Anda di halaman 1dari 33

Latar Belakang

 Kegiatan pengangkatan terdiri dari perencanaan, pemilihan, penggunaan,


penanganan, pemeliharaan, dan perbaikan peralatan.
 Kegiatan ini perlu pengawasan dan pengendalian dalam penerapannya.
 Untuk pencegahan kecelakaan di tempat kerja diperlukan pengawas untuk
memastikan kegiatan pengengkatan berjalan aman, efisien, dan efektif.
Kegiatan pengangkatan yang ideal dapat tercapai
dengan mengikuti prosedur berikut:

 Memastikan pemilihan, penggunaan, pemeliharaan, pemeriksaan, dan perbaikan


peralatan pengangkatan telah dilakukan dengan baik,
 Memastikan pemilihan, penempatan, dan penugasan pekerja telah dilakukan
dengan benar,
 Memastikan kesesuaian prosedur pengangkatan dengan lokasi kerja dan
memastikan prosedur tersebut terlaksana.
Sebuah sistem manajemen diperlukan untuk mengatur hal-hal terkait
dengan perlatan angkat, perlengkapannya, dan kegiatan pengangkatan,
serta memastikan hal-hal berikut:

 Pemilihan, pemakaian, pemeliharaan, pemeriksaan dan perbaikan peralatan


angkat dilakukan sesuai dengan buku manual/ standard
 Semua personel mulai dari level supervisor hingga pelaksana mampu dan
mengetahui tugas dan tanggung jawabnya
 Barang yang akan diangkat sudah disiapkan, dilengkapi dengan peralatan angkat
dan dipastikan dalam kondisi yang baik
 Pengawasan kinerja dengan sistem kerja yang memungkin higher authority
memberikan saran/ masukan untuk memastikan perbaikan yang berkelanjutan
Ruang Lingkup
 LMS mengatur personnel lifting managemen yang terdiri dari LTE, Onshore
Responsible person, Offshore Responsible Person, dan lifting engineer
 Penjelasan dari lifting devices akan mencakup persyaratan, pemeliharaan,
perbaikan dan sertifikasi
Lifting Management
Menjelaskan posisi atau jabatan yang bertanggungjawab selama kegiatan lifting. Jabatan ini
memastikan bahwa semua prosedur, perlengkapan dan lifting personnel sesuai dengan kebutuhan
kerja, peraturan pemerintah dan standar yang berlaku

Gate Keeper
Bertanggungjawab mengenai :
Menentukan target dan memastikan kesesuaian dengan strategi bisnis
Approve KPI
Menyediakan panduan dan bantuan untuk LTE didalam mengamankan semua aset
Approve lifting management organization
Review & approved lifting management sistem
Mereview penerapan LMS bersama LTE
Posisi gate keeper melekat pada HSSE Manager & LTE melaporkan penerapan LMS setiap
bulannya kepada gate keeper
Lifting Technical Expert (LTE)
Bertanggung jawab mengenai :
Membuat peraturan untuk semua kegiatan lifting di PHE ONWJ termasuk kegiatan onshore&
offshore
Memastikan prosedur telah tersampaikan dan terlaksana dengan baik
Memastikan semua platform, project, barge, ship dll mempunyai lifting prosedur
Mencari informasi ke onshore RP, Offshore RP, OIM, Man In Charge jika ada permasalahan pada
pemilihan, perawatan dan perbaikan lifting devices
Mereview dan memberi approval ke OIM jika terjadi penyimpangan selama penggunaan,
perawatan dan perbaikan peralatan.
Approve of specification lifting devices
Approve of qualification lifting personnel
Melakukan audit dan review pemilihan lifting equipment, operation, maintenance & repair
Jabatan ini dipegang oleh team leader crane& lifting maintenance. Berkantor di PHE ONWJ
Lifting Engineer
Bertanggungjawab mengenai tapi tidak terbatas pada:
Memastikan semua lokasi mempunyai database lifting device & personnel
Memperbarui database lifting personel yang bekerja di area PHE ONWJ
Memperbarui database lifting devices di PHE ONWJ antara lain crane, forklift, lifting
gears, cargo carrying unit& personnel transfer capsule
Merekomendasikan spesifikasi lifting devices termasuk memperkirakan jumlah yang
yang dibutuhkan
Merekomendasikan kualifikasi lifting personnel yang diperlukan.
Memberikan saran jika terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan kegiatan lifting
Posisi ini akan dipegang oleh operation technical maintenace crane & lifting maintenance
supervisor dan berada di PHE ONWJ Office. Posisi ini berada dibawahnya LTE
Onshore RP
Bertanggung jawab antara lain mengenai:
Memastikan semua prosedur perusahaan tersampaikan dan diterapkan dengan baik pada semua
departemen
Memastikan spesifik lifting prosedur yang akan digunakan pada semua platform, project, barge, ship, dll.
Sesuai dengan kondisi areanya. Prosedur tersebut juga harus sesuai atau lebih ketat dari PHEONWJ-SOP-
U-100
Memastikan spesifikasi dan jumlah lifting devices yang diperlukan pada semua departemen operation
area
Memastikan kualifikasi dan jumlah lifting personnel yang diperlukan pada semua departemen operation
area
Memastikan draft lifting plan dan L2RA untuk kegiatan lifting yang direncanakan dan disiapkan dari
onshore tersedia dan diberikan ke Offshore RP
Memastikan semua penyimpangan selama kegiatan operation, maintenace dan repairing of lifting devices
tetap aman
Memastikan semua pelaksanaan kegiatan operation, maintenance dan perbaikan lifting devices sesuai
dengan buku manual dan peraturan yang berlaku
Memastikan audit & review pada pemilihan, operation, maintenace dan perbaikan lifting devices
dilaksanakan disemua departemen
Posisi ini terdapat pada semua departemen dan ditentukan oleh senior manager departemen berdasar pada
rekomendasi manager terkait. Posisi ini bertanggungjawab pada supervisor setiap departemen dan
memastikan semua kegiatan berjalan dengan aman dan sesuai standar yang berlaku
Offshore Responsible Person
Bertanggung jawab antara lain mengenai :
Membuat spesifik lifting prosedur yang akan digunakan pada setiap platform, project, barge, ship, dll.
Sesuai dengan kondisi areanya. Prosedur tersebut juga harus sesuai atau lebih ketat dari PHEONWJ-SOP-
U-100
 Memperbarui spesifikasi database dan jumlah lifting device yang diperlukan disemua tempat
Memperbaruia kualifikasi database dan jumlah lifting personnel yang dibutuhkan disemua tempat.
Membuat dan menyiapkan lifting plan dan LR2A kemudian disetujui oleh OIM/ Man In Charge
Memperbarui data base lifting plan dan LR2A pada spesifik area
Memastikan semua kegiatan operation, maintenance dan perbaikan lifting device terlaksana dengan baik
sesuai buku manual dan peraturan yang berlaku
Melakukan audit & review pada operating, maintenance dan perbaikan lifting devices
Posisi ini terdapat pada semua tempat dan ditentukan oleh masing2 manager departemen berdasarkan
rekomendasi OIM/ Man In Charge.
Posisi ini bertanggungjawab atas semua kegiatan lifting agar terlaksana dengan aman dan sesuai dengan
aturan dan standar
OIM/ Man In Charge
Tugas dan tanggung jawab :
Memastikan semua peraturan terpenuhi
Memberikan final approval untuk lifting plan
Memberi saran kepada offshore RP pada setiap operation area
Posisi ini adalah structural function dan terpisah dari lifting organization tetapi
memegang otoritas tertinggi pada instalasi dan sangat penting terlibat dalam kegiatan
lifting
PSCM/ Contract Engineer
Tanggungjawab :
Memastikan semua kebutuhan lifting device dan personnel terdapat pada scope of
work kontrak document
Memastikan kemampuan kontraktor dalam menyediakan lifting device dan
personnel masuk dalam pertimbangan pemilihan kontraktor
Memastikan semua aturan perusahaan mengenai kegiatan lifting tersampaikan ke
supplier dan kontraktor
Memastikan semua supplier dan kontraktor mengetahui bahwa compliance on
lifting activities menjadi bagian dari contractor performance assessment
Posisi ini tidak secara lansung terlibat pada daily lifting activities tetapi sangat
berperan penting memastikan terpenuhinya persyaratan lifting device melalui tender
terlaksana dengan benar
Contract Holder
Tanggungjawabnya :
Memastikan semua kebutuhan lifting device dan personnel terdapat pada scope of work kontrak
document
Memastikan kemampuan kontraktor dalam menyediakan lifting devices dan personel sebagai
factor dalam pemilihan kontraktor
Memastikan semua aturan perusahaan mengenai lifting operation tersosialisasikan dan
dilaksanakan oleh supplier dan kontraktor
Memastikan semua suplier dan perusahaan kontraktor menyiapkan semua material yang akan
diangkat dalam kondisi yang baik, lengkap dengan lifting device yang sesuai
Memastikan kompetensi dan jumlah lifting personnel
Memastikan spesifikasi, jumlah dan kondisi lifting device sesuai denga kebutuhan
Memastikan pelaksanaan inspeksi, maintenance dan perbaikan lifting device
Melakukan audit & review pada contractor performance setidaknya setiap 3 bulan
Posisi ini benar2 terpisah dari lifting organization. Posisi ini berperan sebagai owner atau kontrak
supervisor sehingga tugas dan tanggung jawabnya sangat vital dalam mendukung lifting operation
yang aman dan efektif
Responsible Accountable Consult Inform Analysis
Definisi
R Responsible Orang yang bertugas melaksanakan kegiatan
A Accountable orang yang mengambil keputusan dan punya kewenagan utama
C Consult orang yang bisa dimintai pendapat sebelum membuat keputusan
I Inform orang yang harus diberi tahu sebelum membuat keputusan
Lifting Organization Chart
 Organization of lifting management is formed in order to ensuring that each department and facility is
implemented their activity safely, effective, efficient, andwell coordinated
Lifting Equipment Management
 Lifting Equipment Selection
Setiap lifting device yang digunakan di PHE ONWJ harus memiliki identitas, sertifikat yang valid dan hanya digunakan
sesuai kapasitasnya. Sehingga disemua tempat & project OIM /Man In Charge harus mengidentifikasi lifting device yang
diperlukan. Keperluan ini harus dikomunikasikan ke Onshore RP sehingga bisa dipersiapkan. Dari daftar kebutuhan itu
dapat diketahui jumlah dan tipe lifting device, dan bilamana tidak tersedia maka akan dibelikan atau disewakan.
Pembelian dan penyewaan peralatan yang diperlukan harus melibatkan PSCM. Rincian tipe dan jumlah lifting device
yang diperlukan harus dimasukkan dalam dokumen penawaran.
 Lifting Equipment Register
Lifting equipment & Lift gear milik PHE ONWJ harus memiliki identitas. Spesifikasi identitasnya seperti dibawah ini
 Crane : location (BPRO,BCS,B1C)-Cr
 Overhead Crane : Location (BPRO, BCS,B1C)-Ov-Cr
 Forklift : Brand-type-number(01,02,03, Etc)
 Personal Transfer : Brand-type-number(01,02,03, Etc)
 Rigging loft : RBM-Number(01,02,03, Etc)
 Cargo Carrying Unit: PHEONWJ-CCU-Number (01,02,03, Etc)
 Rigging Gear : Manufacture Identification
Lifting Equipment & lifting gear milik kontraktor akan diatur sesuai prosedur atau managemen system dari kontraktor
Lifting Equipment Operation & IMR
Lifting Equipment Operation
Lifting equipment & lift device memiliki kapasitas & fungsi yang berbeda. Penggunaan lifting device
harus selalu dibawah kapasitasnya, dan harus sesuai dengan operation manual ataustandar terkait
Lifting Equipment IMR
Untuk memastikan lifting device sesuai peruntukannya, perlu dilakukan pemeriksaan reguler,
maintenance dan perbaikan yang sesuaidengan buku manualnya dan peraturan pemerintah/ standar dan
peraturan pemerintah
Lifting Business Process Map
Dibuat untuk menjelaskan implementation flowchart dari pemilihan, operation, maintenance repairing
peralatan dan mengaudit prosedur
Lifting Personnel
 Orang yang lansung terlibat dalam kegiatan lifting harus diidentifikasi, dipilih dan
ditunjuk sesuai kompetensinya. Kualifikasi dan kompetensi untuk kegiatan lifting antara
lain : Operator Crane, Operator Forklift, Signalman, Lifting Rigger, Maintenace
Supervisor, Lead Maintenance, Mekanik, Electrician, Roustabout.
Lifting Procedure
Setiap lokasi harus memiliki prosedur khusus yang mengatur pelaksanaan lifting dan IMR
berjalan dengan aman, efektif dan efisien. Setiap aturan perusahaan dibuat dengan
memperhatikan peraturan pemerintah, standar dan best practice.
Best Practice dan Manual Book

Jika selama pelaksanaan terdapat perbedaan antara prosedur, standar, dan peraturan
pemerintah maka harus mengikuti prioritas sebagai berikut :
1.Peraturan pemerintah
2.Standar international
3.Prosedur perusahaan
4.Best practice atau guidance & manual book
Load

Penggunaan CCU adalah cara terbaik dalam mengangkat material atau beban. Material atau
beban harus diklarifikasi beratny, isinya, lifting point sebelum diangkat, dipindah atau
dipasang. Jika beban dapat diangkat lansung tanpa menggunakan CCU maka harus
dipastikan bahwa kondisi titik dan cara pengikatan aman dan tidak membahayakan pada
material yang diangkat. Pemeriksaan dan pemeliharaan lifting point harus dilakukan
berkala.
Lifting Audit
Untuk memastikan kehandalan lifting management system selama pelaksanaan, harus
dilakukan audit secara berkala.
Monthly Auditing
Audit untuk kerja lapangan dilakukan sebulan sekali ditiap area. Audit ini mencakup
kegiatan lifting& memastikan semua kegiatan sesuai prosedur. Audit khusus dilakukan
untuk kegiatan lifting, pekerjaan inspeksi, maintenance dan perbaikan lifting device
Quarterly Auditing
General audit untuk memenuhi LMS dilakukan 3 bulan sekali. LTE membuat jadwal
audit pada semua departemen. Audit bulanan dilakukan pada tiap site, digunakan sebagai
dasar informasi untuk audit lapangan. General audit untuk semua elemen lifting
managemen sistem dilakukan berdasarkan data base dari onshore RP

Anda mungkin juga menyukai