Anda di halaman 1dari 77

HDR ( Harga Diri Rendah )

Tugas Mata Kuliah Keperawatan Jiwa II

Disusun oleh:

PEMBIMBING : LILIK MA.S.Kep,Ns M.Kes.


KELOMPOK 1 KELAS C
disusun oleh :

1. Andika Rohmatul (201401102)


2. Shinta Monica (201401103)
3. Wahyu Dwi Anggraini (201401104)
4. Al- Maidah (201401106)
5. Marjiatul Maghfiroh (201401114)
6. Luvie Rosita Sari (201401166)
7. Muchlis Gunawan (201401168)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2016/2017
KATA PENGANTAR

Pujisyukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang MahaEsa, atas limpahan berkat serta
rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kesehatan jiwa , yang berjudul
Harga Diri Rendah.

Makalah ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam menyelesaikan tugas


kesehatan jiwa . Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan jalan kemudahan dan segalanya kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis ini dengan lancar.
2. Lilik Marifatul Azizah,S.Kep,Ns,M.Kes selaku dosen pengajar kesehatan jiwa yang
telah membimbing kami sehingga kami bias menyusun makalah ini secara objektif.

Kami meyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca, agar penyusunan makalah ini
dapat menjadi lebih baik lagi ke depannya.

Mojokerto,22 Maret 2016

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan jiwa merupakan suatu kebutuhan tiap individu yang sangat penting.
Oleh karena itu kesehatan jiwa harus jug diperhatikan. Selain hal ini merupakan peran
petugas kesehatan, tetapi merupakan hal yang menuntut adanya keselarasan dan kerja
sama berbagaipihak selain itu sendiri, keluarga maupun lingkungan.

Dari berbagai masalah kesehatan jiwa, gangguan konsep diri dengan harga diri
rendah banyak mengiringi penyakit-penyakit gangguan jiwa. Bila hal ini terjadi,
terkadang dpat menimbulkan dampak yang buruk pada diri pasien sendiri maupun
orang lain disekitarnya. Oleh karena kami mencoba untuk membahas tentang Konsep
Teori dan Asuhan Keperawatan dengan Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apakah definisi dari harga diri rendah ?
b. Bagaimana proses terjadinya harga diri rendah ?
c. Apa saja manifestasi klinis harga diri rendah ?
d. Bagaimana proses asuhan keperawatan harga diri rendah ?
e. Bagaimana Asuhan Keperawatan dengan harga diri rendah ?
f. Bagaimana strategi pelaksanaan komunikasi untuk pasien HDR ?
g. Bagaimana analisa proses interaksi pada pasien harga diri rendah ?
1.3 Tujuan penulisan
a. Untuk mengetahui definisi harga diri rendah
b. Untuk mengetahui proses terjadinya harga diri rendah
c. Untuk mengetahui manifestasi klinis harga diri rendah
d. Untuk mengetahui proses asuhan keperawatan harga diri rendah
e. Untuk mengetahui Asuhan Keperawatan dengan harga diri rendah
f. Untuk mengetahui strategi pelaksanaan komunikasi untuk pasien HDR
g. Untuk mengethui analisa proses intteraksi pada pasien harga diri rendah

BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Definisi Harga Diri Rendah
Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga,tidak berarti dan rendah diri
yang berkepanjangan akibat evaluasi yang negative terhadap diri sendiri atau
kemampuan diri. Adanya perasaan hilang kepercayaan diri, merasa gagal karena tidak
mampu mencapai keinginan sesuai ideal diri (Keliat, 1998).
Harga diri merupakan suatu nilai yang terhormat atau rasa hormat yang dimiliki
seseorang terhadap diri mereka sendiri. Hal ini menjadi suatu ukuran yang berharga
bahwa mereka memiliki sesuatu dalam bentuk kemampuan dan patut
dipertimbangkan (Townsend, 2005).
Gangguan harga diri rendah digambarkan sebagai perasaan yang negatif
terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa gagal
mencapai keinginan. (Budi Ana Keliat, 1999).
Harga diri rendah kronis adalah evaluasi diri/perasaan tentang diri atau
kemampuan diri yang negatif dan dipertahankan dalam waktu yang lama (NANDA,
2005). Individu cenderung untuk menilai dirinya negatif dan merasa lebih rendah dari
orang lain (Depkes RI, 2000).
Menurut Patricia D. Barry (2003)dalam mental health dan mental, Harga diri
rendah adalah perasaan seseorang bahwa dirinya tidak diterima dilingkungan dan
gambaran-gambaran negativ tentang dirinya. Barry mengemukakan bahwa harga diri
rendah adalah menolak dirinya sendiri,merasa tidak berharga dan tidak dapat
bertanggung jawab atas kehidupan sendiri,individu gagal menyesuaikan tingkah laku
dan cita-cita.
Gangguan harga diri adalah keadaan ketika individu mengalami atau berisiko
mengalami evaluasi diri negatif tentang kemampuan atau terhadap diri sendiri (lynda
juall carpenito,2008).Seseorang yang dikatakan mempunyai konsep diri negatif jika
ia meyakini dan memandang bahwa dirinya lemah, tidak berdaya, tidak dapat berbuat
apa apa, tidak kompeten, gagal, malang, tidak menarik, tidak disukai dan kehilangan
daya tarik terhadap hidup. Orang dengan konsep diri negatif akan cenderung bersikap
pesimistik terhadap kehidupan dan kesempatan yang dihadapinya. Akan ada dua
pihak yang bisa disalahkannya, entah itu menyalahkan diri sendiri (secara negatif)
atau menyalahkan orang lain (Rini, J.F, 2002).
Kata kunci : persepsi yang salah tentang diri sendiri

2.2 Proses Terjadinya Harga Diri Rendah

A. Faktor Penyebab
Adapun faktor penyebab terjadinya harga diri rendah antara lain :
a. Faktor predisposisi ( Stuard and Sudeen, 1998 )
1) Penolakan orang tua
2) Harapan orang tua yang tidak realistis
3) Kegagalan yang berulang kali
4) Kurang mempunyai tanggung jawab personal
5) Ketergantungan pada orang lain
6) Ideal diri tidak realistis
Misalnya :
a. Individu selalu dituntut untuk berhasil.
b. Tidak mempunyai hak untuk gagal dan berbuat salah.
c. Anak dapat menghakimi dirinya sendiri dan hilangnya rasa percaya diri.
b. Faktor presipitasi
Factor Presipitasi terjadinya harga diri rendah biasanya adalah
a. Kehilangan bagian tubuh, perubahan penampilan/bentuk tubuh, kegagalan
atau produktifitas yang menurun.
b. Gangguan fisik dan mental salah satu anggota keluarga sehingga keluarga
merasa malu dan rendah diri.
c. Pengalaman traumatik berulang seperti penganiayaan seksual dan
psikologis atau menyaksikan kejadian yang mengancam kehidupan,
penganiayaan fisik, kecelakaan, bencana alam dan perampokan.

B. Rentang HDR
Sebagai berikut :
1. Aktualisasi diri
Pengungkapan pertanyaan atau kepuasan dari konsep diri positif.
2. Konsep diri positif
Dapat menerima kondisi dirinya sesuai dengan yang diharapkannya dan
sesuai dengan kenyataan.
3. Harga diri rendah
Perasaan negatif terhadap diri sendiri, hilang kepercayaan diri merasa gagal
mencapai keinginan.
4. Kerancauan identitas
Ketidakmampuan individu mengidentifikasi aspek psikologi pada masa
dewasa, sifat kepribadian yang bertentangan perasaan hampa dan lain-lain.
5. Dipersonalisasi
Merasa asing terhadap diri sendiri, kehilangan identitas misalnya malu dan
sedih karena orang lain.
Rentang Respon Konsep Diri
Respon konsep diri sepanjang rentang sehat sakit bekisar dari status aktualisasi
diri yang paling adaptif sampai status kerancauan identitas yang lebih maladaptif serta
depersonalisasi.
Respon
Adaptif Respon Maladaptif
Pikiran logis Distorsi pikiran Gangguan pikir/delusi
Persepsi akurat Ilusi Halusinasi
Emosi konsisten Reaksi emosi berlebihan Sulit berespon emosi
Dengan pengalaman atau kurang Perilaku disorganisasi
Perilaku sesuai Perilaku aneh / tidak biasa Isolasi sosial
Berhubungan social Menarik diri
Rentang respons neurobiologis (Stuart & Sudden, 1998)
Respon adaptif merupakaan respon yang masih dapat diterima oleh norma-norma social
dan budaya yang secaraa umum berlaku dimasyarakat. Respon maladaptive adalah respon
yang diberikan individu dalam menyelesaikan masalah yang menyimpang dari norma-
norma kebudayaan, sedangkan posisi harga diri rendah berada diantara respon adaptif dan
mal adaptif ( Stuard and Sudeen, 1998 )

C. Fase Fase Terjadinya Harga Diri Rendah


Menurut Surya Direja (2011),harga diri rendah dapat terjadi secara:

a. Situasional

Yaitu terjadi trauma yang tiba tiba, misalnya baru operasi kecelakaan, dicerai suami,
putus sekolah, putus hubungan kerja, perasaan malu karena sesuatu terjadi (korban
perkosaan, dituduh KKN, di penjara tiba-tiba ) Pada klien yang dirawat dapat terjadi
harga diri rendah karena ; (1) Privasi yang kurang diperhatikan, misalnya ;
Pemeriksaan fisik yang sembarangan, pemasangan alat yang tidak sopan (pencukuran
pubis, pemasangan kateter,pemeriksaan perineal ). (2)Harapan akan struktur ,bentuk
dan fungsi yang tidak tercapai dirawat/sakit atau penyakit. (3) Perlakuan petugas
kesehatan yang tidak menghargai,Misalnya pemeriksaan dilakukan tanpa penjelasan,
berbagai tindakan tanpa persetujuan.

b. Maturasional,

Ada beberapa factor yang berhubungan dengan maturasi adalah : (1) Bayi/Usia
bermain/Pra sekolah Berhubungan dengan kurang stimulasi atau kedekatan
,perpisahan dengan orang tua, evaluasi negative dari orang tua, tidak adekuat
dukungan orang tua , ketidak mampuan mempercayai orang terdekat. (2) Usia sekolah
; Berhubungan dengan kegagalan mencapai tingakat atau peringkat objektif,
kehilangan kelompok sebaya, umpan balik negative berulang. (3) Remaja Pada usia
remaja penyebab harga diri rendah ,jenis kelamin, gangguan hubungan teman sebagai
perubahan dalam penampilan,masalah-masalah pelajaran kehilangan orang terdekat.
(4)Usia sebaya ; Berhubungan dengan perubahan yang berkaitan dengan penuaan.(5)
Lansia ; Berhubungan dengan kehilangan ( orang, financial, pensiun ).

c. Kronik,

Yaitu perasaan negative terhadap diri yang berlangsung lama yaitu sebelum sakit atau
dirawat.Klien mempunyai cara berfikir yang negative. Kejadian dirumah sakit akan
menabah persepsi negative terhadap dirinya.

D. Pathway
PATHWAY
stresor

Faktor predisposisi: Faktor presipitasi :


- Penolakan orang tua - Hilangnya sebagian anggota
- Harapan orang tua yang tubuh
tidakrealistis - Berubahnya penampilan atau
- Kegagalan yang bentuk tubuh
berulangkali - Mengalami kegagalan
- Kurang mempunyai - Menurunnya produktivitas
tanggung jawab personal
- Ketergantungan pada
orang lain
Gangguan/Ketidakseimbangan

Self image Self ideal

Self affirmative

Mekanisme koping individu tidak


efektif

HDR Tanda Gejala Spesifik :


( Low Self Esteem) Pengungkapan diri negatif, tidak
berani menatap lawan bicara, Lebih
banyak menunduk, Bicara lambat
EFEK dengan nada suara lemah, Ekspresi
malu atau merasa bersalah dan
khawatir,menolak diri sendiri,
Perilaku Kekerasan Isolasi Sosial Waham
Perasaan tidak mampu, pesimistis.
2.3 Manifestasi Klinis :

Menurut Carpenito, L J ( 1998 : 352 ) ; keliat, B A ( 1994 : 200; perilaku yang

berhubungan dengan harga diri rendah antara lain :

1. Mengkritik diri sendiri atau orang lain


2. Perasaan dirinya sangat penting yang berlebih-lebihan
3. Perasaan tidak mmapu
4. Rasa bersalah
5. Sikap negatif pada diri sendiri
6. Sikap pesimis pada diri sendiri
7. Keluhan sakit fisik
8. Pandangan hidup yang terpolarisasi
9. Menolak kemampuan diri sendiri
10. Pengurangan diri/ mengejek diri sendiri
11. Perasaan cemas atau takut
12. Merasionalisasi penolakan / menjauh dari umpan balik positif
13. Ketidakmampuan menentukan tujuan
14. Produktivitas menurun
15. Perilaku distruktif pada diri sendiri
16. Perilaku destruktif pada orang lain
17. Menarik diri dari hubungan sosial
18. Ekspresi wajah malu dan rasa bersalah
19. Tampak mudah tersinggung atau mudah marah

Proses Keperawatan Perilaku Kekerasan

Pengkajian
Pengkajian adalah dasar utama dari proses keperawatan. Tahap
pengkajian terdiri dari pengumpulan data dan perumusan kebutuhan atau
masalah klien. Data yang dikumpulkan melalui data biologis , psikologis,
social dan spiritual. (Keliat, Budi Ana, 1998 : 3 ).
1) Identitas klien
Melakukan perkenalan BHSP dan kontrak dengan klien tentang :
nama mahasiswa, nama panggilan, lalu dilanjut melakuka pengkajian
dengan nama klien, nama panggilan klien, tujuan, waktu, tempat
pertemuan, topik yang akan dibicarakan. Tanyakan dan catat usia klien dan
No RM, tanggal pengkajian dan sumber data yang didapat.
2) Alasan masuk

9
Penyebabkan klien atau keluarga datang, atau dirawat di rumah
sakit, apakah sudah tahu penyakit sebelumnya, apa yang sudah dilakukan
keluarga untuk mengatasi masalah
3) Pemeriksaan fisik
Memeriksa tanda-tanda vital, tinggi badan, berat badan, dan
tanyakan apakah ada keluhan fisik yang dirasakan klien.
4) Psikososial
a) Genogram
Genogram menggambarkan klien dengan keluarga, dilihat dari pola
komunikasi, pengambilan keputusan, dan pola asuh
b) Konsep diri
a. Gambaran diri
Klien dengan harga diri rendah adalah menolak menyentuh bagian
tubuh tertentu, tidak mau mendiskusikan keterbatasan
b. Identitas diri
Klien dengan harga diri rendah biasanya identitas dirinya ialah
perasaan mengambang tentang dirinya.
c. Fungsi peran
Fungsi peran pada klien harga diri rendah terganggu karena adanya
perilaku yang pesimis tentang kemampuan dirinya.
d. Ideal diri
Klien dengan harga diri rendah, ideal dirinya adalah klien
berharap dirinya mampu menjalankan tugas dan perannya tapi merasa
takut dirinya tidak mampu.
e. Harga diri
Harga diri yang dimiliki klien harga diri rendah adalah sikap
pesimis dan negatif sering mengkritik dan mengejek diri sendiri.
c) Hubungan social
Hubungan social pada harga diri rendah adalah menarik diri dari
orang terdekat dan kegiatan dimasyarakat karena persepsi dirinya yang
negatif tentang kemampuannya
d) Spiritual
Niai spiritual klien harga diri rendah adalah menurunya
keyakinan dan keinginan untuk mengikuti kegiatan keagaaman karena
keputus asaannya terhadap keyakinannya sendiri.
5) Status mental
1. Penampilan
Melihat penampilan klien dari ujung rambut sampai ujung kaki
tidak rapi, penggunaan pakaian tidak sesuai, cara berpakaian tidak
seperti biasanya, kemampuan klien dalam berpakaian kurang, dampak

10
ketidakmampuan berpenampilan baik / berpakaian terhadap status
psikologis klien (deficit perawatan diri).
2. Pembicaraan
Klien dengan harga diri rendah bicaranya dengan nada pelan.
3. Aktivitas motorik
Aktivitas motorik pasien sangat rendah bahkan bisa tidak
melakukan apapun karena kondisinya yang selalu pesimis dengan
kemampuan diri dan Psikomotorik klien dengan harga diri rendah terlihat
takut, cemas , pandangan menunduk
4. Afek dan Emosi
Untuk klien harga diri rendah afek dan emosinya adalah mudah
putus asa dan sedih
5. Interaksi selama wawancara
Klien harga diri rendah saat berinteraksi selama wawancara tidak
memperhatikan orang lain, tidak ada kontak mata
6. Persepsi/ Sensori
Pada klien harga diri rendah mempunyai persepsi diri yang
nehatif dan rendah terhadap dirinya sendiri
7. Proses Pikir
Isi fikir: Klien dengan harga diri rendah adalah pikiran yang
merendahkan, menyalahkan, menghina dirinya terhadap hal-hal yang
pernah dilakukan ataupun belum pernah dia lakukan.
Arus dan bentuk pikir : blocking yaitu pembicaraan yang berhenti tiba-
tiba tanpa adanya gangguan dan kemudian dilanjutkan kembali pada
pembicaraan semula.
8. Tingkat kesadaran
Klien dengan harga diri rendah tingkat kesadarannya
composmentis, namun ada gangguan orientasi terhadap orang lain.
9. Memori
Klien dengan harga diri rendah mampu mengingat memori jangka
panjang ataupun jangka pendek
10. Tingkat konsentrasi
Tingkat konsentrasi klien harga diri rendah menurun karena pemikiran
dirinya sendiri yang merasa tidak mampu.
11. Kemampuan Penilain/ Pengambilan keputusan
Klien harga diri rendah sulit mementukan tujuan dan mengambil
keputusan karena selalu terbayang ketidakmampuan untuk dirinya
sendiri.
12. Daya Tilik

11
Menyalahkan hal-hal diluar dirinya : menyalahkan orang lain atau
lingkungan yang menyebabkan timbulnya penyakit atau masalah
sekarang.

Diagnosa keperawatan

Pohon Masalah
EFEK
ISOS Perilaku Kekerasan Waham

Defisit Perawatan
Harga Diri Rendah
Diri CP

Diagnosa keperawatan
Koping yang muncul adalah :Koping Keluarga Tidak
Individu Tidak
1. Harga diri rendah
Efektif Efektif CAUSA
2. Isolasi sosial
3. Perilaku kekerasan
4. Waham
5. Defisit perawatan diri

Diagnosa prioritas :

Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah

12
Rencana Keperawatan

Perencanaan Intervensi
DiagnosaKeperawat Kriteria Rasion
an Tujuan evaluasi al
Tujuan
umum: Klien
dapat
Harga Diri Rendah melakukan
hubungan
sosial secara
bertahap.
Tujuan Kriteria 1.1 Bina hubungan Hubungan saling percaya
khusus I: Kien evaluasi: saling percaya. akan menimbulkan
a. Sapa klien
dapat membina Klien dapat kepercayaan klien pada
dengan
hubungan mengungkap perawat sehingga akan
ramah, baik
saling percaya. kan memudahkan dalam
verbal
parasaannya. pelaksanaan tindakan
Ekspresi maupun
selanjutnya.
nonverbal.
wajah
b. Perkenalkan
bersahabat.
diri dengan
Ada kontak
sopan.
mata. c. Tanya nama
Menunjukka
lengkap klien
n rasa
dan nama
senang.
panggilan
Mau berjabat
yang disukai
tangan.
Mau klien.
d. Jelaskan
menjawab
tujuan
salam.
pertemuan,
Klien mau
jujur dan
duduk
menempati
berdampinga
janji
n. e. Tunjukkan
Klien mau
sikap empati
mengutaraka
dn menerima
n masalah
klien apa

13
yang adanya.
f. Beri
dihadapi.
perhatian
pada klien.

1.2 Beri
kesempatan
untuk
mengungkapka
n perasaannya
tentang
penyakit yang
dideritannya.
1.3 Sediakan
waktu untuk
mendengarkan
klien.
1.4 Katakan pada
klien bahwa ia
adalah seorang
yang berharga
dan
bertanggung
jawab serta
mampu
menolong
dirinya sendiri.
Tujuan Kriteria 2.1 Diskusikan Pujian akan meningkatkan
khusus 2: evaluasi: kmmpuan dan harga diri klien.
Klien dapat Klien mampu aspek positif
mengidentifika mempertahanka yang dimiliki
si kemampuan n aspek yang klien dan beri
dan aspek positif. pujian/reinforce
positif yang ment atas
dimiliki. kemampuan
mengungkapkan
persaannya.
2.2 Saat bertemu

14
klien hindari
member
penilaian
negatif.
Utamakan
member pujian
yang realistis.
Tujuan Kriteria 3.1 Diskusikan Peningkatan kemampuan
khusus 3: evaluasi: kemampuan mendorong klien untuk
Klien dapat Kebutuhan klien yang mandiri.
menilai klien masih dapat
kemampuan terpenuhi digunakan
yang dapat Klien dapat selama sakit.
digunakan. melakukan 3.2 Diskusikan
akivitas juga
terarah. kemampuan
yang dapat
dilanjutkan
penggunaan di
rumah sakit dan
di rumah nanti
Tujuan Kriteria 4.1 Rencana Pelaksanaan kegiatan secara
khusus 4: evaluasi: bersama klien mandiri modal awal untuk
Klien dapat Klien mampu aktivitas yang meningkatkan harga diri.
menetapkan beraktivitas dapat dilakukan
dan sesuai setiap hari
merencanakan kemampuan. sesuai
kegiatan sesuai Klien kemampuan:
dengan mengikuti kegiatan
kemampuan terapi mandiri,kegiata
yang dimiliki. aktivitas n dengan
kelompk. bantuan
minima,kegiata
n dengan
bantuan total.
4.2 Tingkatkan
kegiatan sesuai

15
dengan toleransi
kondisi klien.
4.3 Beri contoh
cara
pelaksanaan
kegiatan yang
boleh klien
lakukan (sering
klien takut
melaksanakann
ya).
Tujuan Kriteria 5.1 Beri Dengan aktivitas klien akan
khusus 5: evaluasi : kesempatan mengetahui kemampuannya.
Klien dapat Klien mampu klien untuk
melakukan beraktivitas mencoba
kegiatan sesuai sesuai kegiatan yang
kondisi sakit kemampuan. direncanakan.
dan 5.2 Beri pujian atas
kemampuanny keberhasilan
a. klien.
5.3 Diskusikan
kemungkinan
pelaksanaan di
rumah.
Tujuan Kriteria 6.1 Beri pendidikan Perhatian kelurga dan
khusus 6: evaluasi: kesehatan pada pengertian kelurga akan
Klien dapat Klien mampu keluaga tentang dapat membantu
memanfaatkan melakukan cara merawat meningkatkan hrga diri
sistem apa yang klien harga diri klien.
pendukung diajarkan. rendah.
yang ada. Klien mau 6.2 Bantu kelurga
memberikan member
dukungan. dukungan
selama klien
dirawat.
6.3 Bantu keluarga
menyipkan

16
lingkungan di
rumah.

Implementasi
Strategi Pelaksanaan Komunikasi
Diagnosa Keperawatan Pasien Keluaga

Harga Diri Rendah SP 1 SP 1


a) Mengidentifikasi a) Mengidentifikasi masalah
kemampuan positif yang dirasakan dalam
yang dimiliki. merawat pasien.
b) Menilai kemampuan b) Menjelaskan proses
yang dapat dilakukan terjadinya HDR.
c) Menjelaskan tentang cara
saat ini.
c) Memilih kemampuan merawat pasien.
d) Bermain peran dalam
yang akan dilatih.
d) Melatih kemampuan merawat pasien HDR.
e) Menyusun RTL
pertama yang telah
keluarga/jadwal keluarga
dipilih.
e) Masukkan dalam untuk merawat pasien.
jadwal kegiatan pasien.

SP 2 SP 2
a) Evaluasi kegiatan yang a) Evaluasi kemampuan Sp 1.
b) Latih keluarga langsung ke
lalu (Sp 1).
b) Memilih kemampuan pasien.
c) Menyusun RTL
kedua dapat dilakukan.
c) Melatih kemampuan keluarga/jadwal keluarga
yang dipilih. untuk merawat pasien.
d) Masukkan dalam
jadwal kegitan pasien.

17
SP 3 SP 3
a) Evaluasi kegiatan yang a) Evaluasi kemampuan
lalu (Sp 1). keluarga.
b) Memilih kemampuan b) Evaluasi kemampuan pasien.
c) RTL kelurga:
ketiga yang dapat
Follow up.
dilakukan. Rujukan.
c) Melatih kemampuan 3
yang dipilih.
d) Masukan dalam jadwal
kegiatan pasien.

Evaluasi

Evaluasi yang dilakukan untuk menilai sejauh mana keberhasilan tindakan


keperawatan yang diberikan kepada klien dengan gangguan konsep diri: harga diri
rendah lalu untuk menilai factor penghambat dan pendukung serta alternatif masalah.

Format Evaluasi

Penilaian Kemampuan Pasien dan Keluarga


Dengan Masalah Harga Diri Rendah

Nama pasien :
Ruangan :
Nama Perawat :

Petunjuk pengisian
1. Beri tanda ( V ) jika pasien mampu melakukan kemampuan dibawah ini
2. Tulis tanggal setiap dilakukan supervise

No Kemampuan Tangg
al
A Pasien
1 Menyebutkan
kemampuan dan aspek
posotif yang dimiliki
2 Menilai kemampuan
yang masih dapat

18
digunakan
3 Memilih kegiatanyang
akan dilatih sesuai
dengan kemampuan yang
dimiliki
4 Melatih kegiatan yang
telah dipilih
5 Melaksanakan
kemampuan yang telah
dilatih
6 Melakukan kegiatan
sesuai

Jadwal
B Keluarga
1 Menjelaskan pengertian
dan tanda-tanda orang
HDR
2 Menyebutkan tiga cara
merawat pasien HDR
(memberikan pujian,
menyediakan fasilitas
untuk pasien, dan
melatih pasien
melakukan kemampuan
3 Mampu mempraktekkan
cara merawat pasien
4 Melakukan follow up
sesuai rujukan
BAB III
ANALISA KASUS

Contoh Kasus
NnD berumur 20 tahun adalah mahasiswi di sebuah Universitas di daerah surabaya.
Nn.D adalah seorang putri kampus di universitasnya tersebut. Keluarga Nn.D mengatakan

19
sekitar 3 minggu yang lalu klien mengalami kecelakaan dan mengakibatkan kaki kirinya
pincang dan hidungnya bengkok. Dan sejak saat itu klien syok dan bersikap lebih pendiam
serta sering mengurung diri di kamar. Keluarga sudah berulang kali membujuk Nn.D agar
tidak bersikap seperti itu tapi Nn.D tidak mau mendengarkan, keluarga sudah binggung
dengan kondisi Nn.D ,Sehingga keluarga klien memutuskan untuk membawanya ke RSJ.
Keluarga mengatakan sejak 1 minggu yang lalu klien susah diatur tidak mau mandi
dan ganti baju, malas makan, dan melukai diri dengan memukul mukul kakinya yang
sakit,menangis,mau bicara jika diajak bicara tapi dengan suara pelan, klien juga sering bicara
sendiri dan berkata aku pincang, aku jelek sekarang, kenapa tidak sekalian aku mati saja pas
kecelakan.
Saat dilakukan pengkajian pada Nn.D, Nn.D terlihat kurang terurus bajunya kotor,
kusut, rambut kotor, bicara sangat pelan dan menunduk saat bicara, ada luka memar di kaki
kirinya. Dari hasil pemeriksan didapatkan TD=110/90 mmHg, N=80x/mnt, S=36C,
RR=20x/mnt.
Saat dilakukan pengkajian lebih dalam lagi kepada klien. Klien mengatakan bahwa
dirinya tidak berguna lagi, dirinya malu karena kurang bisa menerima perubahan fisiknya
tersebut, klien juga mengatakan tidak mau melanjutkan kuliah lagi karena takut diejek teman-
temannya karena pincang dan jelek. Klien mengungkapkan saya seorang putri kampus,
masak putri kampus pincang jelek lagi!ungkapnya.

Model Keperawatan yang cocok pada kasus ialah

Model Existensial (Ellis, Roger).


Gangguan jiwa atau gangguan perilaku terjadi bila individu gagal menemukan jati
dirinya dan tujuan hidupnya, individu tidak memiliki kebanggaan akan dirinya membenci

20
diri sendiri. Seringkali individu merasa asing dan bingung dengan dirinya sendiri,
sehingga pencarian makna kehidupannya (eksistensinya) menjadi kabur.
Proses terapi:
1. Experience in relationship
Mengupayakan individu agar berpengalaman bergaul dengan orang lain, memahami
riwayat hidup orang lain yang dianggap sukses atau dianggap bisa menjadi panutan.
2. Self assessment
Memperluas kesadaran diri dengan cara introspeksi.
3. Conducted in group
Bergaul dengan kelompok social dan kemanusiaan.
4. Encourage to accept self and control behavior.
Mendorong untuk menerima jati dirinya sendiri dan menerima kritik atau feedback
tentang perilakunya dari orang lain

Dalam kasus diatas klien mengalami harga diri rendah sehingga takut untuk
berinteraksi dengan orang lain karena pemikiran / persepsi dirinya yang negatif
terhadap diri sendiri dan merasa tidak mampu. Dengan dilakukannya model
keperawatan extensial diharapkan terapis mampu untuk mengupayakan agar klien
bisa berinteraksi dengan orang lain dengan menghilangkan rasa pesimis dan negatif
terhadap dirinya sendiri, seperti dengan memahami riwayat orang lain yang dianggap
sukses agar dijadikan panutan oleh klien.

Terapi Modalitas yang Cocok untuk Kasus di Atas

a. Terapi Individu
Terapi individual adalah penanganan klien gangguan jiwa dengan pendekatan
hubungan individual antara seorang terapis dengan seorang klien. Suatu hubungan
yang terstruktur yang terjalin antara perawat dan klien untuk mengubah perilaku
klien. Hubungan terstruktur dalam terapi individual bertujuan agar klien mampu
menyelesaikan konflik yang dialaminya. Selain itu klien juga diharapkan mampu

21
meredakan penderitaan (distress) emosional, serta mengembangkan cara yang
sesuai dalam memenuhi kebutuhan dasarnya.
Tujuan penggunaan terapi individual ini adalah untuk mengubah perilaku klien
yang maladaptive menjadi perilaku yang adaptif dengan menjalin hubungan
terstruktur antara perawat dengan klien.
Dalam kasus diatas diperlukan terapi individu karena klien sulit untuk
berhubungan dengan orang lain karena merasa dirinya tidak mampu untuk
aktivitas, tugas ataupun peran. Sehingga dengan adanya terapi individu diharapkan
terapis mampu mengubah cara berfikir klien yang maladaptif menjadi adaptif.
b. Terapi kognitif
Terapi kognitif adalah strategi memodifikasi keyakinan dan sikap yang
mempengaruhi perasaan dan perilaku klien. Proses yang diterapkan adalah membantu
mempertimbangkan stressor dan kemudian dilanjutkan dengan mengidentifikasi pola
berfikir dan keyakinan yang tidak akurat tentang stressor tersebut. Gangguan perilaku
terjadi akibat klien mengalami pola keyakinan dan berfikir yang tidak akurat. Untuk
itu salah satu memodifikasi perilaku adalah dengan mengubah pola berfikir dan
keyakinan tersebut. Fokus asuhan adalah membantu klien untuk reevaluasi ide, nilai
yang diyakini, harapan-harapan, dan kemudian dilanjutkan dengan menyusun
perubahan kognitif.
Dalam kasus diatas diperlukan terapi kognitif karena klien dengan harga diri
rendah mempunya cara berfikir yang negatif tentang dirinya merasa tidak mampu.
Oleh karena itu peran terapis dalam hal ini adalah Mengembangkan pola berfikir yang
rasional. Mengubah pola berfikir tak rasional yang sering mengakibatkan gangguan
perilaku menjadi pola berfikir rasional. Membentuk perilaku dengan pesan internal.
Perilaku dimodifikasi dengan terlebih dahulu mengubah pola berfikir.

Analisa Data
DATA MASALAH KEPERAWATAN

1. Klien mengatakan dirinya sudah Harga diri rendah


tidak berguna lagi
2. Klien sering mengurung diri Isolasi social
dikamar
3. Klien sering memukul kakinya Prilaku kekerasan
yang pincang
4. Klien tampak tidak terurus, Deficit perawatan diri
bajunya kotor, kusut, rambut kotor,

22
Diagnosa keperawatan

Pohon Masalah
EFEK
ISOS Perilaku Kekerasan Waham

Defisit Perawatan
Harga Diri Rendah
Diri CP

Koping
Diagnosa Individu Tidak
keperawatan yang muncul adalah :Koping Keluarga Tidak
Efektif
1. Harga diri rendah Efektif CAUSA
2. Isolasi sosial
3. Perilaku kekerasan
4. Waham
5. Defisit perawatan diri

Diagnosa prioritas :

Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah

Rencana Keperawatan

Perencanaan Intervensi
DiagnosaKeperawat Kriteria Rasion
an Tujuan evaluasi al
Tujuan
umum: Klien
dapat
Harga Diri Rendah melakukan
hubungan
sosial secara
bertahap.

23
Tujuan Kriteria 1.5 Bina hubungan Hubungan saling percaya
khusus I: Kien evaluasi: saling percaya. akan menimbulkan
g. Sapa klien
dapat membina Klien dapat kepercayaan klien pada
dengan
hubungan mengungkap perawat sehingga akan
ramah, baik
saling percaya. kan memudahkan dalam
verbal
parasaannya. pelaksanaan tindakan
Ekspresi maupun
selanjutnya.
nonverbal.
wajah
h. Perkenalkan
bersahabat.
diri dengan
Ada kontak
sopan.
mata. i. Tanya nama
Menunjukka
lengkap klien
n rasa
dan nama
senang.
panggilan
Mau berjabat
yang disukai
tangan.
Mau klien.
j. Jelaskan
menjawab
tujuan
salam.
pertemuan,
Klien mau
jujur dan
duduk
menempati
berdampinga
janji
n. k. Tunjukkan
Klien mau
sikap empati
mengutaraka
dn menerima
n masalah
klien apa
yang
adanya.
dihadapi. l. Beri
perhatian
pada klien.

1.6 Beri
kesempatan
untuk
mengungkapka
n perasaannya
tentang
penyakit yang

24
dideritannya.
1.7 Sediakan
waktu untuk
mendengarkan
klien.
1.8 Katakan pada
klien bahwa ia
adalah seorang
yang berharga
dan
bertanggung
jawab serta
mampu
menolong
dirinya sendiri.
Tujuan Kriteria 2.1 Diskusikan Pujian akan meningkatkan
khusus 2: evaluasi: kmmpuan dan harga diri klien.
Klien dapat Klien mampu aspek positif
mengidentifika mempertahanka yang dimiliki
si kemampuan n aspek yang klien dan beri
dan aspek positif. pujian/reinforce
positif yang ment atas
dimiliki. kemampuan
mengungkapkan
persaannya.
2.2 Saat bertemu
klien hindari
member
penilaian
negatif.
Utamakan
member pujian
yang realistis.
Tujuan Kriteria 3.1 Diskusikan Peningkatan kemampuan
khusus 3: evaluasi: kemampuan mendorong klien untuk
Klien dapat Kebutuhan klien yang mandiri.
menilai klien masih dapat
kemampuan terpenuhi digunakan

25
yang dapat Klien dapat selama sakit.
digunakan. melakukan 3.2 Diskusikan
akivitas juga
terarah. kemampuan
yang dapat
dilanjutkan
penggunaan di
rumah sakit dan
di rumah nanti
Tujuan Kriteria 4.1 Rencana Pelaksanaan kegiatan secara
khusus 4: evaluasi: bersama klien mandiri modal awal untuk
Klien dapat Klien mampu aktivitas yang meningkatkan harga diri.
menetapkan beraktivitas dapat dilakukan
dan sesuai setiap hari
merencanakan kemampuan. sesuai
kegiatan sesuai Klien kemampuan:
dengan mengikuti kegiatan
kemampuan terapi mandiri,kegiata
yang dimiliki. aktivitas n dengan
kelompk. bantuan
minima,kegiata
n dengan
bantuan total.
4.2 Tingkatkan
kegiatan sesuai
dengan toleransi
kondisi klien.
4.3 Beri contoh
cara
pelaksanaan
kegiatan yang
boleh klien
lakukan (sering
klien takut
melaksanakann
ya).

26
Tujuan Kriteria 5.1 Beri Dengan aktivitas klien akan
khusus 5: evaluasi : kesempatan mengetahui kemampuannya.
Klien dapat Klien mampu klien untuk
melakukan beraktivitas mencoba
kegiatan sesuai sesuai kegiatan yang
kondisi sakit kemampuan. direncanakan.
dan 5.2 Beri pujian atas
kemampuanny keberhasilan
a. klien.
5.3 Diskusikan
kemungkinan
pelaksanaan di
rumah.
Tujuan Kriteria 6.1 Beri pendidikan Perhatian kelurga dan
khusus 6: evaluasi: kesehatan pada pengertian kelurga akan
Klien dapat Klien mampu keluaga tentang dapat membantu
memanfaatkan melakukan cara merawat meningkatkan hrga diri
sistem apa yang klien harga diri klien.
pendukung diajarkan. rendah.
yang ada. Klien mau 6.2 Bantu kelurga
memberikan member
dukungan. dukungan
selama klien
dirawat.
6.3 Bantu keluarga
menyipkan
lingkungan di
rumah.

Implementasi
Strategi Pelaksanaan Komunikasi
Diagnosa Keperawatan Pasien Keluaga

Harga Diri Rendah SP 1 SP 1


f) Mengidentifikasi f) Mengidentifikasi masalah

27
kemampuan positif yang dirasakan dalam
yang dimiliki. merawat pasien.
g) Menilai kemampuan g) Menjelaskan proses
yang dapat dilakukan terjadinya HDR.
h) Menjelaskan tentang cara
saat ini.
h) Memilih kemampuan merawat pasien.
i) Bermain peran dalam
yang akan dilatih.
i) Melatih kemampuan merawat pasien HDR.
j) Menyusun RTL
pertama yang telah
keluarga/jadwal keluarga
dipilih.
j) Masukkan dalam untuk merawat pasien.
jadwal kegiatan pasien.

SP 2 SP 2
e) Evaluasi kegiatan yang d) Evaluasi kemampuan Sp 1.
e) Latih keluarga langsung ke
lalu (Sp 1).
f) Memilih kemampuan pasien.
f) Menyusun RTL
kedua dapat dilakukan.
g) Melatih kemampuan keluarga/jadwal keluarga
yang dipilih. untuk merawat pasien.
h) Masukkan dalam
jadwal kegitan pasien.

SP 3 SP 3
e) Evaluasi kegiatan yang d) Evaluasi kemampuan
lalu (Sp 1). keluarga.
f) Memilih kemampuan e) Evaluasi kemampuan pasien.
f) RTL kelurga:
ketiga yang dapat
Follow up.
dilakukan. Rujukan.
g) Melatih kemampuan 3
yang dipilih.
h) Masukan dalam jadwal
kegiatan pasien.

28
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (SPTK) Pada Ny.D Dengan Gangguan Konsep
Diri (Harga Diri Rendah).

Nama : Ny. D

Pertemuan : Ke - 1

Tanggal : 1 April 2016

Jam :10.00 WIB

A. Proses keperawatan

Kondisi klien : Klien mengatakan dirinya tidak berguna lagi, merasa dirinya jelek.
Karena habis kecelakaan menyebabkan kakinya pincang dan
hidungnya bengkok. Klien juga terlihat gelisah, tegang dan kadang
menangis

29
Diagnosa : Gangguan konsep diri: Harga diri rendah
Tujuan :
a) TUK 1 Klien dapat membina hubungan saling percaya
b) TUK 2 Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek
positif yang dimiliki.
c) TUK 3 Klien dapat menilai kemampuan yang dapat di gunakan
d) TUK 4 Klien dapat memilih / menetapkan dan merencanakan
kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
e) TUK 5 Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit
dan kemampuannya.
f) TUK 6 Klien dapat melakukan rencana kegiatan yang sudah di
latih
g) TUK 7 Keluarga dapat membantu memotivasi klien dalam
melakukan kegiatan yang sudah di latih.

Tindakan Keperawatan: SP 1 (Pasien)

a. Membina hubungan saling percaya


b. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien.
c. Menilai kemampuan yang dapat dilakukan saat ini.
d. Memilih kemampuan yang akan dilatih.
e. Melatih kemampuan pertama yang dimiliki.
B. Strategi Komunikasi
1. Tahap Orientasi
a. Salam Terapeutik
Selamat pagi mbak, perkenalkan nama saya,,,,,,,,,,,,,,,, biasanya di
panggil,,,,,,,, Saya mahasiswa dari STIKES BINA SEHAT PPNI
MOJOKERTO. Kalau boleh tahu nama mbak siapa? Dan senangnya di
panggil apa?.
b. Evaluasi / Validasi
Bagaimana perasaan mbak pagi ini? Apakah mbak masih ingat kenapa
di bawa kesini?.
c. Kontrak
a) Topik :
Mbak, bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang
kemampuan atau hobi yang biasanya anda lakukan?
b) Tempat :
Mbak, ingin bercakap-cakap dimana? Bagaimana jika di taman
rumah sakit saja.
c) Waktu :
Mbak ingin bercakap-cakap berapa lama? Bagaimana kalau 15
menit saja?
2. Tahap Kerja

30
a) Mbak, kalau saya boleh tau kegiatan apa saja yang biasanya anda
lakukan di rumah? Atau hobi mbak itu apa saja?
b) Oh, mbak suka melukis. Bagus sekali mbak dan menguntungkan.
c) Jadi mbak suka melukis? Kira-kira dari hobi yang telah disebutkan oleh
mbak tadi, mungkin dapat kita lakukan sekarang.
d) Oh, mbak sudah capek ya? Kalau begitu kita lakukan nanti saja.
Apakah mbak setuju?

3. Tahap Terminasi
a. Evaluasi Subjektif

Bagaimana perasaan mbak setelah berbincang-bincang sebentar dengan saya?

b. Evaluasi Objektif

Apa saja tadi kemampuan atau hobi yang mbak lakukan sehari-hari di
rumah? Bagus sekali mbak, ada kemampuan positif yang biasanya anda
lakukan di rumah.

4. Rencana Tindak Lanjut

Baiklah mbak nanti kita akan melakukan kegiatan yang sudah kita sepakati.
Tapi, saya harapkan mbak mencoba mengingat-ingat lagi kegiatan lain yang
ingin di lakukan selama ini.

5. Kontrak
a. Topik

Baiklah, saya cukup perbincangan kita untuk pertemuan kali ini. Nanti akan
kita lanjutkan untuk melatih kegiatan yang telah kita sepakati pada pertemuan
berikutnya.

b. Tempat
Mbak ingin melakukan kegiatan menggambar dimana? Bagaimana kalau di
tempat yang sama?
c. Waktu

31
Menurut mbak, enaknya nanti jam berapa kita melakukan kegiatan melukis?
Bagaimana jika jam 13.00 WIB nanti sore? Baiklah terima kasih mbak atas
kerjasamanya, sampai jumpa nanti.

Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (SPTK) pada Ny.D dengan

Gangguan Konsep Diri (Harga Diri Rendah)

Nama : Ny. D

Pertemuan : Ke-2

Tanggal : 2 April 2016

Jam : 13.00 WIB

A. Proses Keperawatan
Kondisi :
a. Klien telah mengetahui beberapa kemampuan dan aspek
positif yang dimiliki.
b. DO : Klien tampak sedikit gelisah dan menjelaskan
kemampuan dan aspek positif yang dimiliki sesuai
kemampuan sakit, walaupun klien dengan ekpresi wajah
tegang dan terkadang melamun.

Diagnosa : Gangguan Konsep Diri : HDR

Tujuan :

TUK 3 klien dapat menilai kemampuan yang dapat


digunakan
TUK 4 klien dapat menetapkan dan merencanakan kegiatan
sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

Tindakan Keperawatan : SP2 (Pasien)

32
a. Menilai kemampuan yang dapat dilakukan saat ini
b. Memilih kemampuan yang akan dilatih
c. Melatih kemampuan pertama yang dipilih
d. Memasukkan dalam jadwal kegiatan klien

B. Strategi Komunikasi
1. Tahap Orientasi
a) Salam terapeutik
Selamat siang mbak, apakah mbak masih ingat dengan saya?
b) Evaluasi/Validasi
Bagaimana perasaan mbak siang ini? Apakah mbak masih ingat dengan
kegiatan yang kita bicarakan kemarin pagi dan yang ingin anda lakukan ?
c) Kontrak
a. Topik :
Baiklah apakah mbak masih ingat apa yang akan kita lakukan
sekarang sesuai dengan kesepakatan kita kemarin pagi ?
Benar sekali mbak. Siang ini kita akan membicarakan kembali tentang
kemampuan yang mbak miliki dan menilai kemampuan mana yang
masih dapat anda lakukan di rumah sakit. Bagaimana, apakah mbak
sudah siap?
b. Tempat :
Mbak ingin kita melakukan kegiatan dimana? Bagaimana jika di
taman seperti yang kita sepakati kemarin pagi.
c. Waktu :
Mbak butuh waktu berapa lama? Bagaimana kalau 15 menit? Apakah
cukup?

2. Tahap Kerja
1) Bagaimana, apakah mbak sudah siap melakukan kegiatan sekarang? Jika
iya mari kita pergi ke taman.
2) Mbak sudah siap untuk melukis sekarang
3) Ini mbak alat-alatnya, kanvas, cat minyak dan kuas. Mbak bisa mulai
melukis sekarang.
4) Wahbagus sekali dan sangat indah lukisan mbak. Saya senang
melihatnya.
5) Kegiatan seperti ini bisa mbak lakukan dirumah untuk menghilangkan
kebosanan.

3. Tahap Terminasi
a. Evaluasi Subjektif

33
Bagaimana perasaan mbak setelah melakukan kegiatan melukis tadi?
b. Evaluasi Objektif
Klien bisa menyebutkan kembali peralatan yang digunakan untuk melukis
dan menceritakan arti dari gambar tersebut
4. Rencana Tidak Lanjut
Baiklah mbak setelah kita lakukan kegiatan hari ini saya harap mbak tetap
melakukan hal tersebut baik dirumah sakit maupun dirumah, untuk
menghilangkan kejenuhan dan jika ada waktu luang atau sedang bosan.
5. Kontrak Akan Datang
a. Topik :
Baiklah, waktu kita sudah habis, bagaimana jika besok kita coba
kemampuan lain sambil kita melatih kemampuan yang baru saja mbak
lakukan hari ini.
b. Tempat :
Mbak ingin melakukan pertemuan selanjutnya dimana? Tetap disini atau di
tempat lain?
c. Waktu :
Mbak mau bertemu saya besok jam berapa? Bagaimana kalau jam 09.00
pagi?

Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan ( Sptk ) Pada Ny.D Dengan Gangguan


Konsep Diri ( Harga Diri Rendah )

Nama : Ny.D
Pertemuan : Ke-3
Tanggal : 03 April 2016
Jam : 09.00 WIB

A. Proses Keperawatan
Kondisi :

34
- Klien telah mampu melakukan beberapa kegiatan dari aspek positif yang
dimilikinya.
- DO : klien tampak sedikit tenang dan mulai berkomunikasi dengan perawat
walaupun dengan nada lemah dan kontak mata yang kurang. Klien juga
melakukan kegiatan dengan sedikit malas.

Diagnosa : Gangguan konsep diri : Harga Diri Rendah


Tujuan :
- TUK 4 Klien dapat menetapkan dan merencanakan kegiatan sesuai
dengan kemampuan yang dimiliki.
- TUK 5 klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit dan
kemampuannya

Tindakan Keperawatan SP 3 (Pasien)


a. Evaluasi kegiatan yang lalu (SP 2) yang telah dilakukan pasien
b. Memilih kemampuan kedua yang dapat dilakukan berdasarkan kemampuan
c. Melatih kemampuan yang dipilih
d. Masukkan jadwal kegiatan pasien

B. Strategi Komunikasi
1. Tahap Orientasi
a. Salam Terapeutik
Selamat pagi mbak bagaimana keadaan hari ini? saya lihat mbak pagi ini
sudah mulai segar dan tambah semangat?
b. Evaluasi/Validasi
Bagaimana perasaan mbak pagi ini ?
Apakah masih ingat dengan kegiatan yang mbak lakukan kemarin sore?
c. Kontrak
- Topik :
Kegiatan mbak kemarin kan sudah melukis , sekarang kita latih lagi
kemampuan mbak yang lain. Apakah mbak bersedia mengikuti kegiatan
pagi ini ?
- Tempat :
Mbak ingin kita bercakap- cakapnya dimana ? Bagaimana jika di Taman
belakang rumah sakit aja?
- Waktu :
Kira-kira mbak butuh waktu berapa lama? Bagaimana kalau 15 menit
apa sudah cukup?

2. Tahap Kerja
Ini daftar kegiatan mbak yang kita bicarakan kemarin. Sekarang mbak pilih
kegiatan mana yang akan kita lakukan?
Oh, mbak ingin membuat bunga dari kain flanel. Apa sajakah yang mbak
butuhkan untuk membuat bunga ?

35
Ini mbak kain flanel, jarum , gunting dan benang .Mari kita lakukan
bersama sama mbak
Wah, punya mbak bagus sekali , rapi dan indah
Sekarang kita rapikan alat-alatnya ya mbak.
Oh ya,bagaimana jika kegiatan ini saya masukan dalam jadwal kegiatan
harian mbak ?

3. Tahap Terminasi
Evaluasi Subjektif
Bagaimana perasaan mbak setelah melakukan kegiatan kedua yaitu
membuat bunga tadi?

Evaluasi Objektif
Klien bisa menyebutkan kembali peralatan yang digunakan untuk membuat
bunga.
4. Rencana Tindak Lanjut
Baiklah mbak setelah kita lakukan kegiatan hari ini saya harap mbak tetap
bisa meluangkan waktu untuk melakukan kegiatan yang tadi.
5. Kontrak Akan Datang
- Topik :
Baiklah, waktu kita sudah habis, besok kita coba kemampuan lain sambil
kita melakukan kemampuan yang baru saja mbak lakukan.
- Tempat:
Tempatnya mau dimana?Bagaimana kalau tetap di taman depan rumah sakit
saja?
- Waktu :
Mau jam berapa kita ketemunya mbak? Bagaimana kalau jam 08.00?

36
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan ( Sptk ) Pada Ny.D Dengan Gangguan
Konsep Diri ( Harga Diri Rendah )

Nama : Ny.D
Pertemuan : Ke-4
Tanggal : 04 April 2016
Jam : 08.00 WIB

A. Proses Keperawatan
Kondisi :
- Klien telah mengetahui kemampuan yang dapat dilakukan di RS, dan telah
melatih kemampuan yang telah masuk jadwal kegiatan harian.
- DO : klien tampak senang tampak tidak ada beban dengan kegiatan positive
selama di RS , walaupun klien masih nampak kurang percaya diri dengan
apa yang ia lakukan.
Diagnosa : Gangguan konsep diri : Harga Diri Rendah
Tujuan :
- TUK 4 Klien dapat menetapkan dan merencanakan kegiatan sesuai
dengan kemampuan yang dimiliki
- TUK 5 Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit dan
kemampuannya.

Tindakan Keperawatan SP 4 (Pasien)


a. Evaluasi kegiatan yang lalu (SP 2, 3)
b. Memilih kemampuan ketiga yang dapat dilakukan
c. Melatih kemampuan yang dipilih
d. Masukkan jadwal kegiatan pasien

B. Strategi Komunikasi
1. Tahap Orientasi
a. Salam Terapeutik
Selamat pagi mbak. Keadaan mbak hari ini lebih kelihatan ceria
b. Evaluasi/Validasi

37
Bagaimana perasaan mbak pagi ini ?
Apakah mbak masih ingat apa saja yang sudah mbak lakukan pada
pertemuan kedua dan ketiga serta jadwal harian kegiatan mbak ?.
c. Kontrak
- Topik :
Nah, sekarang kita akan latih lagi kemampuan mbak yang lain.
Bagaimana jika kita membuat bunga dari sedotan , Apakah mbak setuju?
- Tempat :
Baiklah mbak sesuai perjanjian kemarin hari ini kita akan melakukan
kegiatan ketiga di taman depan rumah sakit saja.
- Waktu :
Untuk membuat bunga dari sedotan , mbak butuh waktu berapa lama?
Bagaimana kalau 15 menit?

2. Tahap Kerja
Baiklah kegiatan ketiga yang akan kita lakukan adalah membuat bunga
dari sedotan .
Ini adalah peralatan yang dibutuhkan mbak. Ada sedotan, gunting, dan
staples
Baiklah, sekarang mbak perhatikan dulu apa yang saya lakukan
Bagaimana apakah mbak sudah mengerti?silahkan di coba mbak
Wah,sudah bagus buatan mbk D, mbak cepat sekali ya untuk mengerti
Mari buat lagi mbak yang banyak agar bisa dirangkai?
Oh iya mbak sudah capek ? baiklah kita lakukan besok saja mbak ?

3. Tahap Terminasi
Evaluasi Subjektif
Bagaimana perasaan mbak setelah melakukan kegiatan membuat bunga dari
sedotan tadi?
Evaluasi Objektif
Klien bisa menyebutkan kembali kegiatan- kegiatan yang telah dilakukan
dan menyebutkan peralatan yang digunakan.

4. Rencana Tindak Lanjut


Bagaimana jika mbak melakukan kegiatan tersebut selama di rumah sakit?
Jadi mbak punya tiga kegiatan yang bisa dilakukan di rumah sakit ini.
Walaupun mbak sedang sakit mbak masih bisa melakukan kegiatan-
kegiatan tersebut dengan baik.

38
5. Kontrak Akan Datang
- Topik :
Baiklah, mbak , saya rasa cukup pertemuan kita untuk kali ini. Nanti akan
kita lanjutkan lagi untuk menyelesaikan kegiatan kita yang kemarin.
- Tempat :
Untuk tempatnya, bagaimana kalau kita bertemu di tempat yang sama saja?
- Waktu :
Jika mbak bersedia, kita bertemu pukul 16.00 WIB?

Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan ( Sptk ) Pada Ny.D Dengan Gangguan


Konsep Diri ( Harga Diri Rendah )

Nama : Ny.D

Pertemuan :Ke-5

Tanggal :05 april 2016

39
Jam :16.00

A. Proses keperawatan
Kondisi : klien telah mengetahui kemampuan yang dapat dilakukan di RS, dan
telah melatih kemampuan yang telah masuk jadwal kegiatan harian.
Klien bersemangat untuk melakukan aktifitas yang telah di jadwal
kegiatan harian.
Diagnosa : Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah
Tujuan :
TUK 4 klien dapat menetapkan dan merencanakan kegiatan sesuai
dengan kemampuan yang dimiliki
TUK 5 klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit dan
kemampuannya

Tindakan keperawatan : SP 5 ( pasien )

a. Evaluasi kegiatan yang lalu ( SP 2,3,4)


b. Memilih kemampuan yang dipilih
c. Masukkan jadwal kegiatan pasien

B. Strategi komunikasi
1. Tahap orientasi
a. Salam terapiutik
selamat sore mbak bagaimana keadaan mbak sore ini apa baik-baik saja ?
b. Evaluasi / validasi
bagaimana perasaan mbak sore ini
Apakah mbak masih ingat kegiatan yang kita lakukan kemarin pagi dan ingin
mbak mencoba kembali agar terselesaikan rangkaian bunga dari sedotan ini,
sesuai dengan keinginan mbak ?
c. Kontrak
a. Topik :
Baiklah mbak apakah mbak masih ingat dengan yang kita lakukan
sekarang sesuai dengan kesepakatan kita kemarin pagi ?
Benar sekali mbak sore ini kita akan menyelesaikan kegiatan keempat
mbak, agar rangkaian bunganya terselesaikan.
Apakah mbak sudah siap dan ingat dengan apa yang saya ajarkan
kemarin?
b. Tempat
Baiklah mbak sesuai dengan perjanjian kemarin pagi, hari ini kita akan
menyelesaikan kegiatan keempat ditaman belakang rumah sakit saja.
c. Waktu

40
Untuk menyelesaikan rangkaian bunganya, mbak butuh berapa lama ?
bagaimana kalau 15 menit apakah sudah cukup ?
2. Tahap kerja
a. Baiklah mabak kita akan menyelesaikan membuat rangkaian bunga dari
sedotan seperti kemarin dan ini peralatannya sama dengan yang kemarin. Yaitu
ada sedotan , gunting dan staples
b. Apakah mbak sudah siap ? mbak rileks saja untuk membuatnya.
c. Saya akan mendampingi mbk agar rangkaian bunganya selesai
d. Wah.. ternyata rangkaian bunganya mbk bagus sekali ya, agar lebih menarik
mari kita rangkai bersama mbak, setelah itu kita taruh di vas bunga , bagus kan
mbk
e. Mbak juga bisa membuat berbagai bentuk kerajinan dari sedotan ini termasuk
rangkaian bunga ini , bagus sekali loh mbak . bagaimnana kalau kegiatan ini
kita masukkan kejadwal kegiatan mbak seperti melukis, membuat bunga dari
kain flanel, apakah mbak setuju ?
3. Tahap terminasi
a. Evaluasi subjektif
Bagaimanan perasaan mbak setelah berhasil menyelesaikan rangkaian bunga
ini ?
b. Evaluasi subjektif
Klien bisa menyebutkan kembali kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan dan
terselesaikannya kegiatan hari ini, serta mampu menyebutkan peralatan yang
digunakan untuk kegiatan-kegiatannya.
4. Rencana tindak lanjut
Bagaimana jika mbak melakukan kegiatan- kegiatan seperti melukis, membuat
bunga dari kain flanel , membuat rangkaian bunga dari sedotan tersebut selama di
RS ? agar mabak tidak bosan ? saya sudah menyediakan alat alat yang mbak
perlukan untuk melakukan kegiatan tersebuat kedepannya ?iya mbak ini semua
alat-alat untuk mbak. Jadi sekarang mbak punya tiga kegiatan yang bisa dilakuakn
di rumah sakit ini untuk mengisi waktu luang.

41
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan ( Sptk ) Pada Ny.D Dengan Gangguan
Konsep Diri ( Harga Diri Rendah )

Nama : Orang tua Ny.D


Pertemuan :Ke-6
Tanggal :06 april 2016
Jam :09.00
A. Proses keperawatan
Kondisi :
- Kondisi klien :
klien telah mengetahui kemampuan yang dapat dilakukan di RS, dan telah melatih
kemampuan yang telah masuk jadwal kegiatan harian. Klien bersemangat untuk
melakukan aktifitas yang telah di jadwal kegiatan harian.
- Kondisi keluarga :
Keluarga belum faham dan binggung dengan kondisi yang dialami pasien.
Diagnosa :-
Tujuan : TUK 6 klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada
Tindakan keperawatan : SP 1 (Keluarga )
a. Mengidentifikasi masalah yang dirasakan dalam merawat pasien
b. Menjelaskan proses terjadinya harga diri rendah
c. Menjelaskan tentang cara merawat pasien dengan harga diri rendah

42
d. Bermain peran dalam merawat pasien harga diri rendah
e. Menyusun RTL atau jadwal keluarga untuk merawat pasien
B. Strategi komunikasi
1. Tahap orientasi
a. Salam terapiutik
Selamat pagi bapak/ibu. Perkenalkan nama saya ............., biasanya
dipanggil ........... saya mahasiswi dari stikes bina sehat ppni mojokerto. Saya
adalah perawat yang bertugas merawat anak ibu. Kalau boleh tau nama
bapak/ibu siapa ?
b. Evaluasi/ validasi
Bagaimana perasaan bapak/ibu ketika diminta merawat anak ibu yang
mengalami harga diri rendah ? apakah bapak/ibu siap menjalankan
tanggungjawab ini ?
c. Kontrak
1. Topik :
Baiklah bu, untuk sekarang bagaimana kalau kita bercakap-cakap sebentar
tentang kondisi Ny.D ?
2. Tempat
Ibu ingin kita mengobrol dimana ? bagaimana kalau di ruangan saya ,
apakah ibu setuju ?
3. Waktu
Mau berapa lama kita mengobrolnya bu ? bagaimana kalau 15 menit apa
sudah cukup untuk membahas mengenai kondisi mbak D ?
2. Tahap kerja
a. Kalau boleh saya tau, bagaiman kondisi awal mbak D saat pertama kali
dibawa ke RS ?
b. Iya betul bu, saat pertama kali mbak D bertemu saya kondisinya memang
tampak gelisah, sering melamun, dan terkadang menangis. Sering mengatakan
dirinya tidak berguna.
c. Sebelum dibawa kerumah sakit. Apa yang bapak/ibu lakukan untuk mengatasi
prilaku mbak D saat dirumah.
d. Ow.. bapak sempat memarahi mbak D dengan prilakunya yang aneh
e. Memang pak, kita sulit untuk memahami kondisi/ prilaku mbak D, hal
tersebut merupakan ciri-ciri orang yang mengalami harga diri rendah saat
mengalami kegagalan atau kekecewaan.
f. Tapi, mbak D sangat membutuhkan dukungan dari bapak/ibu
g. Sebelum sakit, boleh saya tau hobi atau kegiatan mbak D selama di rumah.
h. Benar sekali buk, mbak D suka sekali membuat kerajianan tangan
i. Itulah kegiatan mbak D lakukan selama di RS ini untuk menghilangkan
kejenuhan.
j. Sekarang kita belajar memberi respon positif ya bu , kepada mbak D
k. Oh , bapak ada acara hari ini , baikalah pak
3. Tahap terminasi

43
a. Evaluasi subjektif
Bagaimana perasaan ibu setelah kita mengobrol ? dapatkah ibu jelaskan
kembali masalah yang dialami mbak D ?

b. Evaluasi objektif
Orang tua mbak D mampu menjelaskan kembali bagaimana bisa prilaku mbak
D berubah dan menjelaskan proses terjadinya harga diri rendah.
4. Rencana tindak lanjut
Baiklah, untuk pertemuan selanjutnya kita akan kembali mengobrol tentang
kondisi dan bagaiman acara memberi respon positif untuk mbak D.
5. Kondisi yang akan datang.
a. Topik
Nanti kita akan bercakap-capak bagaimana cara memberi respon positif
terhadap mbak D
b. Tempat
Untuk tempatnya diruangan ini saja bu ya, sekarang saya permisi dulu, dan
terima kasih atas kerja samanya.
c. Waktu
Kira-kira besok pukul berapa ibu/bapak akan datang ? baik bu jadi kita akan
bertemu lagi pukul 16.00 WIB .

44
Stratregi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan ( SPTK ) pada keluarga Ny.D ( Istri ) dengan
Tn.N Gangguan Konsep Diri ( Harga diri Rendah )

Nama : Ortu Ny. D

Pertemuan : Ke-7

Tanggal : 07 April 2016

Jam : 16.00

A. Proses Keperawatan
Kondisi keluarga :
Orang tua mbk D sudah memahami kondisi yang dialami mbk D. NamuN
belum bisa memberi dukungan positif.
Kondisi Px. :
Klien lebih semangat untuk melakukan aktifitas yang telah diwajibkan.

Diagnosa :
Tujuan : TUK 6 Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang
ada.
Tindakan Keperawatan : SP 2 ( keluarga )
a. Mengevaluasi kemampuan dari SP 1
b. Melatih keluarga untuk ke pasien
c. Menyusun RTL keluarga/jadwal keluarga untuk merawat pasien
B. Strategi Komunikasi
1. Tahap Orientasi
a) Salam terapuetik
Selamat sore ibu! Masih ingat dengan saya bukan ? Saya yang
kemarin menemani ibu untuk menjelaskan bagaimana kondisi mbk
D bisa berubah.
b) Evaluasi/ Validasi
Bagaimana keadaan ibu sekarang ? Sudah siap untuk memulai
memberikan respon positif kepada mbk D ?
Ibu sendiri masih ingat tidak tentang penjelaskan saya kemarin
tentang kondisi mbk D ?
Ya alhamduliullah, jika ibu sudah tahu dan masih ingat.
C. Kontrak
a. Topik :
Baiklah Bu, setelah kemarin kita membahas tentang kondisi mbk D. Hari
ini kita akan latihan memberi respon positif kepada mbk D.
b. Waktu :

45
Jika ibu bersedia berapa lama waktu yang dibutuhkan ? Apakah 15 menit
cukup ?
c. Tempat :
Ibu ingin melakukan latihan dimana ? Bagaimana kalau tetap diruangan
saya bu ?
2. Tahap Kerja
a. Baiklah bu, sekarang kita latihan. Memberikan respon positif kepada
mbk D.
b. Nah, sekarang kita coba seolah-olah saya adalah mbk D.
c. Ibu bisa mengatakan kalau lukisan mbk D bagus, dan ibu akan selalu
mendampingi mbk D. Sampai mbk D bisa pulang kerumah, Bagaimana
apakah ibu bisa ?
d. Ya bagus sekali. Nanti jika bertemu mbk D, Jangan lupa melakukan
dukungan dan pujian seperti itu.
e. Dukungan sangat penting bagi orang Yang mengalami harga diri
rendah terutama dukungan dari keluarga karena secara perlahan dapat
meningkatkan percaya diri orang tersebut.
3. Tahap Terminasi
a. Evaluasi Subyektif
Bagaimana perasaan ibu setelah kita mengobrol ? dapatkah ibu
jelaskan kembali yang dihadapi mbak D dan bagaimana cara
memberikan respon positif kepada mbak D
b. Evaluasi objektif
Orang tua klien mampu menjelaskan kembali cara memberikan respon
positif kepada mbak D dan pengaruh dukungan positif bagi kondisi
mbak D.
4. Rencana tindak lanjut
Baiklah , untuk pertemuan selanjutnya kita akan mempraktekkan langsung
cara memberi dukungan kepada mbak D
5. Kontrak
a. Topik
Nanti kita akan menemui langsung mbak D yang melakukan kegiatan
harian di taman belakang RS
b. Tempat
Untuk tempatnya di taman belakang RS ini saja ya bu, sekarang saya
permisi dulu, dan terima kasih atas kerja samanya
c. Waktu
Kira-kira besok ibu pukul berapa akan datang ? baik , jadi kita akan
bertemu lagi pukul 09.00 ya bu ?

46
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan ( Sptk ) Pada Ny.D Dengan Gangguan
Konsep Diri ( Harga Diri Rendah )

Nama : Ortu Ny.D


Pertemuan :ke -8
Tanggal : 08 april 2016
Jam :09.00

A. Proses keperawatan
Kondisi keluarga : keluarga sudah mengerti tentang kondisi mbak D dan sudah
mengerti cara-cara memberikan dukungan positif kepada mbak D
Kondisi pasien : klien lebih semangat untuk melakukan aktifitas yang dijadwalkan.
Diagnosa :-
Tujuan : TUK 6 klien bisa memanfaatkan sisitem pendukung yang ada
Tindakan keperawatan : SP 3 ( keluarga )
a. Mengevaluasi kemampuan dari SP 1,2
b. Melatih keluarga untuk ke pasien
c. Menyusun RTL keluarga / jadwal keluarga untuk merawat pasien.

B. Strategi komunikasi
1. Tahap orientasi
a. Salam terapiutik
selamat pagi bu, masih ingat dengan saya bu, saya kemarin yang menemani
ibu untuk menjelaskan bagaimana memberi dukungan positif kepada mbak D
b. Evaluasi / validasi
bagaiaman keadaan ibu sekarang, apakah ibu siap untuk memulai bertemu
mbak D dan memberikan dukungan positif
ibu sendiri masih ingat dengan penjelasan saya kemarin tentang kondisi
mbak D dan bagaimana cara memberikan dukungan positif

47
ya alhamdulillah jika ibu masih ingat
C. Kontrak
a. Topik
Baiklah bu, setelah kemarin kita latihan untuk mencoba memberikan
dukungan positif kepada mbak D . maka seperti yang sudah kita sepakati
bersama, bahwa hari ini kita akan menerapkan respon positif berupa
pujian secara langsung kepada mbak D. Apakah ibu siap
b. Waktu
Jika ibu bersedia, berapa lama waktu yang dibutuhkan ? apakah sekitar 30
menit cukup ?
c. Tempat
Ibu ingin melakukan penerapan perawatan dimana ? bagaimana kalau kita
menemui mbak D di taman belakang, mungkin mbak D sekarang sedang
melakukan kegiatan melukis di taman. Jadi itu kesempatan ibu untuk
memberikan respon positif pada kegiatan yang dilakukannya.
2. Tahap kerja
a. Baiklah bu mari kita menemui mbak D ditaman
b. Saya harap nanti ibu langsung mempraktekkan sendiri seperti yang saya
ajarkan dan kita latih kemarin dengan kesabaran dan ketelatenan ibu. Nanti
saya akan pantau ibu dari belakang. Bagaimana bu ?
c. Ya bagus. Ibu sudah dapat memberikan pujian dan dukungan kepada mbak D
dengan baik. Semakin sering ibu memberikan pujian kepada kegiatan yang
dilakukan mbak D. Maka proses perbaikan prilaku akan dapat cepat tercapai.
d. Selain memberi pujian, ibu juga dapat memberikan perhatian kepada kegiatan
yang dilakukan oleh mbak D dan mendampingi kegiatan yang dilakukan
mbak D agar mbak D merasa hidupnya masih berguna dan masih dibutuhkan
keluarga.
3. Tahap terminasi
a. Evaluasi subjektif
Bagaimana perasaan ibu setelah mempraktekkan langsung kepada mbak D ?
Tidak sulit bukan melakukannaya ?
b. Evaluasi objektif
Ibu pasien dapat memberikan dukungan positif secara langsung kepada mbak
D dan pendampingan terhadap kegiatan pasien.
4. Rencana tindak lanjut
Saya harap yang saya ajarkan dan ibu lakukan pada hari ini, tetap ibu ingat dan
lakukan dengan baik ada saya maupun tidak ada saya. Serta itu di rumah ataupun
dirumah sakit.

5. Kontrak yang akan datang

48
Bagaimana jika ibu melakukan kegiatan memberikan dukungan dan apresiasi
pujian, pendampingan, serta pemberian fasilitas yang dibutuhkan mbak D saat
melakukan kegiatannya ? supaya keadaan mbak D cepat lekas sembuh dari
keadaan yang membuat mbak D sampai dibawa kerumah sakit ini. Sehingga
mbak D dapat berkumpul lagi dengan keluarga dan jika mbak D sudah benar-
benar sembuh mbak D juga bisa kembali dan diterima di masyarakat.
Namun saya harap ibuharus sabar serta telaten delam mengurus mbak D dalam
mencapai tujuan yang diinginkan ibu dan keluarga. Semoga perawatan yang ibu
lakukan berhasil dan ibu bnayak di beri kesabran untuk menghadapi semua ini .
sekian terima kasih bu. Semoga mbak D bisa cepat di berikan kesembuhan.

Analisa proses interaksi ( API )

Nama mahasiswa : wahyu dwi anggraini


Tanggal : April 2016
Waktu : sampai selesai
Tempat : taman rumah sakit jiwa
Inisial Klien : Ny.D
Interaksi ke : 2
Lingkungan : Taman Rumah Sakit Jiwa dengan suasana tenang
Deskripsi Pasien : Klien tampak sedikit gelisah dan menjelaskan
kemampuan dan aspek positif yang dimiliki sesuai

49
kemampuan sakit, walaupun klien dengan ekpresi wajah
tegang dan terkadang melamun.

Tujuan Komunikasi : Pasien dapat membina hubungan saling percaya


dengan perawat dan pasien dapat mendiskripsikan
masalah yang dialami.

Komunikasi Verbal Komunikasi Analisa Analisa berpusat Rasional


Nonverbal berpusat pada pada pasien
perawat
Perawat : selamat Perawat : Merasa tenang Merasa gelisah,
siang mbak ? memandang klien dan siap untuk tegang dan
dengan bercakap-cakap acuhdengan
tersenyum. dengan pasien keadaan sekitar.
Pasien : siang
Pasien :
Menjawab salam
dengan
menunduk dan
tegang
Perawat : bagaimana Perawat : Perawat merasa Pasien tampak
perasaan mbak saat memandang klien sedikit senang tegang saat
ini? sambil bertanya karena pasien menjawab , dan
Apakah mbak masih
dan tersenyum masih ingat jawabannya
ingat dengan
dengan singkat dengan
kegiatan yang kita
pembicaran nada bicara
bicarakan kemarin
kemarin lemah
pagi? Pasien :
Pasien menjawab
pertanyaan
Pasien : baik, masih
dengan singkat
ingat
tanpa ada kontak
mata.
Perawat : Perawat : Tenang Perawat sedikit Pasien merasa
Siang ini kita akan
dan senang karena gelisah dan
membicarakan
mendengarkan pasien bersedia tegang karena
kembali tentang

50
kemampuan yang jawaban dari melakukan akan melakukan
mbak miliki dan pasien kegiatan yang kegiatan
masih dapat anda disepakati
Pasien : tampak
lakukan di rumah kemarin
acuh dan
sakit
menjawab
pertanyaan
Pasien : iya
dengan singkat
Perawat : Perawat : Perawat senang Pasien
Mbak ingin kita Tenang dan
karena pasien menjawab
melakukan kegiatan mendengarkan
bersedia dengan singkat
dimana? Bagaimana jawaban dari
melakukan dan acuh
jika di taman seperti pasien
kegiatan di
yang kita sepakati
Pasien : tampak taman
kemarin pagi.
acuh dan
Pasien : menjawab
Iya terserah
pertanyaan
dengan singkat

Perawat : Perawat : Perawat senang Pasien


Mbak butuh waktu memandang klien
karena pasien menjawab
berapa lama? sambil bertanya
menyetujui dengan singkat
Bagaimana kalau 15 dan tersenyum
waktu yang dan acuh
menit? Apakah
Pasien : ditawarkan
cukup? tampak acuh dan
menjawab
Pasien : ya
pertanyaan
dengan singkat

51
Perawat : Perawat : Perawat Pasien
bagaimana, memandang
senang menjawab
apakah mbak klien sambil
karena dengan
sudah siap bertanya dan
pasien singkat dan
melakukan tersenyum
sudah siap acuh
kegiatan
Pasien : melakukan
sekarang? Jika tampak acuh
kegiatan
iya mari kita dan menjawab
pergi ke taman. pertanyaan
dengan singkat
Pasien : ya
Pasien masih
Perawat : Perawat
Perawat : terlihat acuh
memandang
senang
Mbak sudah siap dan tegang
klien sambil
karena
untuk melukis
bertanya dan
pasien
sekarang ?
tersenyum
sudah siap
Pasien : melukis
Pasien : ya
tampak acuh
dan menjawab
pertanyaan
dengan singkat

Pasien masih
terlihat acuh
dan tegang
Perawat : Ini Perawat :
Perawat
memandang
mbak alat-
senang
klien sambil
alatnya, kanvas,
karena
memberikan
cat minyak dan
pasien
alat-alatnya
kuas. Mbak bisa
sudah siap
dan tersenyum
mulai melukis
melukis
sekarang. Pasien :
tampak acuh
Pasien masih
dan tidak

52
Pasien : diam menjawab terlihat acuh
pertanyaan dan tegang
Perawat
Perawat : senang
memandang
Perawat : karena
klien sambil
Wahbagus pasien
memuji dan
sekali dan sangat sudah
tersenyum
indah lukisan melukis
mbak. Saya Pasien :
tampak acuh
senang
dan menjawab Pasien
melihatnya.
pertanyaan terlihat
dengan singkat mendengarka
Pasien : iya ta
n saran
Perawat
dengan
senang
Perawat :
menunduk
memandang karena
klien sambil pasien
Perawat :
memberikan mendengark
Kegiatan seperti
saran dan an saran
ini bisa mbak
tersenyum dan nya
lakukan dirumah
tersenyum
untuk
menghilangkan Pasien :
tampak acuh Pasien
kebosanan.
dan menjawab terlihat
pertanyaan menjawab
Perwat : iya
dengan singkat dengan acuh

Perawat
menanyaka
Perawat :
memandang n dengan
klien sambil tenang dan
bertanya dan tersenyum
tersenyum
Pasien
Perawat :
Pasien : terlihat
Bagaimana tampak acuh
menjawab

53
perasaan mbak dan menjawab dengan acuh
setelah pertanyaan
melakukan dengan singkat Perawat
Perawat :
kegiatan ini ? menanyaka
memandang
n dengan
klien sambil
Pasien : senang tenang dan
bertanya dan Pasien
tersenyum
tersenyum terlihat
menjawab
Pasien :
Tampak dengan acuh
menjawab
Perawat :
pertanyaan
Perawat
mbak tolong
dengan
menanyaka
sebutkan lagi
menunduk
n dengan
alat-alat untuk
Perawat : tenang dan
melukis tadi
Memberikan
tersenyum
Pasien
saran dengan
terlihat
tersenyum dan
pasien : menjawab
melihat pasien
kanvas, cat dengan acuh
minyak dan kuas
Pasien :
menjawab
Perawat
dengan
menanyaka
perawat :
menunduk
n dengan
baiklah mbk saya
Pasien
tenang dan
harap mbak tetap
Perawat : terlihat
tersenyum
melakukan hal Mengatakan
menjawab
tersebut baik dengan
dengan acuh
dirumah sakit tersenyum
maupun dirumah
Pasien :
Perawat
Menjawab
pasien :
menanyaka
dengan diam
iya
n dengan
dan acuh
tenang dan
Perawat :

54
menawarkan tersenyum
Pasien
perawat : untuk
terlihat
Baiklah, waktu pertemuan
menjawab
kita sudah habis, besok dengan
dengan acuh
bagaimana jika tersenyum
besok kita coba
kemampuan lain
Pasien :
Menjawab Pasien
Pasien :
dengan diam terlihat
Iya
dan acuh menjawab
dengan
Perawat : acuh
Perawat :
menawarkan
Mbak ingin
untuk
melakukan
pertemuan
pertemuan
besok dengan
dimana besok ?
tersenyum
ditaman belakang
RS saja ya
Pasien :
Menjawab
Pasien : terserah
dengan diam
dan acuh

Perawat :
Mbak mau
bertemu besok
jam berapa , jam
09.00 pagi aja
mbak ya

55
Pasien :
Iya

3.3 Evaluasi Kemampuan Pasien dan Keluarga Penilaian Kemampuan Pasien dan Keluarga
Dengan Masalah Harga Diri Rendah

Nama Pasien : Ny.D

Ruangan : Angrek

Nama Perawat :

56
Petunjuk pengisian

1. Beri tanda() jika pasien mampu melakukan kemampuan dibawah ini


2. Tulis tanggal setiap dilakukan supervise

No Kemampuan Tanggal (tahun 2016)


A Pasien 01 Apr 02 Apr 03 Apr 04 Apr 05 Apr 06 Apr
1 Menyebutkan
kemampuan
dan aspek
positif yang
dimiliki
2 Menilai
kemampuan
yang akan
masih dapat
digunakan
3 Memilih
kegiatan yang
akan dilatih
sesuai dengan
kemampuan
yang dimiliki
4 Melatih
kemampuan
yang telah
dipilih
5 Melaksanakan
kemampuan
yang telah
dilatih
6 Melalukan
kegiatan sesuai
jadwal

B Keluarga 06 Apr 07Apr 08 Apr


1 Menjelaskan
pengertian dan
tanda-tanda
orang dengan
HDR

57
2 Menyebutkan
tiga cara
merawat pasien
HDR
( memberikan
pujian ,
menyediakan
fasilitas untuk
pasien , dan
melatih pasien
melakuan
kemampuan )
3 Mampu
mempraktekkan
merawat pasien
4 Melakukan
follow up sesuai
rujukan

PROPOSAL

58
TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK

STIMULASI PERSEPSI PENINGKATAN HARGA DIRI

A. TOPIK : Terapi aktifitas kelompok stimulasi persepsi peningkatan harga diri


B. TUJUN :
1. Tujuan umum : Peserta TAK mampu meningkatkan kepercayaan dirinya dan
hubungan interpersonal anggota kelompok, berkomunikasi, mampu berinteraksi dan
berhubungan sosial secara bertahap
2. Tujuan khusus :
Klien dapat mengidentifikasi pengalaman yang tidak menyenangkan
klien dapat mengidentifikasi hal positif pada dirinya.
Klien dapat memahami pentingnya menghargai orang lain
Klien dapat mengidentifikasi hal hal positif orang lain
Klien dapat memberikan umpan balik positif kepada orang lain
Klien mengetahui pentingnya menetapkan tujuan hidup.
Klien menetapkan tujuan hidup yang realistis

C. LANDASAN TEORI :

1. Definisi

Harga diri rendah adalah penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai dengan
menganalisa seberapa jauh perilaku memenuhi ideal diri (Stuart dan Sundeen, 1998 ).

Harga diri rendah adalah evaluasi diri/perasaan tentang diri atau kemampuan diri
yang negative dan dipertahankan dalam waktu yang lama (NANDA, 2005).

Harga diri rendah merupakan perasaan negatif terhadap diri sendiri termasuk
kehilangan rasa percaya diri, tidak berharga, tidak berguna, tidak berdaya, pesimis,
tidak ada harapan dan putus asa ( Depkes RI, 2000 )

Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah diri
yang berkepanjangan akibat evaluasi yang negatif terhadap diri sendiri atau
kemampuan diri. Adanya perasaan hilang kepercayaan diri, merasa gagal karena tidak
mampu mencapai keinginan sesuai ideal diri. (Kellat, 1998)

59
Gangguan harga diri adalah evaluasi diri dan perasaan tentang diri atau
kemampuan diri yang negatif yang dapat diekspresikan secara langsung maupun tidak
langsung ( Towsend, 1998 )

Dari pendapat-pendapat diatas dapat dibuat kesimpulan, harga diri rendah adalah
suatu perasaan negatif terhadap diri sendiri, hilangnya kepercayaan diri dan gagal
mencapai tujuan yang diekspresikan secara langsung maupun tidak langsung,
penurunan diri ini dapat bersifat situasional maupun kronis atau menahun.

2 Tanda dan Gejala

Menurut Carpenito, L.J (1998: 352); Keliat, B.A (1994:20); perilaku yang
berhubungan dengan harga diri rendah antara lain:

Data subjektif:
a. Mengkritik diri sendiri atau orang lain
b. Perasaan dirinya sangat penting yang berlebih-lebihan
c. Perasaan tidak mampu
d. Rasa bersalah
e. Sikap negatif pada diri sendiri
f. Sikap pesimis pada kehidupan
g. Keluhan sakit fisik
h. Pandangan hidup yang terpolarisasi
i. Menolak kemampuan diri sendiri
j. Pengurangan diri/mengejek diri sendiri
k. Perasaan cemas dan takut
l. Merasionalisasi penolakan/menjauh dari umpan balik positif
m. Mengungkapkan kegagalan pribadi
n. Ketidak mampuan menentukan tujuan
Data objektif:
a. Produktivitas menurun
b. Perilaku destruktif pada diri sendiri
c. Perilaku destruktif pada orang lain
d. Penyalahgunaan zat
e. Menarik diri dari hubungan sosial

60
f. Ekspresi wajah malu dan rasa bersalah
g. Menunjukkan tanda depresi (sukar tidur dan sukar makan)
h. Tampak mudah tersinggung/mudah marah

D. KLIEN
1. Karakterisitik/kriteria : Klien yang mengikuti TAK ini adalah yang mengalami
gangguan harga diri rendah ( HDR )
2. Proses seleksi :

Klien dipilih berdasarkan:

a. Klien memiliki masalah keperawatan utama yang sama yaitu klien dengan gangguan
harga diri rendah ( HDR )
b. Klien tenang dan kooperatif
c. Klien dalam kondisi fisik yang baik
d. Klien mau mengikuti terapi aktivitas
e. Klien yang panca indranya masih memungkinkan

E. PENGORGANISASIAN
a. Waktu : 1 x 60 menit
Tanggal : 01 November 2014
Hari : Sabtu
Jam : 08.00-09.00 WIB
b. Tim terapis
1. Leader
Bertugas :
a. Memimpin jalannya acara terapi aktivitas kelompok
b. Memperkenalkan anggota terapi aktivitas kelompok
c. Menetapkan jalannya tata tertib
d. Menjelaskan tujuan diskusi
e. Dapat mengambil keputusan dengan menyimpulkan hasil diskusi pada
kelompok terapi diskusi tersebut .
f. Kontrak waktu
g. Menimpulkan hasil kegiatan
h. Menutup acara
2 . Co leader
Bertugas :
a. Mendampingi leader jika terjadi bloking
b. Mengoreksi dan mengingatkan leader jika terjadi kesalahan
c. Bersama leader memecahkan penyelesaian masalah
3 Observer
Bertugas :

61
a. Mengobservasi persiapan dan pelaksanaan TAK dari awal sampai akhir
b. Mencatat semua aktifitas dalam terapi aktifitas kelompok
c. Mengobservasi perilaku pasien
4 Vasilitator
Bertugas :
a. Membantu klien meluruskan dan menjelaskan tugas yang harus dilakukan
b. Mendampingi peserta TAK
c. Memotivasi klien untuk aktif dalam kelompok
d. Menjadi contoh bagi klien selama kegiatan
5 Anggota
Bertugas : Menjalankan dan mengikuti kegiatan terapi
c. Metode dan media
a) Metode
1. Diskusi
2. Permainan
b) Alat :
1. Spidol sebanyak jumlah klien yang mengikuti TAK.
2. Kertas putih HVS dua kali jumlah klien yang mengikuti TAK.
c) Setting :
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.
2. Ruangan nyaman dan tenang.

CO
LEADER

62
Observer

d. Sesi
1. SESI I: mengidentifikasi hal positif dari diri sendiri
2. SESI II: Menghargai Hal Positif Orang Lain
3. SESI III: Menetapkan Tujuan Hidup Yang Realistis

e. Pembagian Tugas
Leader : Gendewa Goa Wijaya
Co Leader : Rizki Dwi Ristanti
Observer : Nuril Naria
Fasilitator : 1. Retno Dasih Dwi
2. Nur Witasari
3. Denny Ria Sandika
4. Ferdian Putra Arengga
5. Khoirul Anam

63
F. PROSES PELAKSANAAN
1. Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu klien dengan gangguan konsep diri :
harga diri rendah.
b. Membuat kontrak dengan klien.
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2. Orientasi
a. Salam terapiutik
1. Salam dari terapis kepada klien.
2. Perkenalkan nama dan panggilan terapis (pakai papan nama).
3. Menanyakan nama dan panggilan semua klien (beri papan nama).
b. Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini.
c. Kontrak
1. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu bercakap cakap tentang hal
positif diri sendiri.
2. Terapis menjelaskan aturan main berikut :
a. Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta izin
kepada terapis.
b. Lama kegiatan 45 menit.
c. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3. Tahap kerja
a. Terapis memperkenalkan diri : nama lengkap dan nama panggilan serta
memakai papan nama.
b. Terapis membagikan kertas dan spidol kepada klien.
c. Terapis meminta tiap klien menulis pengalaman yang tidak
menyenangkan.
d. Terapis member pujian atas peran serta klien.
e. Terapis membagikan kertas yang kedua.
f. Terapis meminta tiap klien menulis hal positif tentang diri sendiri :
kemampuan yang dimiliki, kegiatan yang biasa dilakukan di rumah dan di
rumah sakit.
g. Terapis meminta klien membacakan hal positif yang sudah ditulis secara
bergiliran sampai semua klien mendapatkan giliran.
h. Terapis member pujian pada setiap peran serta klien.

4. Tahap terminasi.
a. Evaluasi
1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Tindak lanjut.
Terapis meminta klien menulis hal positif lain yang belum tertulis.
c. Kontrak yang akan datang.
1. Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu melatih hl positif diri yang
dapat diterapkan di rumah sakit dan di rumah.
2. Menyepakati waktu dan tempat.

64
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
PENINGKATAN HARGA DIRI
SESI I: mengidentifikasi hal positif dari diri sendiri

a. Tujuan :
1. Klien dapat mengidentifikasi pengalaman yang tidak menyenangkan
2. Klien dapat mengidentifikasi hal positif pada dirinya
b. Setting
1. Klien duduk melingkar
2. Tempat tenang dan nyaman
c. Alat
1. Spidol sebanyak jumlah klien yang mengikuti TAK
2. Kertas putih HVS dua kali jumlah klien yang mengikuti TAK
d. Metode
1. Diskusi dan tanya jawab
2. Bermain peran
e. Langkah langkah kegiatan

1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
asslamualaikum, selamat pagi, Bapak ibu semuanya ?
b. Evaluasi/validasi
Bagaimana perasaan bapak ibu pagi ini ?
a. Kontrak
bapak dan ibu, perkenalkan kami dari mahasiswa STIKes Bina sehat PPNI
mojokerto hari ini akan melaksanakan TAK yaitu melatih hal positif pada diri anda.
kita akan melaksanakan TAK ini selama 60 menit di ruang ini
tujuan dilaksanakan TAK ini yaitu supaya bapak dan ibu dapat bercakap-cakap
tentang hal positif diri sendiri yang ada di dalam diri bapak dan ibu sekalian

65
jika bapak atau ibu ingin meninggalkan tempat ini, bapak atau ibu harus meminta
izin kepada saya, tetapi saya berharap bapak dan ibu mengikuti kegiatan ini dari
awal sampai selesai selama 60menit kedepan.

2. Tahap kerja
baiklah bapak dan ibu kegiatan ini kita mulai
kami akan membagiakan kertas pertama dan spidol, bapak dan ibu coba tuliskan
pengalaman yang tidak menyenangkan
bagus sekali bapak dan ibu sudah mengisi kertas yang kami bagikan. dan sekarang
kami akan membagikan kertas yang kedua. di kertas yang kedua ini bapak dan ibu
tuliskan hal positif tentang bapak dan ibu miliki dan kemampuan yang bapak dan
ibu miliki
karena bapak dan ibu sudah selesai menulis hal positif yang bapak atau ibu miliki,
mari kita mulai untuk membacakan hal positif yang sudah bapak dan ibu tulis,
dimulai dari Bapak A yang ada dikiri saya, ( bergantian searah jarum jam)
terimakasih bapak dan ibu karena sudah membacakan hal positif yang bapak dan
ibu miliki, dan semua yang bapak dan ibu bacakan itu sangat bagus, tepuk tangan
buat bapak dan ibu semuanya

3. Tahap terminasi
a. Evaluasi
bagaimana perasaan bapak dan ibu setelah mengikuti kegiatan ini?
b. Tindak lanjut
mungkin dari bapak dan ibu masih banyak memiliki hal yang positif yang
belum ditulis, nanti setelah acara ini selesai bapak dan ibu boleh menulisnya.
Jika ibu lagi tidak ada kegiatan, coba bapak ibu baca hal positif pada diri anda
agar bisa lebih percaya diri lagi
c. Kontrak yang akan datang
bapak dan ibu sekalian tidak terasa ya sudah 60 menit kita disini, sesuai
kesepakatan kita,, acara TAK ini kita akhiri ya bapak ibu, disambung lagi pada
acara TAK besok jam 8 pagi, diruangan ini juga, karena besok kita akan
bersama-sama mencoba melatih hal positif pada orang lain, bagaimana
ibu,bapak.. apakah ibu bapak setuju? Ya sudah kalau semua setuju, sekarang
saya permisi dulu ya bapak ibu,, selamat pagi ..asslmualaikum

4 Evaluasi dan Dokumentasi

66
Evaluasi

Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap


kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.
Untuk TAK stimulasi persepsi harga diri rendah sesi 1 , kemampuan klien yang
diharapkan adalah memiliki satu hal positif yang akan dilatih dan
memperagakannya. Formulir evaluasi sebagai berikut :

N Nama klien Membaca daftar hal Memilih satu hal positif Memperagakan
o positif yang akan dilatih kegiatan positif
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Petunjuk :

1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama.
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan membaca ulang daftar
positif dirinya, memilih satu hal positif untuk dilatih dan memperagakan
kegiatan positif tersebut. Beri tanda () jika klien mampu dan tanda (X) jika
klien tidak mampu.

Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatn
proses keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti sesi 2, TAK stimulasi
persepsi : harga diri rendah. Klien telah melatih merapikan tempat tidur. Anjurkan
dan jadwalkan agar klien melakukannya serta berikan pujian.

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK


PENINGKATAN HARGA DIRI
SESI II: Menghargai Hal Positif Orang Lain
a. Tujuan
1. Klien dapat memahami pentingnya menghargai orang lain
2. Klien dapat mengidentifikasi hal hal positif orang lain
3. Klien dapat memberikan umpan balik positif kepada orang lain
b. Setting
1. Klien duduk melingkar

67
2. Tempat tenang dan nyaman
c. Alat
1. Spidol sejumlah klien yang menjadi peserta TAK
2. Kertas sejumlah klien yang menjadi peserta TAK
d. Metode
1. Diskusi
2. permainan
e. Langkah-langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Terapis mempersiapkan alat dan tempat
b. Terapis mengingatkan kontrak kepada klien
2. Orientasi
a. Salam terapeutik :
Leader : Assalamualaikum Wr.Wb.Selamat pagi Bapak dan Ibu semuanya.
Perkenalkan nama saya Gendewa Goa Wijaya, saya biasa dipanggil Dewa , saya
dari Akper Bina Sehat PPNI Mojokerto yang akan memimpin jalannya permainan
sampai dengan selesai, dan tak lupa rekan disamping kiri saya , dst
b. Evaluasi/ validasi :
Leader : bapak dan ibu semuanya,, bagaiman perasaan bapak dan ibu saat ini?
c. Kontrak :
Leader : Bapak ibu semuanya, tau gak kenapa bapak ibu semuanya dikumpulkan
disini?
Ya... pagi ini kita semua berkumpul disini untuk melakukan sebuah permainan
dengan tujuan :
1. Bapak dan ibu semua dapat memahami pentingnya menghargai orang lain
2. Bapak dan ibu semua dapat mengidentifikasi hal hal positif orang lain
3. Bapak dan ibu semua dapat memberikan umpan balik positif kepada orang
lain

Dan untuk aturan main dalam permainan ini adalah :

1. Bapak dan ibu disini harus mengikuti permainan ini dari awal sampai
akhir
2. Jika ada diantara bapak dan ibu ada yang akan keluar dari kelompok,
harus meminta izin kepada kami terlebih dahulu dan
3. Kegiatan permainan ini akan berlangsung selama 60 menit

Bagaimana apakah bapak mengerti?

Ya bagus kalau mengerti semuanya?


3. Kerja
Leader : baik bapak dan ibu semuanya, disini saya akan membagikan sebuah kertas
dan sebuah sepidol kepada anda semua !...

68
Apakah semua sudah mendapatkan kertas dan spidol? Baik kalau sudah, pertama
tama tolong bapak ibu bagi kertas tersebut menjadi 4 bagian....?
Gimana ibu bapak...Apakah sudah dibagi menjadi 4 bagian ? baik kalau sudah coba
angkat dan tunjukan pada saya?
Iya bagus,, sekarang tuliskan nama teman anda pada pojok kanan atas kertas yang
sudah dibagi menjadi 4 tadi, satu kertas hanya boleh satu nama? Apakah ibu dan bapak
mengerti?
Ya bagus,, sekarangkan ditiap kertas udah ada nama teman anda, selanjutnya coba
anda tuliskan hal-hal positif yang dimiliki oleh teman anda pada masing-masing kertas
sesuai namanya,, jadi misalnya kertas yang anda pegang bertuliskan reza havis berarti
anda tuliskan hal hal positif pada kertas tersebut,, bagaimana apakah bapak dan ibu
sudah mengerti semuanya?? Bagus kalau sudah mengerti, tuliskan sebanyak mungkin
ya ibu..bapak??
bapak ibu semuanya,Apakah sudah selesai menulisnya?? Kalau sudah sekarang anda
serahkan kertas tersebut kepada teman anda sesuai nama yang ada pada kertas
tersebut?
Apakah sudah diberikan semua? Ya baik sekarang coba bapak, ibu bacakan tulisan
yang ada dikertas yang saat ini anda pegang, ayo dimulai dari bapak reza yang ada
dikiri saya ini terlebih dahulu ya..., ayo bapak reza silakan dibaca tulisan dikertas yang
bapak pegang tersebut?
Ya bagus sekali, tepuk tangan buat bapak reza.. baik bapak setelah bapak
membacanya,, bagaimana perasaan bapak saat ini, ayo coba ungkapkan bapak,,, ?
Ya bagus sekali bapak, tepuk tangan yang meriah buat bapak reza, ayo selanjutnya ibu
ria
( terus berutan searah jarum jam membaca tulisan pada kertas yang dipegangnya dan
mengungkapkan perasaannya )
4. Terminasi
f. Evaluasi :
Leader : bapak ibu semuanya, bagaimana perasaan ibu dan bapak setelah
mengikuti permainan tadi? Apakah merasa lebih baik dari sebelumnya?
Iya bagus sekali,, pada hari ini bapak dan ibu semua dapat mengikuti permainan ini
dengan bagus dan tertib sekali,, mari kita semua tepuk tangan untuk keberhasilan
kita semua dalam permainan kali ini?
g. Tindak lanjut :
Baik, kertas yang sekaran bapak ibu pegang, tolong disimpan ya jangan sampai
hilang. Jika sewaktu-waktu ibu dan bapak merasa rendah diri, bapak dan ibu baca
kertas tersebut.... bagaimana? Apakah bapak dan ibu mengerti? Iya bagus...?
h. Kontrak yang akan datang :

69
Baik untuk hari ini permainannya cukup sampai disini sulu ya, besok jam 08.00
wib kita akan lakukan lagi permainan lagi tetapi dengan tujuan :
1. mengetahui pentingnya menetapkan tujuan hidup.
2. menetapkan tujuan hidup yang realistis.

bapak ibu Besok kita lakukan permainannya disini lagi ya? Apakah bapak dan ibu
setuju semuanya? Baik kalau memang setuju. Sampai ketemu besok ya ibu dan
bapak semuanya, saya mohon pamit dulu,, selamat pagi semuanya.....
asslamualaikum....?

5. Evaluasi dan Dokumentasi

N Nama Peserta TAK


Aspek yang Dinilai
o
1 Mengikuti kegiatan dari awal
sampai akhir
2 Membagi kertas menjadi
sejumlah klien yang ikut
TAK.
3 Menuliskan nama klien lain di
masing-masing kertas
4 Menuliskan hal-hal positif
klien lain di masing-masing
kertas
5 Menyerahkan kertas yang diisi
ke teman sesuai namanya.
6 Membaca kertas yang telah
dibagikan.
7 Mengungkapkan perasaan
setelah membaca hal-hal
positif diri.

Petunjuk : Dilakukan =1

70
Tidak dilakukan = 0

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK


PENINGKATAN HARGA DIRI
SESI III: MENETAPKAN TUJUAN HIDUP YANG REALISTIS

a. tujuan
1. Klien mengetahui pentingnya menetapkan tujuan hidup.
2. Klien menetapkan tujuan hidup yang realistis.

b. Setting
1. Klien duduk melingkar
2. Klien berada di ruang yang tenang dan nyaman.

c. Alat
1. Spidol sebanyak klien yang ikut TAK
2. Kertas HVS sebanyak klien yang ikut TAK
d. Metode
1. Diskusi
2. Tanya jawab
e. Langkah langkah kegiatan
1. Persiapan :
a. Terapis menyiapkan alat dan tempat
b. Terapis mengingstkan kontrak dengan klien
2. Orientasi :
a. Salam terapeutik :
Leader : Assalamualaikum Wr.Wb.Selamat pagi Bapak dan Ibu
semuanya. Apakah masih ingat dengan saya? Perkenalkan nama saya
Gendewa Goa Wijaya, saya biasa dipanggil Dewa , saya dari Akper Bina
Sehat PPNI Mojokerto yang akan memimpin jalannya permainan sampai
dengan selesai, dan tak lupa rekan disamping kiri saya , dst
b. Evaluasi/validasi :
Leader : bagaimana perasaan bapak dan ibu semuanya hari ini.? Merasa
lebih sehat kan...?

71
c. Kontrak :
Leader : baik bapak ibu semuanya, sesuai perjanjian kita kemaren. Hari ini
kita akan melukan sebuah permainan dengan tujuan
1. mengetahui pentingnya menetapkan tujuan hidup.
2. menetapkan tujuan hidup yang realistis.
Untuk aturan main dalam permainan kali ini sama dengan permainan
kemarin. Yaitu :
1. Bapak dan ibu disini harus mengikuti permainan ini dari awal
sampai akhir
2. Jika ada diantara bapak dan ibu ada yang akan keluar dari kelompok,
harus meminta izin kepada kami terlebih dahulu dan
3. Kegiatan permainan ini akan berlangsung selama 60 menit

3. Kerja
Leader : baik pada permainan kali ini, terlebih dahulu saya akan membagikan
selembar kertas HVS dan satu buah spidol kepada bapak dan ibu semuanya?
Apakah bapak dan ibu semuanya sudah memegang selembar kertas HVS dan
satu buah spidol semuanya?
Ya.. bagus, bapak ibu sekalian,, disini terlebih dahulu saya akan menjelaskan
pentingnnya memiliki tujuan hidup. Bapak ibu semuanya, dalam hidup ini kita
harus memiliki tujuan hidup. Jika kita memiliki tujuan hidup maka kita akan
tahu apa saja yang akan dan harus kita lakukan selama hidup ini. Tanpa
memiliki tujuan hidup, kita hanya akan namapak seperti orang yang tidak tahu
apa-apa, dan tidak tahu apa yang harus kita lakukan dalam menjalani hidup
ini. Oleh sebab itu,, memiliki tujuan hidup adalah suatu hal yang sangat
penting dalam hidup ini,, kita harus bersemangat dalam mewujudkan tujuan
hidup kita, dan kita harus optimis tujuan hidup kita bisa tercapai, bagaimana
ibu bapak semuanya,, apakah bapak dan ibu sudah mengerti akan pentingnya
tujuan hidup?
Baik kalau bapak ibu sudah mengerti, coba sekarang tuliskan tujuan hidup ibu
dan bapak pada selembar kertas yang telah saya bagikan,, tulis semua tujuan
hidup yang ada difikiran bapak dan ibu,,, boleh lebih dari satu kok..,,?
apakah semuanya sudah selesai menulisnya? Baik kalau sudah sekarang coba
bapak ibu baca tujuan hidup yang sudah bapak ibu tuliskan pada selembar
kertas tadi, baik dimulai dari bapak havis dulu yang ada disamping kiri saya
ini? Ayo coba baca tujuan hidup anda bapak havis,?

72
Iya bagus sekali, tepuk tangan buat bapak havis? Baik selanjutnya ibu ria ayo
coba bacakan tujuan hidup anda? (begitu seterusnya berurutan searah jarum
jam)
Baik sekarang coba bapak dan ibu semua lihat kembali tujuan hidup yang anda
tuliskan tadi? Coba bapak ibu amati, mana kira-kira yang tidak mungkin bisa
anda capai,, tolong dicoret? Sisakan tujuan hidup yang menurut anda bisa anda
capai (tujuan hidup yang realistis)
Baik apakah bapak dan ibu sudah selesai dalam memilah tujuan hidup yang
realistis?
Baik sekarang coba bapak ibu bacakan kembali, urut seperti tadi ya,, ayo
dimulai dari mas havis dulu, silakan dibacakan tujuan hidup yang realistis
yang sudah mas pilih-pilih tadi?? Iya bagus sekali, kasih tepuk tangan buat
mas havis?? Baik selanjutnya mbak ria,, silakan dibaca tujuan hidup yang
realistis yang udah dipilih-pilih barusan. (begitu seterusnya berurtan searah
jarum jam)..

4. Terminasi
a. Evaluasi:

Bapak ibu semuanya, bagaimana perasaannya setelah melakukan


permainan tadi? Apakah bapak ibu merasa lebih senang dan bersemangat
lagi dalam memcapai tujuan hidup anda?

Iya, bagus,, tepuk tangan yang meriah buat diri anda dan kita semua,
karena acara pemainan ini telah belangsung dengan lancar,

b. Tindakan lanjut
Baik,, suatu saat nanti anda memiliki tujuan hidup yang lain yang mungkin
bisa anda capai,, silakan bapak ibu tulis lagi pada selembar kertas lagi,,
simpan dan baca setiap hari tujuan hidupa anda yang sudah anda tuliskan,
agar bapa ibu bisa lebih semangat dan optimis untuk mencapai tujuan
hidup anda

c. Kontrak yang akan datang:


Bapak ibu sekalaian cukup sampai disini ya pertemuan kita, tolong
diingat-ingat apa yang sudah saya ajarkan semuanya selama disini,
percyalah kepada kemampuan anda dan jadilah orang yang percya diri,

73
semoga sukses ya bapak ibu semuanya.. saya pamit dulu,, selamat pagi...
asslamualaikum................

5. Evaluasi dan Dokumentasi

Nama Peserta TAK


No. Aspek yang Dinilai
1 Menyebutkan pentingnya
tujuan hidup
2 Menuliskan tujuan hidup
3 Membacakan tujuan hidup
4 Memilih tujuan hidup yang
realistis.

Petunjuk : Dilakukan =1
Tidak Dilakukan = 0

BAB IV

PENUTUPAN

4.1 Kesimpulan

74
Harga diri rendah suatu perasaan negative terhadap diri sendiri, hilangnya
kepercayaan diri dan gagal mencapai tujuan yang diekspresikan secara langsung
maupun tidak langsung, penurunan diri ini dapat bersifat situasional maupun kronis
atau menahun.

Harga diri rendah diakibatkan oleh rendahnya cita-cita seseorang. Hal ini
mengakibatkan berkurangnya tantangan dalam mencapai tujuan. Tantangan yang
rendah menyababkan upaya yang rendah. Selanjutnya hal ini menyebabkan
penampilan seseorang yang tidak optimal/ketidakmampuan.

Dalam tinjuan life span history klien, penyebab terjadinya harga diri rendah
adalah pada masa kecil sering disalahkan, jarangg diberi pujian atas keberhasilannya.
Saat individu mencapai masa remaja keberadaannya kurang di hargai. Tidak diberi
kesempatan dan tidak di terima. Menjelang dewasa awal sering gagal di sekolah,
pekerjaan ataupun pergaulan. Harga diri rendah muncul saat lingkungan cenderung
mengucilkan dan menuntut lebih dari kemampuannya.

Berdasarkan manifestasi perilaku seseorang dengan criteria HDR diantaranya

a. Mengkritik diri sendiri


b. Perasaan tidak mampu
c. Pandangan hidup yang pesimistik
d. Tidak menerima/menyangkal pujian
e. Penuruna produktivitas
f. Penolakan terhadap kemampuan diri
g. Kurang memperhatikan perawatn diri
h. Berpakaian tidk rapi
i. Selera makan menurun
j. Tidak berani menatap lawan bicara
k. Lebih banyak menunduk
l. Bicara lambat dan bernada lebah

Dalam rentang respon HDR terdii atas respon adaptif (respon yang mengarah
ke positif atau mekanisme koping) dan maladaptive yang terbagi atas gangguan harga
diri, kekacauan identitas, dan depersonalisasi. Dari tinjauan factor untuk HDR yaitu
factor predisposisi dn precipitasi.

4.2 Kritik dan Saran

Penulis menyusun tugas ini tidak lepas dari kesalahan, walaupun sudah
disusun secara sistematis dan runtut. Demi kesempurnaan tugas selanjutnya, penulis

75
mengharapkan kritik yang sifatnya membangun Tak Ada Gading yang Tak Retak
(Kesempurnaan hanyalah milik Allah).

Diharapkan penulis dapat mengerti dan memahami serta meningkatkan


pengetahuannya mengenai konsep dasar keluarga.

DAFTAR PUSTAKA

Azizah, Lilik Marifatul. 2011. Keperawatan Jiwa: Aplikasi Praktik Klinik. Yogyakarta :
Graha Ilmu.

Carpenito, Lynda Juall. 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan, Ed: 8. Jakarta : EGC.

Yosep, Iyus. 007. Keperawatan Jiwa Edisi Revisi. Bandung: PT Refika Aditama.

Akemat. Anna, Budi. 2009. Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa. Jakarta: EGC.

76
77

Anda mungkin juga menyukai