Anda di halaman 1dari 19

TROMBOSITOPENIA

&
LEUKOSITOSIS
TIM DOSEN
PENDAHULUAN
Darah adalah jaringan cair pada tubuh manusia
yang terdiri atas dua bagian yaitu plasma darah
(bagian cair darah) sebesar 55% dan sel darah
(bagian padat darah) sebesar 45%. Sel darah
terdiri dari tiga jenis yaitu eritrosit, leukosit
dan trombosit.
TROMBOSIT
 = platelet = keping darah
 Sel tak berinti, berbentuk cakram dengan diameter 2-4
μm.
 Berperan penting dalam sistem hemostasis untuk
menghentikan perdarahan dari pembuluh darah yang
terluka
 Dihasilkan dari megakariosit.
 Jumlah trombosit darah normal dalam populasi umum
adalah 150.000-450.000/µL
 Regulator utama produksi trombosit adalah hormon
trombopoietin (TPO), yang terutama disintesis di hepar.
 Trombosit berada dalam sirkulasi dengan rerata masa
hidup 7-10 hari.
TROMBOSITOPENIA
Trombositopenia atau defisiensi trombosit, merupakan keadaan dimana trombosit
dalam sirkulasi jumlahnya di bawah normal, yaitu di bawah 150.000 trombosit
per mikroliter.
Gejala Umum
 Mudah mengalami memar berwarna merah, ungu atau coklat secara berlebihan
(purpura)
 Mengalami pendarahan pada kulit yang ditandai dengan bintik-bintik merah
keunguan (petekie)
 Mengalami pendarahan yang berlangsung lama saat luka atau tidak dapat berhenti
dengan sendirinya
 Mengalami pendarahan pada gusi dan hidung
 Mengalami pendarahan menstruasi dalam jumlah yang banyak
 Mudah merasa lelah
 Pembengkakan pada limpa
 Kulit dan mata menjadi berwarna kuning (jaundice)

TROMBOSITOPENI
Etiologi

TROMBOSITOPENI
Patofisiologis

TROMBOSITOPENI
Trombositopenia
Imbas Obat
Trombositopenia imbas obat diduga, pada
kebanyakan kasus, disebabkan oleh mekanisme
imun, walaupun ada pengecualian (seperti
kemoterapi yang menyebabkan supresi sumsum
tulang dan menginhibisi megakariosit secara
langsung).

TROMBOSITOPENI
Trombositopenia
Gestasional
Trombositopenia gestasional merupakan akibat ekspansi volume darah
progresif yang khas terjadi selama kehamilan, sehingga menyebabkan
hemodilusi. Sitopenia terjadi, meskipun produksi sel-sel darah normal
atau meningkat.
Jumlah trombosit <100.000/ μL, ditemukan pada <10% wanita hamil
pada trimester ketiga; jika penurunan trombosit mencapai <70.000/μL
harus dipikirkan kemungkinan ITP yang berkaitan dengan kehamilan,
preeklamsia, atau suatu thrombotic microangiopathy (TMA) yang
berkaitan dengan kehamilan.

TROMBOSITOPENI
Algoritma Evaluasi
Trombositopenia
LEUKOSIT
 Leukosit merupakan sel darah putih dan
mempunyai inti sel.
 Leukosit berperan dalam sistem pertahanan
tubuh untuk menahan masuknya benda asing
(antigen) penyebab penyakit yang masuk ke
dalam tubuh manusia melalui dua cara, yaitu
fagositosis dan mengaktifkan respon imun
Leukosit tubuh.
 Jumlah normal leukosit adalah 5.000-10.000
sel/μl.
 Peningkatan jumlah leukosit bisa disebabkan
oleh adanya infeksi atau kerusakan jaringan.
LEUKOSIT
 Ada dua jenis leukosit, yaitu granulosit
dan agranulosit
LEUKOSITOSIS
Leukositosis adalah keadaan dengan jumlah sel darah putih dalam darah meningkat,
melebihi nilai normal. Leukositosis bukanlah suatu penyakit, melainkan merupakan tanda
yang bisa dijumpai pada berbagai penyakit.
Gejala Umum
• Demam
• Merasa kelelahan pada seluruh tubuh
• Menurunnya berat badan
• Muncul ruam pada kulit disertai rasa gatal
• Mengalami sesak napas
• Tubuh mudah mengalami lebam
• Mengalami gangguan pada fungsi mata

LEUKOSITOSI
Etiologi
a) Reaksi yang tepat dari sumsum tulang normal terhadap:
(1) Stimulasi eksternal : Infeksi yang disebabkan oleh beberapa bakteri:
Staphylococcus epidermidis, Candida sp, Staphylococcus aureus,
Streptococcus B hemoliticus, Streptococcus maltophilia, Serratia sp.
Inflamasi (nekrosis jaringan, infark, luka bakar, artritis).
(2) Reaksi alergen obat-obatan (kortikosteroid, lithium, beta agonis).
(3) Trauma (splenektomi), anemia hemolitik dan leukemoid maligna
(kelainan darah)

b) Efek dari kelainan sumsum tulang primer


(leukemia akut, leukemia kronis kelainan mieloproliferatif)

LEUKOSITOSI
Jenis-jenis Leukositosis
1. Neutrofilia, yaitu peningkatan persentase neutrofil, disebabkan oleh infeksi
bakteri dan parasit, gangguan metabolit, perdarahan dan gangguan
myeloproliferatif.
2. Eosinofilia adalah peningkatan jumlah eosinofil lebih dari 6% atau jumlah
absolut lebih dari 500. Penyebabnya antara lain: respon tubuh terhadap
neoplasma, penyakit Addison, reaksi alergi, penyakit collagen vascular atau
infeksi parasit.
3. Basofilia adalah peningkatan basofil berhubungan dengan leukemia
granulositik dan basofilik myeloid metaplasia dan reaksi alergi
4. Monositosis berkaitan dengan infeksi virus, bakteri dan parasite tertentu
serta kolagen, kerusakan jantung dan hematologi.
5. Limfositosis dapat terjadi pada penyakit virus, penyakit bakteri dan
gangguan hormonal
LEUKOSITOSI
Diagnosis
 Pemeriksaan darah lengkap
 Hitung darah lengkap
Pemeriksaan ini untuk mengetahui kadar dari
setiap jenis sel darah putih.
 Apusan darah atau peripheral blood
smear
Pemeriksaan ini dilakukan jika dokter
mendeteksi adanya gejala neutrofilia atau
limfositosis.
 Biopsi sumsum tulang
Pemeriksaan ini dapat membantu mendeteksi
keberadaan sel abnormal atau kelainan pada
sumsum tulang.

LEUKOSITOSI
Implikasi Klinik
 Nilai krisis leukositosis: 30.000/mm3.
 Lekositosis hingga 50.000/mm3 mengindikasikan gangguan di luar
sumsum tulang (bone marrow).
 Nilai leukosit yang sangat tinggi (di atas 20.000/mm3) dapat disebabkan
oleh leukemia.
 Penderita kanker post-operasi (setelah menjalani operasi) menunjukkan
pula peningkatan leukosit walaupun tidak dapat dikatakan infeksi.

LEUKOSITOSI
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai