Anda di halaman 1dari 9

Penggunaan teknologi digital oleh

usaha kecil dan menengah selama


COVID-19: Implikasi untuk teori
dan praktik

Adinda Lailu
912420008
ABSTRAK
Para ahli telah menyoroti peran
Teknologi Digital (DT) dalam
meningkatkan produktivitas dan
kinerja Usaha Kecil dan Menengah
(UKM). Namun, hanya terdapat
sedikit bukti mengenai penggunaan
DT dalam menangani dampak
kejadian ekstrem, seperti COVID-
19.
PENGENALAN

perekonomian global dihadapkan pada resesi yang disebabkan oleh perubahan


mendadak dalam kebijakan, harga minyak, atau bahkan gelembung finansial.
Namun dalam kasus COVID-19, para akademisi dan praktisi sedang
mendiskusikan ancaman baru, yaitu 'kejutan masyarakat global'. Jika kita
membandingkan krisis yang terjadi saat ini dengan krisis yang terjadi pada tahun
2008, kita akan melihat bahwa permasalahannya tidak hanya berkaitan dengan
tantangan terkait pasokan modal, namun juga pada rantai pasokan dan khususnya
gangguan pada sektor hilir dan hulu
GAP
MASALAH TUJUAN
potensi penelitian dan kurangnya bukti mengenai
seluruh dunia mengeluarkan implikasi manajerial penggunaan Teknologi
kebijakan dan menerapkan penggunaan teknlogi digital Digital (DT) dalam
rencana aksi termasuk dalam UKM untuk menangani dampak kejadian
pembatasan (yaitu penutupan menghadapi dampak COVID- ekstrem, seperti COVID-19
negara, penutupan sementara 19 dan mengamankan pada Usaha Kecil dan
operasional fisik bisnis) untuk kelangsungan bisnis Menengah (UKM).
mencegah penyebaran wabah
Covid-19.
Tinjauan Pustaka
PENELITIAN TERDAHULU

TEORI :
Pembatasan tersebut mempunyai
• Teori Sumber Daya dan
dampak yang lebih parah terhadap
Keunggulan Bersaing
usaha kecil dan menengah (UKM)
• Teori Transformasi Digital
dibandingkan dengan perusahaan
• Teori Inovasi Teknologi
besar dan global. Faktanya, UKM
adalah kelompok yang paling rentan
karena mereka cenderung memiliki
cadangan modal yang lebih rendah,
aset yang lebih sedikit, dan tingkat
produktivitas yang lebih rendah
dibandingkan perusahaan besar
(OECD, 2020).
Metodologi Penelitian

Model
Penelitian ini menggunakan desain studi
kasus berganda
dengan analisis kualitatif untuk menguji
data yang diperoleh dari
wawancara, observasi, dan kunjungan
lapangan.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Para ahli telah lama mempelajari peran DT sebagai


kemampuan mengikuti perspektif Resource-Based
View (RBV). RBV berargumentasi bahwa sumber
daya suatu organisasi dapat bersifat fisik, manusia,
atau organisasi dan berharga, langka, tidak dapat
ditiru, dan tidak dapat digantikan (Barney, 1991).
Perusahaan, dan juga UKM, dapat memperoleh
keunggulan kompetitif yang berkelanjutan melalui
DT jika mereka memiliki sumber daya tersebut.
Namun, kaitan ini mungkin sangat sulit untuk
dibangun terutama ketika terjadi gangguan besar dan
kejadian ekstrem, seperti COVID-19.
KESIMPULAN

Dengan hal ini dapat pahami implikasi penggunaan DT untuk


menjamin kelangsungan bisnis selama gangguan ekstrem dan
guncangan masyarakat global. Kami mendukung penggunaan
pendekatan sosio-teknis oleh UKM dalam hal strategi DT untuk
menghadapi tantangan terkait organisasi kerja berdasarkan DT
sebagai respons terhadap COVID-19 sambil tetap
mempertahankan aktivitas mereka. Kami juga memberikan
implikasi penggunaan DT untuk latihan. Kami berharap refleksi
kami dapat menjadi bahan pemikiran bagi para akademisi dan
praktisi untuk mengeksplorasi lebih jauh penggunaan DT di
UKM untuk menjamin kelangsungan bisnis selama COVID-19.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai