Anda di halaman 1dari 12

NERACA KONSOLIDASI

SECARA LANGSUNG DAN


SALING MEMILIKI SAHAM
Oleh :
1. Mohammad Ikhwan H.P
2. Yayu Utami
3. Sahrul Fujiana
4. Akmal Fakhri
5. Marsella Benifa
6. Lifren Afrinando
HAK KONTROL PEMILIKAN PERUSAHAAN
SECARA TIDAK LANGSUNG

1. Hak control yang diperoleh dengan pemilikan tidak secara langsung :


a) Pemilikan saham-saham perusahaan anak, terjadi sesudah adanya hak kontrol oleh perusahaan induk
pada perusahaan sub induk.
b) Pemilikan saham-saham perusahaan anak, terjadi sebelum adanya kontrol oleh perusahaan induk pada
perusahaan sub induk.
c) Hak kontrol yang diperoleh dengan adanya hubungan afiliasi di antara perusahaan-perusahaan (anak).
2. Mutual atau reciprocal holdings dengan pemilikan saham perusahaan anak terjadi setelah perusahaan
berjalan.
d) Pemilikan tidak langsung :
 Pemilikan saham-saham perusahaan anak terjadi sesudah adanya hak kontrol perusahaan induk atas
perusahaan sub induk.
Contoh :

PT Opa membeli 400 lembar saham-saham.PT


Papa dengan harga @ Rp75.000 per lembar pada tanggal Keterangan PT. Opa (Rp) PT. Papa (Rp) PT. Ana (Rp)
1 Januari 1976. Satu tahun kemudian tepatnya
pada tanggal 1 Januari 1977 PT Papa membeli 450 lembar Laba yang ditahan, 31/12/1975 60.000.000 15.000.000 2.500.000
saham-saham PT Ana denganharga @ Rp 70.000. Baik PT
Laba (rugi) usaha, tahun 1976 7.500.000 (3.750.000) 2.500.000
Opa, PT Papa maupun PT Ana masing-masing
mempunyai (modal) saham yang beredar sebanyak 500 Pembagian Deviden, Des 1977 2.500.000 2.500.000 1.250.000
lembar, nominal @ Rp50.000/lembar. Laba (rugi) usaha, tahun 1977 (5.000.000) 7.500.000 3.750.000
Berikut ini data mengenai saldo laba yang
ditahan pada tanggal 31Desember 1975, laba (rugi) usaha
serta deviden yang dibagikan dalam dua tahun berturut-
turut untuk masing-masing perusahaan.
1. Metode harga perolehan
Pada metode harga perolehan pengaruh perubahan hak-hak para pemegang saham pada perusahaan anak dan sub induk
terhadap hak-hak pemilikan perusahaan induk sama sekali tidak ada. Pada metode ini segala sesuatu yang berhubungan dengan
pemilikan saham-saham oleh perusahaan induk terhadap saham-saham perusahaan sub induk dam pemilikan saham-saham oleh
perusahaan sub induk terhadap saham-saham perusahaan anak dibukukan sama seperti halnya pada hubungan antara perushaan
induk dengan perusahaan anaknya yang telah dikemukakan terdahulu.
Adapun jurnal eliminasi untuk penyusunan neraca konsolidasi pada tanggal 31desember 1977, apabila metode harga perolehan
dipakai adalah sebagai berikut :

(1) eliminasi terhadap investasi saham-saham PT ana dan hak para pemegang saham PT ana :
modal saham, PT ana Rp. 22.500.000 -
laba yang ditahan, PT ana Rp. 4.500.000 -
selisih lebih harga perolehan di atas nilaibuku saham Rp. 4.500.000 -
investasi saham-saham, PT ana - Rp. 31.500.000

