Anda di halaman 1dari 15

ANGGARAN

DANA
PERIMBANG
AN
Kelompok 5
Nama anggota kelompok :
1. Aullia luthfa rosyida (19130310073)
2. Yulia intandani (19130310077)
3. Nur kholifah (19130310091)
4. Debby monica Kartika sari (19130310098)
5. Raung zidna fiahsani p (19130310107)
DANA PERIMBANGAN
Dana perimbangan merupakan pendanaan
daerah yang bersumber dari APBN yang
terdiri atas :
1.Dana bagi hasil (DBH)
2.Dana alokasi umum (DAU)
3.Dana alokasi khusus (DAK)
TUJUAN DANA PERIMBANGAN
Dana perimbangan bertujuan untuk membantu
daerah dalam mendanai kewenangannya dan
untuk mengurangi ketimpangan sumber
pendanaan pemerintahan pusat dan daerah
dan kesenjangan pendanaan pemerintahan
antardaerah.
DANA BAGI HASIL
Dana bagi hasil adalah dana yang bersumber dari
pendapatan APBN yang dibagihasilkan kepada
daerah berdasarkan angka persentase tertentu.
Dana bagi hasil terdiri dari :
1.Dana bagi hasil pajak bumi dan
bangunan
2.Dana bagi hasil BPHTB
3.Dana bagi hasil PPh orang pribadi dalam
negeri dan PPh pasal 21
4.Dana bagi hasil dari penerimaan sumber
daya alam
DANA BAGI HASIL PAJAK BUMI DAN
BAGUNAN (PBB)
 PBB merupakan pajak yang dikenakan atas bumi
dan bangunan
 Subjek pajak dalam PBB adalah orang atau badan
yang secara nyata mempunyai suatu hak atas
bumi, dan/atau memiliki, menguasai, dan/atau
memperoleh manfaat atas bangunan
 Objek pajaknya adalah bumi dan/atau bangunan.
PBB
• PBB untuk perdesaan dan perkotaan merupakan
pajak daerah (UU No. 28/2009)
• PBB perkebunan, kehutanan, dan pertambangan
masih sebagai pajak pusat yang
mengutamakannya bisa melibatkan pemerintah
daerah.
TARIF PBB
• Tarif PBB yang dikenakan atas objek PBB adalah
sebesar 0,5%
• Dasar pengenaan pajaknya adalah nilai jual objek
pajak (NJOP)
• NJOP adalah harga rata-rata yang diperoleh dari
transaksi jual beli yang terjadi secara wajar, dan
bila tidak terdapat transaksi jual beli, NJOP
ditentukan melalui perbandingan harga dengan
objek lain yang sejenis, atau nilai perolehan baru,
atau nilai jual objek pajak pengganti.
• Dasar perhitungan pajaknya adalah nilai jual kena pajak
(NJKP) yang ditetapkan serendah-rendahnya 20% dan
setinggi-tingginya 100% dari NJOP
• Besarnya persentase NJKP ditetapkan dengan PP N0.
25/2002, yaitu :
1. 40% dari NJOP untuk objek pajak perkebunan, kehutanan,
dan pertambangan
2. Untuk objek pajak lainnya sebesar 40% dari NJOP apabila
NJOPnya Rp 1 m atau lebih, dan 20% dari NJOP apabila
kurang dari Rp I m
• Cara menghitung PBB terutang :
Tarif pajak x NJKP x NJOP
PEMBAGIAN HASIL PENERIMAAN
PBB
Penerimaan negara dari PBB dibagi dengan
imbangan : 10% untuk pemerintah pusat, 90% untuk
daerah
Alokasi dana bagi hasil untuk daerah (90%)
1. 16,2% untuk daerah provinsi yang bersangkutan
2.64,8% untuk kabupaten/kota yang bersangkutan
3.9% untuk biaya pemungutan
ALOKASI DANA BAGI HASIL PEMERINTAH PUSAT
(10%)
• 6,5% dibagikan secara merata kepada seluruh kabupaten dan kota.
Pembagian ini dimaksudkan dalam rangka pemerataan kemampuan
keuangan antar daerah.
• 3,5% dibagikan sebagai insentif kepada kabupaten PBB sektor
pedesaan dan perkotaan pada tahun anggaran sebelumnya
mencapai/melampaui rencana penerimaan yang ditetapkan.
Biaya pemungutan bagian direktorat jenderal pajak digunakan:
• Kegiatan sarana, prasarana yang mendukung kelancaran operasional
pemungutan pajak bumi dan bangunan.
• Pemberian insentif atas prestasi kerja pegawai di lingkungan Dirjen
Pajak.
• Komputerisasi perpajakan
• Peningkatan kualitas sumber daya manusia
• Kegiatan lain yang mendukung kelancaran pelaksanaan tugas Dirjen
BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN
BANGUNAN
• BPHTB adalah pajak yang dikenakan atas
perolehan hak atas tanah dan atau bangunan.
• Tarif pajaknya adalah 5% dari dasar pengenaan
pajak, yaitu nilai perolehan pajak.
• Subjek BPHTB adalah orang pribadi atau badan
yang memperoleh hak atas tanah dan atau
bangunan
OBJEK BPHTB
1. Pemindahan hak karena : 2. Pemberian hak baru karena :
• Jual beli ● Kelanjutan pelepasan hak
• Tukar menukar ● Diluar pelepasan hak
• Hibah
• Hibah wasiat
• Waris
• Pemasukan dalam perseroan atau badan
hukum lainnya
• Pemisahan hak yang mengakibatkan
peralihan
• Pelaksanaan putusan hakim yang
mempunyai kekuatan hukum tetap
• Penggabungan usaha
• Peleburan usaha
• Pemekaran usaha
• Hadiah
PEMBAGIAN PENERIMAAN BPHTB
• 20% untuk pemerintah pusat
• 80% untuk daerah
DBH BPHTB (80%)
• 16% untuk provinsi yang bersangkutan
• 64% untuk kabupaten/kota yang
bersangkutan

Anda mungkin juga menyukai