Anda di halaman 1dari 8

Brandon 202114579022

S3C MANAJEMEN SDM Maulana Zulfikar 202114500282


Adhe Irma 202114500309
PENGERTIAN DAN DASAR HUKUM
• Outsourcing adalah penyerahan pekerjaan tertentu suatu perusahaan
kepada pihak ketiga yang dilakukan dengan tujuan untuk membagi resiko
dan mengurangi beban perusahaan tersebut.
• Berdasarkan ketentuan outsourcing dibagi 2 jenis yaitu: Outsourcing
pemborongan pekerjaan dan Outsourcing Penyediaan Jasa Pekerja.
• UU Cipta Kerja mengubah ketentuan outsourcing dengan menghapus
Pasal 64 dan Pasal 65 serta mengubah Pasal 66 UU Ketenagakerjaan.
Outsourcing dalam UU Cipta Kerja dikenal dengan istilah alih daya.
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN
• Ada beberapa keuntungan melakukan outsourcing seperti yang dibahas di
bawah ini: penghematan biaya, peningkatan efisiensi, Fokus pada proses
bisnis inti dan berbagi risiko.

• Meskipun ada banyak keuntungan dari outsourcing, ada juga beberapa


kerugian yang harus dipertimbangkan perusahaan, berikut adalah beberapa
kekurangan outsourcing yang harus diperhatikan oleh bisnis apa pun:
risiko mengungkap informasi rahasia perusahaan, ketidakstabilan
perusahaan outsource dan kurangnya fokus pelanggan.
JENIS PEKERJAAN OUTSOURCING
Sebelumnya, dalam UU Ketenagakerjaan mengatur batasan jenis kegiatan
yang dapat dikerjakan oleh buruh outsourcing. Misalnya, tidak boleh
melaksanakan kegiatan pokok atau berhubungan langsung dengan proses
produksi; buruh outsourcing hanya mengerjakan kegiatan penunjang atau
tidak berhubungan langsung dengan proses produksi. Tapi, dalam UU Cipta
Kerja menghapus batasan tersebut. Perusahaan alih daya dapat mengerjakan
jenis pekerjaan apapun yang diberikan perusahaan pemberi pekerjaan
(pengguna jasa perusahaan alih daya). Tidak ada batasan jenis pekerjaan yang
boleh diberikan kepada perusahaan alih daya. UU Cipta Kerja menghapus
perbedaan pengaturan mengenai perjanjian pemborongan atau penyedia jasa
pekerja.
PERMASALAHAN PELAKSANAAN OUTSOURCING

• Definisi pekerjaan dan tanggung jawab yang kurang jelas dan rinci.
• Pemahaman mengenai “Full outsourcing” dan “Labor Supply”.
• Penggelapan uang.
• Menggunakan nama/logo perusahaan user untuk kepentingan pribadi.
• Diberikan kewenangan oleh User diluar kewenangannya.
• Sharing Password.
• Pelaksanaan jam lembur dan perhitungannya.
PENYEBAB GAGALNYA PROYEK OUTSOURCING

• Kurangnya Komitmen, Dukungan dan Keterlibatan Pihak Manajemen


Dalam Pelaksanaan Proyek Outsourcing.
• Kurangnya Pengetahuan Mengenai Siklus Outsourcing Secara Utuh dan
Benar.
• Kurang Baiknya Cara Mengkomunikasikan Rencana Outsourcing Kepada
Seluruh Karyawan.
• Terburu-buru Dalam Mengambil Keputusan Outsourcing.
• Outsourcing Dimulai Tanpa Visi yang Jelas dan Pondasi yang Kuat.

Anda mungkin juga menyukai