Anda di halaman 1dari 12

REAKTOR KIMIA

KONSEP
DASAR
PERANCANGAN
REAKTOR
Kelompok 1

ALYCIA NUR RAHMA FERDIKA NANDA MAULANA TRIA RIZKI AMANAH


062140422551 062140422557 062140422567
Daftar Isi
KONSE P DASAR PERANCANGAN REAKTOR

Pemilihan Kondisi Operasi


Pengembangan Konsep
Tujuan Penelitian
Bahan Dan Alat yang Digunakan
Metode Penelitian
Kesimpulan
Deskripsi Konsep Dasar
PERANCANGAN REAKTOR

Reaktor kimia adalah suatu alat sebagai tempat berlangsungnya suatu


reaksi kimia; dalam reaktor tersebut terjadi perubahan komposisi bahan,
kandungan energi, dan atau wujud bahan. Dapat dikatakan bahwa, reaktor
merupakan jantung dari hampir semua industri atau pabrik kimia. Pada
perancangan reaktor diperlukan konsep penyusunan neraca massa maupun
neraca panas yang diikuti dengan adanya proses-proses kecepatan reaksi
kimia (konversi) maupun kecepatan fisis (perpindahan massa maupun
perpindahan panas).
KONS EP DAS AR P ERANCANGAN REAKTOR

Dasar Perancangan Reaktor Pada perancangan reaktor diperlukan beberapa konsep dasar yang
terkandung dalam Chemical Engineering Tools antara lain: neraca massa, neraca panas/energi.

Kesetimbangan, dan proses-proses kecepatan (rate processes). Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan
dalam perancangan reaktor antara lain: jenis reaktor yang digunakan dan proses yang berlangsung
(batch atau alir), fase bahan pereaksi maupun hasil (gas, cair, padat, atau campuran), kondisi operasi
(konsentrasi bahan, suhu, dan tekanan), dan macam reaksi (homogen atau heterogen, katalitik atau
nonkatalitik).
Pemilihan Kondisi
Pemilihan kondisi operasi pada perancangan reaktor berdasarkan
beberapa hal antara lain:

Jenis reaksi (tunggal, paralel, atau seri), efek panas reaksi maupun
proses yang berlangsung (isotermal, adiabatis, atau non-adiabatis
non-isotermal), serta jenis dan kondisi reaksi yang berlangsung
(homogen atau heterogen).

Pemilihan kondisi operasi tersebut meliputi:


• suhu
• tekanan
• konsentrasi dan perbandingan pereaksi
JU RN A L

Pengembangan Konsep DEMO


(Demonstration Power Plant)
Berpendingin Air untuk Reaktor Fusi
Tujuan
P ENELI TI AN J URNAL

Untuk membahas pengembangan dan optimalisasi konsep alternatif selimut pemulia


berpendingin air untuk reaktor fusi, khususnya berfokus pada desain WCLL (Water-
Cooled Lithium Lead) dan HCPB (Helium-Cooled Pebble Bed). Studi ini bertujuan
untuk menilai kemampuan pemuliaan tritium dari konsep-konsep selimut ini,
mengevaluasi kinerja, persyaratan keselamatan, dan keandalannya, dan mengusulkan
solusi potensial untuk meningkatkan kinerja pemuliaan tritium mereka. Artikel ini juga
menekankan pentingnya aspek keselamatan nuklir dalam pengembangan konsep
menyeluruh untuk reaktor fusi masa depan. Selain itu, artikel ini mengeksplorasi tata
letak geometri yang berbeda dan bahan alternatif untuk meningkatkan kemampuan
pemuliaan tritium pada selimut pemulia.
Bahan dan Alat Yang Digunakan

• Bahan pemulia tritium dan pengganda neutron


• Alat analisis aktivasi
• FISPACT II
• TENDL
• Perangkat lunak pemodelan CAD
• MCNP6.2
• Perpustakaan JEFF-3.3
• SuperMC
• Simulasi Neutronik
• Studi parametrik
Metode Penelitian

• Tinjauan opsi bahan pemulia tritium dan pengganda neutron untuk pembiakan selimut di reaktor fusi.
• Analisis aktivasi komparatif untuk selimut pembiakan Helium-Cooled Pebble Bed (HCPB) di DEMO.
• Pemanfaatan kode FISPACT II untuk aktivasi dan analisis panas peluruhan konsep selimut DEMO Eropa.
• Pemanfaatan perpustakaan data nuklir TENDL untuk data nuklir lengkap dalam ilmu pengetahuan dan teknologi
nuklir yang inovatif.
• Pengembangan model selimut CAD untuk konsep Water-Cooled Lithium Lead (WCLL) dan WaterCooled Liquid
Lead Ceramic Breeder (WLCB).
• Simulasi transpor partikel menggunakan kode MCNP6.2 dengan data nuklir dari perpustakaan JEFF3.3.
• Konversi model CAD menjadi model geometri MCNP menggunakan kode SuperMC.
• Simulasi neutronik untuk menilai kinerja pemuliaan tritium pada selimut WLCB.
• Studi parametrik untuk menentukan bentuk dan dimensi saluran pendingin air pada desain WLCB
Kesimpulan

Pengembangan dan optimalisasi desain selimut pemulia untuk reaktor fusi, seperti konsep WCLL dan
WLCB, sangat penting untuk mencapai pemuliaan tritium yang efisien dan pengendapan energi dalam
selimut. Studi ini menyoroti pentingnya penyesuaian tata letak geometri, pilihan material, dan
pemilihan cairan pendingin untuk meningkatkan kemampuan pembiakan tritium pada selimut. Temuan
ini menunjukkan bahwa solusi hibrida, yang menggabungkan keunggulan berbagai konsep menyeluruh,
dapat meningkatkan pembangkitan tritium dan penyimpanan energi. Namun, upaya penelitian dan
pengembangan lebih lanjut diperlukan untuk mengatasi masalah teknologi dan keselamatan yang
terkait dengan bahan alternatif dan untuk memastikan keberlanjutan siklus bahan bakar tritium di
reaktor fusi di masa depan.
SEKIAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai