Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“ Surat Al Humazah, Al Ashr, At Takasur “

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Al-Qur’an Hadits

Dosen Pengampu : Drs.H.Mahlail Syakur Sf.,M.Ag

Bayti Nur Fadila 20106051015


Dwi Fitriani 20106051033
Novita Tri Wijayanti 20106051030

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya


sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ Surat
Al Humazah, surat Al Ashr, At Takasur “
Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan
kita Nabi Muhammad SAW, yang telah membimbing umat dari jalan
kegelapan menuju jalan yang terang benderang yang diridoi Allah SWT yaitu
dengan agama islam. Penyusun mengucpakan banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. H. M. Syakur Sf.,M selaku dosen mata kuliah Al Quran Hadist
yang telah membimbing kami
2. Orang tua yang selalu mendoakan dan selalu memberi semangat kepada
kami
3. Dan teman-teman tim penyusun yang membantu dalam penyelesaian
makalah ini
Walalupun dalalm terselesaikannya karya ilmiah ini, kami tetap
menyadari kemampuan kami juah dari kesempurnaan, dan masih banyak
kekurangannya. Sehingga kritik dan saran yang sifatnya membangun semangat
menulis yang sangat kami harapkan.

Semarang, 28 Oktober 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

COVER..................................................................................... i

KATA PENGANTAR ............................................................... ii

DAFTAR ISI ............................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................... 1

A. Latar Belakang ...................................................................... 1


B. Perumusan Masalah............................................................... 1
C. Tujuan .................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................... 2
A. Surat Al Humazah ................................................................. 2
B. Surat Al Asr .......................................................................... 3
C. Surat At Takasur ................................................................... 6
BAB III PENUTUP ................................................................... 9
A. KESIMPULAN ..................................................................... 9
B. SARAN ................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................ 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Al-Qur`an merupakan satu-satunya kitab suci yang sampai saat ini masih terjaga
keasliannya, berbeda dengan kitab-kitab suci yang lain yang sudah mengalami perubahan
dan campur tangan manusia. Kandungan Al-Qur`an yang agung menjadikan kitab suci ini
menjadi penuntun hidup manusia yang paling sempurna dalam semua aspek, termasuk
bagaimana cara bermuamalah dengan orang-orang kafir.
Dalam tulisan ini, pemakalah akan menjelaskan materi pembelajaran Al-Qur` an
dan Hadis tentang Surat Al Humazah, surat Al Ashr, At Takasur semoga isi kandungan
ayat-ayat tersebut dapat bermanfaat amin.

B. Rumusan Masalah
a. Apa saja isi dari surat al Humazah ?
b. Apa saja isi kandungan pokok surat al Humazah ?
c. Apa arti dari surat al Ashr ?
d. Apa saja isi kandungan surat al Ashr ?
e. Apa arti dari surat At Takasur ?
f. Apa saja isi kandungan pokok Surat At Takasur ?
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui isi dari surat Al Humazah
b. Untuk mengetahui kandungan pokok surat Al Humazah
c. Untuk mengetahui arti dari surat Al Ashr
d. Untuk mengetahui kandungan pokok surat Al ashr
e. Untuk mengetahui arti dari surat At Takasur
f. Untuk mengetahui kandungan pokok Surat At Takasur

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Surat Al-Humazah
Surah al Humazah ini terdiri dari 9 ayat, tergolong surat-surat Makkiyah dan
diturunkan setelah surat Al Qiyamah. Kaitannya dengan surat Al ‘Ashr ialah ketika Allah
di dalam Surat Al ‘Ashr menyebutkan bahwa semua persoalan manusia bergelimang
dalam kesesatan, kecuali orang yang dilindungi Allah, lalu di sini Dia menyebutkan
sebagian sifat-sifat orang yang sesat itu.
Surat ini bercerita tentang kecelakaan yang akan dialami oleh orang yang suka
mengumpat dan mencela. Mengumpat adalah mencaci maki dan menjelek-jelekkan orang
lain secara terang-terangan ketika orang yang dicaci maki itu ada di hadapannya.
Sedangkan mencela, biasanya dilakukan ketika orang yang dicela itu tidak ada. Orang
yang senang mengumpat disebut pengumpat.
Berikut Surat Al Humazah :

Artinya: "Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela (1), yang


mengumpulkan harta dan menghitung-hitung (2), dia mengira bahwa hartanya itu
dapat mengkekalkannya (3), sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan
dilemparkan ke dalam Huthamah (4), Dan tahukah kamu apa Huthamah itu? (5),
(yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan (6), yang (membakar) sampai ke
hati (7), Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka (8), (sedang mereka itu)
diikat pada tiang-tiang yang panjang (9)."
1. Kandungan Surat Al-Humazah
Menurut sebuah riwayat, ayat ini diturunkan Allah berkenaan dengan Ubay
bin Khalaf, seorang tokoh Quraisy yang kaya raya, yang selalu mengejek dan
menghina Nabi dengan kekayaan yang ia miliki. Dari ayat-ayat di atas, Allah

2
langsung memperingatkan dengan tegas dengan kalimat "Kecelakaanlah bagi setiap
pengumpat lagi pencela." Kemudian, Allah juga memperingatkan betapa bahayanya
orang yang suka mengumpulkan harta dunia dan tidak menginfakkan harta itu di jalan
yang benar. Banyak orang yang mengumpulkan harta dan mengira jika hartanya akan
abadi. Padahal, Allah dengan tegas mengatakan bahwa harta benda tidak mungkin
dibawa mati sehingga harusnya dipergunakan dengan sebaik-baiknya. Ancaman bagi
orang yang suka mencela, mengumpat dan mengumpulkan harta tidak tanggung-
tanggung, yaitu neraka Huthamah. Neraka ini teramat pedih siksanya karena mampu
membakar manusia hingga ke hatinya.
Secara keseluruhan, kandungan Surah Al-Humazah ini adalah adanya
ancaman Allah Swt terhadap orang-orang yang suka mencela, suka mengumpat, dan
suka mengumpulkan harta namun tidak mau menafkahkannya di jalan Allah Swt.
Dengan demikian, semoga kita dapat dijauhkan dari perilaku mencela, mengumpat,
dan mengumpulkan harta dunia tanpa menginfakkannya di jalan Allah. 1
B. Al-Ashr
Surah al-‘Aṣhr terdir1i dari 3 ayat, dan merupakan urutan surah ke–103 dalam
alQur’an, diturunkan sesudah surah al-Insyirah. Disebut surah Makkiyah karena turun di
Mekah sebelum Nabi Muhammad Saw hijrah ke Madinah, al-‘Aṣhr artinya “Demi masa”,
yaitu menerangkan tentang memanfaatkan waktu dan mengisinya dengan perbuatan yang
bermanfaat, nama al-‘Aṣhr diambil dari lafadz al-‘Aṣhr yang terdapat pada ayat pertama
surah ini. Surat al-‘Aṣhr terletak setelah surah at-Takaatsur dan sebelum surah al-
Humazah.2
Berikut surat al-ashr:

1 Hadi Mulyono, “Kandungan Surah Al-Humazah” https://akurat.co/kandungan-surah-al-humazah-


balasan-bagi-orang-orang-yang-suka-mencela-orang-lain (diakses pada 29 Oktober 2021, pukul 18.15)
2 Ahmad Marzuki, Al-Qur’an Hadits MI kelas IV (Jakarta: Kementrian Agama RI 2020), hlm. 4.

3
Artnya: Demi Masa (1),sungguh, manusia berada dalam kerugian(2),kecuali orang-
orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk
kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran(3)

1. Kandungan Surat Al-Ashr


Ayat 1, menjelaskan bahwa al-Aṣhr artinya zaman atau masa yang padanya
Bani Adam (keturunan nabi Adam as) bergerak melakukan perbuatan baik dan buruk.
Ayat 2, menjelaskan bahwa Allah Swt. bersumpah dengan menyebutkan bahwa
manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, yakni rugi dan binasa.
Ayat 3, menjelaskan bahwa yang terhindar dari kerugian di kecualikan bagi manusia
yang beriman hatinya dan mengerjakan amal-amal yang saleh, menunaikan dan
meninggalkan semua yang di haramkan, tabah menghadapi musibah dan malapetaka
serta gangguan yang menyakitkan dari orang-orang yang ia perintah melakukan
kebajikan dan ia larang melakukan kemungkaran. 3
Pada ayat pertama secara tegas menjelaskan bahwa bagi manusia yang tidak
menghargai waktu untuk hal-hal yang bermanfaat niscaya manusia itu akan rugi. Ayat
ini juga merupakan wahyu kesembilan yang diterima oleh Nabi Muhammad saw.
Sedangkan wahyu sebelumnya adalah surat An-Nashr. Dalam Al-quran jika kita
melihat urutan penulisannya, surat ini terletak pada urutan ke-103, tepatnya setelah
surat al-takasur dan sebelum surat al-humazah. Lalu apa kaitan antara surat ini
dengan surat sebelumnya? Dalam surat at-takasur, Allah SWT memperingatkan
manusia yang menjadikan seluruh aktifitasnya hanya berupa perlombaan menumpuk-
numpuk harta, serta menghabiskan waktunya hanya untuk maksud tersebut, sehingga
mereka lalai akan tujuan utama dari kehidupan ini, yaitu untuk menghambahkan diri
kepadanya. Sedangkan pada surat ini (al-Asahr) Allah memperingatkan tentang
pentingnya waktu dan bagaimana seharusnya kita isi waktu tersebut supaya lebih
bermanfaat dan mendapat ridho Allah tentunya. Kemudian jika kita perhatikan surat
ini dimulai dengan huruf sumpah(‫ )والعصر‬yang bermakna “Demi masa”. Para ulama
sepakat kata (‫ )العصر‬pada ayat pertama pada surat ini, dengan makna waktu, namum
mereka tetap berbeda pendapat tentang waktu yang dimaksud.

4
Di atas telah disinggung bahwa orang yang tidak bisa memanfaatkan waktu
secara maksimal maka orang itu akan merugi, kerugian itu mungkin tidak akan kita
rasakan pada waktu dini, tetapi pasti akan kita sadarinya ketika pada waktu tua
nantinya. Kita sering menemukan atau me3ndengarkan orang bilang kalau dia sangat
menyesal telah menyia-nyiakan waktu mudahnya dengan hal yang tidak bermanfaat,
mari kita jadikan itu semua sebagai contoh untuk kita lebih berhati-hati dalam
memanfaatkan waktu. Kerena waktu itu tidak akan pernah kembali.
Pada ayat kedua pada surat al-ashr diatas menyebutkan bahwa “manusia
berada dalam kerugian”. Kerugian itu seakan-akan menjadi suatu tempat/wadah, dan
manusia berada olah wadah tersebut. Yang dimaksud ayat di atas mengandung arti
bahwa manusia berada dalam kerugian total, tidak ada satu sisi dari diri dan usahanya
yang luput dari kerugian; dan kerugian itu, amat besar bagi mereka, maka timbul
pertanyaan mengapa demikian?
Kalau kita kembali kepada makna ayat pertama “Demi masa” serta kaitannya
dengan ayat kedua “sesungguhnya manusia berada di dalam kerugian” maka kita
akan mengetahui bahwa waktu itu merupakan modal utama manusia. Apabila waktu
itu tidak diisi dengan kegiatan yang positif, maka waktu itu akan berlalu begitu saja;
ia akan hilang meninggalkan kita. Dan ketika itu, jangankan keuntungan yang
diperoleh, modal awal saja sudah hilang.
Dengan demikian, waktu harus dimanfaatkan sebaik mungkin kerena apabila
tidak kita isi dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat maka kita akan rugi,
janganlah sekali-kali kita isi dengan kegiatan yang tidak bermanfaat (negatif), jika hal
yang demikian yang selalu kita perhatikan niscaya kita tidak akan merasa rugi
(penyesalan) nantinya.
Disinilah terlihat kaitan antara ayat pertama dengan ayat kedua, dan dari sini
pula ditemukan sekian banyak hadits Nabi SAW. Yang memperingatkan manusia
agar mempergunakan waktu dan mengaturnya sebaik mungkin. 4

3 Ibid, hlm. 10.


4 Desi Puryani, “Kandungan Surat Al-‘Ashr” http://blog.unnes.ac.id/desipuryani/2015/11/19/kandungan-
surat-alasr/ (diakses pada 29 Oktober 2021, pukul 20.05)

