Anda di halaman 1dari 19

BAB 2

Bisnis dan Etika


dalam Dunia Modern
Tiga Aspek Pokok dari Bisnis

1. Sudut Pandang Ekonomis


2. Sudut Pandang Moral
3. Sudut Pandang Hukum
Sudut Pandang Ekonomis
Bisnis adalah kegiatan ekonomis
• Tukat-menukar
• Jual-beli
• Memproduksi-memasarkan
• Bekerja-mempekerjakan
• Interaksi manusiawi lainnya dengan tujuan
memperoleh untung
Bisnis berlangsung sebagai komunikasi sosial yang
menguntungkan untuk kedua belah pihak yang melibatkan diri.
Bisnis bukan karya amal, karena itu bisa timbul salah paham
jika kita mengatakan bisnis merupakan suatu aktivitas sosial.
Sudut Pandang Moral
• Mengejar keuntungan merupakan hal yang wajar asal tidak
merugikan pihak lain
• Kita harus menghormati kepentingan dan hak orang lain
• Kita harus menepati janji
Bisnis yang baik, bukan saja bisnis yang menguntungkan
tetapi juga harus baik secara moral.
• Perilaku yang baik, merupakan perilaku yang sesuai
dengan norma-norma moral.
Perilaku yang buruk bertentangan dengan norma-norma
moral.
Suatu perbuatan dapat dinilai baik menurut arti terdalam
justru kalau memenuhi standar etis
Sudut Pandang Hukum
Bisnis terikat dengan hukum, “Hukum Dagang”
atau Hukum Bisnis yang merupakan cabang penting dari
ilmu hukum modern.
Dalam praktek hukum banyak masalah yang timbul
dalam hubungan dengan bisnis pada taraf nasional
maupun internasional.

Hukum merupakan sudut pandang normatif, karena


menetapkan apa yang harus dilakukan atau tidak boleh
dilakukan. Bersifat tertulis dan ada sanksi tertentu bila
terjadi pelanggaran.
Norma Hukum dan Norma Etika
memiliki keterkaitan yang erat:
• Meneguhkan keyakinan moral dalam
masyarakat

• Perilaku seseorang ada yang tidak etis dan


serentak juga dilarang menurut hukum

• Perilaku yang tidak etis tetapi menurut hukum


tidak dilarang
Tolok Ukur bisnis itu baik dari tiga
sudut pandang :
1. Sudut Pandang Ekonomis, tolok ukurnya tidak sulit,
bisnis adalah baik kalau menghasilam laba.
2. Sudut Pandang Hukum, tolok ukurnya jelas, bisnis
dikatakan baik kalau sesuai dengan hukum yang
berlaku.
3. Sudut Pandang Moral, ada tiga tolok ukur yaitu hati
nurani, Kaidah Emas dan penilaian masyarakat umum
HATI NURANI
• Suatu perbuatan adalah baik, jika dilakukan sesuai dengan hati
nurani dan perbuatan adalah buruk, jika bertentangan dengan hati
nurani
• Bertindak bertentangan dengan hati nurani, kita menghancurkan
integritas pribadi, karena menyimpang dari keyakinan yang
terdalam.
• Hati nurani mengikat kita dalam arti, kita harus melakukan apa
yang diperintahkan hati nurani dan tidak boleh melakukan apa
yang berlawanan dengan suara hati nurani.
• Bagi orang yang beragama, hati nurani mempunyai arti khusus. Bila
kita mengambil keputusan moral atas dasar hati nurani, keputusan
yang diambil sudah sesuai dan memenuhi kehendak Tuhan atau
justru melanggar perintah Tuhan.
KAIDAH EMAS
• Hendaklah memperlakukan orang lain sebagaimana Anda
sendiri ingin diperlakukan (cara positif)

• Jangan melakukan terhadap orang lain, seperti apa yang


Anda sendiri tidak ingin diperlakukan terhadap diri Anda
(cara negatif)
PENILAIAN UMUM
• Cara yang paling ampuh untuk menentukan baik-
buruknya suatu perbuatan atau perilaku, adalah
menyerahkan penilaian kepada masyarakat umum.
• Cara ini sering disebut sebagai audit sosial.
• Umum di sini maksudnya bukan bersifat terbatas tapi
luas. Kadang kala kelompok-kelompok tertentu
mempunyai vested interest, tetapi mengatasnamakan
masyarakat umum. Hati-hati, jangan terkecoh!
Good bisnis
Tingkah laku bisnis harus memenuhi syarat-syarat dari
semua sudut pandang tadi.
Bisnis yang secara ekonomis tidak membawa untung,
tidak bisa dikatakan sebagai bisnis yang baik, tetapi
tidak ada orang yang mempermasalahkan itu.
Bisnis tidak pantas dikatakan good business kalau tidak
baik dari sudul etika dan hukum.
Apa itu etika bisnis ?
1. Etika sebagai praksis
2. Etika sebagai refleksi

Etika Bisnis adalah studi tentang aspek-aspek


moral dari kegiatan ekonomi dan bisnis.

Etika Bisnis dapat dijalan pada 3 tahapan:


1. Tahapan Makro
2. Tahapan Meso (madya)
3. Tahapan Mikro
1. Tahapan Makro

• Etika bisnis mempelajari aspek-aspek moral


dari sistem ekonomi secara keseluruhan. Jadi
masalah etika disoroti pada skala besar
2. Tahapan Meso (madya)
• Etika bisnis menyelidiki masalah-masalah etis
di bidang organisasi. Organisasi di sini adalah
perusahaan, serikat buruh, lembaga
konsumen, perhimpunan profesi dan lain-lain
3. Tahapan Mikro
• Difokuskan pada individu dalam hubungan
dengan ekonomi dan bisnis. Di sini
mempelajari tanggung jawab etis dari
karyawan dan majikan, bawahan dan manajer,
produsen dan konsumen, pemasok dan
investor.
• Kerusakan lingkungan hidup
• Kesenjangan dan ketidakadilan
dalam distribusi pendapatan (gol.
Kaya dan miskin)
• Meningkatnya korupsi, kolusi dan
manipulasi
• Bukan pada sistem ekonomi yang dipilih oleh
suatu negara tetapi disebabkan oleh tingkat
kesadaran individual para pelaku dalam
aktivitas ekonomi : oknum birokrasi, pejabat
negara, pemimpin perusahaan

• Kumat ( kurang matang) atau


rendahnya tingkat kesadaran dalam
memaknai hakikat diri, hakikat manusia
sebagai manusia utuh.
THE
END
TERIMA KASIH

Usnia Wati Keristin

Anda mungkin juga menyukai