Anda di halaman 1dari 32

Evaluasi Program

Upaya Pencegahan &


Pengendalian Penyakit
Tuberkulosis di UPTD
Puskesmas DPT Pedes
Periode Januari-Desember 2022

Disusun Oleh :
1. dr. Reza Fahlevi
2. dr. Caroline Janet
3. dr. Minanti Puspa

Pembimbing : dr. Irma Primadia


Daftar Pembahasan
Pendahuluan 1
Tinjauan Pustaka 2
Metode Penelitian 3
Hasil & Pembahasan 4
Penutup 5
3
1 Pendahuluan
Tuberkulosis atau TB adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri
Mycobacterium Tuberculosis. Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu penyakit menular yang
masih menjadi perhatian dunia kesehatan internasional.

Data WHO tahun 2021 menunjukkan masih terdapat 9,9 juta orang di dunia menderita TB.
Negara yang menyumbang angka kejadian TB terbanyak antara lain :
1. India (26%) 6. Nigeria
(4,6%)
2. China
(8,5%) 7. Banglades
h (3,6%)
3. Indonesia
(8,4%) 8. Afrika
Selatan
4. Filipina
(3,3%)
(6,0%)

5. Pakistan
(5,8%)
3
1 Pendahuluan
Di Puskesmas DTP Pedes sendiri capaian program pencegahan dan
pengendalian TB pada tahun 2021 masih rendah. Hal ini membutuhkan
perhatian dan evaluasi lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi rendahnya capaian tersebut.

Makalah evaluasi program ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan


bagi puskesmas dalam menyusun langkah pengembangan program TB di
masa yang akan datang agar lebih tepat sasaran dan mencapai hasil yang
lebih maksimal.
3
1 Pendahuluan
1. Rumusan Masalah :
Apa saja faktor yang menghambat upaya pencegahan dan pengendalian penyakit Tuberkulosis (TB) paru di
Puskesmas DTP Pedes?
2. Tujuan Kegiatan
a. Tujuan Umum :
Mengevaluasi program upaya pencegahan dan pengendalian penyakitTuberkulosis (TB) paru di Puskesmas
DTP Pedes.
b. Tujuan Khusus :
Menganalisis situasi program upaya pencegahan dan pengendalian penyakit Tuberkulosis (TB) paru di
Puskesmas DTP Pedes.
Mengidentifikasi masalah program upaya pencegahan dan pengendalian penyakit Tuberkulosis (TB) paru di
Puskesmas DTP Pedes.
Menentukan prioritas masalah program upaya pencegahan dan pengendalian penyakit Tuberkulosis (TB)
paru di Puskesmas DTP Pedes.
Menentukan penyebab masalah pada program upaya pencegahan dan
pengendalian penyakit Tuberkulosis (TB) paru di Puskesmas DTP Pedes.
Menentukan penyelesaian masalah pada program upaya pencegahan dan pengendalian penyakit
Tuberkulosis (TB) paru di Puskesmas DTP Pedes
3
1 Pendahuluan
3. Manfaat kegiatan

a. Bagi Puskesmas
1. Mengetahui analisis program upaya pencegahan dan pengendalian penyakit Tuberkulosis (TB) paru
di Puskesmas DTP Pedes.
2. Mengetahui identifikasi masalah pada program upaya pencegahan
dan pengendalian penyakit Tuberkulosis (TB) paru di Puskesmas DTP Pedes.
3. Mengetahui prioritas masalah pada program upaya pencegahan dan pengendalian penyakit
Tuberkulosis (TB) paru di Puskesmas DTP Pedes.
4. Mengetahui penyebab masalah pada program upayapencegahan dan pengendalian
penyakit Tuberkulosis (TB) paru di Puskesmas DTP Pedes.
5. Mengetahui penyelesaian masalah pada program upaya pencegahan dan pengendalian penyakit
Tuberkulosis (TB) paru di Puskesmas DTP Pedes.
b. Bagi Masyarakat
Mengetahui informasi terkait Tuberkulosis dan pentingnya program upaya pencegahan dan
pengendalian penyakit Tuberkulosis (TB) paru di wilayah Puskesmas DTP Pedes
3
1 Pendahuluan
c. Bagi Penulis
1. Melakukan analisis program upaya pencegahan dan pengendalian penyakit Tuberkulosis (TB) paru
di Puskesmas DTP Pedes.
2. Melakukan identifikasi masalah pada program upaya pencegahan
dan pengendalian penyakit Tuberkulosis (TB) paru di Puskesmas DTP Pedes.
3. Membuat prioritas masalah pada program upaya pencegahan dan pengendalian penyakit
Tuberkulosis (TB) paru di Puskesmas DTP Pedes.
4. Mencari penyebab masalah pada program upaya pencegahan dan pengendalian penyakit
Tuberkulosis (TB) paru di Puskesmas DTP Pedes.
5. Membuat penyelesaian masalah pada program upaya pencegahan
dan pengendalian penyakit Tuberkulosis (TB) paru di Puskesmas DTP Pedes.
Tinjauan
Pustaka
2 Definisi, Epidemiologi .

• Definisi :
• Tuberkulosis (TB) adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh
kuman dari kelompok Mycobacterium yaitu Mycobacterium
tuberculosis.
• Epidemiologi
• Pada tahun 2021 Kasus TBC di Indonesia diperkirakan sebanyak
969.000 kasus TBC (satu orang setiap 33 detik). Angka ini naik 17%
dari tahun 2020.
2 Etiologi dan Patogenesis .

• Etiologi :
• Mikroorganisme penyebab TB yaitu Mycobacterium tuberculosis complex (MTBC), bakteri
kategori tahan asam (BTA) karena resisten terhadap dekolorisasi alkohol. Golongan
MTBC selain M. Tuberculosis juga terdiri dari spesies lain seperti M. africanum, M.
microti, dan M. bovis
• Patogenesis :
• Infeksi dimulai ketika orang yang terinfeksi mengeluarkan droplet ke udara lalu terjadi
inhalasi aerosol yang mengandung M. tuberculosis. Selanjutnya, droplet akan terdeposit
pada tracheobronchial tree yang terhubung ke bronkiolus atau alveoli
2 Gejala Klinis

• Gejala Klinis :
 Batuk berdahak selama 2 minggu atau lebih
 Dahak bercampur darah/batuk darah
 Sesak nafas
 Badan lemas
 Penurunan nafsu makan
 Penurunan berat badan
 Berkeringat di malam hari tanpa kegiatan fisik
 Demam meriang lebih dari satu bulan
 Nyeri pleuritik atau retrosternal
 Nyeri sendi
2 Diagnosis
2 Terapi
2 Komplikasi

Komplikasi yang dapat terjadi pada penderita TB antara lain :


1. Hemoptisis/ Batuk darah
2. Pneumothorax
3. Bronkiektasis
4. Bronkolitiasis
5. Destruksi paru ekstensif
6. Syok septik
7. Malignansi
8. Thromboemboli vena
9. Chronic pulmonary aspergillosis
Metode Penelitian
3 Langkah-langkah Pelaksanaan Evaluasi Program

• Analisis Situasi
• Mengidentifikasi dan Mendefinisikan Masalah
• Menentukan Prioritas Masalah
• Membuat Kerangka Konsep
• Mengidentifikasi dan Mendefinisikan Prioritas Penyebab
Masalah
• Membuat Alternatif Penyelesaian Masalah
• Membuat Prioritas Alternatif Penyelesaian Masalah
• Menyusun Proposal Rekomendasi
4 Hasil & Pembahasan
• Analisis situasi
• Keadaan Geografis
• UPTD Puskesmas DTP Pedes terletak di Kecamatan DTP Pedes dengan luas total
wilayah kerja: 20,53 km2. Kondisi secara umum berupa dataran rendah dan dapat
ditempuh dengan kendaraan roda dua maupun roda empat, Puskesmas ini terletak
di tepi jalan raya propinsi
• Wilayah kerja
4 Data demografis & Kependudukan
4 Sarana Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas

Puskesmas ​: 1 Buah.
• Pustu ​: 1 Buah.
• Posyandu ​: 49 Buah.
• Balai Pengobatan Swasta ​: 10 Buah
• Bidan Praktek ​: 19 Orang
• Dokter Praktek Swasta ​: 4 Orang
• Polindes​​: 1 Orang
• Klinik Swasta​​: 2 Buah
4 Kualifikasi Profesi Petugas
• Dokter umum ​: 3 Orang ( PNS 2 orang & PTT 1 orang
• Dokter gigi​​: -
• Bidan ​: 23 Orang ( PNS 13 org, PTT 1 orang, Sukwan 9 orang )
• Perawat ​: 20 Orang ( PNS 10 orang. Sukwan 10 Orang )
• Perawat Gigi ​: -
• Juru immunisasi​​: -
• Petugas Gizi​​: 1 Orang (PNS Nutrisionos )
• Petugas Laboratorium​: 1 Orang ( Sukwan )
• Petugas Penyuluh​​: -
• Petugas Farmasi​​: -
• Pelaksana Umum​​: 11 Orang ( PNS 3 orang, Sukwan 3 orang)
• Pengemudi​​: -
• Petugas Kebersihan​: 3 Orang ( Sukwan )
• Petugas Keamanan​: 1 Orang ( Sukwan )
4 Data Rekapitulasi Pemeliharaan Tempat Tempat Umum
4 Data Rekapitulasi Pemeliharaan Tempat Tempat Umum
4 Identifikasi Masalah
• Setiap tahun, puskesmas memiliki indikator kinerja dalam menjalankan program-
programnya. Capaian kinerja program pencegahan dan pengendalian penyakit
Tuberkulosis (TB) paru pada tahun 2021 masih belum sesuai dengan target yang
ditetapkan.
• Data primer dikumpulkan dengan menggunakan observasi dan wawancara langsung
dengan pemegang program di wilayah kerja Puskesmas DTP Pedes. Data Sekunder
dikumpulkan dengan mempelajari laporan puskesmas pada PKP Puskesmas DTP Pedes
periode tahun 2022.
Indikator R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 R10 R11 R12 R1th Target Capaian
/
sasar
an

Pelayanan
Kesehatan
Orang 376
2 3 5 3 2 14 3 1 6 2 6 9 56 14,89%
Terduga (100%)
Tuberkulos
is (TB)
4 Identifikasi Masalah
• Dari data di atas, disimpulkan bahwa masih terdapat indikator program TB yang belum
mencapai target, yaitu pelayanan kesehatan orang terduga TB dengan target 100%
namun masih tercapai 14,89%. Identifikasi masalah didapatkan dengan cara
membandingkan target program dengan capaian program, sehingga dari data di atas
disimpulkan masalah utama yaitu rendahnya pelayanan kesehatan terhadap orang
terduga TB di Puskesmas DTP Pedes.
4 Identifikasi Faktor Penyebab Masalah
No. Faktor Penyebab Masalah Tolak Ukur Keterangan
MAN
1. Pemegang Tenaga pemegang Wawancara Besarnya beban kerja
Program program hanya satu dengan mengingat wilayah kerja
orang, belum dibentuk penanggung sangat luas. Pemegang
kader TB jawab program juga memiliki
program tanggung jawab pelayanan
sehari-hari
2. Dinas Belum dilakukan Wawancara Pemegang program saat ini
Kesehatan training untuk dengan belum lama menjabat
pemegang program TB penanggung menggantikan pemegang
baru dari dinas jawab program lama yang telah
kesehatan terkait program pensiun. Transfer ilmu dari
pemegang program lama ke
pemegang program baru
belum menyeluruh sehingga
diperlukan training.
3. Pasien Pasien yang telah Wawancara Kurangnya kesadaran pasien
diberikan pot dengan mengenai pentingnya
pemeriksaan dahak penanggung pemeriksaan dahak. Sebagian
tidak kembali ke jawab pasien tidak memiliki nomor
Puskesmas program telepon untuk di-follow up
MONEY
1. Pendanaan Belum terdapat Wawancara Telah dianggarkan untuk
pendanaan untuk dengan periode terbaru
membentuk kader TB penanggung
jawab
program
MATERIAL
4 Identifikasi Faktor Penyebab Masalah
No. Faktor Penyebab Masalah Tolak Ukur Keterangan

MAN
1. Pemegang Tenaga pemegang Wawancara Besarnya beban kerja
Program program hanya satu dengan mengingat wilayah kerja
orang, belum dibentuk penanggung sangat luas. Pemegang
kader TB jawab program juga memiliki
program tanggung jawab pelayanan
sehari-hari
2. Dinas Belum dilakukan Wawancara Pemegang program saat ini
Kesehatan training untuk dengan belum lama menjabat
pemegang program TB penanggung menggantikan pemegang
baru dari dinas jawab program lama yang telah
kesehatan terkait program pensiun. Transfer ilmu dari
pemegang program lama ke
pemegang program baru
belum menyeluruh sehingga
diperlukan training.
3. Pasien Pasien yang telah Wawancara Kurangnya kesadaran pasien
diberikan pot dengan mengenai pentingnya
pemeriksaan dahak penanggung pemeriksaan dahak. Sebagian
tidak kembali ke jawab pasien tidak memiliki nomor
Puskesmas program telepon untuk di-follow up
MONEY
1. Pendanaan Belum terdapat Wawancara Telah dianggarkan untuk
pendanaan untuk dengan periode terbaru
membentuk kader TB penanggung
jawab
program
MATERIAL
4 Identifikasi Faktor Penyebab Masalah
Menentukan Prioritas Penyebab
4
Masalah
Tingkat Tingkat Tingkat Perkembangan Total USG
No. Masalah Urgensi Keseriusan (G) Ranking
(U) (S)
1. Tenaga pemegang program hanya satu orang, belum dibentuk
kader TB 4 4 4 12 4

2. Belum dilakukan training untuk pemegang program TB baru dari dinas kesehatan
terkait
4 5 5 14 1

3. Pasien yang telah diberikan pot pemeriksaan dahak tidak kembali ke


Puskesmas
4 4 5 13 3

4. Belum terdapat pendanaan untuk membentuk kader TB


4 4 3 11 5

5. Media promosi kurang bervariasi 1 2 1 4 11

6. Kurangnya tenaga untuk pelacakan kontak erat TB


3 4 3 10 7

7. Perlunya screening TB pada populasi berisiko 2 4 3 9 9

8. Kurangnya kerjasama lintas sektor 3 4 4 11 6

9. Penyuluhan masih dilakukan secara pasif 1 2 2 5 10

10. Pandemi Covid-19 membuat masyarakat dengan keluhan batuk takut berobat ke
Puskesmas
4 5 5 14 2

11. Kurangnya kesadaran masyarakat mengenai gejala TB


2 4 4 10 8
4 Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah ditemukan prioritas penyebab masalah, selanjutnya dilakukan brainstorming untuk menemukan
alternatif pemecahan masalah. Pemecahan masalah didapatkan dari hasil diskusi dengan pemegang program
serta studi literatur. Beberapa alternatif pemecahan masalah yang diajukan yaitu:
a. Pengajuan permintaan training rutin atau berkala untuk pemegang program TB kepada dinas kesehatan
terkait.
b. Pembentukan kader TB yang bertugas mengumpulkan sampel sputum dari pasien bergejala batuk yang
takut periksa ke puskesmas karena pandemi Covid-19 ataupun lupa mengumpulkan sampel sputum serta
membantu pelacakan kontak erat TB.
c. Meningkatkan kerjasama lintas sektor untuk melakukan screening TB pada populasi berisiko seperti
ODHA, penderita DM, balita dengan gizi kurang, populasi padat (pesantren, lapas, dsb.).
d. Memperbarui media edukasi agar lebih beragam (poster, video, kampanye di sosial media, dokumenter,
dsb.) serta meningkatkan keaktifan masyarakat dalam penyuluhan (misalnya dengan FGD).
5 Penutup

Kesimpulan :
Setelah melakukan evaluasi program upaya pencegahan dan pengendalian penyakit Tuberkulosis (TB) paru di
Puskesmas DTP Pedes periode Januari - Desember 2021 didapatkan masalah masih belum tercapainya target
pelayanan kesehatan orang terduga Tuberkulosis (TB).
Kemudian dihasilkan beberapa alternatif pemecahan masalah, yaitu :
1. meningkatkan kerjasama lintas sektor untuk melakukan screening TB pada populasi berisiko seperti ODHA,
penderita DM, balita dengan gizi kurang, populasi padat (pesantren, lapas, dsb.)
2. pengajuan permintaan training rutin atau berkala untuk pemegang program TB kepada dinas kesehatan terkait;
3. pembentukan kader TB yang bertugas mengumpulkan sampel sputum dari pasien bergejala batuk yang takut
periksa ke puskesmas karena pandemi Covid-19 ataupun lupa mengumpulkan sampel sputum serta membantu
pelacakan kontak erat TB;
4. serta memperbarui media edukasi agar lebih beragam (poster, video, kampanye di sosial media, dokumenter, dsb.)
5. meningkatkan keaktifan masyarakat dalam penyuluhan (misalnya dengan FGD).
5 Penutup

Saran :
1. Bagi Puskesmas

- Evaluasi program ini dapat dijadikan pertimbangan dalam menjalankan program penanganan TB ke depannya.

- Diharapkan dapat meningkatkan kerja sama dengan berbagai pihak seperti dinas kesehatan, perangkat desa, pihak swasta,
mitra fasilitas kesehatan lainnya, maupun NGO (Non-governmental Organization) untuk meningkatkan capaian program
TB selanjutnya.
2. Bagi Masyarakat

- Masyarakat diharapkan terlibat secara aktif dalam kegiatan pencegahan dan penanggulangan TB yang diadakan oleh
puskesmas.

- Masyarakat diharapkan berpartisipasi sebagai kader TB dan berrkomitmen dalam menjalankan tugasnya.
Thank
you
Mirjam Nilsson​
mirjam@contoso.com
www.contoso.com

Anda mungkin juga menyukai