Anda di halaman 1dari 27

KONSEP DAN ASUHAN KEPERAWATAN

KELUARGA PADA Tn.T DENGAN


GANGGUAN SISTEM PERSYARAFAN:
STROKE
Di Susun oleh :
Kelompok 5
Dapidt Nurmansyah (742003.S.21008)
Mu’ijatul Kamilah (742003.S.21017)
Siska Maharani W (742003.S.21035)
Konsep dasar stroke

Pengertian stroke

Stroke atau cerebrovascular Accident (CVA) merupakan gamgguan


suplai darah pada otak yang terjadi karena adanya sumbatan oleh gumpalan
darah atau pecahnya pembuluh darah. Hal ini menyebabkan gangguan pasokan
oksigen dan nutrisi diotak sehingga terjadinya kerusakan pada jaringan otak.
Stroke atau cerebrovascular Accident sebagai perkembangan tanda-tanda klinis
fokal atau global yang pesat disebabkan oleh gangguan pada fungsi otak
dengan gejala–gejala yang terjadi dalam waktu 24 jam atau lebih dan dapat
menyebabkan kematian (World Health Organization dalam Hadi,2020)
Klasifikasi stroke
Menurut widiyanto,Triwibowo,Muttaqin dan pudiastutu (dalam Hadi,2020) klasifikasi stroke dibagi
menjadi dua yaitu non hemoragik dan hemoragik.
a. Cerebrovascular Accident (CVA) iskemik atau stroke non hemoragik terjadinya karena adanya sumbatan
pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah ke otak terhenti. Hal ini diesebabkan oleh aterosklerosis
atau penumpukan kolestrol di dinding pembuluh darah ke otak. Cerebrosvascular Accident (CVA ) iskemik
atau stroke non hemoragik dibagi menjadi 3 jenis yaitu:
1. Trombotik (proses terbentuknya trombus hingga menjadi gumpalan )
2. Embolik (tertutupnya pembuluh arteri olehbekuan darah)
3. Hipoperfusion siskemik (aliran darah keseluruh bagian tubuh berkurang karena adanya gangguan denyut
jantung)
b. Cerebrosvascular Acident (CVA) hemoragik yaitu dikarenakan pecahnya pembuluh darah sehingga
menghambat aliran darah yang normal dan keluar ke dalam bagian otak. Cerebrosvascular Accident (CVA )
hemoragik dibagi menjadi 2 jenis :
4. Perdarahan intraserebral
Pecahnya pembuluh darah (mikroaneurisma) terutama karena hipertensi mengakibatkan darah masuk
kedalam jaringan otak,membentuk masa yang menekan jaringan otak dan mengakibatkan edema otak
2. Perdarahan subarachnoid
Perdarahan ini berasal dari pecahnya aneurisma berry atau AVM.
Etiologi stroke

a. Faktor pembuluh darah

1. Aterosklerosis pembuluh darah otak


Aterosklerosis adalah penumpukan lemak pada lapisan dalam pembuluh darah.
Akibatnya,jaringan yang ada didepan pembuluh darah akan kekurangan oksigen dan
akibat lebih lanjut dapat terjadi kematian jaringan.
2. Malformasi arteri (pembuluh nadi) otak
Adanya aneurism (kelemahan) pembuluh darah otak dan tipisnya dinsing pembuluh
darah robek jika terjadi peningkatan tekanan aliran darah. Aneurism ini tidak
memberikan gejala apapun sampai suatu saat dapat pecah sendiri jika terjadi
peningkatan aliran darah keotak
3. Trombosis vena (penyumbatan)
Penyebabnya seperti thrombus,embolus,cacing,leukemia
Lanjutan…

b. Faktor dari luar pembuluh darah

1. Penurunan perfusi (aliran) darah ke otak


Hal ini dapat disebabkan oleh hipertensi menahun yang menyebabkan terjadinya perubahan
anatomi jantung, gagal jantung, atau hiperkolesterol. Adanya perubahan tersebut menyebabkann
darah menjadi relatif lebih pekat dan aliranya menjadi lambat.
2. Embolus atau thrombus
Embolus atau thrombus yang mengalir didalam pembuluh darah otak sehingga menyumbat aliran
darah. kejadian ini akan menyebabkan kematian jaringan otak.
Patofisiologi stroke

a. Stroke non hemoragik/iskemik


Iskemik disebabkan oleh adanya penyumbatan aliran darah otak oleh thrombus atau
embolus.Thrombus umumnya terjadi karena berkembangnya aterosklerosis pada dinding
pembuluh darah,sehingga arteri menjadi tersumbat,aliran darah ke arean trhombus menjadi
berkurang,menyebabkan iskemia ,kemudian menjadi kompleks iskemia menyebabkan terjadinya
infrak jaringan otak.Emboli disebbakan oleh embous yang berjalan menuju arteri serebral
melalui arteri karotis,dan megakibatkan terjadinya penyumbatan pada arteri
tersebut,menyebbakan iskemia yang tiba-tiba berkembang cepat dan terjadi gangguan neurologis
fokal ,perdarahan otak dapat disebbakan oleh pecahnya dinding pembuluh darah oleh emboli
( Fransisca dalam Hadi,2020).
Lanjutan ….

b. Stroke hemoragik
Pembuluh darah otak yang pecah menyeybabkan darah mengalir ke subtansi atau
ruangan subarachnoid yang menimbulkan perubahan komponen intrskranial yang
seharunya konstan.adanya perubahan komponen intrakranial yang tidak dapat
dikompensasi tubuh akan menibulkan peningkatan tekanan intrakranial yang bila
berlanjut akan menyebbakan herniasi otak sehingga timbul kematian.Di samping
itu,darah yang megalir ke ruang subarachnoid dapat menyebbakann edema,spasme
pembuluh darah otak dan penekanan pada daerah tersebut menimbulkan aliran darah
berkurang atau tidak ada,sehingga terjadi nekrosisi jaringan otak ( Fransisca dalam
Hadi,2020).
Manifestasi klinis stroke

A. Defisit lapang penglihatan


1) Homonimus hemianopsia (kehilangan setengah lapang penglihatan). tidak menyadari
orang atau objek ditempat kehilangan,penglihatan mengabaikan salah satu sisi
tubuh,kesulitan menilai jarak.
2) Kehilangan penglihatan perifer,kesulitan melihat pada malam hari ,tidak menyadari objek
atau batas objek.
3) Diplopia , penglihatan ganda
B. Defisit motorik
1) Hemiparesis,kelemahan wajah,lengan,dan kaki pada sisi yang sama,paralisi wajah
(karena lesi pada hemisfer yang berlawanan)
2) Ataksia, berjalan tidak mantap,tegak,tidak mampu menyatukan kaki,perlu dasar berdiri
yang lurus.
3) Disartia ,kesulitan dalam mebnetuk kata
4) Disfagia,kesulitan dalam menelan
Lanjutan….

C. Defisit verbal
1. Afasia ekspresif,tidak mampu membentuk kata yang dipahami, mungkin mampu
bicara dalam respon kata tunggal
2.Afasia reseptif,tidak mampu memahami kata yang dibicarakan,mampu berbicara
tetapi tidak masuk akal.
3. Afasia global,kombinasi bai afasia resptif dan ekspresif.
D. Defisit kognitif
Penderita stroke akan kehilangan memori jangka pendek dan panjang ,penurunan
lapang perhatian,kerusakan kemampuan untuk berkonsentrasi ,alasan abstrak
buruk,dan perubahan penilaian.
E. Defisit emosional
Penderita akan mengali kehilangan kontrol diri,labilitas emosional,penurunan
toleransi pada situasi yang menimbulkan stres,depresi,menarik diri,rasa
takut,bermusuhan dan marah,serta perasaan isolasi.
Komplikasi stroke

Menurut smeltzer (dalam lusiana , 2019) komplikasi stroke adalah sebagai berikut:
1. Hipoksia serebral, diminimalkan dengan memberi oksigenasi darah adekuat ke
otak.fungsi otak bergantung pada ketersediaan oksigenasi yang dikirim ke
jaringan.pemberian oksigenasi suplemen dan mempertahankan oksigenasi jaringan.
2. Penurunan aliran darah serebral, bergantung pada tekanan darah ,curah jantung,dan
integritas pembuluh darah serebral. hidrasi adekuat (cairan intravena) harus
menjamamin penurunan viskositasi darah dan memperbaiki aliran darah
serebral,hipertensi dan hipotensi ekstrim perlu dihindari untuk mencegah perubahan
pada aliran darah serebral dan potensi meluasnya area cedera.
3. Embolisme serebral,embolisme akan menurunkan aliran darah ke otak dan
selanjutnya akan menurunkan aliran darah serebral . Distrimia dapat mengakibatkan
jantung tidak konsisten dan penghentian trombus fokal.selain itu,distrimia dapat
menyebabkan embolus serebral dan harus diperbaiki.
Pemeriksaan penunjang stroke

1. Angiografi serebral membantu menentukan penyebab CerebrosvascularAcident (CVA)


secara spesifik seperti perdarahan, obstruksi arteri, oklusi atau ruptur (Hadi,2020)
2. Single photon emission computed tomography (SPECT).untuk mendeteksi luas dan
daerah abnormal dari otak,yang juga mendeteksi,melokalisisr dan mengukur stroke
(sebelum nampak oleh pemindaian CT (Nurdiana,2019)
3. CT-scan memperlihatkan adanya edema,hematoma,iskemia dan adanya infrak
(Hadi,2020)
4. Elektro encepaligraphy (EEG) digunakan untuk mengidentifikasi melihat masalah yang
timbul dan dampak dari jaringan yang infrak,sehingga menurunya implus istrik dalam
jaringan otak (Muttaqin dalam Nugroho,2019)
5. Magnetic imaging resnance (MRI) menunjukan adanya tekanan abnormal dan biasanya
ada trombosisi,emboli,tekanan meningkat dan cairan mengandung darah menunjukan
hemoragik subarachnoid atau perdarhan intra kranial (Hadi,2019)
6. Ultrasonography doppler mengidentifikasi penyakit arteriovena (masalah sistem artero
karotis atau aliran darah /arterosklerosisi) (Hadi,2019)
Penatalaksanaan stroke

1. Mempertahankan saluran nafas yang paten yaitu lakukan pengisapan lendir yang
sering,oksigenasi,kalau perlu lakukan trakeostomi,membantu pernfasan.
2. Mengendalikan tekanna darah untuk usaha memperbaiki hipotensi dan hipertensi.
3. Berusaha menentukan dan mmeperbaiki aritmia jantung
4. Menempatkan pasien dlam posisi yang tepat,harus dilakukan secepat mungkin pasien harus
diubah posisi tiap 2 jam dan dilakukan latihan gerak pasif.
5. Mengendalikan hipertensi dan menurunkan TIK degan meninggikan kepala 15-30
menghindari flexi dan rotasi kepala yang berlebihan.
6. Pengobatan konservatif
Dapat diberikan histamin,aminopilin,asetazolamid,papaverin intra arteri
B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

Identitas Umum
Identitas kepala keluarga
Nama : Tn “T”
Umur : 78 tahun
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Tidak Bekerja
Alamat : Cirebon
Kesehatan : Tn. T mengalami sakit stroke.
NO NAMA HUBUNGAN JK UMUR PENDIDIKA IMUNISASI KB KESEHATA
N N

1 NY. KP Anak P 38 Sd - - -

2 TN.M Cucu L 25 Smp - - -

3 TN.R anak L 37 Sd - - -

c. genogram
Tidak terdapat penyakit turunan
d. Tipe keluarga
Keluarga besar (Extanded Family)
Karna semua kumpul dikumpul dirumah seperti: istri, anak, menantu dan cucu

Masalah yang terjadi dilihat dari type keluarga


Didalam rumah kelurga Tn T kurang bersih banyak abu rokok, gelap, dan ventilasi kurang memadai
e. Suku bangsa (Etnis)
- Latar belakang etnis keluarga atau anggota keluarga
Kelurga tn T memiliki latar belakang suku jawa

- Tempat tinggal keluarga


Lingkungan rumah kurang bersih banyak abu rokok, dan banyak debu.

- Kegiatan keagamaan, social, budaya


Pasien mengatakan aktif dalam sebuah organisasi dengan sosial, apapun kegiatannya selalu diikuti, dan pasien aktif berbaur
dengan tetangga, pasien suka beribadah ke masjid.

- Kebiasaan berbusana sehari-hari


Pasien memakai baju koko/kaus dan sarungan anggota keluarga lainnya memakai daster atau kaus dan celana.

- Struktur kekuasaan keluarga


Didalam rumah ada Tn: T yang memegang keputusan karna kepala keluarga

- Bahasa yang digunakan dirumah


Bahasa jawa yang sering digunakan

- Penggunaan jasa-jasa perawatan kesehatan keluarga dan praktisi


Ke klinik dan rumah sakit
- Agama dan kepercayaan
Agama apa yang dianut keluarga
Pasien dan keluarga menganut agama islam

- Apakah diantara anggota keluarga ada yang berbeda keyakinan keagamaan mereka ?
Didalam rumah semua anggota kelurga menganut agama islam

- Seberapa aktif keluarga terlibat dalam kegiatan keagamaan atau organisasi keagamaan ?
Tn T sering mengikuti kegiatan Linmas dan anggota kelurga lainnya ada yang berjualan di depan rumah

- Apakah kepercayaan dan nilai keagamaan yang berpengaruh kesehatan keluarga ?


Pasien dan anggota keluarga percaya dengan dokter karna keluarga yakin sembuh dengan berobat dengan dokter
G. Status sosial ekonomi keluarga
- Berapa penghasilan per bulan ?
Tn T sudah tidak bekerja hanya menerima hasil dari anaknya, anaknya berpenghasilan kurang lebih 100-200 per hari

- Apakah keluarga merasa cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan penghasilan saat ini ?
Tn T mengatakan semua insya allah cukup dan cukup bersyukur, keluarga lainnya merasa cukup dengan penghasilan keluarganya.

- Apakah keluaga memiliki tabungan untuk keperluan yang akan datang (misalnya: anak melanjutkan sekolah, dll) ?
Anak nya tuan T mempunyai cucu umur 12 tahun yang sedang sekolah sd, dan mempunyai cucu yang masih kecil, keluarga Tn T
menyimpan tabungan di bank.

- Apakah keluarga memiliki tunjangan kesehatan (asuransi, dll) ?


Tn T dan anggota kelurga lainnya mempunyai BPJS

- Bagaimana aktifitas rekreasi keluarga ?


Tn T mengatakan karna sudah tua jadi hanya dirumah dengan istri menonton tv/mengobrol bersama, anggota keluarga lainnya
terkadang pergi rekreasi.
-Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap keluarga Tn. T merupakan tahap keluarga usia lanjut

- Tugas perkembangan yang belum terpenuhi


Tahap keluarga Tn. T merupakan tahap keluarga usia lanjut

- Riwayat Kesehatan Keluarga Inti


- Riwayat kesehatan keluarga masa lalu
Tn T mengalami dan pernah mengalami operasi BPH 2x di rumah sakit permata dan anggota keluarga lainnya sehat

- Riwayat kesehatan keluarga saat ini (masing-masing anggota keluarga)


Tn T mengalami stroke dan istrinya mengalami penyakit jantung dan lambung dan anggota keluarga lainnya semua sehat
- Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan keluarga
Tn T dan keluarga sering berobat ke klinik dan ke rumah sakit
- Pengkajian Lingkungan
- Karakteristik rumah tinggal
Tn T mempunyai teras didepan rumah masuk kedalam ada 2kamar dan ruang tamu kurang ventilasi dan rumah gelap

- Denah rumah
Tn T mempunyai teras didepan rumah masuk kedalam ada 2kamar dan ruang tamu kurang ventilasi dan rumah gelap, mempunyai 1
kamar mandi dibelakang dan dapur. Di depan ruang tamu ada 2 lemari
- Gambaran kondisi rumah
Kondisi rumah sangat baik, mempunyai sanitasi ventilasi yang baik serta halaman rumah sangat luas dan terdapat pepohonan

- Pola pembersihan rumah dan lingkungan rumah


Kurang bersih banyak abu rokok didalam rumah dan kurangnya ventilasi rumah

- Perasaan subjektif keluarga terhadap tempat tinggal keluarganya


Sangat terlihat kotor terutama di halaman rumah dan ruang tamu

- Tempat pembuangan sampah dan limbah rumah tangga


Biasanya Tn T dan keluarga membuang sampah didepa rumah lalu dibakar.
Karakteristik tetangga dan lingkungan rumah
Keluarga tn T mempunyai halaman yang banyak debu dan mempunyai 1pohon
- Struktur Keluarga
Pola komunikasi keluarga
Anggota keluarga sehari harinya menggunakan bahasa daerah yaitu bahasa jawa

- Struktur kekuatan keluarga


Tn T mengalami riwayat penyakit stroke dan hipertensi, anggota keluarga lainya sehat

- Struktur peran
Tn. T seorang ayah dan bapak rumah tangga

- Nilai atau norma keluarga


Keluarga Tn. T mengatakan hidup sudah ada yang mengatur dan baiamana kita sebagai manusia menjalankan hidup tersebut dan selalu
merasa bersyukur atas apa yang telah di capai.
- Fungsi Keluarga
- Fungsi afektif
Hubungan antar keluarga sangat baik dan jika ada anggota keluarga yang sakit langsung membawa ke fasilitas kesehatan

- Fungsi sosialisasi
Selalu mentaati norma yang baik serta berkomunikasi dan berhubungan dengan sangat baik antar anggota keluarga
- Fungsi perawatan kesehatan
Penyediaan makanan selalu ada nasi dan kecap saja karena factor ekonomi dan penghasilan yang membuat keluarga Tn.T mengalami
kesusahan makan

- Fungsi reproduksi
Tn. T sudah tidak melakukan hubungan seksual dikarenakan sudah tua dan tidak prima lagi

- Fungsi ekonomi
Keluarga Tn.T kesusahan ekonomi dengan pengahasilan yang sangat sedikit
- Stress dan Koping Keluarga
- Stress jangka pendek
Sering mengeluh pusing
- Strees jangka panjang
Sering mengeluh penyakit yang dideritanya serta stress terhadap sesuatu yang belum dilakukan

- Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor


Keluarga selalu memeriksa anggota keluarga jika terjadi ada yang sakit ke fasilitas kesehatan

- Strategi koping yang digunakan


Tn.T jika sedang mengalami pusing memilih untuk tidur
- Pemeriksaan Fisik
Identitas masing-masing anggota keluarga
- Kepala Keluarga:
Tn T mempunya keputusan didalam rumah tangga,.

- Anggota Keluarga:
Ny: K yang berjualan dan anggota lainya diurus oleh Ny: K

- Keluhan utama/riwayat penyakit masa ini


Tn T mengatakan tangannya sering gemetar dan kaki nya tiba tiba sering sakit dpasien mengatakab tidak bisa mengangkat yang berat
berat
Riwayat penyakit sebelumnya
Tidak ada
PF Kepala Keluarga Anggota Keluarga Anggota Keluarga Anggota Keluarga

Ku Tn T

Kesadara
n

TTV
• TD 130/70 120/70x/menit 110/60x/menit
• Nadi 90x/menit 92x/menit 88x/menit
• RR 22x/menit 22x/menit 20x/menit
• Suhu 36,2 derajat celcius 36,6 derajat celcius 36,1 derajat celcius

Kepala & Rambut pendek tidak Rambut pendek Rambut Panjang,


rambut ada kelainan, bersih, tidak ada kelainan, tidak ada kelainan
hitam bersih, hitam dan hitam
Mata Sklera tidak icterus, Sklera tidak icterus, Sklera tidak icterus,
konjungtiva tidak Konjungtiva tidak Konjungtiva tidak
anemis dan tidak dapat anemis dan tidak anemis dan tidak
peradangan terdapat terdapat peradangan
peradangan
PF Kepala Keluarga Anggota Keluarga Anggota Keluarga Anggota Keluarga

Hidung Bersih tidak terdapat Bersih tidak terdapat Bersih tidak terdapat
kelainan dan tidak kelainan dan tidak kelainan dan tidak
dapat secret, bentuk dapat secret, bentuk dapat secret, bentuk
hidung simetrris hidung simetrris hidung simetrris

Telinga Simetris kanan dan kiri Simetris kanan dan Simetris kanan dan
tidak terdapat serumen kiri tidak terdapat kiri tidak terdapat
atau kotoran serumen atau serumen atau
kotoran kotoran

Mulut Tidak terdapat Tidak terdapat Mulut bersih tidak


sitomatis terdapat karang gigi, gigi terdapat karang gigi
karang gigi dan gigi bersih dan tidak bau
sudah muali mulut
mengeropos

Leher Tidak ada kesulitan Tidak ada kesulitan Tidak ada kesulitan
untuk menelan tidak untuk menelan tidak untuk menelan tidak
PF Kepala Keluarga Anggota Keluarga Anggo
ta
Keluar
Abdom Tidak terdapat nyeri Tidak terdapat nyeri pada Tidak
ga terdapat nyeri pada
en pada abdomen abdomen abdomen

Genital

ekstermi Ekstremitas tangan kiri Ekstremitas kanan kiri Ekstremitas kanan kiri
tas lemah dan sering terjadi sehat tidak ada yang sehat tidak ada yang
gemetar dan kaku melemah kekuatan otot melemah kekuatan otot
kekuatan otot melemah baik baik
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai