Anda di halaman 1dari 19

PENGANTAR

EKONOMI
MAKRO
presentasi
NAMA: AINUL HAYATI
NIM: B1A123001
KELAS: B
DOSEN: Dr. Baheri, S.E.,M.Si.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.Perkembangan Teori Ekonomi Mikro-Makro

a. Perkembangan Teori Ekonomi b. Revolusi Keynes: Lahirnya Teori


Mikro-Makro Ekonomi Makro

Adam Smith percaya mekanisme pasar Pada tahun 1936, Seorang ekonomi Inggris, John
akan menjadi sumber daya yang efisien Maynard Keynes, menyampaikan dua pokok yaitu:
• Kritik ilmiah terhadap kebenaran hipotesis
jika pemerintah tidak ikut campur dalam
klasik tentang keampuhan mekanisme pasar
perekonomian. dan ekonomi adalah
sejak zaman Adam Smith
penyelidikan tentang keadaan dan sebab
2.Usulan pemikiran melalui peran pemerintah
adanya kekayaan negara
2. Latar Belakang Ilmu Ekonomi
Ekonomi ada karena adanya kebutuhan manusia yang tidak terbatas
sementara alat pemuas yang terbatas

3. Permasalahan Ekonomi Makro


a. Jangka Periode (Pendek) b. Jangka Panjang
> Inflasi (Kenaikan harga) > Pertumbuhan Ekonomi
> Pengangguran
> Kemiskinan
> Ketimpangan
> Utang Luar Negeri
4. Aliran-Aliran Pemikiran dalam Teori
Ekonomi Mikro
a. Aliran Klasik
1. Pandangan Aliran Klasik tentang Pasar
Keseimbangan perekonomian berpondasikan pada keseimbangan individu
(konsumen,produsen)
2. Pandangan Aliran Klasik tentang Uang
Peranan uang tidak lebih sebagai alat transaksi

b. Aliran Keynesian (berbanding terbalik dengan aliran klasik)


1. Pandangan Aliran Keynesian tentang Pasar
Yaitu struktur pasar cenderung monopolistik, informasi tidak sempurna dan
asimetris
2. Pandangan Aliran Keynesian tentang Uang
Uang bukan hanya sekedar alat transaksi, tetapi juga sebagai penyimpanan nilai
(alat memperoleh keuntungan)
5. Memahami Model Ekonomi Makro
a. Model Klasik Versus Keynesian
1. Keynes kurang yakin terhadap keampuhan mekanisme pasar jika tidak dicampur
tangani oleh pemerintah
2. Uang bukan hanya sekedar alat transaksi, melainkan sebagai alat penyimpanan nilai
b. Model Tiga Pasar
1. Pasar tenaga kerja
2. Pasar barang dan jasa
3. Pasar uang
c. Model Keseimbangan dan Ketidakseimbangan
1. Model Keseimbangan, yaitu asumsi perekonomian senantiasa mencapai keseimbangan
2. Model Ketidakseimbangan, yaitu asumsi perekonomian tidak selalu mencapai keseimbangan
d. Model Statis, Statis Komparatif, dan Dinamis
1. Model Statis, yaitu mengabaikan dimensi waktu
2. Model Statis Komparatif, yaitu membandingkan kondisi keseimbangan ekonomi dari satu
kondisi ke kondisi lain
3. Model Dinamis, yaitu mempertimbangkan perubahan waktu ke waktu
e. Model Ekonomi Tertutup dan Terbuka
1. Ekonomi Tertutup, yaitu perekonomian tidak melakukan transaksi dengan perekonomian lain/dunia
2. Ekonomi Terbuka, yaitu perekonomian melakukan transaksi dengan perekonomian lain
BAB 2
PERHITUNGAN
PENDAPATAN NASIONAL
1.Siklus A lira n Pe nda p a ta n da n Inte ra ks i A nta rpa s a r
a. Siklus Aliran Pendapatan
1. Sektor Rumah Tangga
2. Sektor Perusahaan
3. Sektor Pemerintah
4. Sektor Luar Negeri
b. Tiga Pasar Utama
1. Pasar Barang dan Jasa
2. Pasar Tenaga Kerja
3. Pasar Uang dan Modal
2. M e tode Pe nghitunga n Pe n da pa ta n N a s iona l
a. Metode Output (produksi)
b. Metode Pendapatan
c. Metode Pengeluaran
1. Konsumsi Rumah Tangga
2. Konsumsi Pemerintah
3. Pengeluaran Investasi (menciptakan/meningkatkan nilai tambah)
4. Ekspor Neto (Selisih antara nilai ekspor dengan nilai impor)
3. B e be ra pa D a s a r te nta n g Pe rhitunga n A gre g a tif
a. Produk Domestik Bruto (PDB), menghitung hasil produksi suatu
perekonomian tanpa memperhatikan siapa pemilik faktor produksi
tersebut
b. Produk National Bruto, nilai produksi yang dihasilkan oleh faktor-faktor
produksi milik perekonomian
c. Produk National Neto (PNN), hasil perhitungan dari PNB dikurangi dengan
penyusutan dan barang pengganti modal
4. PD B H a rga B e rla ku da n H a rga K ons ta n

a. PDB Harga Berlaku, menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang
dihitung menggunakan harga yang berlaku setiap tahun
b. PDB Harga Konstan, nilai tambah barang dan jasa yang dihitung
menggunakan harga yang berlaku pada satu tahun tertentu

5. M a nfa a t d a n K e te rba ta s a n Pe rhitunga n PD B

a. Perhitungan PDB dan Analisis Kemakmuran


b. Perhitungan PDB dan Masalah Kesejahteraan Sosial
c. PDB Per Kapita dan Masalah Produktivitas
d. Perhitungan PDB dan Kegiatan-kegiatan Ekonomi Tak Tercatat
BAB 3
TEORI KONSUMSI

1.Pe nda hulua n


Pengeluaran konsumsi terdiri atas konsumsi pemerintah dan konsumsi rumah
tangga/masyarakat. Pada dasarnya yang memengaruhi tingkat konsumsi
masyarakat adalah pendapatan dimana korelasi keduanya bersifat positif yaitu
semakin tinggi pendapatan maka konsumsi juga akan naik tingkatannya
2. Te ori K e yn e s
a. Hubungan Pendapatan Disposabel dan Konsumsi
1. Variabel rill/nyata, yaitu bahwa fungsi konsumsi keynes menunjukkan
hubungan antara pendapatan dengan pengeluaran konsumsi
2. Merupakan Pendapatan yang terjadi, bukan pendapatan yang diperoleh
sebelumnya ataupun pendapatan yang diperkirakan akan terjadi
3. Merupakan Pendapatan absolut, bukan pendapatan relatif
atau pendapatan permanen
b. Kecenderungan Mengonsumsi Marjinal
Yaitu merupakan konsep yang memberikan gambaran tentang berapa
konsumsi akan bertambah bila pendapatan disposabel bertambah satu unit
c. Kecenderungan Mengonsumsi Rata-rata
Yaitu merupakan rasio antara konsumsi total dengan pendapatan disposabel total
d. Hubungan Konsumsi dan Tabungan
Pendapatan disposabel yang diterima rumah tangga sebagian besar digunakan untuk
konsumsi, sedangkan sisanya untuk ditabung
3. M ode l K o ns um s i Sik lus H idup

a. Periode Belum Produktif


Periode ini berlangsung berkisar antara usia nol hingga dua puluh tahun, karena
umumnya manusia belum menghasilkan pendapatan
b. Periode Produktif
Umumnya berlangsung dariusia sekitar dua puluh tahun hingga enam puluh
tahun. Selama periode ini, tingkat penghasilan meningkat. Awalnya meningkat
cepat dan mencapai puncaknya pada usia sekitar lima puluh tahun. Setelah itu
tingkat pendapatan disposabel menurun, sampai akhirnya tidak mempunyai
penghasilan lagi
c. Periode Tidak Produktif Lagi
Periode ini berlangsung setelah usia manusia melebihi enam puluh tahun. Ketuaan
yang datang tidak memungkinkan mereka bekerja untuk mendapat penghasilan
4. Te ori Pe nda pa ta n Pe rm a ne n

Pendapatan permanen adalah tingkat pendapatan rata-rata yang diharapkan dalam jangka
panjang. Sumber pendapatan itu berasal dari pendapatan upah yakni bila individu menilai
kualitas dirinya makin baik, mampu bersaing di pasar dan juga berasal dari nonupah jika
individu menilai kekayaannya meningkat

5. Te ori Pe nda pa ta n R e la tif

Merupakan teori tentang pengaruh pendapatan disposabel jangka pendek dan jangka
panjang. Teori ini lebih memperhatikan aspek psikologis rumah tangga dalam menghadapi
perubahan pendapatan
6. Fa ktor-Fa ktor ya ng M e m pe nga ruhi Tingka t K ons u m s i
a. Faktor-Faktor Ekonomi
1. Pendapatan Rumah Tangga
Biasanya makin tinggi tingkat pendapatan, maka makin tinggi pula tingkat
konsumsi, karena ketika tingkat pendapatan meningkat, kemampuan rumah
tangga untuk membeli aneka kebutuhan konsumsi menjadi makin besar
2. Kekayaan Rumah Tangga
Merupakan kekayaan rill (misalnya,rumah, tanah, mobil)
3. Jumlah Barang-Barang Konsumsi Tahan Lama dalam Masyarakat
Pengaruhnya terhadap tingkat konsumsi bisa bersifat positif (meningkat) dan
negatif (mengurang)
4. Tingkat Bunga
Tingkat bunga yang tinggi dapat mengurangi keinginan konsumsi
5. Perkiraan tentang Masa Depan
Jika rumah tangga memperkirakan masa depannya makin baik, mereka akan
merasa lebih leluasa untuk melakukan konsumsi
6. Kebijakan Pemerintah Mengurangi Ketimpangan Distribusi Pendapatan
b. Faktor-Faktor Demografi (Kependudukan)
1. Jumlah Penduduk
Yang memengaruhi ialah karena struktur umur, perkawinan dan jumlah penduduk
yang banyak sehingga memperbesar pengeluaran konsumsi secara menyeluruh
2. Komposisi Penduduk
Yang memengaruhi diantaranya ialah usia (produktif dan tidak produktif),
pendidikan (rendah, menengah, tinggi), dan wilayah tinggal
(perkotaan dan pedesaan)

c. Faktor-Faktor Non-Ekonomi
Yang mempengaruhi ialah karena faktor sosial budaya masyarakat
(pola kebiasaan makan, perubahan etika)
BAB 4
TEORI INVESTASI

1.Pe nda hulua n


Investasi merupakan keputusan menunda konsumsi sumber daya atau bagian
penghasilan demi meningkatkan kemampuan menamabh/menciptakan nilai hidup
(penghasilan atau kekayaan) dimasa mendatang. Jadi, investasi bisa juga dalam
bentuk non fisik, terutama dalam peningkatan kualitas SDM
2. Inve s ta s i da la m K o nte ks Ekonom i M a kro
Investasi yaitu sebagai pengeluaran-pengeluaran yang meningkatkan stok barang modal
(capital stock) atau jumlah barang modal dalam suatu perekonomian, pada suatu saat tertentu

3. N ila i Wa ktu d a ri U a ng
a. Nilai Sekarang (Present Value), menyatakan bahwa uang yang kita punya
sekarang akan tidak sama nilainya dimasa depan
b.Nilai Masa Mendatang (Future Value), yaitu tingkat pengembalian yang diinginkan
atau tingkat bunga

4. K rite ria Inve s ta s i


a. Payback Period (Periode Pulang Pokok), yaitu waktu yang dibutuhkan agar
investasi yang direncanakan dapat dikembalikan
b. Benefit/Cost Ratio (B/C Ratio), yaitu untuk mengukur mana yang lebih besar, biaya yang
dikeluarkan dibanding hasil (outout) yang diperoleh
5. Fa ktor-Fa ktor ya ng M e m pe nga ruhi Tingka t
Inve s ta s i
a. Tingkat Pengembalian yang Diharapkan (Expected Rate Of Return)
b. Biaya Investasi
c. Marginal Efficiency Of Capital (MEC), Tingkat Bunga dan Marginal Efficiency Of
Invesment (MEI)

6. Inve s ta s i da n Pe rtum buha n Ekonom i

Besarnya investasi yang harus dikeluarkan untuk memelihara barang stok adalah senilai
persentase penyusutan dikalikan stok barang modal yang dihharapkan. Misalnya, nilai
barang modal yang harus tersedia supaya perusahaan dapat mempertahankan tingkat
produksi adalah 10 miliar, sedangkan penyusutan adalah 10% per tahun, maka investasi per
tahun adalah 10% (kali) 10 miliar = 1 miliar
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai