Anda di halaman 1dari 19

TERMOKIMIA

NFS - 2023
NFS - 2023
NFS - 2023
NFS - 2023
NFS - 2023
NFS - 2023
NFS - 2023
NFS - 2023
NFS - 2023
ASAS KEKEKALAN ENERGI
Kayu dan gas LPG menyimpan sejumlah energi, yang disebut energi kimia.
Ketika bahan-bahan tersebut terbakar, sebagian energi kimia yang tersimpan di
dalamnya berubah menjadi kalor. Asas kekekalan energi disebut juga hukum pertama
termodinamika.

1. Sistem dan Lingkungan


Reaksi atau proses yang sedang menjadi pusat perhatian kita disebut sistem.
Segala sesuatu yang berada di sekitar sistem, yaitu dengan apa sistem tersebut
berinteraksi, disebut lingkungan. Selanjutnya, transfer (pertukaran) energi antara sistem
dan lingkungan dapat berupa kalor (q) atau bentuk energi lainnya yang secara kolektif
kita sebut kerja (w).
2. Tanda untuk Kalor dan Kerja

Sistem menerima kalor, q bertanda


positif (+).

Sistem membebaskan kalor, q


bertanda negatif (–).

Sistem melakukan kerja, w bertanda


negatif (–).

Sistem menerima kerja, w bertanda


positif (+).
dokumen penerbit
3. Energi Dalam (E )

Energi kinetik adalah energi yang Jumlah energi yang dimiliki oleh suatu zat
berkaitan dengan gerakan molekul- atau sistem disebut energi dalam (internal
molekul sistem, sedangkan bentuk energy) dan dinyatakan dengan lambang E.
energi lain yang tidak berhubungan dengan perubahan energi dalam ( ΔE),
dengan gerak disebut energi yaitu selisih antara energi-energi dalam
produk (EP) dengan energi pereaksi (ER).
potensial.

EP = energi dalam produk dan


ER = energi dalam reaktan atau pereaksi.
4. Kalor Reaksi: Δ E dan Δ H

Perubahan energi dalam yang menyertai reaksi adalah Δ E = E1 – E2. Perubahan


energi dalam tersebut akan muncul sebagai kalor dan/atau kerja

jika reaksi berlangsung pada sistem tertutup dengan volume tetap, Dinyatakan
dengan qV, maka:

jika reaksi berlangsung dalam sistem terbuka dengan tekanan tetap (tekanan
atmosfer), dinyatakan dengan qP, maka:
Kalor reaksi yang berlangsung pada tekanan tetap dikaitkan dengan sifat lain dari
sistem, yaitu entalpi yang dinyatakan dengan lambang (H).

Besaran untuk menyatakan kalor reaksi yang berlangsung pada tekanan tetap,
yaitu sama dengan perubahan entalpinya.

Karena sebagian besar reaksi berlangsung pada tekanan tetap, yaitu tekanan
atmosfer, maka kalor reaksi biasanya dinyatakan sebagai perubahan entalpi (Δ H).
PENENTUAN ENTALPI REAKSI
1. Kalorimetri
q = jumlah kalor (J),
m = massa air (larutan) di dalam
kalorimeter (g),
c = kalor jenis air (larutan) di dalam
kalorimeter (J g–1 °C–1 atau J g–1 K–1),
C = kapasitas kalor dari bom
kalorimeter (J °C–1 atau J K–1), dan
T = kenaikan suhu larutan
(kalorimeter) (°C atau K).

Cara penentuan kalor reaksi dengan menggunakan kalorimeter


disebut kalorimetri. Kalorimetri dapat menentukan jumlah kalor yang
diserap oleh air serta perangkat kalorimeter berdasarkan rumus berikut.
commons.wikimedia.org/©Литография П. А. Смирнова
Oleh karena tidak ada kalor yang terbuang ke lingkungan, maka kalor reaksi
sama dengan kalor yang diserap oleh air (larutan) dan bom, tetapi tandanya berbeda.

Jadi, kalor reaksi sama dengan jumlah kalor yang diserap atau yang dilepaskan
larutan, sedangkan kalor yang diserap oleh gelas dan lingkungan diabaikan.

Bagan kalorimeter bom


yang digunakan untuk
reaksi-reaksi
pembakaran.

dokumen penerbit www.shutterstock.com/Rattiya Thongdumhyu


Contoh :

Anda mungkin juga menyukai