islam bermula pada zaman sayyidina ali bin abi thalib, dengan adanya tragedi pembunuhan sayyidina utsman bin Affan yang mana pada saat itu pula ummat islam menjadi dan berpecah belah hingga terjadinya peperangan saudara antara ummat islam yaitu kubu Muawwiyah dan Ali Gerakan islam setelah masa khulafaur rasyidin Organisasi islamisme tradisional yang Bernama Ikhwanul Muslimin yang didirikan pertama kali di Mesir oleh seorang ulama yaitu, Hassan al-Banna pada tahun 1928. pada tahun tersebut doktrin-doktrin Al-Banna menyebar ke luar Mesir, menginspirasi gerakan-gerakan serupa, meskipun dengan nama yang berbeda, Awalnya sebagai gerakan keagamaan, amal dan pan-islamisme. Dan pada akhirnya secara perlahan kelompok ini masuk ke dunia politik dengan klaim ingin mengakhiri pemerintahan Inggris. Gerakan ini menyatakan tujuannya adalah untuk mendirikan negara yang diatur dengan Syariat Islam. Slogan terkenalnya adalah "Islam adalah solusinya“. Kelompok ini juga menyebar ke negara-negara Muslim lainnya tetapi organisasi terbesarnya, atau salah satu yang terbesar, terdapat di Mesir Kelompok Islamisme ini merupakan kelompok Muslim yang pertama ada sebelum adanya kelompok-kelompok Muslim lain di Indonesia seperti kelompok Pos-Islamisme, Kelompok Islam Liberal, Kelompok Islam Moderat. Kelompok-kelompok muslim
Kelompok pos-islamisme yaitu kondisi lenyapnya
daya tarik, semangat, simbol, dan sumber legitimasi Islamisme, bahkan di kalangan pendukung utamanya, setelah melewati satu tahap uji coba.
Kelompok islam liberal sendiri yaitu aliran ini
mencoba menawarkan kebebasan gagasan rasionalitas ajaran Islam yang sangat berlawanan dengan model pemahaman secara literal.
Kelompok islam moderat yaitu Islam humanis yang
dapat mengayomi semua, dari berbagai lapisan sosial baik etnis maupun agama. Pemikiran dan nalar menurut Jamaluddin al-Afghani Gagasan ini muncul karena pemikiran dari Jamaluddin Al-afghani pada saat perang dunia II. Islamisme sendiri adalah sebuah Gerakan dan juga gagasan untuk menyatukan kaum muslimin, kemudian membangun dunia islam dibawah satu pemerintahan dan mengusir penjajahan dunia barat atas dunia islam. Dampak dan perkembangan-Nya Pengaruh pan-islamisme mampu mem- bangkitkan kesadaran umat islam untuk melakukan perlawanan terhadap kolonialisme dan imperialism bangsa, selain itu pan- islamisme bukan hanya terfokus pada perjuangan untuk mengusir penjajah, akan tetapi juga menghilangkan sifat fanatisme kesukuan dan golongan untuk mempersatukan umat. Tokoh-tokoh Gerakan nasionalis dunia islam yang menggunakan pan-islamisme sebagai ideologi perlawanan Arabi Pasha dari Mesir memimpin gerakan perlawanan terhadap Inggris
Reza Shah Pahlavi yang berusaha menyatukan nasionalisme Mesir dengan ajaran Syiah
Houari Boumedine dari Aljazair yang menggagas sosialis-nasionalis Islam di
Aljazair
HOS Tjokroaminoto dari Indonesia mendirikan Sarekat Islam untuk menggalang
persatuan umat Islam dalam melawan kolonialisme Belanda kesimpulan
Gerakan islam itu tidak membeda-bedakan ras, suku,
dan bangsa. Gerakan islam itu hangat, tetapi juga kuat dalam membebaskan sesame umatnya dan kesengsaraan seperti kemiskinan, penindasan, dan juga eksploitasi manusia. Islam itu sama sekali tidak mengajarkan permusuhan, tidak juga menyebarkan ujaran kebencian. Thank you for attention bro
Abraham Maslow, dari hierarki kebutuhan hingga pemenuhan diri: Sebuah perjalanan dalam psikologi humanistik melalui hierarki kebutuhan, motivasi, dan pencapaian potensi manusia sepenuhnya