(2) eliminasi terhadap investasi saham-saham PT papa dan hak-hak pemegangsaham PT papa :
modal saham, PT papa Rp. 20.000.000 -
laba yang ditahan, PT papa Rp. 12.000.000 -
investasi saham-saham, PT papa - Rp. 30.000.000
selisih lebih nilai buku di atas harga
perubahan saham - Rp. 2.000.000
2, Metode equity
Selama hak kontrol terhadap perusahaan anak diperoleh sesudah adanya hak kontrol oleh perusahaan induk
terhadap perusahaan sub induk, maka tidak ada masalah khusus pada metode equity. Oleh karena hak kontrol oleh PT opa
terhadap PT ana diperoleh dari pemilikan tidak langsung, maka pembagian deviden oleh PT. Ana tidak mempengaruhi
jumlah pemilikan PT opa terhadap PT ana.
Pada metode equity pengaruh dari hak kontrol yang diperoleh dengan pemilikan secara tidak langsung tersebut,
hanyalah dalam pengakuan terhadap bagian ataslaba perusahaan anak.
Oleh karena pada metode equity perubahan-perubahan yang terjadi pada hak-hak para pemegang saham perusahaan anak
selalu diikuti/diikhtisarkan dalam rekening investasi sahamnya, maka dalam neraca konsolidasi eliminasi terhadap
rekening investasi saham dengan hak-hak para pemegang saham perusahaan anak didasarkan posisi rekening yang
bersangkutan pada tanggal neraca.
Jika oleh PT opa disusun neraca konsolidasi langsung dari neraca masing-masing perusahaan pada tanggal 31
desember 1977, maka jurnal eliminasi menurut metode equity adalah sebagai berikut :

(1) eliminasi terhadap investasi saham-saham PT ana dan hak-hak parapemegang saham PT ana :
modal saham, PT ana Rp. 22.500.000
-
laba yang ditahan, PT ana Rp. 6.750.000
-
selisih lebih harga perolehan di atas nilaibuku saham Rp. 4.500.000 -
Investasi saham-saham, PT ana - Rp.
33.750.000

(2) eliminasi terhadap investasi saham-saham PT papa dan hak-hak para pemegang saham PT papa :
modal saham, PT papa Rp. 20.000.000
-
laba yang ditahan, PT papa Rp. 15.700.000
-
 Pemilikan saham-saham perusahaan anak, terjadi sebelum adanya hak control oleh perusahaan induk
terhadap perusahaan sub induk.

Contoh :
PT Papa membeli 400 lembar saham-saham PT Ana dengan harga @ Rp60.000 per lembar pada
tanggal 1 Januari 1976. Satu tahun kemudian yaitu pada tanggal 1 Januari 1977, PT Opa membeli 450
lembar saham-saham PT Papa dari para pemegang saham sebelumnya, dengan harga @ Rp 80.000 per
lembar.
Baik PT Opa, PT Papa maupun PT Ana masing-masing mempunyai modal saham yang beredar sebanyak
500 lembar dengan nilai nominal @ Rp 50.000 per lembar.
Di bawah ini data mengenai saldo laba yang ditahan pada tanggal 31 Desember 1975beserta perubahan-
perubahan yang terjadi selama dua tahun berturut-turut untuk masing-masing perusahaan :

Keterangan PT. Opa (Rp) PT. Papa (Rp) PT. Ana (Rp)

Laba yang ditahan, (defisit)


31/12/1975 100.000.000 20.000.000 (5.000.000)
Laba (rugi) usaha, tahun 1976 5.000.000 2.500.000 (2.000.000)
Pembagian Deviden, Des 1977 2.500.000 2.000.000 -
Laba (rugi) usaha, tahun 1977 7.500.000 5.000.000 5.000.000
1. Metode harga perolehan
Eliminasi terhadap hak-hak pemilikan perusahaan sub induk pada perusahaan anak, dan hak-hak pemilikan
perusahaan induk pada perusahaan sub induk didasarkan dari posisi hak-hak pemegang saham pada saat terjadinya
pemilikan saham. Hak-hak pemegang saham perusahaan sub induk pada metode harga perolehan tidak seperti tercantum
dalam buku-bukunya, melainkan juga penyesuaian terhadap hak-hak pemilikannya pada perusahaan anak sampai dengan
tanggal tersebut.Dengan demikian jurnal eliminasi, hak-hak pemegang saham minoritas dankenaikan saldo laba yang
ditahan untuk perusahaan induk apabila metode hargaperolehan dipakai akan tampak sebagai berikut :

1) Eliminasi hak-hak pemilikan PT Papa atas PT Ana, sebesar 80% dari saldo hak-hak pemegang saham pada tanggal 1
Januari 1976 sebagai berikut :
Modal saham, PT Ana Rp 20.000.000 -
Selisih lebih harga perolehan saham Rp 8.000.000 -
Investasi saham, PT Ana - Rp 24.000.000
Defisit, PT Ana - Rp 4.000.000

2) Eliminasi hak-hak pemilikan PT Opa atas PT Papa sebesar 90% dari saldo hak-hak pemegang saham pada tanggal 1
Januari 1977 sebesar Rp 35.900.000 sebagai berikut :
Modal saham, PT Papa Rp 22.500.000 -
Laba yang ditahan, PT papa Rp 9.810.000 -
Selisih lebih harga perolehan saham Rp 3.690.000 -
Investasi saham-saham, PT Papa - Rp 36.000.000
2. Metode equity
Pada metode equity, penyusunan neraca konsolidasi oleh PT Opa tidak perlu melakukan analisa lebih dulu
terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada hak-hak pemegang saham baik PT Ana maupun PT Papa. Semua pengaruh
perubahan-perubahan yang terjadi itu telah diikhtisarkan/dicatat baik pada buku-buku PT Opa maupun PT Papa. Berbeda
dengan metode harga perolehan,pengakuan terhadap perubahan saldo laba yang ditahan PT Ana dimulai baru setelah
adanya hak control oleh PT Opa terhadap Papa.
Pada metode equity penyusunan neraca konsolidasi pada tanggal 31 Desember 1977 langsung dari neraca
individual, dilakukan dengan mengeliminasi hak-hak pemilikan perusahaan induk atas perusahaan anaknya sesuai dengan
posisi hak-hak pemegang saham perusahaan anak pada tanggal neraca. Demikian pula hak-hak pemegang saham minoritas
pada perusahaan anak ditentukan dengan bertitik tolak dari posisi terakhir.
Adapun jurnal eliminasi yang diperlukan pada tanggal 31 Desember 1977 adalah sebagai berikut :

(1) Eliminasi hak-hak pemilikan PT Papa atas PT Ana 80% dari hak-hak pemegang saham per 31 Desember 1977 :
Modal saham, PT Ana Rp 20.000.000 -
Selisih lebih harga perolehan di atas nilai Buku Rp 8.000.000 -
Investasi saham-saham, PT Ana - Rp 26.400.000
Defisit, PT Ana -
Rp 1.600.000

(2) Eliminasi hak-hak pemilikan PT OPa atas PT Papa, 90% dari hak-hak pemegang saham per 31 Desember 1977 :
Modal saham, PT Papa Rp 22.500.000
-
Laba yang ditahan, PT Papa Rp 16.110.000 -
Selisih lebih harga perolehan di atas nilaibuku saham Rp 3.690.000 -
Investasi saham, PT Papa -
Rp 42.300.000
 Hak control diperoleh dengan adanya hubungan afiliasi di antara perusahaan-perusahaan anak.

Sudah dua alternatif yang dikemukakan mengenai cara-cara yang dapat dilakukanoleh suatu
perusahaan untuk memperoleh hak control pada perusahaan lain, yaitu pertama melalui pemilikan
langsung sebagian besar saham perusahaan lain tersebut dan kedua melalui pemilikan tidak langsung
atau dengan kedua beserta pengaruhnya di dalam menyusun neraca konsolidasi.

Contoh :
PT Dani membeli 125 lembar saham-saham PT Essy dengan harga @ Rp60.000 per lembar pada
tanggal 1 Januari 1976. Setahun kemudian PT Papa membeli400 lembar saham-saham PT Dany
dengan harga @ Rp 75.000 per lembar dan 250lembar saham-saham PT Essy dengan harga @ Rp
70.000 per lembar.Baik PT Papa, PT Dany maupun PT Essy masing-masing memiliki 500 lembar
sahamyang beredar dengan nilai nominal @ Rp 50.000 per lembar.
Berikut ini data mengenai saldo laba yang ditahan pada tanggal 31 Desember 1975,laba (rugi) usaha
serta pembagian devisen selama dua tahun berturut-turut dari ketigaperushaan tersebut :

Keterangan PT. Papa (Rp) PT. Dani (Rp) PT. Essy (Rp)
Laba yang ditahan, 31/12/1975 45.000.000 5.000.000 2.500.000
Laba (rugi) usaha, tahun 1976 10.000.000 4.375.000 2.500.000
Pembagian Deviden, Des 1977 5.000.000 2.000.000 2.000.000
Laba (rugi) usaha, tahun 1977 7.500.000 500.000 3.000.000
1. Metode harga perolehan
Apabila metode harga perolehan dipakai dan neraca konsolidasi disusun langsung dari neraca individual
perusahaan-perusahaan anggota afiliasi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu :

(1) Eliminasi hak-hak pemilikan PT Dany terhadap PT Essy


Modal saham, PT Essy Rp 6.250.000
-
Laba yang ditahan, PT Essy Rp 625.000
-
Selisih lebih harga perolehan di atas nilaibuku saham Rp 625.000 -
Investasi saham-saham PT Essy - Rp
7.500.000

(2) Eliminasi hak pemilikan PT Papa terhadap PT Essy


Modal saham, PT Essy Rp 12.500.000
-
Laba yang ditahan, PT Essy Rp 2.500.000
-
Selisih lebih harga perolehan di atas nilaibuku saham Rp 2.500.000 -
Investasi saham-saham PT Essy - Rp
17.500.000

(3) Eliminasi hak-hak pemilikan PT Papa terhadap PT Dany


Modal saham, PT Dany Rp 20.000.000
-
Laba yang ditahan, PT Dany Rp 8.000.000 -
Selisih lebih harga perolehan di atas nilai buku saham Rp 2.000.000 -
Investasi saham-saham PT Papa - Rp
2. Metode equity
Pada metode equity berbagai pengaruh perubahan saldo laba yang ditahan
pada perusahaan anak telah diikuti secara lengkap pada buku-buku perusahaan
induk.Sehingga neraca individual masing-masing anggota perusahaan afiliasi telah
menunjukkan posisi hak-hak pemilikan perusahaan induk terhadap perusahaan anak
tepat pada tanggal neraca. Oleh sebab itu apabila dikehandaki penyusunan neraca
konsolidasi tinggal menggabungkan semua aktiva dan hutang-hutang kepada pihak
di luar anggota afiliasi serta mengeliminasi hak-hak pemilikan dariperusahaan
induk.
b) Saling memiliki saham :

1. Pemilikan saham pada perusahaan anak, terjadi pada saat perusahaan (anak) didirikan.
Hubungan afiliasi akan semakin komplek jika akntar perusahaan induk dan perusahaan anak terjadi
saling memiliki saham. Perusahaan induk si satu pihak memiliki saham-saham perusahaan anak, dan
di pihak lain perusahaan anak juga memiliki sebagian saham-saham perusahaan induk. Apabila hal
ini terjadi maka laba (rugi) dan atau kenaikan (penurunan) saldo laba yang ditahan selama terjadinya
saling pemilikan dari perusahaan-perusahaan afiliasi akan saling mempengaruhi satu sama lain. Satu
hal yang perlu diperhatikan di sini ialah bahwa, terhadap saham-saham perusahaan induk yang
dimiliki oleh perusahaan anak tidak boleh diperlakukan sebagai modal saham yang beredar di dalam
neraca yang dikonsolidasi.

2. Pemilikan saham-saham perusahaan anak terjadi setelah perusahaan anak berjalan.


Pembelian saham-saham antar perusahaan afiliasi yang mengakibatkan terjadinya saling pemilikan
dapat terjadi pada saat perusahaan-perusahaan afiliasi telah berjalan. Apabila hak ini terjadi, maka
pengakuan terhadap bagian atas laba (rugi) dan atau kenaikan saldo laba yang ditahan atas dasar
saling memiliki (mutual basis) dilakukanhanya terbatas pada laba (rugi) yang diperoleh atau
kenaikan saldo laba yang ditahansejak adanya saling pemilikan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai