Anda di halaman 1dari 29

Aqidah Akhlak

KELAS X1

MAN 2 KOTA BANDUNG


ELA JUBAEDAH, M.Ag

081223313016
MEMINUM KHAMR
 Khamr secara bahasa menghalangi, dan menutupi. Dinamakan demikian
karena khamr dapat menghalangi akal.
 M. Quraish Shihab menjelaskan khamr adalah
segala sesuatu yang memabukkan, apapun bahan mentahnya. Minuman
yang berpotensi memabukkan bila diminum dengan kadar normal oleh
seorang normal, maka minuman itu adalah khamar sehingga haram hukum
meminumnya, baik diminum banyak maupun sedikit serta baik ketika ia
diminum memabukkan secara faktual atau tidak
 MUI (Majelis Ulama Indonesia) mendefinisikan khamr sebagai segala
sesuatu, baik minuman atau wujud lain yang dapat menghilangkan akal
dan digunakan untuk bersenang-senang sehingga dari definisi ini
penyalahgunaan obat-obatan termasuk obat bius termasuk dalam katagori
khamr
MEMINUM KHAMR
Nabi Muhammad saw bersabda:
Artinya : “Dari Umar ra, ia berkata : ‘saya tidak mau kecuali berasal dari Nabi
Saw. Beliau bersabda: tiap-tiap yang memabukkan disebut khamr dan tiap-
tiap khomr hukumnya haram”. (HR Muslim).
Merujuk kepada pengertian tersebut, maka jenis khamr tidak hanya berarti
minuman keras yang terbuat dari anggur, tetapi mencakup segala sesuatu
yang memabukkan apakah ia berbentuk minuman ataukah dalam bentuk lain
seperti makanan, tablet, sigaret (dihisap), cairan yang disuntikkan, dan
sebagainya semuanya termasuk dalam pengertian khamr. Sudah menjadi
ijma’ ulama bahwa minuman keras (khamr) itu hukumnya haram,
mengkonsumsinya adalah termasuk salah satu dosa besar
MEMINUM KHAMR
Allah Swt. berfirman ۡ
‫ُبو‬ ‫َت‬ ‫ۡج‬ ‫ٱ‬‫َف‬ ‫َٰط‬ ‫ۡي‬ ‫َّش‬ ‫ٱل‬ ‫ۡن‬ ‫س‬ٞ ‫ۡج‬ ‫َٰل‬ ‫َأۡلۡز‬ ‫ٱ‬ ‫اُب‬ ‫ن‬‫َأۡل‬‫ٱ‬ ‫ُر‬ ‫ۡي‬ ‫ۡل‬‫ٱ‬ ‫ُر‬ ‫ۡم‬ ‫َخ‬ ‫ۡل‬‫ٱ‬ ‫ا‬ ‫َّن‬ ‫ْا‬ ‫ُن‬ ‫ا‬ ‫ي‬ ‫َّل‬‫ٱ‬ ‫ا‬ ‫ُّي‬‫َأ‬‫َٰٓي‬
‫ِن ُه‬ ‫ِن‬ ‫ِّم َع َم ِل‬ ‫ُم ِر‬ ‫َو َم ِس َو َص َو‬ ‫َه ِذ َن َء َم ٓو ِإ َم‬
٩٠ ‫َلَع َّلُك ۡم ُتۡف ِلُحوَن‬
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (minuman) khomr ,
berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan anak panah
adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-
perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan”. (Al-Maidah [5]: 90)
Dampak meminum khamr
1. Melanggar agama
2. Memicu perbuatan jahat lainnya
Abdullah bin ‘Amr berpendapat bahwa minum-minuman keras merupakan
dosa yang paling besar, dan tidak diragukan lagi bahwa perbuatan itu
merupakan induk dari segala keburukan dan orang yang meminumnya akan
dilaknat. Allah Swt.
3.Terlarang melaksanakan ibadah, karena ibadah harus dilaksanakan dengan
penuh kesadaran dan ketulusan maka tidak akan dapat dipenuhi oleh
mereka yang hilang akal sehatnya.
4.Menimbulkan gangguan mental organik yaitu gangguan dalam fungsi
berpikir, merasakan, dan berprilaku.
5. Mendapat sanksi di dunia dan akherat
 Sangsi bagi peminum khamr
a. sangsi agama
Al-Nasa’i dari Ibnu Umar menyampaikan, bahwa Rasulullah Saw. .,
bersabda,“Tidak akan masuk surga pembangkang dan pecandu minuman keras.“
Para fuqaha menyampaikan bahwa peminum khamr itu dikenakan had atau
hukuman (sanksi).
Imam Syafi'i dan Abu Daud berpendapat dicambuk 40 kali dera, sesuai yang
dilakukan oleh Rasulullah Saw.dan yang diperintahkan pada masa Abu Bakar.
b. Sanksi hukum Sanksi hukum yang diterima oleh pelaku mabuk-mabukan
seperti diatur dalam KUHP Bab. IV tentang pelanggaran kesusilaan pasal
539 adalah “barang siapa pada kesempatan diadakan pesta keramaian
untuk umum atau pertunjukkan rakyat atau diselenggarakan arak-arakan
untuk umum, menyediakan secara cuma-cuma minuman keras atau spirits
dan atau menjanjikan sebagai hadiah, diancam dengan pidana kurungan
fencing lama dua belas hari atau pidana denda paling tinggi tiga ratus tujuh
puluh lima rupiah.”
Menghindari Perilaku Minum Khamr

