S AL-ASHR, AT-TAKASTUR,
AL-QARI’AH DAN AL-ADIYAT
Kelompok 11
Selvi Mayranti D.
03
19130310096
Qs. Al - Ashr
Q.S AL-ASHR
Al Adiyat
dikendalikan ke medan perang kapan saja. Maka manusia
diingatkan agar tidak mencintai dunia yang membuat
bakhil. Sementara nanti ketika dibangkitkan dari kubur,
harta dunia yang dulu dicintainya itu tak memberi
manfaat apa-apa.
Tafsir Surat Al Adiyat
Surat Al Adiyat ayat 1
فََأثَ ْر َن بِ ِه نَ ْق ًعا
Ibnu Katsir menjelaskan, maknanya adalah tempat yang kuda-kuda dan unta-
unta itu berada, baik dalam ibadah haji maupun dalam jihad, debu-debuh
beterbangan karenanya.
س ْط َن بِ ِه َج ْم ًعا
َ ففَ َو
Sebagian mufassir menjelaskan, lima ayat yang dimulai dengan sumpah Allah
ini menggambarkan cepatnya kedatangan kiamat. Laksana serangan
mendadak pasukan berkuda di pagi hari pada zaman dulu.
Surat Al Adiyat ayat 6
َ ََوِإنَّهُ لِ ُح ِّب ا ْل َخ ْي ِر ل
ش ِدي ٌد
Kata al khair (لخيرzz )اjuga punya arti kebaikan. Namun di ayat ini, artinya adalah harta
benda. Ada dua penafsiran ayat ini. Pertama, sesungguhny manusia itu sangat mencintai
harta. Kedua, sesungguhnya karena kecintaannya kepada harta membuatnya jadi kikir.
Ibnu Katsir membenarkan kedua penafsiran ini.
Maka apakah dia tidak mengetahui apabila dibangkitkan apa yang ada di dalam kubur,
Menurut Ibnu Katsir, maknanya adalah dikeluarkannya orang-orang yang telah mati dari
dalam kuburnya. Az Zuhaili juga menafsirkan, orang-orang yang di dalam kubur akan
dibangkitkan. Begitu pula Sayyid Qutb dan Buya Hamka.
Surat Al Adiyat ayat 10