Anda di halaman 1dari 12

Penyaluran bantuan

pemberdayaan untuk keluarga


du’afa

Nama Kelompok :
Sisca arina
Iin indriyani
Utami adiningsih
Citra juwita lahagu
Latar Belakang
Dompet Dhuafa meruPakan salah satu lembaga Nirlaba milik masyarakat Indonesia yang berhidmat mengangkat sosial
kemanusian kaum Dhuafa dengan dana ZISWAF ( Zakat, Infak, Sodaqah dan Wakaf ), yang diperoleh dari perorangan, kelompok, dan
perusahaan/lembaga. Kelahirannya berawal dari empat kolektif komunitas jurnalis yang banyak berinteraksi dengan masyarakat miskin,
sekaligus bertemu dengan orang kaya.
Peran dari lembaga Amil Zakat Dompet Dhuafa adalah untuk membantu Badan Amil Zakat dalam mengelola dan
mendistribusikan zakat yang dikeluarkan oleh para muzaki yang kemudian bisa disampaikan kepada yang haknya Jejaring-jejaring Dompet
Dhuafa diantaranya pertama Jejaring Pengelolaan Zakat (JPZ) yang melaksanakan pengelolaan baik yang dibentuk masyarakat inginpun
yang dibentuk oleh pihak dompet dhuafa secara langsung, kedua Jejaring Asset Sosial (JAS) yang berfungsi sebagai pemberdayaan dompet
dhuafa di bidang karitas dan 2 pengembangan insane serta menangani program/ bentuk ahir dari program pemberdayaan, ketiga Jejaring
Asset Reform (JAR) salah satu yang melaksanakan fungsi pemberdayaan dompet dhuafa di bidang pengembangan Ekonomi, (Muhammad
Zen, dkk, 2005 :125).
Kehadiran Dompet Dhuafa ini memberikan suatu warna baru dalam dunia islam khususnya mengenai pendistribusian
zakat. inovasi demi inovasi yang dilakukan dompet dhuafa mengenai pendistribusian dana Ziswaf, tidak hanya pada Zakat yang bersifat
konsumtif saja, tetapi dompet dhuafa menyalurkan kepada hal yang berkelanjutan buat kedepannya. Karena harapannya zakat dapat menjadi
solusi dari permaslahan yang ada, maka disalurkanlah dana Ziswaf yang bersifat produktif yang tujuan kedepannya supaya bisa menjadi
muzaki karena adanya perguliran uang yang secara tersistematis. Penyaluran dana Ziswaf yang dilakukan oleh dompet dhuafa yang sifatnya
produktif ini banyak lahir program program baik dibidang Kesehatan, ekonomi, sosial masyarakat, pendidikan dan kemanusiaan. Ekonomi
Masyarakat Mandiri adalah salah satu program bagian pengembangan Ekonomi. yang dimaksudkan, memberikan kemandirian kepada
masyarakat dalam hal perekonomian, khususnya dibagian perternakan seperti sapi, domba, dan kambing yang nantinya diperutukan untuk
program tebar hewan qurban. tidak hanya sebatas memfasilitasi dalam hal materi, namun diberikan suatu pelatihan dan pemantauan yang
berkelanjutan agar dapat memastikan bahwa program dijalankan sesuai dengan harapan.
Pengertian Pemberdayaan

Secara umum pemberdayaan memiliki berbagai macam pengertian, beberapa pengertian pemberdayaan dari berbagai tokoh, diantaranya
adalah sebagai berikut:

Menurut Eddy Papilaya yang dikutip oleh


Zubaedi, bahwa Pemberdayaan adalah
upaya untuk membangun kemampuan
masyarakat, dengan mendorong,
memotivasi, membangkitkan kesadaran
akan potensi yang dimiliki dan berupaya
untuk mengembangkan potensi itu menjadi Selaras dengan yang diungkapkan oleh Zubaedi,
tindakan nyata. bahwa Ginandjar Kartasasmitha menyatakan
bahwa pemberdayaan adalah suatu upaya untuk
membangun daya itu, dengan cara mendorong,
memotivasi, dan membangkitkan kesadaran akan
potensi yang dimilikinya serta berupaya untuk
mengembangkannya.
Senada dengan yang dipaparkan oleh Ginandjar Kartasasmitha, menurut payne yang dikutip oleh Isbandi Rukminto Adi
dalam buku Intervensi Komunitas Pengembangan Masyarakat Sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat, bahwa suatu
pemberdayaan (empowerment), pada intinya ditujukan guna :

Membantu klien memperoleh daya untuk mengambil


keputusan dan menentukan tindakan yang akan ia lakukan
yang terkait dengan diri mereka, termasuk mengurangi
efek hambatan pribadi dan sosial dalam melakukan
tindakan, hal ini dilakukan melalui peningkatan kemapuan
dan rasa percaya diri untuk menggunakan daya yang ia
miliki, antara lain melalui transfer daya dari lingkungan
Dari beberapa pernyataan tentang pengertian pemberdayaan, dapat
disimpulkan bahwa pemberdayaan adalah suatu upaya yang
dilakukan oleh seseorang maupun kelompok melalui berbagai
kegiatan pemberian ketrampilan, pengembangan pengetahuan,
penguatan kemampuan atau potensi yang mendukung agar dapat
terciptanya kemandirian, dan keberdayaan pada masyarakat baik itu
dari segi ekonomi, sosial, budaya, maupun pendidikan untuk
membantu memecahkan berbagai masalah-masalah yang dihadapi.
1. Pemberdayaan Lanjut Usia
Pemberdayaan menunjukkan pada kemampuan
orang, khusunya kelompok rentan dan lemah, sehingga
mereka memiliki kekuatan atau kemampuan.

a. Memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga mereka memiliki kebebasan (freedom), dalam


arti bukan saja bebas mengemukakan pendapat, melainkan bebas dari kelaparan, bebas
dari kebodohan, bebas dari kesakitan.
b. Menjangkau sumber-sumber produktif yang memungkinkan mereka dapat
meningkatkan pendapatannya dan memperoleh barang-barang dan jasa-
jasa yang mereka perlukan.
c. Berpartisipasi dalam proses pembangunan dan keputusan-keputusan yang
mempengaruhi mereka.
Pemberdayaan menurut Esrom Aritonang yaitu
pemberdayaan sebagai
usaha untuk mengembangkan kekuatan atau
kemampuan (daya) potensi,
sumberdaya masyarakat agar membela dirinya
Pada dasarnya pemberdayaan diletakkan pada tingkat individu
dan sosial. Sebagai proses pemberdayaan dalam
memberdayakan para lansia, maka program-program dalam
pemberdayaan lansia sebagai tujuan untuk mencapai perubahan
sosial yaitu masyarakat yang berdaya, mempunyai pengetahuan
dan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, dan
mampu berpartisipasi dalam kegiatan sosial, dan mandiri dalam
melaksanakan tugas-tugas dalam kehidupan. Pemberdayaan
berarti menyediakan sumber daya, kesempatan, pengetahuan,
dan ketrampilan dalam rangka meningkatkan kemampuan
warga untuk menentukan masa depannya sendiri dan
berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat.
Dalam proses pemberdayaan, diperlukan pencapaian dalam pemberdayaan, melalui penerapan
pendekatan pemberdayaan yang dalam penguatan, perlindungan, penyokongan dan
pemeliharaan:

● Pemungkinan, menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang
secara optimal.
● Penguatan, pemberdayaan harus mampu menumbuh kembangkan segenap kemampuan dan
kepercayaan diri masyarakat yang menjunjung kemandirian mereka.
● Perlindungan, melindungi masyarakat terutama kelompok-kelompok lemah agar tidak tertindas oleh
kelompok yang kuat, menghindari persaingan yang tidak seimbang antara kelompok yang kuat dan
yang lemah, dan mencegah terjadinya ekploitasi kelompok yang kuat terhadap yang lemah.
● Penyokongan, memberikan bimbingan dan dukungan agar masyarakat mampu menjalankan peranan
dan tugas-tugas kehidupannya.
● Pemeliharaan, memelihara kondisi yang kondusif agar terjadi keseimbangan distribusi kekuasaan
antara berbagai kelompok di masyarakat.
Kesejahteraan lanjut usia, bahwa pemberdayaan
lansia dimaksudkan agar lansia tetap dapat
melaksanakan fungsi sosialnya berperan aktif secara
wajar dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
Pemberdayaan lansia mengacu pada upaya mengembangkan daya
(potensi) individu maupun kolektif penduduk lansia sehingga
mereka dapat meningkatkan kemampuannya dalam berbagai
aktifitas, baik social, ekonomi, maupun politis. Pemberdayaan
lansia melalui peningkatan kemampuan untuk tetap aktif dalam
aktifitas prodiktif merupakan salah salah satu antisipasi agar
mereka dapat mengurangi ketergantungan actual terhadap
anggota rumah tangga yang lain.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai