Anda di halaman 1dari 17

KASUS PEMBELAJARAN

BAHASA INDONsIA DI SD
PENINGKATAN KETERAMPILAN
MEMBACA PUISI DAN
MENJELASKAN ISI PUISI KELAS IV
MATA KULIAH : TUGAS AKHIR PROGRAM
(TAP)
TUTOR : MUHAMMAD FADELY, M.Pd
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
1. MELATI SUDAIRA (856331318)
2. NINGSI (856331199)

2
Hello!

3
APA ITU KETERAMPILAN
MEMBACA PUISI ?

4

Keterampilan membaca puisi adalah suatu kegiatan
yang cepat dan cekat dalam memperoleh pesan dengan
visualisasi berupa tulisan dalam bentuk baris dan rima
kemudian diungkapkan kembali berdasarkan
pengalaman dan pengetahuan.

5
TEKNIK ATAU CARA MEMBACA PUISI YANG BAIK DAN BENAR

1. Pelafalan yang tepat meskipun setiap orang memiliki pelafalan yang khas
namun dengan lafal yang tepat akan menghasilkan bunyi bahasa yang pas
pula dengan makna yang terkandung dalam puisi.
2. Penekanan kata yang ingin ditonjolkan pesannya perlu dibacakan dengan
keras dibandingkan kata lainnya.
3. Penggunaan intonasi dalam puisi sangat penting agar pembacaan tidak
monoton sehingga pendengar pun lebih tertarik. Intonasi juga berguna dalam
memperjelas atau membedakan maksud/pesan setiap lariknya.
4. Jeda berpengaruh pada jelas-tidaknya maksud duatu kata atau larik. Dalam
penggunaannya, jeda dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu jeda pendek,
jeda sedang, dan jeda panjang.

6
APA ITU KETERAMPILAN
Menjelaskan isi puisi?
7

Keterampilan menjelaskan isi puisi pada pembelajaran di siswa SD
adalah kemampuan siswa dalam memaknai puisi, yaitu dengan cara
membaca puisi secara berulang-ulang, sehingga siswa berperan aktif
dalam mencari dan menggali informasi untuk memecahkan suatu
permasalahan baik secara individu maupun berkelompok serta
mengembangkan kemampuan siswa untuk secara aktif membangun
pengetahuan sendiri, mencari kata-kata sulit dan makna setiap kata
kiasan pada bait puisi.

8
Kasus pembelajaran materi puisi
kelas iv :
1. Peningkatan Keterampilan membaca puisi
2. Peningkatan keterampilan menjelaskan isi
puisi

9
Berikut kasusnya yang
dinarasikan dalam 1
cerita.
Bu Melati dan Bu Ningsi adalah guru kelas IV di SD Negeri 9 Simpang Rimba. Sekolah ini sudah
mulai menerapkan kurikulum baru yakni kurikulum merdeka. Namun karena kurikulum ini masih baru
sehingga penerapannya masih dilakukan secara bertahap dimulai dari kelas I dan IV. Dalam hal ini
tentu saja kelas Bu Melati dan Bu Ningsi diharuskan menggunakan kurikulum merdeka dalam
pembelajaran yang dilakukan dikelas. Meskipun mereka belum siap dalam beberapa aspek untuk
mengimplementasikan kurikulum merdeka tersebut namun kedua guru tersebut sudah berupaya dalam
merancang pembelajaran sesuai dengan aturan yang diberlakukan. Suatu hari mereka mengajar dikelas
dengan mempelajari materi tentang puisi yang berjudul “Cita-citaku” dengan kompetensi bahwa siswa
diharapkan dapat meningkatkan keterampilan membaca puisi dengan baik dan menjelaskan isi atau
makna dari puisi yang dipelajari. Dalam RPP yang telah di rencanakan guru menyediakan waktu untuk
proses pembelajaran ini selama 1x pertemuan. Namun setelah pembelajaran yang ditetapkan selesai
ternyata apa yang direncanakan oleh kedua guru tersebut tidak seluruhnya tercapai. Dalam satu kelas
terdapat 35 siswa dan hanya 10 siswa yang memperoleh skor pembacaan puisi dan hanya beberapa
siswa yang dapat menjelaskan atau memaknai isi puisi yang dibaca padahal guru sudah mengikuti
arahan dan rancangan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah dalam RPP.

11
Identifikasi kasus
1. Bu Melati dan Bu Ningsi mengajarkan materi membaca dan menjelaskan isi
puisi
2. Di sekolah tempat Bu Melati dan Bu Ningsi mengajar sudah menggunakan
kurikulum merdeka
3. Guru sudah merancang RPP dan mengajar menggunakan RPP yang telah
dirancang namun siswa tidak bisa menyelesaikan kegiatan belajar seperti yang
telah direncanakan
4. Dari 35 siswa hanya 10 siswa yang mendapatkan skor pembacaan puisi
5. Hanya beberapa siswa yang dapat menjelaskan isi puisi yang telah dibaca dan
dipelajari

12
Analisis terjadinya
1. Guru tidak menjelaskan terlebih dahulu bagaimana cara membaca puisi yang baik dan
kasus
benar dan dan tidak dijelaskan cara menjelaskan isi puisi.
2. Bagi siswa materi puisi cukup sulit dipahami dan beberapa siswa malu untuk
membacakan puisi sebab takut salah ini dikarenakan guru urang tepat dalam
menerapkan metode pembelajaran dan tidak ada contoh/trial pada pembacaan puisi
3. Pembelajaran yang dilakukan guru kurang menarik dan monoton
4. Alokasi waktu yang sudah dicanangkan tidak sesuai denga saat pembelajaran dikelas
karena guru kurang dapat mengatur waktu dengan baik
5. Guru tidak melakukan kesepakatan dengan siswa terlebih dahulu sebelum
pembelajaran dimulai sehingga kebanyakan siswa acuh tak acuh dalam belajar dan
hanya di dominan oleh siswa yang menyukai materi tentang puisi tersebut.

13
Alternatif penyelesaian kasus
1. Dikarenakan materi yang diajarkan adalah puisi, maka guru harus menjelaskan
materi tentang puisi dengan jelas dan mudah dipahami siswa, selain itu guru
harus mengajarkan atau memberikan contoh cara membaca puisi dengan baik
dan benar dan bagaimana cara menjelaskan atau memaknai isi yang terkandung
didalam suatu puisi. Guru harus mencontohkan cara pelafalan dan intonasi yang
jelas dan penekanan pada kata rima maupun sajak dalam puisi dan bagaimana
jeda yang tepat pada saat pembacaan puisi sebab jika beda tekanan atau
pelafalan bahkan intonasi yang diberikan saat membaca puisi maka makna yang
terkandung juga berbeda dan dinamika maupun rasa yang dipancarkan dalam
suatu puisi akan menghasilkan warna dan maksud yang berbeda.

14
2. Jika guru sudah mengajarkan materi dengan benar maka selanjutnya guru harus
pandai mengatur waktu dalam pembelajaran, misalnya jika dalam kasus tersebut anak-
anak melakukan pembacaan puisi secara mandiri maka dapat dicoba dengan
dilakukan secara berkelompok dengan pembagian tiap baitnya, misalnya puisi yang
berjudul cita-cita tersebut terdiri dari 2 bait maka dijadikan kelompok menjadi 2-4
orang dalam 1 kelompok dan dibagi 1 orangnya membaca 1-3 baris tergantung 1
kelompok berisi berapa siswa. Hal ini akan mempercepat penilaian pembacaan dan
masih banyak waktu yang tersiksa kemudian dilakukan penilaian secara mandiri
dengan diberikan tugas menjelaskan atau memaknai isi yang terkandung didalam
puisi dalam bentuk tulisan. Jika dalam 1 x pertemuan tersebut dirasa keterampilan
siswa masih kurang maka dapat dilakukan 2 – 3 x pertemuan untuk lebih
meningkatkan keterampilan siswa dalam membaca dan menjelaskan isi puisi.
Semakin sering siswa mencoba dan mempelajari maka akan semakin fasih dan
semakin bisa dalam menguasai materi puisi tersebut.

15
THANK YOU ! ✋😉
Adakah seratus ? Eh maksudnya
adakah yang ingin bertanya ?

16
Selanjutnya adalah praktek
mengajar penyelesaian
kasus yang sudah
kami paparkan 

17

Anda mungkin juga menyukai