5
C. Surat At-Takasur
Surah at-Takāsur adalah surah yang ke-102 dari 114 surah dan terletak pada juz
30 atau di kenal dengan Juz ‘Amma. surah at-Takāsur terdiri dari 8 ayat dan termasuk
surah makkiyah artinya surah yang diturunkan di kota mekah sebelum Nabi Muhammad
Saw. hijrah ke Madinah. surah at-Takāsur diturunkan sesudah surah al-Kautsar. At-
Takāsur artinya bermegah-megahan, kata at-Takāsur diambil dari ayat pertama surah ini. 5
Surat ini menjelaskan tentang orang-orang yang lalai dari beribadah kepada Allah.
Padahal ibadah itulah tujuan diciptakannya manusia. Yang dimaksud di sini adalah
beribadah kepada Allah semata dan meninggalkan ibadah kepada selain Allah, mengenal-
Nya dan mendahulukan cinta Allah dari lainnya. 6
Berikut surat al-ashr:

‫الر ِحي ِْم‬


ِّ ِ ‫الر ْح َم ِن‬
َّ ِ‫ِِس ِْم للا‬
‫﴾ث ُ َّم َك ََّّل‬٣﴿ َ‫ف تَ ْعلَ ُمون‬ َ ‫س ْو‬ َ ‫﴾ َك ََّّل‬۲﴿ ‫﴾ َحتَّى ُز ْرت ُ ُم ْال َمقَا ِب َر‬۱﴿ ‫أَ ْل َها ُك ُم التَّ َكاث ُ ُر‬
‫﴾ ث ُ َّم‬٦﴿ ‫﴾ لَت َ َر ُو َّن ْال َج ِحي َْم‬٥﴿ ‫﴾ َك ََّّل لَ ْو تَ ْعلَ ُمونَ ِع ْل َم ْاليَ ِقي ِْن‬٤﴿ َ‫ف تَ ْعلَ ُمون‬
َ ‫س ْو‬ َ
﴾٨﴿ ‫﴾ث ُ َّم لَتُسْأَلُ َّن يَ ْو َمئِ ٍذ َع ِن النَّ ِعي ِْم‬٧﴿ ‫لَتَ َر ُونَّ َها َعيْنَ ْاليَ ِقي ِْن‬
Artinya: Bermegah-megahan telah melalaikan kamu(1), Sampai kamu masuk ke
dalam kubur(2), Janganlah begitu! Kelak kamu akan mengetahui (akibat
perbuatanmu itu) (3), Kemudian jangan begitu! Kelak kamu akan mengetahui(4),
Janganlah begitu! Jika kamu mengetahui dengan pasti (akibat bermegah-
megahan itu)(5), Niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahim(6),
Kemudian kamu benar-benar akan melihatnya dengan mata kepala sendiri
(sehingga kamu yakin)(7), Kemudian kamu benar-benar akan ditanya pada hari
itu tentang kenikmatan (yang megah di dunia itu)(8).
1. Kandungan Surat At-Takasur
Asbabun nuzul surah at-Takāsur ini menurut Ibnu Hatim yang bersumber dari
Ibnu Buraidah meriwayatkan bahwa ayat ini turun berkenaan dengan dua kabilah
Ansar, Bani Haritsah dan Bani Harits yang saling menyombongkan diri dengan

5 Ibid, hlm. 46.

6 Rumaysha.Com, “Tafsir Surat At-Takasur” https://rumaysho.com/3484-tafsir-surat-at-takatsur-


berbangga-dengan-harta-sampai-ke-kuburan.html (diakses pada 29 Oktober 2021, pukul 21.38)

6
kekayaan dan keturunannya. Mereka saling bertanya:” Apakah kalian memiliki
jagoan segagah dan hebat si fulan?” Mereka saling menyombongkan diri dengan
kedudukan dan kekayaan orang-orang yang masih hidup. Mereka juga saling
mengajak pergi ke kuburan untuk menyombongkan kepahlawanan golongannya yang
sudah gugur dengan mengatakan kuburannya. Ayat ini turun sebagai teguran kepada
orang-orang yang hidup bermegah-megah sehingga ibadahnya kepada Allah
terlalaikan.
Secara garis besar pokok kandungan surah at-Takāsur adalah tentang perilaku
manusia yang suka bermegah-megahan dalam soal kehidupan duniawi sehingga
menyebabkan melalaikan dari tujuan hidupnya, yaitu taat kepada Allah Swt. Ia baru
akan menyadari kesalahannya jika maut sudah menjemputnya. Allah Swt sangat
mencela perilaku yang bermegah-megahan dan membangga-banggakan status sosial.
Allah Swt menjelaskan bahwa kelak, di akhirat nanti Allah Swt akan menyediakan
tempat bagi mereka yaitu neraka jahim dan mereka benar-benar kekal di dalamnya.
Di akhir surah Allah Swt menegaskan bahwa pada hari kiamat nanti manusia akan
diminta pertanggung jawaban tentang kenikmatan yang dimegah-megahkan ketika di
dunia itu.
Sebagai kesimpulannya dari surah at-Takāsur adalah :
1. Surah at-Takāsur mengungkap tentang perilaku orang yang membanggakan
kemewahan dunia dan bermegah-megahan sehingga melalaikan kehidupan
akhirat.
2. Orang yang berperilaku bermegah-megahan menganggap bahwa ia akan
memperoleh kenikmatan yang abadi, padahal kehidupan dunia adalah bersifat
sementara, dan kelak mereka pasti akan diminta pertanggung jawaban tentang
harta yang dimiliki serta yang mereka bangga-banggakan di dunia.
3. Surah at-Takāsur menjelaskan tentang ancaman siksa yaitu berupa neraka, tempat
bagi orang-orang yang suka bermegah-megahan dan membanggakan harta
sehingga melalaikan tujuan kehdupan hakiki kelak akan berada di neraka Jahim.
Hikmah akibat dari perbuatan tercela yang diungkapkan dalam surah tersebut.
Dalam penerapannya kita harus mampu menghindari prilaku tercela tersebut, antara
lain dengan cara-cara sebagai berikut :

7
1. Tidak membangga-banggakan harta yang dimiliki.
2. Memilih pola hidup sederhana tapi bermartabat.
3. Tidak menjadikan harta kekayaaan sebagai tujuan hidup.
4. Harta kekayaan yang dimiliki tidak menjadikan lalai dalam mengingat Allah Swt.
5. Bersikap selektif dalam mencari harta dengan tidak menghalalkan segala cara.
6. Mencari harta yang halal dan baik adalah bersifat wajib.
7. Menganggap bahwa harta kekayaan yang dimiliki adalah amanah yang kelak
akan dimintai pertanggung jawaban di hadapan Allah Swt. 7

7 Ibid, hlm. 53

8
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Di Era Globalisasi seperti sekarang ini telah banyak sekali perubahan-perubahan
pada akhlak manusia, dari hal-hal kecil seperti sulitnya menyisihkan sedikit harta untuk
diinfakkan sesuai seperti ajaran yang telah ada, sulitnya bagaimana menjaga diri agar
tidak mencela orang lain, sulitnya bagaimana cara menghargai waktu, sulitnya menjaga
diri agar tidak sombong dan angkuh.

Meskipun demikian, kita masih bisa memperbaiki diri agar terjauhkan dari sifat-
sifat buruk tersebut. Dengan cara mengkaji ulang atau memahami kandungan-kandungan
isi pada Al-Qur’an dan hadits dan bisa kita terapkan sedikit demi sedikit apa yang telah
dijelaskan sebagai rasa syukur dan cinta kita kepada Allah SWT sebagai hamba-Nya.

B. SARAN
Saran yang bisa penyusun berikan perlu adanya metode penerapan sikap-sikap
yang telah dijelaskan pada surah Al-Humazah, Al-‘Ahr dan At-Takasur agar
terbentuknya cerminan pribadi yang baik yang ber-akhlak mulia tidak hanya ketika
berhadapan dengan manusia tetapi juga kepada Allah SWT tentunya, yang telah
menciptakan seluruh alam semesta beserta isinya.

9
Daftar Pustaka
Mulyono Hadi, “Kandungan Surah Al-Humazah”
https://akurat.co/kandungan-surah-al-humazah-balasan-bagi-orang-orang-yang-
suka-mencela-orang-lain (diakses pada 29 Oktober 2021, pukul 18.15)
Marzuki Ahmad, Al-Qur’an Hadits MI kelas IV (Jakarta: Kementrian Agama RI 2020)
Puryani Desi, “Kandungan Surat Al-‘Ashr”
http://blog.unnes.ac.id/desipuryani/2015/11/19/kandungan-surat-alasr/ (diakses
pada 29 Oktober 2021, pukul 20.05)

Rumaysha.Com, “Tafsir Surat At-Takasur”


https://rumaysho.com/3484-tafsir-surat-at-takatsur-berbangga-dengan-harta-
sampai-ke-kuburan.html (diakses pada 29 Oktober 2021, pukul 21.38)

10

Anda mungkin juga menyukai