Anda di halaman 1dari 25

NERACA KONSOLIDASI PERUBAHAN –

PERUBAHAN DALAM HAK PEMILIK

Oleh :

 Dian Pramitasari 19130310045


 Violy Amanda S 19130310064
 Aulia Luthfa R 19130310073
 Ratna Handayani 19130310097
 Laela Mohimmatul K 19130310065
 Raung Zidna 191303100107
Konsolidasi Perubahan-perubahan
Dalam Hak Kepemilikan

Hubungan antara perusahaan induk dan perusahaan anak lebih


mudah dicapai melalui pemilikan saham, dari pada dengan cara
merger atau konsolidasi, terutama bila dilihat dari segi dana
yang diperlukan. Melalui kepemilikan saham ini, hak kontrol
terhadap perusahaan anak dapat dilakukan secara bertahap,
berarti hak kepemilikan saham perusahaan anak itu berubah-
ubah.
Hal ini mengakibatkan timbulnya persoalan-
persoalan khusus, yaitu:

 Di dalam penyusunan neraca konsilidasi.


 Perubahan saldo rekening investasi saham-saham
perusahaan anak, dikarenakan bertambah atau
berkurangnya jumlah relative (prosentage)
pemilikan saham dari jumlah saham-saham
perusahaan anak.
Hal yang menyebabkan perubahan hak pemilikan
dan pengaruhnya terhadap neraca konsolidasi:

1. Pembelian saham-saham perusahaan anak dilakukan lebih dari sa-tu


kali, akan tetapi hak kontrol diperoleh sejak saat pembeliansaham
pada tahap pertama.
2. Pembelian saham-saham perusahaan anak dilakukan lebih darisatu
kali, dan hak kontrol diperoleh baru sesudah beberapa
tahappembelian saham.
3. Pembelian dan penjualan kembali sebagian dari saham-
sahamperusahaan anak, yang dimiliki perusahaan induk.
4. Emisi saham dan atau penarikan kembali saham-saham perusahaan
anak yang mempengaruhi hak-hak pemilikan
5. 5. Transaksi-transaksi saham yang ditarik dari peredaran
(treasurystock) pada perusahaan anak.perusahaan induk
Pembelian Saham-saham perusahaan anak dilakukan lebih
dari satu kali, akan tetapi hak kontrol diperoleh sejak saat
pembelian saham tahap pertama

Perusahaan yang telah mempunyai hak kontrol pada perusahaan lain


terus menambah hak pemilikannya dengan cara membeli saham-saham
perusahaan lain tersebut dari para pemegang saham lainnya. Apabila hal
ini terjadi, maka akan  mengakibatkan perubahan di dalam saldo
rekening investasi saham, melainkan juga perubahan terhadap rekening
Laba Yang Ditahan pada buku-buku perusahaan induk. Tetapi seberapa
jauh perubahan-perubahan yang harus diakui sangat dipengaruhi oleh
pencatatan yang dipakai terhadap investasi saham-saham perusahaan
anak
Contoh :
Sampai dengan tanggal 31 Desember 1997 PT Dani memiliki sebanyak 400
lembar saham-saham PT Wijaya, dengan perincian sebagai berikut:
Pada tanggal 1 Januari 1967, dibeli sebanyak 375 lembar @Rp 60.000,00
per lembar dan pada tanggal 1 Juli 1977, dibeli sebanyak 25 lembar @Rp
75.000,00 per lembar.
Sedang modal saham masing-masing perusahaan sampai dengan tanggal 31
Desember 1977 terdiri dari 500 lembar nominal @Rp 50.000,00 per
lembar.
Berikut ini data tentang saldo Laba Yang Ditahan, laba (rugi) usaha serta
deviden yang dibagikan sejak awal tahun 1967 sampai dengan akhir tahun
1977 dari kedua perusahaan tersebut :
Perubahan-Perubahan Laba yang Ditahan PT Dani PT Wijaya

Laba yang ditahan, per 31 Desember 1975………. Rp 15.000.000,00 Rp 3.750.000,00


Laba usaha, tahun 1976 …………………………. Rp 3.750.000,00 Rp 5.000.000,00
Pembagian deviden, Desember 1977 …………… Rp 2.500.000,00 Rp 1.250.000,00
Laba usaha, tahun 1997 …………………………. Rp 6.250.000,00 Rp 5.000.000,00

Pengaruh bertambahnya pemilikan saham darisemula 75% dari jumlah saham yang beredar
menjadi 80% pada tanggal 1 Juli 1977 dan perubahan-perubahan yang terjadi pada hak-hak
para pemegang saham pada PT Wijaya sejak pemilikan saham-sahamnya oleh PT Dani,
terhadap saldo rekening Investasi Saham dari Laba Yang Ditahan pada buku-buku PT Dani
akan nampak seperti tabel berikut :
Keterangan Metode Harga Perolehan Metode Equity

Investasi Laba yang Investasi Laba yang


Saham (Rp) Ditahan (Rp) Saham (Rp) Ditahan (Rp)

31 Des 1975 : Saldo ...................... - 15.000.000,00 - 15.000.000,00


1 Jan 1976 : beli 375 saham
@ 60.000,00 22.500.000,00 - 22.500.000,00 -

22.500.000,00 15.000.000,00 22.500.000,00 15.000.000,00


31 Des : Laba Usaha
- PT Dani, Rp 3.750.000,00 ...... - 3.750.000,00 - 3.750.000,00
- PT Wijaya, Rp 5.000.000,00… - - 3.750.000,00 3.750.000,00
22.500.000,00 18.750.000,00 26.250.000,00 22.500.000,00
1 Juli 1977 : Beli 25 lembar saham
@ Rp 75.000,00 ………………… 1.875.000,00 - 1.875.000,00 -

24.375.000,00 18.750.000,00 28.125.000,00 22.500.000,00


Des 1977 : Pembagian Deviden
- PT Dani, Rp 2.500.000,00…... - (2.500.000,00) - (2.500.000,00)
- PT Wijaya, Rp 1.250.000,00 ... - 1.000.000,00 (1.000.000,00) -
24.375.000,00 17.250.000,00 27.125.000,00 20.000.000,00
31 Des 1997 : Laba Usaha
- PT Dani, Rp 6.250.000,00….... - 6.250.000,00 - 6.250.000,00
- PT Wijaya, Rp 5.000.000,00…. - - 3.875.000,00 3.875.000,00
31 Desember 1997, Saldo ............. 24.375.000,00 23.500.000,00 31.000.000,00 30.125.000,00
Pembelian Saham-saham Perusahaan Anak Dilakukan Lebih
Dari Satu Kali, dan Hak Kontrol Diperoleh Baru sesudah
Beberapa Tahap Pembelian

Apabila pemilikan saham-saham pada perusahan anak belum


mencapai hak kontrol berarti tidak perlu disusun neraca
konsolidasi. Pembagian deviden inipun sama sekali tidak
mempengaruhi saldo rekening investasinya karena deviden
yang diterima diperlakukan sebagai pendapatan. Akan tetapi
jika pembelian-pembelian saham (yang sama) berikutnya
mengakibatkan diperolehnya hak kontrol atas perusahaan anak
tsb, maka sejak diperolehnya hak kontrol itu penyusunan
neraca konsolidasi menjadi wajib.
Contoh :

PT Dani memiliki 400 lembar saham-saham PT Wijaya sampai dengan tanggal 31 Desember 1997.
saham-saham tersebut diperoleh masing-masing dengan harga dan pada tanggal :
1 Januari 1976
150 lembar @Rp 65.000,00 = Rp 9.750.000,00
1 Juli 1976
250 lembar @Rp 70.000,00 = Rp 17.500.000,00
Jumlah, 400 lembar = Rp 27.250.000,00

Baik PT Dani maupun PT Wijaya masing-masing mempunyai 500 lembar saham yang beredar
pada tanggal 31 Desember 1977, nominal @Rp 50.000,00 per lembar.
Berikut ini data mengenai saldo laba yang ditahan pada tanggal 31 Desember
1975, serta laba (rugi) usaha dan deviden yang dibagikan selama 2 (dua) tahun
berturut-turut untuk masing-masing perusahaan.

Perusahaan Laba yang Ditahan PT Dani PT Wijaya

Laba yang ditahan, 31 – 12 – 1975 Rp 16.250.000,00 Rp 6.250.000,00


Pembagian deviden, Desember 1976 Rp 2.500.000,00 Rp 1.250.000,00
Laba Usaha, tahun 1976 Rp 5.000.000,00 Rp 2.500.000,00
Pembagian deviden, Desember 1977 Rp 2.500.000,00 Rp 1.250.000,00
Laba Usaha tahun 1977 Rp 6.250.000,00 Rp 3.750.000,00

Pengaruh pembelian 250 lembar saham PT Wijaya pada tanggal 1 Juli 1977,
sehingga diperolehnya posisi kontrol oleh PT Dani terhadap PT Wijaya pada
rekening investasi saham dan saldo laba yang ditahan pada buku-buku PT
Dani. (seperti pada halaman 434)
Pembelian dan penjualan kembali sebagian dari
saham perusahaan anak, yang dimiliki oleh
perusahaan induk.

Meskipun tujuan pemilikan saham-saham pada


perusahaan anak tidak untuk diperjual-belikan, akan
tetapi dalam keadaan tertentu perusahaan induk
dapat menjual kembali sebagian dari saham-saham
perusahaan anak yang telah dimilikinya.
Contoh :

PT Dani memiliki 400 saham-saham PT Wijaya, yang dibeli pada tanggal 1


Januari 1976 dengan harga @Rp 70.000,00 per lembar. Berhubung sesuatu hal
pada tanggal 1 Juli 1977, 50 lembar saham di antaranya dijual kembali dengan
harga @80.000,00. Pada waktu itu masing-masing perusahaan mempunyai
modal saham yang beredar sebanyak 500 lembar, dengan nominal @Rp
500.000,00 per lembar. Berikut ini data mengenai saldo laba yang ditahan
pada tanggal 31 Desember 1975, laba (rugi) usaha dan pembagian deviden
selama 2 (dua) tahun berturut-turut dari masing-masing perusahaan:
Perusahaan Laba yang Ditahan PT Dani PT Wijaya

Laba yang ditahan, 31 Desember 1975 Rp 36.250.000,00 Rp 12.500.000,00


Pembagian deviden, tahun 1976 - Rp 2.500.000,00
Laba Usaha, tahun 1976 Rp 7.500.000,00 Rp 5.000.000,00
Pembagian deviden, tahun 1977 - Rp 2.500.000,00
Laba Usaha tahun 1977 Rp 8.750.000,00 Rp 5.000.000,00

*tidak termasuk laba (rugi) penjualan saham-saham PT Wijaya


Emisi saham dan atau penarikan Kembali saham-
saham perusahaan anak yang mempengaruhi hak-
hak perusahaan induk

 Hak pemilikan saham oleh perusahaan induk pada perusahaan anak bisa berubah-ubah,
tidak saja disebabkan oleh transaksi pembelian dan penjualan saham-saham yang
bersangkutan oleh perusahaan induk melainkan juga transaksi-transaksi modal (saham)
yang terjadi pada perusahaan anak sendiri.
 Transaksi-transaksi modal (saham) pada perusahaan anak akan mempengaruhi secara
tidak langsung pada bagian pemilikan perusahaan induk. Pengeluaran saham-saham baru
(emisi saham) oleh perusahaan anak misalnya, akan mengakibatkan berkurang nya hak-
hak pemilikan perusahaan induk, apabila atas emisi saham tersebut perusahaan induk
tidak berhasil memperoleh/memiliki saham-saham yang baru tersebut sama dengan
persentase pemilikannya semula.
Contoh :

 PT Dani membeli 450 lembar saham-saham PT Wijaya pada tanggal 1 Januari


1976, dengan harga @Rp 60.000,00 per lembar. Berikut ini struktur pemodalan
dari masing-masing perusahaan pada tanggal 31 Desember 1975, beserta
perubahan-perubahan yang telah terjadi selama 2 tahun berturut-turut :
Keterangan PT Dani PT Wijaya
Modal saham, 50 lembar    
nominal
@ Rp50.000,00/per lembar…….. Rp 25.000.000,00 Rp 25. 000.000,00
Laba yang ditahun 31 Desember    
1975……………………….. Rp 37.500.000,00 Rp 2.500.000,00
Laba usaha tahun 1976………. Rp 10.000.000,00 Rp 3.750.000,00
Pembagian diveden, bulan    
desember
1977………………………………. Rp 5.000.000,00 Rp 3.750.000,00
Laba usaha tahun 1977 Rp 11.250.000,00 Rp 5.000.000,00

Pada tanggal 1 Januari 1977 PT Wijaya menjual saham baru sebanyak 100 lembar
dengan harga @Rp 75.000,00. Dengan adanya penjualan 100 lembar saham baru
oleh PT Wijaya tersebut pada tanggal 1 Januari 1977, maka hak pemilikan saham-
saham PT Dani yang dalam tahun 1976 sebesar 90% (450 x 100%) akan turun
menjadi sebesar 75% (450/600 x 100%) dalam tahun 1977. oleh PT Wijaya transaksi
penjualan 100 lembar saham tersebut dicatat sebagai berikut :
Kas (piutang pemegang saham Rp 7.500.000,00
Modal Saham Rp 5.000.000,00
Agio Saham Rp 2.500.000,00

Oleh sebab itu struktur permodalan PT Wijaya pada tanggal 1 1977, akan
menjadi sbb :
Modal saham, 600 lembar nominal x Rp 50.000 Rp 30.000.000,00
Agio saham Rp 2.500.000,00
Laba yang ditahan Rp 6.250.000,00
Transaksi-transaksi saham yang ditarik dari
peredaran (Treasury Stock) pada perusahaan anak

 Perusahaan menarik kembali dari peredaran terhadap modal sahamnya, akan tetapi tidak diartikan
sebagai pelunasan, melainkan untuk dijual kembali.
 Saham-saham yang ditarik dari peredaran biasanya dicatat sesuai dengan harga perolehannya (harga
belinya).
 Apabila perusahaan induk membeli sebagian besar saham-saham perusahaan anak, dan ada sebagian
saham perusahaan anak yang ditarik dari peredaran, maka hak pemilikan perusahaan induk dihitung
berdasarkan atas jumlah saham yang beredar.
 Pada neraca, saham yang ditarik dari peredaran dianggap sebagai modal saham yang dilunasi,
sehingga sebesar harga perolehannya harus dikurangkan dari saldo hak-hak para pemegang saham
dengan memperhatikan harga(kurs) pada saat mula-mula saham itu dikeluarkan.
 Apabila penarikan kembali modal saham yang beredar dianggap sebagai pelunasan, maka selisih
lebih harga pelunasan diatas nilai nominal (nilai yang ditetapkan) dan agio saham harus dikurangkan
dari saldo laba yang ditahan, seakan-akan sebagai deviden likuidasi.
 Sebaliknya apabila harga pelunasan dibawah nilai nominal (nilai yang ditetapkan)  dan agio
sahamnya, maka diperlukan untuk menghapuskan seluruh jumlah agio saham dan memindahkan
sebesar selisihnya pada rekening (elemen) hak-hak para pemegang saham yang lain sebagai modal
yang disetor berasal dari pelunasan kembali modal saham.
Contoh :
PT Karya Pembangunan membeli 400 lembar saham-saham PT Karya
Nugraha, pada tanggal 1 Januari 1978 dengan harga @Rp 75.000,00
per lembar. Berikut ini posisi hak-hak para pemegang saham dari
kedua perusahaan tersebut pada tanggal 1 Januari 1978.

Keterangan PT Karya PT Karya


Pembangunan Nugraha
Modal saham 500 lembar    
nominal @Rp 50.00,00 Rp 25.000.000,00 Rp 25.000.000,00
Agio saham
- Rp 2.500.000,00
Laba yang ditahan
  Rp 20.000.000,00 Rp 7.000.000,00
Jumlah…………………….    
Rp 45.000.000,00 Rp 34.500.000,00
Dikurangi :    
Saham ditarik dari peredaran 50    
lembar ………………………
- (Rp 3.000.000,00)*)
Jumlah hak-hak pemegang saham
Rp 45.000.000,00 Rp 31.500.000,00
   
 *) Saham yang Ditarik dari peredaran beberapa waktu yang
lalu dengan harga @ Rp 60.000,00 Modal Saham PT Karya
Nugraha dikeluarkan dijual semula dengan kurs 110

 Beberapa perubahan yang telah terjadi terhadap hak-hak


para pemegang saham selama dua tahun berturut-turut dari
kedua perusahaan tersebut adalah sebagai berikut :
Keterangan PT Karya PT Karya
Pembangunan Nugraha
Bulan Desember 1978 pembagian    
dividen…………………………………… Rp 5.000.000,00 Rp 2.250.000,00
Laba usaha, tahun buku 1978……. Rp 6.250.000,00 Rp 3.375.000,00
1 Januari 1979. Penjualan Kembali    
Saham yang Ditarik dari peredaran    
Sebanyak 50 lembar Rp 97.500,00 per    
lembar…………………………………. - Rp 4.875.000,00
Bulan Desember 1979. pembagian    
dividen…………………………………… Rp 5.000.000,00 Rp 2.500.000,00
Laba usaha, tahun buku 1979…….. Rp 8.750.000,00 Rp 6.875.000,00

 Apabila setelah terjadi transaksi pembelian 400 lembar saham-saham PT


Karya Nugraha pada tanggal 1 Januari 1978, disusun neraca kon solidasi,
maka harus ditentukan terlebih dahulu komposisi hak-hak para pemegang
saham PT Karya Nugraha tersebut dengan cara mengurangkan harga
perolehan saham yang ditarik dari peredaran itu dari masing masing
elemen hak-hak pemegang saham sebagai berikut :
Keterangan Modal Saham Agio Saham Laba Yang di- Jumlah
(Rp) (Rp) tahan (Rp)
(Rp)
Saldo sebelum dikurangi saham        
yang ditarik dari peredaran        
(500 lembar saham)……………….. 25.000.000,00 2.500.000,00 7.000.000,00 34.500.000,00
Dikurangi, saham yang ditarik        
dari peredaran, 50 lembar……… (2.500.000,00) (250.000,00) (250.000,00) (3.000.000,00)
         
Jumlah hak para pemegang        
saham setelah dikurangi saham        
yang ditarik dari peredaran        
(450 lembar saham)……………….. 22.500.000,00 2.250.000,00 6.750.000,00 31.500.000,00
 

 Atas dasar posisi hak-hak para pemegang saham (setelah


dikurangi harga perolehan saham yang ditarik dari
peredaran) tersebut, maka eliminasi
terhadap hak-hak pemilikan perusahaan induk di dalam neraca yangdikonsolidasi dilakukan dengan jurnal
sebagai berikut :

Modal saham PT Karya Nugraha………………………………. Rp 20.000.000,00


Agio saham……………………………………………………………… Rp 2.000.000,00
laba yang ditahan……………………………………………………. Rp 6.000.000,00
Selisih lebih harga perolehan di atas nilai buku
saham…………………………………………………………………….. Rp 2.000.000,00
Investasi saham-saham, PT Karya Nugroho……… Rp30.000.000,00
SEKIAN TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai