Anda di halaman 1dari 4

Kumpulan Pertanyaan Tentang Sepsis

Pengaruh Sepsis terhadap Sistem Hematologi


Akibat respon inflamasi terhadap sepsis, maka perubahan pada sistem hematologi
dapat terjadi, yaitu terdapatnya perubahan baik morfologi maupunjumlah dari eritrosit,
leukosit, maupun trombosit. Perubahan sistem hematologi yang terkait dengan sistem skoring
hematologiadalah perubahan jumlah leukosit, morfologi leukosit, serta jumlah trombosit.
a. Perubahan jumlah leukosit
Perubahan jumlah seperti peningkatan jumlah atau justru penurunanjumlah leukosit
dapat terjadi pada keadaan infeksi. Jumlah leukosit dapatmeningkat sampai puluhan ribu dan
menyebabkan terjadinya reaksi leukemoidyaitu bila leukosit lebih dari 50.000/mm3.
Peningkatan cepat ini dipacu olehadanya infeksi yang menyebabkan pelepasan leukosit
khususnya neutrofil darisumsum tulang dan juga karena kontrol granulosit-macrophage
colonystimulating factor (GCSF) yang dikeluarkan oleh limfosit dan monosit pada saat
terjadi infeksi.
Jumlah leukosit akan meningkat melebihi nilai normal terutama selneutrofil pada infeksi
bakteri. Peningkatan jumlah neutrofil ini disebut jugasebagai neutrofilia. Neutrofilia juga
dapat disebabkan oleh inflammatory boweldisease, rheumatoid arthritis, vaskulitis
(Kawasaki disease), keganasan,pemberian kortikosteroid, dan splenektomi.
Pelepasan sel neutrofil muda ke dalam sirkulasi juga terjadi pada keadaaninfeksi,
sehingga terjadi peningkatan jumlah neutrofil muda dalam sirkulasi yangmenyebabkan rasio
sel muda dan total neutrofil meningkat, bahkan dapat terjadipeningkatan sel muda neutrofil
secara absolut. Peningkatan jumlah sel muda iniadalah juga akibat adanya penghentian
sementara pematangan sel neutrofil olehmediator TNF sehingga sel muda neutrofil menjadi
banyak.
Penurunan jumlah leukosit khususnya sel polymorphonuclear (PMN) inidisebabkan
karena peningkatan destruksi sel PMN setelah fagositosis bakteri sertaadanya agregasi PMN
akibat pengaruh komplemen yang menyebabkanperedarannya dalam sirkulasi berkurang.
Cadangan neutrofil neonatus dalamsumsum tulang lebih kecil dibandingkan dewasa sehingga
pada keadaan sepsisakan cepat habis. Sel stem pada neonatus juga tidak mampu
meningkatkanproliferasinya untuk memenuhi kebutuhan neutrofil di sirkulasi akibat dari
sepsis. Penurunan jumlah neutrofil dapat disebabkan oleh stresneonatal ketika proses
persalinan, asfiksia, neutropenia isoimun, neutropeniakongenital, pemberian obat antitiroid,
atau karena inborn error of metabolism.
b. Perubahan jumlah trombosit
Infeksi juga dapat menyebabkan terjadinya trombositopenia, yaitu jumlahtrombosit
kurang dari nilai normal. Hubungan erat antara inflamasi dan koagulasiterlihat pada keadaan
sepsis. Mediator inflamasi menyebabkan ekspresi tissuefactor (TF) yang secara langsung
mengaktifkan jalur koagulasi ekstrinsik danmelalui lengkung umpan balik secara tidak
langsung juga akan mengaktifkan jalurinstrinsik. Hasil akhir aktivasi kedua jalur tersebut
saling berkaitan dan sama,yaitu protrombin diubah menjadi trombin dan fibrinogen diubah
menjadi fibrin.Akibat konsumsi berlebihan faktor-faktor koagulasi ini maka sepsis
seringmenyebabkan komplikasi yang disebut Disseminated Intravascular Coagulation(DIC).
Trombosit akhirnya dipakai secara berlebihan dalam proses DIC tersebutsehingga
menyebabkan jumlahnya berkurang dalam sirkulasi. Trombositopeniajuga terjadi akibat
proses destruksi yang berlebihan, serta penekanan padasumsum tulang sehingga terjadi
kegagalan produksi trombosit. Trombositopeniaini sering merupakan petanda awal dari
sepsis.
Keadaan lain yang menyebabkan trombositopenia adalah anemia
aplastik,mielofibrosis (penggantian unsur-unsur sumsum tulang dengan jaringan
fibrosa),leukemia akut, dan karsinoma metastatik lain yang mengganti unsur-unsur sumsum
tulang normal. Keadaan defisiensi vitamin B12 dan asam folat akanmempengaruhi
terbentuknya megakariosit besar yang hiperlobulus. Agen-agenkemoterapi terutama bersifat
toksik terhadap sumsum tulang akan menekanproduksi trombosit. Segala kondisi yang
menyebabkan splenomegali (lien yangmembesar) dapat disertai dengan trombositopenia,
yaitu meliputi keadaan sepertisirosis hati, limfoma, dan penyakit-penyakit mieloproliferatif.
Trombosit dapatjuga dihancurkan oleh produksi antibodi yang diinduksi oleh obat, seperti
yangditemukan pada quinidin dan emas atau oleh autoantibodi (antibodi yang
bekerjamelawan jaringan sendiri). Antibodi ini ditemukan pada penyakit-penyakit
sepertilupus eritematosus, leukemia limfositik kronis, dan purpura trombositopeniaidiopatik.

PerubahanEritrosit pada Sepsis


Sepsis menyebabkan berbagai kelainan pada lini eritrosit, antara laingangguan
deformabilitas, agregasi eritrosit, anemia, serta peningkatan hemoglobinbebas akibat
peningkatan destruksi sel eritrosit. Keempat gangguan ini dapatmenyebabkan gangguan
sirkulasi, yang pada akhirnya akan memperberat disfungsiorgan yang terjadi.Eritrosit
memiliki kemampuan deformabilitas, yaitu kemampuan untukberubah bentuk dan kembali ke
bentuk semula tanpa terjadi ruptur pada situasitertentu. Deformabilitas ini memegang peranan
penting bagi sel darah merah dalammenjalankan fungsinya untuk menghantarkan oksigen
hingga sirkulasimikrovaskular. Kemampuan ini dikarenakan oleh bentuk eritrosit dan
adanyakomponen elastik pada struktur korteks membran eritrosit.24,25 Sel eritrosit
normalyang matang berbentuk lempeng bikonkaf, tidak mengandung inti sel,
denganketebalan 2-3 mikrometer (m), dengan diameter 6-8 m, dan volume sel rata-rata90
fL. Struktur korteks membran sel eritrosit mengandung komponen spektrin yangberbentuk
seperti jaring yang memberikan resistensi saat terjadi deformitas eritrosit.Secara skematik,
bentuk dan struktur membran eritrosit dapat dilihat pada gambar :

Pendekatan klinis

Pendekatan diagnosis dapat dilihat pada algoritme tatalaksana sepsis neonatorum

Faktor risiko sepsis neonatorum

Faktor risiko mayor

Ketuban pecah > 24 jam

Ibu demam saat intrapartum suhu > 38 C

Korioamnionitis

Denyut jantung janin menetap > 160x/menit

Ketuban berbau

Faktor risiko minor

Ketuban pecah > 12 jam

Ibu demam saat intrapartum suhu > 37,5 C

Nilai Apgar rendah ( menit ke-1 < 5 , menit ke-5 < 7 )

Bayi berat lahir sangat rendah ( BBLSR ) < 1500 gram

Usia gestasi < 37 minggu


Kehamilan ganda

Keputihan yang tidak diobati*

Infeksi Saluran Kemih (ISK) / tersangka ISK yang tidak diobati

Pemeriksaan penunjang yang dianjurkan (SEPTIC MARKER)

1 Hitung leukosit ( N 5000/uL - 30.000/uL)


2 Hitung trombosit ( N > 150.000/uL)
3 IT rasio (rasio neutrofil imatur dengan neutrofil total) : (N < 0,2)

Usia 1 hari 3 hari 7 hari 14 hari 1 bulan

IT Ratio 0,16 0,12 0,12 0,12 0,12

4 CRP ( N 1,0 mg/dL atau 10 mg/L)

Nama : Husnul Asmaroni A.S.


Dokter Muda Jejaring RSUD Praya

Anda mungkin juga menyukai