Anda di halaman 1dari 19

Diastasis Simfisis

Illustration by Smart-Servier Medical Art


Pubis
Disusun Oleh :
Ikeu Fadila 123810014

Pembimbing :
dr. Shanty Dhian Ekawati, Sp. Rad

Kepaniteraan Klinik Departemen Ilmu Radiologi


Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon
RSUD ”45” Kuningan
2023
LAPORAN KASUS

Illustration by Smart-Servier Medical Art


Identitas Pasien
• Nama : Tn. O
• Usia : 54 Thn
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Status : Menikah
• Alamat : Dusun Sagara, Sagaranten, Kab. Kuningan
• Tanggal Pemeriksaan : 25 Oktober 2023
Asesmen Awal Pasien di IGD (25/10/23 ; 18.15)
Pasien datang ke rumah sakit tanggal 25 Oktober 2023 pukul 18.15 WIB seusai Kecelakaan Lalu Lintas
3 Jam SMRS. Kecelakaan melibatkan motor dan mobil pada pukul 15 WIB, terdapat luka robek di dahi
dan sudah di jahit. Terdapat pula robek di kemaluan sebelah kiri (+).

• Keadaan Umum : Cukup


• Kesadaran : Apatis
• TD : 90/50 mmHg
• Nadi : 90 x/menit
• Pernapasan : 20 x/menit
• Suhu : 36,10C
• SpO2 : 97%
• Ekstremitas : Akral Dingin (+), CRT <2”
Tatalaksana Awal :
Pemeriksaan penunjang :
- IVFD RL 500 6 jam
- Radiologi : Ro thorax &
Pasien datang ke IGD post - Ceftriaxone 2x1 gr
Pelvis
KLL 3 jam SMRS - Kalinox 3x1 gr
- Lab : Hemoglobin
- Tramadol 2x1
- Lainnya : EKG
- Paracetamol 3x1

Observasi di ruang Konsultasi Sp. OT dan Sp.


Hasil pemeriksaan keluar
perawatan An

Observasi di Ruang
ORIF a.i Fraktur Pelvis
Perawatan
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Penunjang

Kesan :
• RUQ  tampak koleksi cairan
• LUQ  tidak tampak cairan
• Suprapubic  tidka tampak
koleksi cairan
Illustration by Smart-Servier Medical Art
PEMBAHASAN
Illustration by Smart-Servier Medical Art
Anatomi
Tulang pelvis dibentuk oleh tiga bagian, diantaranya adalah ilium, pubis, dan
ischium. Ketika lahir, tulang-tulang penyusun pelvis dihubungkan oleh tulang
rawan di daerah acetabulum selanjutnya antara usia 16-18 tahun tulang tersebut
menyatu menjadi satu tulang.
Definisi dan Etiologi
Terpisahnya sendi tanpa adanya fraktur. Merupakan suatu kondisi
yang menyebabkan gerakan lateral atau anterior berlebih pada
simfisis pubis hingga dapat mengakibatkan disfungsi dari simfisis
pubis.

Etiologi 
• Trauma
• Kehamilan dan kelahiran

Illustration by Smart-Servier Medical Art


Patofisiologi
Penegakkan Diagnosis
Pemeriksaan Fisik  terdapat nyeri tekan pada beberapa area sendi, tanda
Trendelenburg positif, tes Patrick/faber (+)

Diagnosis juga dapat ditegakkan berdasarkan klasifikasi Young & Burgess, yang terbagi
menjadi 4 yaitu :
• Anteroposterior compression APC I – pelebaran symphysis <2,5 cm; APC II,
pelebaran symphysis >2,5 disertai dengan pelebaran sendi sacroiliaca ; APC II,
pelebaran symphysis > 2,5 cm disertai diskolasi sendi sacroiliaca.
• Lateral compression  LC I fraktur rami ; LC II fraktur rami disertai disklokasi
fraktur ilium posterior ipsilateral ; LC II kompresi lateral dengan pola cedera APC
kontralateral
• Vertical shear
Gambaran : Klasifikasi Young & Burgess untuk penegakkan diagnosis
Gambar : Diastasis Simfisis Pubis Gambar : Diastasis Simfisis Pubis Post Gambar : Diastasis Simfisis Pubis
Anterior Partum dengan fiksasi internal
Gambaran CT Scan didapatkan gambaran terpisahnya simfisis
Penatalaksanaan
Tujuan penatalaksanaan pada kasus ini adalah mengembalikan stabilitas panggul.

• Non-Operatif  Menggunakan sabuk panggul sambil berbaring di tempat tidur


dengan posisi menyamping dan melakukan fisioterapi otot-otot panggul
• Tindakan Pembedahan  dilakukan apabila terdapat nyeri kronis, gagalnya
penyatuan saat di terapi mneggunakan sabuk panggul.
Diagnosis Banding
Dislokasi Sendi Panggul
Merupakan peristiwa yang digambarkan yang terjadi akibat dari trauma atau pasca operasi
setelah penggantian pinggul. Dislokasi sendi pinggul di klasifikasikan benjadi dislokasi bawaan
atau didapat. Dislokasi bawaan terjadi karena posisi fisiologis janin dalam rahim yang tertekan
oleh dinding perut ibu, sedangkan didapat biasanya disebabkan oleh trauma.

Gambar : Dislokasi Sendi Panggul Gambar : Dislokasi Sendi Panggul


Anterior Frontal
Daftar Pustaka
1. Khorashadi L, Petscavage JM, Richardson ML. Postpartum symphysis pubis diastasis. Radiology Case Reports.
2011;6(3):542.
2. Chawla JJ, Arora D, Sandhu N, Jain M, Kumari A. Pubic Symphysis Diastasis: A Case Series and Literature Review. Oman
Medical Journal. 2017 Nov 15;32(6):510–4.
3. Tresna Angga Basunanda, Mifta Nurmalasari, Austana Nur Hafizh, Muhammad Hanun Mahyuddin. Diastasis of Symphysis
Pubis In 18-Years Old Female Patient Treated With Conservative Pelvic Binder: Case Report. JOINTS (Journal Orthopaedi
and Traumatology Surabaya). 2023 Apr 30;12(1):23–30.
4. Drake RL, Vogl W, Mitchell AWM. Gray’s basic anatomy. Philadelphia, Pa: Elsevier; 2018.
5. Skandhan AKP. Pubic diastasis | Radiology Reference Article | Radiopaedia.org [Internet]. Radiopaedia. Available from:
https://radiopaedia.org/articles/pubic-diastasis
6. Dawson-Amoah K, Raszewski J, Duplantier N, Waddell BS. Dislocation of the Hip: A Review of Types, Causes, and
Treatment. Ochsner Journal [Internet]. 2018;18(3):242–52. Available from: https://dx.doi.org/10.31486%2Ftoj.17.0079
7. Knipe H. Hip dislocation | Radiology Reference Article | Radiopaedia.org [Internet]. Radiopaedia. Available from:
https://radiopaedia.org/articles/hip-dislocation

Anda mungkin juga menyukai