemenuhan kebutuhan dasar
- Standar hidup yang layak
- Kebutuhan hidup pokok
- Memenuhi kebutuhan sosial
- Kehidupan yang layak
- Memadai
Standar
Kata-kata yang
perlu dicermati Layak Berapa?

Memadai
Ukuran/
Indikator
===============================================================================================
Ukuran kemiskinan
dikaitkan dengan Keluarga yang
kebutuhan beras dan gizi mempunyai pendapatan
(240 kg paling miskin dibawah $ 1 perhari.
/240-360kg miskin Perkotaan di bawah
sekali/360-480kg miskin), Rp.325.000,-/perbulan
di pedesaan di bawah
atau dikaitkan dengan Rp.175.000,-/perbulan)
Standar asupan kalori dalam Pendapatan
Hidup makanan (2100 kalori) Kebutuhan Fisik Rata-rata
Minimum Minimum Minimum
Dibawah Kelompok
Ukuran kemiskinan Standar Garis masyarakat yang
Ukuran kemiskinan Kemiskinan
dikaitkan dengan Kebutuhan Pokok dikaitkan dengan mempunyai
indikator pemenuhan pendapatan di bawah
pemenuhan kebutuhan upah minimum
hidup di suatu daerah makan, pakaian, regional (upah yang
(kota/desa), ukuran perumahan, pendidikan ditetapkan
ini ditetapkan oleh dan kesehatan. pemerintah setempa
pemerintah lokal yang
bersangkutan
Keluarga Miskin
Keluarga yang terdiri dari suami-
(KM)
istri dan anak-anaknya yang tidak
mampu memenuhi kebutuhan-
kebutuhan dasarnya karena
https://www.voaindonesia.com/a/pemerintah-akan-luncurkan- pencari nafkah utama
program-keluarga-harapan-138047413/103983.html
berpenghasilan terbatas

KATEG0RI Rumah Tanggal Miskin


(RTM)
Satuan ekonomi-sosial dalam satu
DALAM rumah yang terdiri dari satu
keluarga atau lebih yang

KEMISKINAN
berpenghasilan terbatas sesuai
https://www.merdeka.com/uang/bos-bps-rumah-tangga-
dengan kriteria yang ditentukan
miskin-terbesar-dari-sektor-pertanian.html pemerintah setempat

Masyarakat
Berpenghasilan Rendah
(MBR)
Sekelompok orang yang mempunyai
penghasilan di bawah upah minimum
regional yang ditetapkan oleh
pemerintah setempat
https://www.amerta.id/2016/03/30/1225/mobilisasi-sosial-
sebagai-mekanisme-mengatasi-kemiskinan.php
FEMINIZATION POVERTY OF
WEALTH
OF POVERTY
Kelompok Miskin Yang Pada
01 02
https://www.kompas.com/skol
Kelompok miskin yang pada
umumnya tinggal di daerah
Umumnya Terdiri Dari http://
nicodemus19.blogspot.com/
a/read/2020/11/24/17214316
9/kemiskinan-definisi-jenis-da kumuh dan ilegal dan hidup
Perempuan Seperti Perempuan 2014/04/memahami- n-faktor-penyebabnya
? page=all ditengah kemewahan kota
Kepala Rumah Tangga kemiskinan-perempuan-di-
kota.html

JUVENILIZATIO NATURAL OF
N OF POVERTY POVERTY
Kelompok miskin yang pada
umumnya terdiri dari anak-anak
03 https://
04
https://www.indozone.id/fakta-
dan-mitos/r8sWrjr/tinggal-di-
Kelompok miskin yang pada
umumnya tinggal di wilayah
dan remaja seperti anak
nasional.kompas.com/
read/
tempat-terpencil-suku- terisolir dan jauh dari fasilitas
jalanan dan remaja tanpa 2017/11/20/18315131/
pedalaman-di-indonesia
-ini-hampir-dilupakan/ publik dan keterbatasan
pekerjaan
mensos-optimistis-target-
indonesia-bebas-anak-
read-all mengakses pelayanan sosial
jalanan-tercapai
/

 ===============================================================================================

Kelompok Klp. Fakir Keluarga Keluarga


Miskin Miskin Sejahtera Mandiri

Tingkatan Tingkatan Tingkatan


Tingkatan kemiskinan kemampuan
kemiskinan kemiskinan
berdasarkan berdasarkan keluarga didalam
kemampuan berdasarkan standar hidup memenuhi
pemenuhan kondisi sosial- minumum yang kebutuhan
kebutuhan ekonomi ditentukan dasar/pendapat-
pangan dan gizi keluarga pemerintah an harian
(paling setempat (pra /kemampuan
(miskin/fakir/k sejahtera/sejah- dasar dari para
miskin/miskin esrakat)
sekali/ miskin) tera I/sejahtera anggota
II/sejahtera plus) keluarganya.
UKURAN KEMISKINAN MENURUT BEBERAPA AHLI
AHLI UKURAN KOTA DESA KOTA/
DESA
Esmara Konsumsi beras per kapita per 125
(1969/1970) thn (kg)
Sayogya Tk pengeluaran ekuivalen beras
(1971) per orang per thn (kg)
- Miskin 480 320
- Miskin sekali 360 240
- Paling miskin 270 180
Ginneken Kebutuhan gizi minimum per
(1969) orang per hari
- Kalori 2.000
- Protein (gram) 50
Anne Booth Kebutuhan gizi minimum per
orang per hari
- Kalori 2.000
- Protein (gram) 40
Gupta (1973) Kebutuhan gizi minimum per orang 24.000
per hari (Rp)
Hasan (1975) Kebutuhan gizi minimum per orang 125 95
perhari (US $)
BPS (1984) - Konsumsi per kapita per hari 2.100
- Pengeluaran per kapita per bulan 13.731 7.746
Sayogya (1984) Pengeluaran per kapita per bulan 8.240 6.585
Bank Dunia Pengeluaran per kapita per bulan
(1984) (Rp) 6.719 4.479
Garis Kemiskin- Pengeluaran per kapita per tahun :
an Internasional - US $ (1970) 75
- US $ varitas daya beli 200

Interim Report Tingkat perdapatan per kapita per 50


(1976)
tahun (US $)

Ahlualia (1975)
75
VARIABEL KELUARGA MISKIN (BLT/SLT, 2006)

1. Luas lantai bangunan tempat tinggal kurang 10 m


2. Lantai bangunan tempat tinggal dari tanah/bambu/kayu
3. Dinding bangunan dari bambu/rumbia/kayu berkualitas rendah
4. Buang air besar di tempat umum
5. Sumber penerangan bukan listrik
6. Sumber air minum tak terlindungi/sungai/air hujan
7. Jenis bahan bakar memasak dari kayu/arang
8. Tidak pernah membeli daging/ayam/susu dalam satu minggu
9. Makan anggota rumahtangga satu kali dalam sehari
10. Tidak pernah membeli pakaian baru dalam satu tahun
11. Tidak pernah berobat ke puskesmas/poliklinik/jika sakit
12. Tidak memiliki pekerjaan utama
13. Pendidikan tertinggi kepala keluarga SD/MI ke bawah
14. Tidak memiliki barang senilai Rp 500.000,-
15. Tidak pernah menerima kredit usaha (UKM/KUKM) setahun lalu
INDIKATOR KEMISKINAN
WORLD BANK BPS/TNP2K
1. kepemilikan tanah dan modal 1. Luas lantai rumah;
yang terbatas 2. Jenis lantai rumah;
3. Jenis dinding rumah;
2. terbatasnya sarana dan prasarana 4. Fasilitas tempat buang air besar;
yang dibutuhkan, pembangunan 5. Sumber air minum;
yang bias kota 6. Penerangan yang digunakan;
3. perbedaan kesempatan di antara 7. Bahan bakar yang digunakan;
anggota masyarakat 8. Frekuensi makan dalam sehari;
9. Kebiasaan membeli
4. perbedaan sumber daya manusia daging/ayam/susu;
dan sektor ekonomi 10. Kemampuan membeli pakaian;
5. rendahnya produktivitas 11. Kemampuan berobat ke
puskesmas/poliklinik;
6. budaya hidup yang jelek 12. Lapangan pekerjaan kepala rumah
7. tata pemerintahan yang buruk tangga;
8. dan pengelolaan sumber daya 13. Pendidikan kepala rumah tangga; dan
14. Kepemilikan aset.
alam yang berlebihan
VARIABEL KEMISKINAN MENURUT BPS
1. Luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8m2 per orang
2. Jenis lantai tempat tinggal terbuat dari tanah/bambu/kayu KATEGORI
murahan • Hampir Miskin
VARIABEL
3. Jenis dinding tempat tinggal dari bambu/ rumbia/ kayu Seseorang atau rumahtangga yang masuk
berkualitas rendah/tembok tanpa diplester.
kategori hampir miskin apabila memenuhi
4. Tidak memiliki fasilitas buang air besar/ bersama-sama dengan
rumah tangga lain. sebanyak 6 s/d 9 variabel dari indikator di
5. Sumber penerangan rumah tangga tidak menggunakan listrik.
atas.
6. Sumber air minum berasal dari sumur/ mata air tidak terlindung/ • Miskin
sungai/ air hujan. Seseorang atau rumahtangga yang masuk
7. Bahan bakar untuk memasak sehari-hari adalah kayu bakar/ kategori miskin apabila memenuhi
arang/ minyak tanah
sebanyak 9 s/d 12 variabel dari indikator
8. Hanya mengkonsumsi daging/ susu/ ayam dalam satu kali
di atas.
seminggu.
9. Hanya membeli satu stel pakaian baru dalam setahun
• Sangat Miskin/Masyarakat Miskin
10. Hanya sanggup makan sebanyak satu/ dua kali dalam sehari Seseorang atau rumahtangga yang masuk
11. Tidak sanggup membayar biaya pengobatan di puskesmas/ sangat miskin/masyarakat miskin apabila
poliklinik memenuhi sebanyak 12 s/d 14 variabel
• Kelompok yang paling miskin (destitute) atau yang
12. Sumber penghasilan kepala rumah tangga adalah: petani dari indikator di atas.
sering didefinisikan orang miskin. Kelompok ini secara
dengan luas lahan 500m2, buruh tani, nelayan, buruh bangunan, absolut memiliki pendapatan dibawah garis kemiskinan.
buruh perkebunan dan atau pekerjaan lainnya dengan
pendapatan dibawah Rp. 600.000,- per bulan • Kelompok miskin (poor), kelompok ini memiliki
pendapatan dibawah garis kemiskinan namun secara
13. Pendidikan tertinggi kepala rumah tangga: tidak sekolah/ tidak
relatif memiliki akses terhadap pelayanan sosial dasar.
tamat SD/ tamat SD.
14. Tidak memiliki tabungan/ barang yang mudah dijual dengan • Kelompok rentan (vurnerable group), kelompok ini dapat
minimal Rp. 500.000,- seperti sepeda motor kredit/ non kredit, dikategorikan bebas dari kemiskinan, namun masih
rentan terhadap perubahan sosial disekitarnya.
emas, ternak, kapal motor, atau barang modal lainnya.
26
 ===============================================================================================

Seseorang atau
Seseorang sekelompok orang yang
atau sekelompok Kemiskinan mempunyai pendapat di
orang yang Ekonomi bawah rata-rata
mempunyai sehingga tidak mampu
keterbatas dalam memenuhi kebutuhan
berhubungan Kemiskinan dasarnya.
sosial dengan Sosial
teman maupun
tetangganya
sehingga merasa
terasing dari Kemiskinan
Politik Seseorang atau
lingkungan sekelompok orang yang
sosialnya
mempunyai keterbatas
dalam berpartisipasi di
dalam organisasi sosial
maupun menyampaikan
aspirasi politiknya
.

Lanjut
an
Pendapat lain, dimensi kemiskinan:

Kemiskin Kemiskinan Kemiskinan


an Marginal Residual
Transisio
nal
Seseorang atau sekelompok Seseorang atau sekelompok Seseorang atau sekelompok
orang yang mengalami orang yang mengalami orang yang mengalami
kemiskinan sementara kemiskinan dalam jangka kemiskinan dalam sepanjang
diakibatkan goncangan dan waktu lama karena hidupnya karena pendapatan
pendapatan rendah dan tidak
perubahan tertentu seperti rendah dan tidak mampu
mampu memenuhi
bencana, kenaikan harga dan kebutuhan dasarnya memenuhi kebutuhan dasarnya
kehilangan pekerjaan dan lain-
lain
.

Lanjut
an
.

Lanjut
an

KEMISKINAN Dimensi KEMISKINA


KRONIS Kemiskina N
(CRONIC n, ada yg SEMENTAR
POVERTY) membagi: A
(TRANSIENT
POVERTY)
Kemiskinan yang Kemiskinan yang dialami
dialami seseorang dan seseorang dan hanya bersifat
telah berlangsung lama sementara yang disebabkankan
sehingga sulit untuk oleh penurunan pendapatan
keluar dari lingkaran yang berdampak kepada
kemiskinan kesejahteraan sosialnya
.
Lanjut
an 3
1
Kemiskinan
Kemiskinan Relatif
Absolut
4

Kemiskinan
2
Struktural
Kemiskinan
Kultural

DIMENSI (Edi Suharto, 1997


KEMISKINAN 74-75)
5 Dimensi kemiskinan yang dikembangkan oleh
Tim Peneliti STKS dan B2P3KS (2015):
• Dimensi Ekonomi terkait dengan pemenuhan kebutuhan
dasar manusia yang tergambar dari sembilan indikator,
yaitu :
1. pemenuhan kebutuhan pangan;
2. kemampuan membeli pakaian;
3. ketersediaan papan/tempat tinggal yang layak secara
kemanusiaan;
4. pemenuhan kebutuhan akan pendidikan dasar 9 tahun;
5. pemenuhan kebutuhan pelayanan kesehatan;
6. pemenuhan kebutuhan pekerjaan;
7. ketersediaan sumber penghasilan;
8. Kepemilikan aset;
9. pemenuhan kebutuhan rekreasi.
32
• Dimensi sosial dari kemiskinan memiliki enam
indikator, yaitu :
1. keterlibatan dalam kegiatan sosial-keagamaan;
2. kemudahan mengakses informasi;
3. komunikasi antar anggota keluarga;
4. keterlibatan dalam pengambilan keputusan;
5. keterlibatan dalam pengumpulan dana
sosial/bantuan kemanusiaan;
6. kemudahan mengakses pelayanan sosial/publik
(layanan pemerintah, layanan kesehatan, layanan
pendidikan, layanan air bersih/listrik, layanan
transportasi).

33
• Dimensi psikis dari kemiskinan memiliki enam
indikator, yaitu :
1. kebebasan menjalankan agama yang diyakini;
2. pemenuhan rasa aman, bebas dari rasa takut;
3. pemenuhan rasa percaya diri
4. pemenuhan lingkungan alam dan sosial yang
sehat;
5. dapat memanfaatkan waktu luang secara
bermakna; dan
6. kemudahan memperoleh bantuan apabila
membutuhkan.

34
• Dimensi politik dari kemiskinan ini memiliki
lima indikator, yaitu :
1.kemampuan menggunakan hak politik
dalam pemilihan umum;
2.partisipasi dalam perencanaan
pembangunan;
3.partisipasi dalam pelaksanaan
pembangunan;
4.partisipasi dalam pengawasan
pembangunan; dan
5.partisipasi dalam penentuan sasaran
program layanan sosial/publik.
35
• Dimensi budaya dari kemiskinan memiliki delapan
indikator, yaitu :
1. menjaga harmonisasi di masyarakat;
2. kebiasaan hidup bersih dan sehat;
3. memiliki etos kerja (rajin dan suka bekerja keras);
4. hemat, suka menabung/berinvestasi dan memiliki
perencanaan dalam hidup;
5. berorientasi ke masa depan (selalu ingin maju);
6. memiliki sikap mandiri/tidak tergantung pada
orang lain;
7. bebas dari rentenir/sistem ekonomi yang
merugikan;
8. terikat dengan norma, adat, dan nilai sosial
budaya yang menghambat.

36
Kemiskinan disebabkan oleh banyak
faktor diantaranya:
• kurangnya kesempatan (lack of
opportunity),
• rendahnya kemampuan (low self
capability),
• kurangnya jaminan (low level of security),
• ketidakberdayaan (low of capacity
empowerment).

37
Kemiskinan disebabkan oleh faktor
internal dan eksternal:
• Faktor internal datang dari dalam diri si
miskin itu sendiri, seperti rendahnya
pendidikan atau adanya hambatan budaya.

• Faktor eksternal datang dari luar kemampuan


orang yang bersangkutan (structural poverty),
seperti birokrasi atau peraturan-peraturan
resmi yang dapat menghambat seseorang
dalam memanfaatkan sumberdaya
38
FAKTOR PENYEBAB KEMISKINAN
1. Penyebab Individual, atau patologis yang
melihat kemiskinan sebagai akibat dari
perilaku, pilihan, atau kemampuan dari si
miskin.
2. Penyebab Keluarga, yang menghubungkan
kemiskinan dengan pendidikan keluarga.
3. Penyebab Subbudaya (subcultural) yang
menghubungkan kemiskinan dengan
kehidupan sehari-hari, dipelajari atau
dijalankan dalam lingkungan sekitar.
4. Penyebab Agensi, yang melihat kemiskainan
sebagai akibat dari aksi orang lain, termasuk
perang, pemerintah dan ekonomi.
5. Penyebab Struktural, yang memberikan alasan
bahwa kemiskinan merupakan hasil dari
struktur sosial.
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB
KEMISKINAN
1. Tidak tersedia kesempatan kerja (Menganggur
 tdk memperoleh penghasilan)
2. Upah gaji dibawah standar minimum
3. Produktivitas kerja yang rendah
4. Ketiadaan aset
5. Diskriminasi seks dalam upah kerja
6. Tekanan harga (harga ditetapkan oleh pembeli)
7. Penjualan tanah (untuk kepentingan konsumtif)
(Dawam Rahardja, 1995:146-147)

Anda mungkin juga menyukai