BAB
2
Latar
belakang
Masalah Asuhan
Keperawatan
Penilaian
Harga Diri
Tujuan
Penulisan
Manfaat
Penulisan
Latar belakang
Masalah
Harga diri
Gejala Negatif
rendah
Asuhan Keperawatan
Harga Diri Rendah
Kronik
• Penerapan
• Rekomendasi
Intervensi
Latihan :
Keperawata
Art Therapy
n Generalis
Melukis Bebas
• Sesuai
SPO RSMM
}
Penilaian Harga
Diri }
Menggambarkan Menggambarkan
analisis masalah analisis penerapan
Tn. H dengan asuhan keperawatan
harga diri rendah terhadap Tn. H
kronik dengan masalah
HDR
Menggambarkan
analisis penerapan Mengevaluasi
asuhan keperawatan intervensi
dengan keperawatan
Rekomendasi
Latihan
Manfaat Penulisan
Manfaat
Aplikatif
Manfaat Keilmuan
Manfaat Metodologi
BAB
2
Implementas Evaluasi
i
BAB
Pengkajian 2 Analisis Data
Keperawata
n
Tn. H (41 tahun), masuk ke rumah sakit jiwa Dr. H. Marzoeki Mahdi dengan
diagnosa medis skizofrenia paranoid. Klien dibawa oleh keluarga ke RSMM
karena klien kerap berbicara sendiri dan tertawa sendiri, meresahkan warga
dengan memecahkan kaca mobil warga dan mengamuk di jalan. Saat dilakukan
pengkajian awal, klien hanya ingat dibawa oleh mobil ambulan kesini. Klien
merasa bahwa dirinya susah, rusak, tidak sehat, hidupnya berantakan dan
menyusahkan keluarga. Klien cenderung memiliki penilaian negatif terhadap
dirinya sendiri. Saat di rumah dan saat sendirian klien terkadang mendengarkan
suara-suara namun tidak mengetahui isi suara tersebut dan terkadang kesal dengan
suara tersebut. Saat di rumah sakit, klien tampak lesu, kontak mata minimal,
sering mondar mandir dan menyendiri, terkadang tertawa sendiri dan pembicaraan
inkoheren. Klien merasa bahwa dirinya tidak memiliki kelebihan sama sekali.
Klien mengatakan malu dan ragu-ragu jika ingin bekerja dikarenakan klien
merasa dirinya rusak dan sedang tidak sehat. Klien merasa keluarganya tidak ada
yang peduli dengan klien sehingga ketika ada masalah biasanya hanya dipendam
dan menghindar dari permasalahan tersebut. Klien jarang mengobrol dan
berinteraksi dengan keluarga maupun di lingkungan
BAB
2
Risiko Perilaku
Kekerasan
Pohon Masalah
Halusinasi Pendengaran
Isolasi Sosial
3 Kemampuan Membereskan
Sampah Berserakan
4 Kemampuan Art Therapy
Melukis Bebas
BAB
Evaluasi
2
10
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Pra Intervensi
BAB
Evaluasi
2
Rosenberg Self Pre (19 April 2022) Post (30 April 2022)
Esteem Scale 10 19
Penilaian harga diri menggunakan Rosenberg Self Esteem Scale juga telah
dilakukan dua kali yaitu sebelum melakukan intervensi pada tanggal 19
April 2022 didapatkan hasil 10, dimana skor self esteem rendah. Kemudian
pada pertemuan kesepuluh tanggal 30 April 2022 setelah dilakukannya
intervensi generalis dan terapi seni melukis bebas dilakukan penilaian
harga diri kembali untuk melihat peningkatan harga diri pada klien dengan
menggunakan instrument harga diri Rosenberg Self-Esteem Scale (RSES)
dan didapatkan hasil skor 19, dimana terdapat peningkatan dan skor self
esteem tinggi
BAB 3
PEMBAHASAN
BAB
3
Analisis Keperawatan
Terkait Kasus
• Masa dewasa yaitu masa kematangan dari beberapa
Usia aspek seperti aspek kognitif, emosi dan
(41 tahun) perilaku
seseorang. Apabila terjadi kegagalan
dalam
mencapai tingkat kematangan maka individu sulit
dalam memenuhi perkembangan usia tersebut dan
berisiko mengalami gangguan jiwa. Pernyataan
tersebut sesuai dengan teori yang menjelaskan
bahwa usia dewasa berisiko tinggi dalam mengalami
gangguan jiwa (Stuart, 2013).
• Skizofrenia biasanya dimulai pada masa dewasa
awal dan menunjukkan penurunan psikopatologi
seiring bertambahnya usia (Townsend, 2018).
Faktor Faktor
Faktor Biologis
Psikologi Sosiokultural
s
Memiliki saudara Status
Kurangnya
yang mengalami sosioekonom
percaya diri
gangguan jiwa i rendah
penolakan dari
orang tua dan Tidak memiliki
lingkungan kerjaan
BAB
3
Analisis Penerapan Terapi
Generalis
Pertemuan 2 • Merapihkan tempat tidur di pagi hari dapat membuat
(Merapihkan klien lebih bahagia, percaya diri dan memberikan
tempat rasa banga dapat mencapai tugas pertama pada hari
tidur) tersebut sehingga dapat mendorong klien untuk
mengerjakan pekerjaan yang lainnya (McRaven,
2014).