Anda di halaman 1dari 9

CRITICAL JURNAL REVIUW

NAMA : BEWIS DARMAN ZEBUA


NIM : 6193321009
KELAS : PKO A 2019
MATA KULIAH : PEDAGOGI
OLAHRAGA
JUDUL JURNAL
1. Analisis Perubahan Kurikulum Pada Proses Pembelajaran
Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan Di Sekolah
Dasar
2. Meningkatkan Aktivitas Belajar Dan Disiplin Siswa Dalam
Pembelajaran Pendidikan Jasmani

3. Pembentukan Karakter Melalui Pembinaan Olahraga
PENDAHULUAN
Guru adalah seseorang yang berhadapan langsung dengan peserta didik
dalam pembelajaran sehingga memberikan pengaruh langsung terhadap
keberhasilan peserta didik dalam menyelesaikan tugas pembelajaran.
Surapranata (2016:5) menyatakan 30% faktor keberhasilan belajar peserta
didik ditentukan guru. Guru profesional termasuk juga guru PJOK
diharapkan mampu merancang pembelajaran yang interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpastisipasi

aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik sesuai dengan strategi pencapaian tujuan
pendidikan nasional (Permendikbud, Nomor 22 Tahun 2016). Pemerintah
telah menetapkan standar kualifikasi pendidikan dan standar
keprofesionalan guru untuk mendukung ketercapaian tujuan kurikulum
dan tujuan pendidikan nasional. Namunn demikian masih banyak faktor
yang memengaruhi kurang maksimalnya proses pembelajaran PJOK.
Berdasarkan fenomena yang telah diuraikan pada pendahuluan,
mendorong peneliti untuk mengungkap bagaimana proses pembelajaran
yang diterapkan oleh guru seiring dengan tuntutan perubahan
kurikulum sebagai standar profesionalisme guru.
PEMBAHASAN JURNAL PERTAMA
Guru adalah seseorang yang langsung berhadapan dengan peserta didik. Guru memegang peran
30% keberhasilan belajar peserta didik (Surapranata, 2016:5). Guru juga memiliki peran
penting dalam meningkatkan mutu pendidikan. Menurut Suwandi (2010:i) guru sebagai pemilik
program pembelajaran, aktivitas peningkatan mutu pendidikan dapat dilakukan melalui
pelaksanaan program secara optimal karena merasa memiliki dan bertanggung jawab atas
pelaksanaan program untuk peningkatan mutu pendidikan. Seorang guru PJOK prefesional
sebagai salah satu ujung tombak pencapaian tujuan pendidikan nasional, harus memenuhi
standar kualifikasi dan standar profesionalisme guru. Indikator keprofesionalan guru PJOK
dalam penelitian ini mengacu pada kualifikasi pendidikan, lama pengalaman mengajar guru,
kegiatan peningkatan profesi (KKG dan seminar, pelatihan, pendampingan kurikulum) yang
pernah diikuti, beban mengajar dan sertifikasi pendidik.


Pengetahuan dan keterampilan mengajar guru PJOK akan semakin terasah sendirinya
dengan lama pengalaman mengajar. Berdasarkan hasil temuan peneliti 11 orang guru
memiliki pengalaman mengajar lebih dari 15 tahun dan 11 orang guru lainya memiliki
pengalaman mengajar 2—10 tahun. Menurut hasil penelitian Hamzah (2010:i) menyebutkan
bahwa pengalaman mengajar berpengaruh 43.60% terhadap keprofesionalan guru dan kinerja
guru. Seorang guru dapat mencipatkan banyak variasi materi pembelajaran dapat diperoleh dari
pengalaman mengajar.
Peningkatan profesi guru dapat dilakukan melalui kegiatan KKG dan sosialisasi kurikulum
(workshop, seminar, pelatihan atau pendampingan kurikulum). Menurut Suprihatin (2014:v)
wadah pembinaan kemampuan profesional utama di dalam gugus adalah KKKS dan KKG
yang bermitra dan berkolaborasi. Keterlibatan guru dalam kegiatan KKG dalam gugus
mempunyai peraturan penting untuk membantu guru-guru SD Inti dan SD Imbas yang
mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran untuk mata pelajaran tertentu (Djoko,
2008:i). Sertifikasi pendidik juga menjadi salah satu faktor dalam keprofesionalan guru, dimana hal
ini terkait dengan hak dan kewajiban seorang guru. Sertifkasi profesi guru berhubungan
PEMBAHASAN JURNAL KEDUA
Secara umum, hasil belajar siswa dipengaruhi oleh faktor internal, yaitu faktor-
faktor yang ada dalam diri siswa dan faktoreksternal, yaitu faktor-faktor yang
berada di luar diri siswa. Darmawan dan Permasih (2011)memerinci dengan
detail yang termasuk faktor internal adalah: 1) faktor fisiologis atau jasmani
individu baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh dengan melihat,
mendengar, struktur tubuh, cacat tubuh, dan sebagainya, 2) faktor psikologis
baik yang bersifat bawaaan maupun pemenuhan kebutuhan hidup manusia,
khususnya yang berhubungan dengan upaya mengubah perilaku, sikap,
pengetahuan dan pemaknaan terhadap tugas-tugas selama hidupnya. Dalam
proses pembelajaran terdapat unsur-unsur yang akan menghasilkan hasil belajar.

Melalui hasil belajar inilah maka pembelajaran bisa berkelanjutan, sehingga
segala sesuatu yang dibutuhkan manusia terpenuhi.
Anderson dan Karthwohl (2001) merevisi enam level proses kognitif Bloom et al.
(1956), yang semula tersusun dari: 1) pengetahuan; 2) pemahaman; 3) aplikasi; 4)
analisis; 5) sintesis; dan 6) evaluasi dalam tabel taksonomi satu dimensi (kolom
saja), sekarang direvisi ke dalam tabel taksonomi dua dimensi (baris dan kolom),
yakni empat level (baris) dimensi pengetahuan: 1) pengetahuan faktual, 2)
pengetahuan konseptual, 3) pengetahuan prosedural, dan 4) pengetahuan
metakognitif, sedangkan enam level (kolom) proses kognitif: 1) mengingat, 2)
memahami, 3) mengaplikasikan, 4) menganalisis, 5) mengevaluasi, dan 6) mencipta.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya proses
pembelajaran ditandai dengan perubahan tingkah laku atau perilaku secara
keseluruhan baik yang menyangkut segi kognitif, afektif, maupun psikomotor.
PEMBAHASAN JURNAL KETIGA

Ringkasan isi : Pengaruh pendekatan pembinaan pencak silat


orientasi olahraga kompetitif, dan pembinaan pencak silat
orientasi seni terhadap sikap respect dan tanggung jawab siswa.
Analisis multivariat digunakan untuk mengetahui pengaruh
latihan pencak silat terhadap respect dan tanggung jawab pada
kelompok eksperiment.

KELEBIHAN JURNAL

Jurnal 1 Jurnal 2 Jurnal 3


1. Mempunyai Penjelasan 1. Penjelsan yang dapat 1. Cakupan isi dijelaskan terperinci
yang sangat tepat pada dipahami
pembahasan materi

1. Dijelaskan langsung dari 2.


semua awal pembahasan 
Mempunyai metode metode 2. Memberi manfaat pengetahuan
yang mudah di terapkan informasi tentang pembentukan karakter

2. Memiliki Tabel 3. Menerapkan perbandingan 3. Jika pembentukan karakter tercapai


Perbandingan Sebelum dan metode yang di terapkan maka rasa saling menghargai satu sama
setelah penelitian lain tinggi.
KELEMAHAN JURNAL
Jurnal 1 Jurnal 2 Jurnal 3

1. Untuk Pemula jurnal 1. Penempatan tulisan 1. Tidak adanya langkah


ini sangat sulit di yang membingungkan penelitian,
pahami

1. Hanya Terfokus pada 2. Tidak dibuat metode 2. Penempatan tanda baca masih
guru PJOK penelitiannya kurang.

2. Terdapat penulisan 3.
yang tidak tepat 
Untuk Pemula jurnal ini 3.Jumlah Halaman belum tercantum.
sangat sulit dipahami
SEKIAN
DAN

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai