Pengertian stroke
b. Stroke hemoragik
Pembuluh darah otak yang pecah menyeybabkan darah mengalir ke subtansi atau
ruangan subarachnoid yang menimbulkan perubahan komponen intrskranial yang
seharunya konstan.adanya perubahan komponen intrakranial yang tidak dapat
dikompensasi tubuh akan menibulkan peningkatan tekanan intrakranial yang bila
berlanjut akan menyebbakan herniasi otak sehingga timbul kematian.Di samping
itu,darah yang megalir ke ruang subarachnoid dapat menyebbakann edema,spasme
pembuluh darah otak dan penekanan pada daerah tersebut menimbulkan aliran darah
berkurang atau tidak ada,sehingga terjadi nekrosisi jaringan otak ( Fransisca dalam
Hadi,2020).
Manifestasi klinis stroke
C. Defisit verbal
1. Afasia ekspresif,tidak mampu membentuk kata yang dipahami, mungkin mampu
bicara dalam respon kata tunggal
2.Afasia reseptif,tidak mampu memahami kata yang dibicarakan,mampu berbicara
tetapi tidak masuk akal.
3. Afasia global,kombinasi bai afasia resptif dan ekspresif.
D. Defisit kognitif
Penderita stroke akan kehilangan memori jangka pendek dan panjang ,penurunan
lapang perhatian,kerusakan kemampuan untuk berkonsentrasi ,alasan abstrak
buruk,dan perubahan penilaian.
E. Defisit emosional
Penderita akan mengali kehilangan kontrol diri,labilitas emosional,penurunan
toleransi pada situasi yang menimbulkan stres,depresi,menarik diri,rasa
takut,bermusuhan dan marah,serta perasaan isolasi.
Komplikasi stroke
Menurut smeltzer (dalam lusiana , 2019) komplikasi stroke adalah sebagai berikut:
1. Hipoksia serebral, diminimalkan dengan memberi oksigenasi darah adekuat ke
otak.fungsi otak bergantung pada ketersediaan oksigenasi yang dikirim ke
jaringan.pemberian oksigenasi suplemen dan mempertahankan oksigenasi jaringan.
2. Penurunan aliran darah serebral, bergantung pada tekanan darah ,curah jantung,dan
integritas pembuluh darah serebral. hidrasi adekuat (cairan intravena) harus
menjamamin penurunan viskositasi darah dan memperbaiki aliran darah
serebral,hipertensi dan hipotensi ekstrim perlu dihindari untuk mencegah perubahan
pada aliran darah serebral dan potensi meluasnya area cedera.
3. Embolisme serebral,embolisme akan menurunkan aliran darah ke otak dan
selanjutnya akan menurunkan aliran darah serebral . Distrimia dapat mengakibatkan
jantung tidak konsisten dan penghentian trombus fokal.selain itu,distrimia dapat
menyebabkan embolus serebral dan harus diperbaiki.
Pemeriksaan penunjang stroke
1. Mempertahankan saluran nafas yang paten yaitu lakukan pengisapan lendir yang
sering,oksigenasi,kalau perlu lakukan trakeostomi,membantu pernfasan.
2. Mengendalikan tekanna darah untuk usaha memperbaiki hipotensi dan hipertensi.
3. Berusaha menentukan dan mmeperbaiki aritmia jantung
4. Menempatkan pasien dlam posisi yang tepat,harus dilakukan secepat mungkin pasien harus
diubah posisi tiap 2 jam dan dilakukan latihan gerak pasif.
5. Mengendalikan hipertensi dan menurunkan TIK degan meninggikan kepala 15-30
menghindari flexi dan rotasi kepala yang berlebihan.
6. Pengobatan konservatif
Dapat diberikan histamin,aminopilin,asetazolamid,papaverin intra arteri
ASUHAN KEPERAWATAN
Identitas Umum
Identitas kepala keluarga
Nama : Tn “T”
Umur : 78 tahun
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Tidak Bekerja
Alamat : Cirebon
Kesehatan : Tn. T mengalami sakit stroke.
NO NAMA HUBUNGAN JK UMUR PENDIDIKA IMUNISASI KB KESEHATA
N N
1 NY. KP Anak P 38 Sd - - -
3 TN.R anak L 37 Sd - - -
c. genogram
Tidak terdapat penyakit turunan
d. Tipe keluarga
Keluarga besar (Extanded Family)
Karna semua kumpul dikumpul dirumah seperti: istri, anak, menantu dan cucu
- Apakah diantara anggota keluarga ada yang berbeda keyakinan keagamaan mereka ?
Didalam rumah semua anggota kelurga menganut agama islam
- Seberapa aktif keluarga terlibat dalam kegiatan keagamaan atau organisasi keagamaan ?
