KONSEP
DASAR
PERANCANGAN
REAKTOR
Kelompok 1
Dasar Perancangan Reaktor Pada perancangan reaktor diperlukan beberapa konsep dasar yang
terkandung dalam Chemical Engineering Tools antara lain: neraca massa, neraca panas/energi.
Kesetimbangan, dan proses-proses kecepatan (rate processes). Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan
dalam perancangan reaktor antara lain: jenis reaktor yang digunakan dan proses yang berlangsung
(batch atau alir), fase bahan pereaksi maupun hasil (gas, cair, padat, atau campuran), kondisi operasi
(konsentrasi bahan, suhu, dan tekanan), dan macam reaksi (homogen atau heterogen, katalitik atau
nonkatalitik).
Pemilihan Kondisi
Pemilihan kondisi operasi pada perancangan reaktor berdasarkan
beberapa hal antara lain:
Jenis reaksi (tunggal, paralel, atau seri), efek panas reaksi maupun
proses yang berlangsung (isotermal, adiabatis, atau non-adiabatis
non-isotermal), serta jenis dan kondisi reaksi yang berlangsung
(homogen atau heterogen).
• Tinjauan opsi bahan pemulia tritium dan pengganda neutron untuk pembiakan selimut di reaktor fusi.
• Analisis aktivasi komparatif untuk selimut pembiakan Helium-Cooled Pebble Bed (HCPB) di DEMO.
• Pemanfaatan kode FISPACT II untuk aktivasi dan analisis panas peluruhan konsep selimut DEMO Eropa.
• Pemanfaatan perpustakaan data nuklir TENDL untuk data nuklir lengkap dalam ilmu pengetahuan dan teknologi
nuklir yang inovatif.
• Pengembangan model selimut CAD untuk konsep Water-Cooled Lithium Lead (WCLL) dan WaterCooled Liquid
Lead Ceramic Breeder (WLCB).
• Simulasi transpor partikel menggunakan kode MCNP6.2 dengan data nuklir dari perpustakaan JEFF3.3.
• Konversi model CAD menjadi model geometri MCNP menggunakan kode SuperMC.
• Simulasi neutronik untuk menilai kinerja pemuliaan tritium pada selimut WLCB.
• Studi parametrik untuk menentukan bentuk dan dimensi saluran pendingin air pada desain WLCB
Kesimpulan
Pengembangan dan optimalisasi desain selimut pemulia untuk reaktor fusi, seperti konsep WCLL dan
WLCB, sangat penting untuk mencapai pemuliaan tritium yang efisien dan pengendapan energi dalam
selimut. Studi ini menyoroti pentingnya penyesuaian tata letak geometri, pilihan material, dan
pemilihan cairan pendingin untuk meningkatkan kemampuan pembiakan tritium pada selimut. Temuan
ini menunjukkan bahwa solusi hibrida, yang menggabungkan keunggulan berbagai konsep menyeluruh,
dapat meningkatkan pembangkitan tritium dan penyimpanan energi. Namun, upaya penelitian dan
pengembangan lebih lanjut diperlukan untuk mengatasi masalah teknologi dan keselamatan yang
terkait dengan bahan alternatif dan untuk memastikan keberlanjutan siklus bahan bakar tritium di
reaktor fusi di masa depan.
SEKIAN
TERIMAKASIH