a. Meningkatkan amal saleh.


b. Meyakini bahwa minum khamr adalah keji dan diancam masuk neraka
c. Menyadari mengkonsumsi khamr akan merusak masa depan.
d. Meningkatkan kualitas akhlak.
e. Meningkatkan wawasan keilmuan dan kreatifitas diri.
f. Menghindar diri dari lingkungan yang tidak baik.
Hikmah Larangan Perilaku Minum Khamr
a. Masyarakat terhindar dari kejahatan.
b. Menjaga kesehatan jasmani dan ruhani.
c. Masyarakat terhindar dari sikap kebencian dan permusuhan akibat
pengaruh minuman keras dan narkotika.
d. Menjaga hati agar tetap taqorrub kepada Allah
PENGERTIAN JUDI
• Pengertian Judi Dalam Ensiklopedia Indonesia, judi diartikan sebagai suatu
kegiatan pertaruhan untuk memperoleh keuntungan dari hasil suatu
pertandingan, permainan atau kejadian yang hasilnya tidak dapat diduga
sebelumnya.
• Dalam pengertian syar'i, judi merupakan terjemahan dari maysir , yaitu
segala bentuk permainan dengan taruhan uang (benda berharga lainnya)
dimana yang menang mengambil uang tersebut. Allah Swt. menjelaskan
permasalahan ini dalam QS. al-Maidah (5): 90 berikut: Artinya: “Hai orang-
orang yang beriman, sesungguhnya meminum khomr, berjudi (berkorban
untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji
termasuk perbuatan setan . Maka jauhilah perbuatanperbuatan itu agar
kamu mendapat keberuntungan. (QS. Al-Maidah [5]: 90)
Unsur-unsur judi
1. Permainan, yang terlibat dalam perjudian tidak selamanya para
pemain, tetapi bisa jadi penonton atau siapa saja yang
memanfaatkan permainan tersebut untuk taruhan, apapun
bentuknya taruhan tersebut.
2. Untung-untungan, unsur spekulatif/ kebetulan. Begitu juga orang
yang tidak terlibat dalam permainan tersebut melakukan tindakan
spekulasi atau untung-untungan untuk menebak pemenang dari
permainan atau perlombaan tersebut.
3. Ada taruhan
Dampak Negatif Perilaku Judi
a. Judi adalah perbuatan rijs (menjijikkan).
b. Judi adalah perbuatan setan.
c. Merusak ukhuwwah, menimbulkan permusuhan dan kebencian.
d. Menghilangkan semangat untuk bekerja.
e. Melupakan zikrullah dan ṣalat, karena orang yang judi akan selalu
merasa tidak puas terhadap apa yang diperolehnya. Andaipun
menang maka dia akan senantiasa merasa belum cukup dengan hasil
judinya, apalagi yang kalah.
Menghindari Perilaku Judi
a. pemerintah dan tokoh masyarakat bersama-sama memberantas
perjudian.
b. Setiap individu berusaha menghindari pergaulan dengan penjudi.
c. Berusaha mencari rizki yang halal dan qana’ah.
d. Senantiasa berjuang untuk menunaikan kewajiban secara istiqamah
baik terhadap keluarga, lingkungan dan kepada Allah Swt.
Hikmah Larangan Perilaku Judi
a. Melindungi kehidupan sosial
b. Etos kerja akan meningkat, sehingga produktifitas individu dan
masyarakat akan meningkat.
c. Rizki yang diperoleh dengan jalan halal akan mendatangkan
keberkahan.
d. Masing-masing individu akan menjadi bersemangat untuk bekerja
sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya.
e. Memupuk perasaan malu dan kasih sayang terhadap sesama
manusia.
f. Terciptanya kedamaian, kebahagiaan dan marwah (kehormatan)
individu dan masyarakat.
PENGERTIAN MENCURI
 mencuri = mengambil milik orang lain tanpa izin atau dengan tidak
sah, bisaanya dengan sembunyi-sembunyi.
 Sedangkan dalam istilah syara’, mencuri didefinisikan sebagai berikut:
Artinya : “Perbuatan orang mukallaf yang mengambil harta orang lain
secara sembunyi-sembunyi, jika harta tersebut mencapai satu
nishab, terambil dari tempat simpanannya, dan orang yang
mengambil tidak mempunyai andil kepemilikan terhadap harta
tersebut
Dampak Mencuri bagi Pelakunya
1) Mengalami kegelisahan batin,.
2) Mendapat hukuman,
3) Mencemarkan nama baik
4) Merusak keimanan, seseorang yang mencuri berarti telah rusak
imanya. Jika ia mati sebelum bertobat maka ia akan mendapat azab
yang pedih.
Dampak mencuri bagi Korban dan Masyarakat
1) Menimbulkan kerugian dan kekecewaan,
2) Menimbulkan ketakutan, peristiwa pencurian menimbulkan rasa
takut bagi korban dan masyarakat karena mereka merasa harta
bendanya terancam.
3) Munculnya hukum rimba, perbuatan pencurian merupakan
perbuatan yang mengabaikan nilai-nilai hukum. Apabila terus
berlanjut akan memunculkan hukum rimba dimana yang kuat akan
memangsa yang lemah
Menghindari Perilaku Mencuri
a. Mensykuri nikmat Allah
b. Menghormati hak milik orang lain
c. Meningkatkan etos kerja

Hikmah Larangan Mencuri


d. Terjaminnya hak milik.
e. Setiap orang akan termotivasi untuk bekerja keras sehingga
terhindar dari perilaku malas.
f. Terjaminnya tata kehidupan sosial yang damai dan harmonis.
g. Dengan adanya ancaman hukum bagi pelaku pencurian, maka orang
akan hatihati, dan tidak melakukan pencurian
Durhaka Kepada Orang Tua
1. Larangan durhaka kepada orang tua Sesungguhnya jasa kedua orang
tua terhadap anak sangat besar, bahkan tidak dapat dinilai dengan
apapun. Seorang ibu telah mengandung anaknya dalam keadaan
lemah dan susah. Dia menyabung nyawa untuk melahirkan anaknya.
Kemudian memelihara dan menyusui dengan penuh kelelahan dan
perjuangan.
2. Durhaka kepada kedua orang tua (uqud al-walidain) adalah termasuk
dosa besar yang tingkatannya mengiringi dosa syirik.
‫َوَو َّص ۡي َنا ٱِإۡل نَٰس َن ِبَٰو ِلَد ۡي ِه ِإۡح َٰس ًنۖا َح َم َلۡت ُه ُأُّم ۥُه ُك ۡر ٗه ا َوَو َضَع ۡت ُه ُك ۡر ٗه ۖا َو َح ۡم ُل ۥُه‬
‫وِفَٰص ُل ۥُه َثَٰل ُثوَن َش ۡه ًر ۚا‬

Artinya: Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada


dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah,
dan melahirkannya dengan susah payah (pula). mengandungnya sampai
menyapihnya adalah tiga puluh bulan (QS. Al-Ahqāf [46]: 15)
Bentuk perbuatan durhaka kepada orang tua
a. Mengucapkan perkataan yang menunjukkan tidak suka, seperti “ah” atau
semacamnya, membentak atau bersuara keras kepada orang tua,
sebagaimana firman Allah berikut‫ أ‬Artinya: Maka sekali-kali janganlah kamu
mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu
membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia
(QS. Al-Isra’ [17]: 23)
b. Bermuka masam dan cemberut kepada orang tua.
c. Mencela orang tua, baik secara langsung maupun tidak langsung.
d. Memandang sinis kepada orang tua.
e. Malu menyebut mereka sebagai orang tuanya.
f. Memberatkan orang tua dengan banyak permintaan.
g. Bagi laki-laki yang sudah menikah, lebih mementingkan isteri daripada
orang tua.
h. Menelantarkan orang tua ketika masa tua atau saat membutuhkan anaknya
Dampak negative durhaka kepada orang tua
a. Dibenci Allah
b. Disegerakan untuk mendapat adzab di dunia
c. Terhalang masuk surga
d. Termasuk golongan orang hina
Meninggalkan ṣalat
 Salat merupakan salah satu rukun Islam dan merupakan kewajiban
terbesar setelah dua syahadat. Rasulullah Saw. bersabda: Artinya:
Islam dibangun di atas lima tiang: Syahadat Lâ ilâha illa Allah dan
Muhammad Rasûlullâh, menegakkan ṣalat, memberikan zakat, haji,
dan puasa Ramadhân.” (HR. Bukhâri ).

DAMPAK NEGATIF MENINGGALKAN SHALAT


1. Menyebabkan kesesatan
2. Mendapatkan kecelakaan
3. Masuk neraka
Memakan Harta Anak Yatim
 Larangan Memakan Harta Anak Yatim dengan Bāṭil .Memakan harta
anak yatim dengan bāṭil sangat dikecam dalam Islam dan
digolongkan ke dalam dosa besar. Diantara kewajiban wali terhadap
anak yatim yang menjadi tanggungannya adalah mengurusnya dan
mengurus hartanya dengan sebaikbaiknya. Ketika anak yatim itu
telah dewasa dan mampu mengurus hartanya sendiri, hendaklah dia
menyerahkan harta tersebut kepada si yatim tadi.
‫َو اَل َتۡق َر ُبوْا َم اَل ٱۡل َيِتيِم ِإاَّل ِبٱَّلِتي ِهَي َأۡح َس ُن َح َّتٰى َيۡب ُلَغ َأُش َّد ۚۥُه َو َأۡو ُفوْا ِبٱۡل َع ۡه ِۖد ِإَّن‬
٣٤ ‫ٱۡل َع ۡه َد َك اَن َم ُٔ‍ۡسواٗل‬

berfirman: Artinya: dan janganlah kamu mendekati


harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih baik
(bermanfaat) sampai ia dewasa dan penuhilah janji;
Sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungan
jawabnya. (QS. AlIsra’ [17]: 34)
Dampak Memakan Harta Anak Yatim Dengan Bāṭil
a. Diancam masuk neraka . Memakan harta anak yatim dengan ẓalim
diibiratkan seperti orang yang mengisi perutnnya dengan api, dan di
akhirat akan dimasukkan ke dalam neraka yang apinya menyala-
nyala,
b. Tergolong dosa besar
KORUPSI
Korupsi atau rasuwah berasal dari bahasa Latin: corruption dari kata kerja
corrumpere yang bermakna busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik, dan
menyogok.
Transparency Internasional mendefinisikan korupsi sebagai perilaku pejabat
publik, baik politikus/politisi maupun pegawai negeri, serta pihak lain yang
terlibat dalam tindakan itu yang secara tidak wajar dan tidak legal
menyalahgunakan kepercayaan publik yang dikuasakan kepada mereka untuk
memperkaya diri atau memperkaya mereka yang dekat dengannya. Sedangkan
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, korupsi secara harfiah berarti: busuk,
rusak, suka memakai barang (uang) yang dipercayakan kepadanya, dapat
disogok (melalui kekuasaannya untuk kepentingan pribadi).
Secara terminologi, korupsi berarti penyelewengan atau penggelapan (uang
negara atau perusahaan) untuk kepentingan pribadi dan orang lain. Kamus al-
Munawwir mengidentifikasi istilah korupsi meliputi: risywah, khiyānat, fasād,
ghulūl, suht, dan bāthin.
Bahaya negative Korupsi
a. Korupsi penyebab kehinaan dan siksa api neraka
Nabi Muhammad Saw. bersabda : “(karena) sesungguhnya ghulūl
(korupsi) itu adalah kehinaan, aib dan api neraka bagi pelakunya”.
b. Perbuatan korupsi dapat menyengsarakan rakyat.
c. Terhalang masuk surga. Hal tersebut juga dipahami dari sabda Nabi
Saw.:“Barangsiapa berpisah ruh dari jasadnya (mati) dalam keadaan
terbebas dari tiga perkara, maka ia (dijamin) masuk surga. Yaitu
kesombongan, ghulul (korupsi) dan hutang”.
d. Do’anya tidak dikabulkan
Nabi Muhammad Saw. bersabda: ” Wahai manusia, sesungguhnya
Allah itu baik, tidak menerima kecuali yang baik.
Upaya Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
a. Strategi preventif ( Pencegahan) yaitu
strategi ini dilakukan dengan cara:
- meningkatkan kesadaran terhadap bahaya korupsi
- penyuluhan-penyuluhan hokum, baik di lingkungan masyarakat
maupun lingkungan pendidikan.
- meningkatkan keimanan kepada Allah Swt
b. Strategi deduktif .Strategi ini dimaksudkan untuk membuat sistem
deteksi dini atas tindakan korupsi sehingga apabila ada indikasi
perbuatan korupsi akan dengan cepat terdeteksi sehingga tidak sampai
kepada tindakan korupsi yang lebih besar.
c. Strategi represif Strategi ini harus dibuat dan dilaksanakan dengan tujuan
untuk memberikan sanksi hukum yang maksimal kepada pelaku tindak
pidana korupsi sehingga menimbulkan efek jera.

Anda mungkin juga menyukai