Tn T sering mengikuti kegiatan Linmas dan anggota kelurga lainnya ada yang berjualan di depan rumah
- Denah rumah
Tn T mempunyai teras didepan rumah masuk kedalam ada 2kamar dan ruang tamu kurang ventilasi dan rumah gelap, mempunyai 1
kamar mandi dibelakang dan dapur. Di depan ruang tamu ada 2 lemari
- Gambaran kondisi rumah
Kondisi rumah sangat baik, mempunyai sanitasi ventilasi yang baik serta halaman rumah sangat luas dan terdapat pepohonan
- Struktur peran
Tn. T seorang ayah dan bapak rumah tangga
- Fungsi sosialisasi
Selalu mentaati norma yang baik serta berkomunikasi dan berhubungan dengan sangat baik antar anggota keluarga
- Fungsi perawatan kesehatan
Penyediaan makanan selalu ada nasi dan kecap saja karena factor ekonomi dan penghasilan yang membuat keluarga Tn.T mengalami
kesusahan makan
- Fungsi reproduksi
Tn. T sudah tidak melakukan hubungan seksual dikarenakan sudah tua dan tidak prima lagi
- Fungsi ekonomi
Keluarga Tn.T kesusahan ekonomi dengan pengahasilan yang sangat sedikit
- Stress dan Koping Keluarga
- Stress jangka pendek
Sering mengeluh pusing
- Strees jangka panjang
Sering mengeluh penyakit yang dideritanya serta stress terhadap sesuatu yang belum dilakukan
- Anggota Keluarga:
Ny: K yang berjualan dan anggota lainya diurus oleh Ny: K
Ku Tn T
Kesadara
n
TTV
• TD 130/70 120/70x/menit 110/60x/menit
• Nadi 90x/menit 92x/menit 88x/menit
• RR 22x/menit 22x/menit 20x/menit
• Suhu 36,2 derajat celcius 36,6 derajat celcius 36,1 derajat celcius
Hidung Bersih tidak terdapat Bersih tidak terdapat Bersih tidak terdapat
kelainan dan tidak kelainan dan tidak kelainan dan tidak
dapat secret, bentuk dapat secret, bentuk dapat secret, bentuk
hidung simetrris hidung simetrris hidung simetrris
Telinga Simetris kanan dan kiri Simetris kanan dan Simetris kanan dan
tidak terdapat serumen kiri tidak terdapat kiri tidak terdapat
atau kotoran serumen atau serumen atau
kotoran kotoran
Leher Tidak ada kesulitan Tidak ada kesulitan Tidak ada kesulitan
untuk menelan tidak untuk menelan tidak untuk menelan tidak
PF Kepala Keluarga Anggota Keluarga Anggo
ta
Keluar
Abdom Tidak terdapat nyeri Tidak terdapat nyeri pada Tidak
ga terdapat nyeri pada
en pada abdomen abdomen abdomen
Genital
ekstermi Ekstremitas tangan kiri Ekstremitas kanan kiri Ekstremitas kanan kiri
tas lemah dan sering terjadi sehat tidak ada yang sehat tidak ada yang
gemetar dan kaku melemah kekuatan otot melemah kekuatan otot
kekuatan otot melemah baik baik
- Harapan Keluarga
1. Analisa Data
No Data Diagnosa
DO:
3. Kelurga dan pasien banyak bertanya
tentang bagaimana cara
mempraktekkan ROM
2 DS: Gangguan Mobilitas
1. Tn T mengatakan tangannya sering Fidik (D.0054)
bergetar dan kaku terkadang sulit
digerakkan
DO:
Potensial: (1)
Sebagian: (1)
Rendah: (1)
1. Defisit Setelah 1x8 jam Setelah 1x30 Respon verbal Menyebutk Edukasi proses dan penyakit
menit
pengetahu kunjungan kunjungan an mobilisasi
an kerumah, tingkat kerumah Tn pengertian
T, keluarga Observasi:
pengetahuan mampu stroke,
keluarga Tn mengenal menyebutk 1.identifikasi kesiapan dan
masalah an kemampuan untuk menerima
T meningkat penyakit
tentang klasidikasi informasi
stroke dan stroke,
latihan ROM Terapeutik:
dengan menyebutk
kriteria: an 3 dari 6 1,sediakan materi dan media
gejala pendidikan kesehatan
1.kemampua
n stroke. 2.berikan kesempatan untuk
menjelaskan
tentang dan keluarga bertanya
ROM
meningkat
Tujuan Evaluasi
Diagnosa
No Intervensi
keperawatan Umum Khusus Kriteria Standar
2. Gangguan Setelah 1x8 jam kunjungan Setelah 1x30 menit Menyebutkan Edukasi proses dan penyakit
kunjungan kerumah
mobilitas kerumah, keadaan Tn T Tn T, keluarga Respon pengertian mobilisasi
fisik membaik mampu mengenal verbal ROM
masalah penyakit Observasi:
tentang stroke dan menyebutkan
latihan ROM dengan macam macam 1.identifikasi kesiapan dan
kriteria: kemampuan untuk menerima
ROM, dan
1.pergerakan tujuan ROM, informasi
ekstremitas Tn T
melakukan
meningkat Terapeutik:
gerakan ROM,
2. kekuatan otot
tindakan 1,sediakan materi dan media
meningkat
melakukan pendidikan kesehatan
3. retang gerak
(ROM) meningkat ROM pasif
2.berikan kesempatan untuk keluarga
4. kelemahan fisik bertanya
menurun
Tujuan Evaluasi
No Diagnosa keperawatan Intervensi
Umum Khusus Kriteria Standar
2. Gangguan edukasi
mobilitas fisik
4. jelaskan faktor dan resiko, patofisiologi,
klasifikasi penyakit, tanda dan gejala
penyakit, dan komplikasi penyakit.
P: intervensi dilanjutkan
O:
P: intervensi dilanjutkan