Anda di halaman 1dari 65

Kata

Pengantar
Puji syukur kami panjatkan ke
hadirat Allah yang Maha Penyayang,
karena hanya atas Ridho-Nya, proses
penyusunan buku ini dapat
diselesaikan.

“ Kampus Sehat:
Strategi Perguruan Tinggi
Mengadopsi Health Promoting
University”
disusun sebagai salah satu jawaban Buku ini berisi
atas kegamangan beberapa perguruan berbagai
pengalaman proses
tinggi untuk mengimplementasikan inisiasi,
pengembangan, dan
Health Promoting University (HPU) implementasi HPU di beberapa
atau kampus yang berbasis promosi perguruan
yang tinggilatar belakang
memiliki
kesehatan. beragam. Tidak hanya terbatas
pada institusi yang memiliki
Kerangka kerja kampus sehat yang sumber daya kesehatan, buku ini
dikeluarkan oleh ASEAN University juga memaparkan pengalaman
Network – Health Promoting Network pengembangan HPU pada
(AUN-HPN) sebagai institusi pendidikan non-
dinilai
untuk panduan
mengimplementasikan HPU kesehatan.
yang Tentu, ini bukanlah
dipaparkan
yang komprehensif perlu yang paling namun
dan
diimplementasikan ideal, fisibilitas
oleh setiap
perguruan tinggi di ASEAN, termasuk menjadi
implementasi gambaran
HPU pada berbagai
di Indonesia. Di sisi lain, tidak setiap kondisi perguruan tinggi dan
perguruan tinggi memiliki fakultas contoh-contoh proses memulai
/ program studi / jurusan rumpun pengembangan kampus berbasis
kesehatan atau bahkan sumberdaya promosi kesehatan.
manusia di bidang kesehatan.

Hal tersebut memunculkan pertanyaan,


“mungkinkah HPU diimplementasikan
di institusi kami?” “Bagaimana
memulainya?” dan berbagai
pertanyaan lainnya.

2 KAMPUS SEHAT: Strategi Perguruan


Tinggi
Mengadopsi Health Promoting University
Harapannya, buku ini meningkatkan Terakhir, masukan dan saran
keyakinan institusi untuk memulai perbaikan
yang konstruktif, sangat kami
mengimplementasikan HPU, karena harapkan untuk penyempurnaan
sebenarnya setiap institusi telah buku ini. Semoga buku ini
memiliki aktivitas-aktivitas yang bermanfaat dan berkontribusi dalam
merupakan embrio atau aktivitas meningkatkan gaya hidup sehat
yang berkaitan dengan HPU. sivitas kampus.
Tim Penyusun

KAMPUS SEHAT: Strategi Perguruan 3


Tinggi Mengadopsi Health Promoting
University
Kata
Sambutan
Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia dan
Aset Universitas Gadjah Mada
Prof. Dr. Ir. Bambang Agus Kironoto

Universitas Gadjah Mada (UGM) telah


mendeklarasikan diri sebagai Health
Promoting University (HPU) pada Bulan Juli
2019.

Meskipun demikian, sebenarnya embrio Selamat kepada


implementasi HPU di UGM telah dilakukan seluruh tim HPU UGM yang
sejak lama. Gerakan penerapan gaya hidup tetap
bersemangat
sehat dan rekayasa lingkungan untuk untuk menggulirkan
mendorong sivitas kampus berperilaku hidup gerakan hidup sehat
sehat dimulai dari Fakultas Kedokteran, melalui HPU pada
komunitas internal UGM
Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK- dan ke berbagai perguruan
KMK) UGM yang kemudian berkembang ke tinggi lainnya, termasuk
berbagai fakultas di UGM. melalui penyusunan Buku
Kampus Sehat ini. Terima
Saat ini, semua fakultas di UGM telah kasih kepada
memiliki penanggung jawab kegiatan HPU Direktorat Promosi
dan semua dekan menjadi dewan Kesehatan
Pemberdayaan dan
Masyarakat
pengarah HPU. Sistem ini dikembangkan Kementerian Kesehatan
untuk menguatkan implementasi HPU di Republik Indonesia
setiap unit kerja di UGM yang tentu saja yang
telah memberi kepercayaan
sangat perlu untuk bekerja sama dan kepada Tim HPU
bersinergi dengan bidang terkait. UGM UGM untuk
berkomitmen untuk meningkatkan kualitas mendampingi
pengembangan dan
sumber daya sivitas kampus termasuk penguatan HPU
kualitas lulusannya, yang tidak hanya pada perguruan di
tinggi di
ranah akademik saja, namun juga kesehatan Indonesia, dan23buku ini
dan kesejahteraan. menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dari kegiatan
tersebut.

4 KAMPUS SEHAT: Strategi Perguruan


Tinggi
Mengadopsi Health Promoting University
Kata
Sambutan
Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
dr. Imran Agus Nurali, SpKO

Kesehatan merupakan modal bagi individu peningkatan literasi kesehatan


dan masyarakat untuk dapat menjalankan masyarakat yang merupakan
aktivitas sehari-hari. Upaya mewujudkan salah satu pilar promosi
kesehatan individu dan masyarakat kesehatan. Literasi kesehatan
memerlukan kerjasama dan sinergi dari itu sendiri tidak hanya sebatas
berbagai pihak, termasuk perguruan pada pengetahuan
tinggi. individu
tentang kesehatan, namun
Era kampus merdeka memberikan juga mencakup kemampuan
kesempatan kepada setiap mahasiswa untuk mengakses, memahami,
untuk belajar di luar bidang studi yang menganalisis informasi
digelutinya. Hal tersebut memberikan kesehatan hingga mengambil
kesempatan yang lebih luas keputusan untuk menerapkan
untuk gaya hidup sehat.

Pengembangan Health Promoting


University (HPU) sebagai proses
mendorong dan merekayasa lingkungan
agar setiap sivitas kampus Tahu, Mau,
dan Mampu menerapkan gaya hidup
sehat menjadi sangat diperlukan

Buku ini memberikan gambaran cara bagaimana memulai inisiasi HPU dan
berbagai upaya yang diperlukan untuk melanggengkannya.

Selamat menikmati buku yang merupakan kumpulan praktik baik dari


berbagai perguruan tinggi dalam mengembangkan kampus sehat. Semoga
program HPU dapat terus bergulir ke seluruh perguruan tinggi di Indonesia,
dan berkontribusi nyata dalam peningkatan derajat kesehatan masyarakat di
Indonesia.

KAMPUS SEHAT: Strategi Perguruan 5


Tinggi Mengadopsi Health Promoting
University
Tim Penyusun

Prof. Dra. Yayi Suryo Prabandari, M.Si., PhD - Universitas Gadjah Mada
Dr. Supriyati., S.Sos., M.Kes - Universitas Gadjah Mada
Fitrina M. Kusumaningrum, SKM., MPH - Universitas Gadjah
Mada Prof. dr. Ova Emilia, M.Med., PhD., SpOG(K) - Universitas
Gadjah Mada dr. Imran Agus Nurali, SpKO - Kemenkes RI
Bambang Purwanto Cadrana, SKM., MKM - Kemenkes RI
Ira Octaviana Madjid, SKM., MKM - Kemenkes RI
dr. Mei Neni Sitaresmi, PhD., SpA(K) - Universitas Gadjah Mada
Prof. dr. Gandes Retno Rahayu, M.Med.Ed., PhD - Universitas Gadjah
Mada dr. Fatwa Sari Tetra Dewi, MPH., PhD - Universitas Gadjah Mada
Dr. dr. Denny Agustiningsih,M.Kes, AIFM - Universitas Gadjah Mada
Nurhadi, S.Sos., M.Si., PhD - Universitas Gadjah Mada
Dr. drg. Michael Andreas Leman, SKG., M.Med.Ed. - Universitas Sam
Ratulangi

Kontributor:
Prof. Dr. Ir. Ikeu Tanziha, MS - Institut Pertanian Bogor
Ira Nurmala, SKM., MPH., PhD - Universitas Airlangga
dr. Linda Rosita, M.Kes., SpPK(K) - Universitas Islam Indonesia
Dianita Sugiyo, S.Kep., Ns., MHID - Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta
Daftar Isi
Pengantar .......................................................................................... 2
Tim Penyusun .................................................................................... 6
Daftar Isi ............................................................................................ 7

BAB I
Mengapa Setiap Perguruan Tinggi Perlu mengadopsi Health
Promoting University ?....................................................................... 8
• Apa itu Health Promoting University dan kampus sehat? .............
8
• Mengapa perlu kampus sehat? ......................................................
8
• Apa manfaat pengembangan kampus sehat? .............................
9
• Siapa yang dapat mengembangkan kampus sehat? ................
10
• Bagaimana perkembangan kampus sehat di Indonesia? ........
11
• Mengapa buku pedoman ini dibuat? ..........................................
12

BAB II
Pengembangan Kampus Sehat ..................................................... 13
• Pengembangan tim kampus sehat ..............................................
15
• Penggalangan dukungan/awareness tentang kampus sehat ..
16
• Pengembangan rancangan kampus sehat .................................
22
• Kebijakan, SDM dan Anggaran................................................. 22
• Sistem penilaian kesehatan, screening dan self assessment ..... 25
• Tema, program dan kegiatan ................................................... 26
• Pengembangan indikator evaluasi dan rencana evaluasi .... 32
• Implementasi dan monitoring...................................................... 33
• Manajemen program ................................................................ 33
• Membangung jejaring dan kolaborasi .................................... 34
• Peningkatan literasi kesehatan dan pengembangan media ... 35
• Peningkatan partisipasi sivitas kampus dalam program...... 38
• Evaluasi dan perencanaan lanjutan .............................................
41

BAB III
Gerakan Kampus Sehat untuk Mewujudkan Masyarakat
Indonesia yang Sehat dan Sejahtera ........................................... 44
• Jejaring Health Promoting University di Indonesia.......................
44 7
KAMPUS SEHAT: Strategi Perguruan
• Peran Role Model Sehat dalam UsahaTinggi Pencapaian
MengadopsiTujuanHealth Promoting
Gerakan Kampus Sehat .................................................................
University
BAB I
Mengapa Setiap Perguruan Tinggi Perlu
mengadopsi Health Promoting
University?

H ealth Promoting University (HPU) merupakan inisiasi


untuk
mengembangkan lingkungan dan budaya kampus yang
peningkatan derajat kesehatan, kesejahteraan dan keberlangsungan
mendorong
masyarakat kampus (sivitas kampus) sehingga dapat mencapai potensinya
secara optimal.
Inisiasi ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya dengan
penguatan komitmen dan kepemimpinan kampus ke arah kesehatan,
pengembangan lingkungan sosial dan fisik yang mendorong kesehatan,
pengembangan kapasitas untuk mengelola dan mendorong pola hidup sehat
dan pengembangan penelitian mengenai promosi kesehatan. Upaya
pengembangan HPU akan melahirkan kampus yang sehat dan mendorong
setiap masyarakat kampus untuk lebih sehat, produktif, dan sejahtera.

Mengapa perlu kampus sehat?

Kampus merupakan tempat beraktivitas


bagi sivitas kampus yang terdiri
dari mahasiswa, dosen dan tenaga
kependidikan. Selain itu, kampus juga
merupakan tempat berkumpul sebagian
besar populasi masyarakat usia
produktif untuk belajar dan bekerja.
Oleh karena itu, lingkungan yang
Gambar 1.1 Kampus, tempat yang nyaman mendukung pola hidup sehat penting
aman bagi dan
untuk diwujudkan di kampus, yaitu
mahasiswa
lingkungan yang
mendorong dilakukannya pola makan sehat, aktivitas fisik, dan berbagai
perilaku lain yang mendorong terwujudnya kesehatan fisik, mental, sosial dan
spiritual.

8 KAMPUS SEHAT: Strategi Perguruan


Tinggi
Mengadopsi Health Promoting University
Lingkungan diperlukan untuk
membentuk perilaku. Oleh karena itu,
perubahan perilaku melalui rekayasa
lingkungan sangat diperlukan. Selain itu,
sebagian besar waktu sivitas kampus
dihabiskan di kampus, sehingga mereka
tidak akan dapat mengikuti berbagai
program kesehatan di tempat
tinggalnya. Badan Kesehatan Dunia
(World Health Organization/WHO)
menjelaskan bahwa kesehatan adalah
sumber daya. Kesehatan yang optimal Gambar 1.2 Food Traffic Light - bentuk
rekayasa
akan mendorong produktivitas kerja lingkungan untuk pola makan
sehat
yangdan
tenaga kependidikan maksimal. Dosen,
mahasiswa dituntut untuk memiliki produktivitas
yang tinggi. Oleh karenanya, upaya untuk mewujudkan setiap masyarakat
kampus menjadi individu yang sehat melalui rekayasa lingkungan sangat
diperlukan di perguruan tinggi.

Apa manfaat pengembangan kampus sehat?

Melalui pengembangan kampus sehat, institusi pendidikan


tinggi akan mampu melaksanakan Tri Dharma perguruan
tinggi dengan lebih efisien dan efektif.

Hal ini karena pengembangan


kampus sehat mampu mendorong
produktivitas sivitas kampus dalam
melaksanakan pendidikan, penelitian
dan pengabdian masyarakat.

Selain itu, melalui pengembangan


kampus sehat, institusi pendidikan
tinggi akan mampu meningkatkan
kontribusinya terhadap peningkatan
status kesehatan dan kesejahteraan
Gambar 1.3 Kampus sebagai tempat yang
nyaman
untuk bersosialisasi dan mengaktualisasikan bagi masyarakat sekitar kampus,
diri

KAMPUS SEHAT: Strategi Perguruan 9


Tinggi Mengadopsi Health Promoting
University
misalnya dengan pengembangan upaya promosi kesehatan pada staf dan
keluarga, hingga pengembangan teknologi yang ramah lingkungan untuk
mendukung keberlanjutan. Hal ini akan membantu meningkatkan kesan
positif terhadap kampus, meningkatkan ranking kampus serta
meningkatkan potensi kampus sebagai rujukan bagi institusi pendidikan
lain.

Siapa yang dapat mengembangkan


kampus sehat?

Gambar 1.4 Posbindu FK-KMK UGM yang merupakan salah satu bentuk kegiatan kampus
sehat

Setiap perguruan tinggi, daya yang dimilikinya. Sementara


semestinya dapat itu, bagi perguruan tinggi yang tidak
mengembangkan program memiliki jurusan atau program studi
kampus sehat. Kegiatan
pengembangan kampus yang berkaitan dengan kesehatan,
sehat, hanya
tidak terbatas pada maka proses pengembangan kampus
kampus-kampus yang sehat dapat dilakukan dengan
yang berkolaborasi
memiliki
jurusan atau program studi dengan perguruan
tinggi lain yang
berkaitan dengan kesehatan saja. memiliki jurusan/program studi
Pengembangan kampus sehat ini kesehatan atau berkolaborasi dengan
perlu dilakukan pada setiap dinas kesehatan setempat. Selain itu,
kampus, baik yang berupa sekolah bagi perguruan tinggi yang memiliki
vokasi, pendidikan setara sarjana, jurusan/ program studi yang berkaitan
maupun pascasarjana. dengan kesehatan, selain
Pada kampus-kampus yang mengembangkan kampus sehat di
memiliki jurusan atau program kampusnya sendiri juga dapat
studi yang berkaitan dengan mendampingi pengembangan kampus
kesehatan,
maka perguruan tinggi tersebut sehat di kampus-kampus lain di
mengoptimalkan sumber wilayahnya, yang tidak memiliki
dapat sumber daya kesehatan.
10 KAMPUS SEHAT: Strategi Perguruan
Tinggi
Mengadopsi Health Promoting University
Bagaimana perkembangan
kampus sehat di Indonesia?

Perwakilan perguruan tinggi di


Indonesia, seperti ITB, UGM, UI,
dan UNAIR mendapat kesempatan
untuk turut mengembangkan
panduan kampus sehat di level
ASEAN. Kolaborasi tersebut terus
berlangsung termasuk
Gambar 1.5 Penandatanganan Deklarasi
Manila
untuk mewujudkan kampus sebagai pusat kesehatan
dan kesejahteraan penyusunan dalam indikator
sehat. kampus
Saat ini, telah diterbitkan buku panduan kampus sehat dari AUN-HPN edisi
1:
• http://www.aunsec.org/pdf/publication/Healthy%20University%20
Framework%20Final.pdf

dan edisi 2:
• http://www.aunsec.org/photo2019-1/2019-8-20-HUF.pdf

Prof. Dra. Yayi Suryo Prabandari, M.Si., PhD dari Fakultas Kedokteran,
Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM menjadi perwakilan
Indonesia dalam penyusunan buku panduan tersebut.

Saat ini, kedua buku tersebut telah terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia
dan dapat diakses melalui:

• http://hpu.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/1261/2020/03/AUN_
Kerangka-Pengembangan-Kampus-Sehat_Edisi-II_compressed1.pdf

KAMPUS SEHAT: Strategi Perguruan 11


Tinggi Mengadopsi Health Promoting
University
Mengapa buku ini dibuat?
Gambar 1.6 Buku Kerangka
Buku ini melengkapi buku-buku Pengembangan Kampus Sehat
yang dikembangkan oleh AUN-
panduan yang telah ada sebelumnya, baik HPN
pedoman health promoting university yang
dikembangkan oleh AUN-HPN edisi 1 Dengan demikian,
dan upaya melahirkan
2 (link buku dapat diakses buku
bit.ly/FrameworkHPU_Indonesia), melalui SDMmelalui
unggul di Indonesia
http://
panduan yang dikembangkan oleh WHO ( rekayasa
http://www.euro.who.int/ data/assets/pdf_ lingkungan perguruan
file/0012/101640/E60163.pdf), maupun buku tinggi yang sehat, yang
panduan kampus sehat yang telah mampu meningkatkan
diterbitkan oleh Kemenkes RI sebelumnya. produktivitas
sivitas dan kualitas
kampus dan
masyarakat di sekitarnya
Buku ini diharapkan dapat sebagai dapat diwujudkan.
gambaran implementasi HPU yang sangat
mungkin dilakukan oleh setiap perguruan
tinggi, baik yang memiliki fakultas/program
studi / jurusan kesehatan maupun tidak.
Terlebih dengan adanya Jejaring HPU
Indonesia yang siap untuk mendampingi
perguruan tinggi dalam pengembangan dan
penguatan HPU di Indonesia.
BAB II
Pengembangan Kampus
Sehat
K
Proses
ampus sehat merupakan upaya yang dilakukan bersama seluruh
sivitas kampus untuk dapat meningkatkan status
ini memerlukan partisipasi berbagai pihak, dan prosesnya dilakukan
kesehatannya.
secara bertahap. Secara praktis, alur pengembangan kampus sehat
digambarkan dalam Tabel 2.1

KAMPUS SEHAT: Strategi Perguruan 13


Tinggi Mengadopsi Health Promoting
University
KAMPUS SEHAT: Strategi Perguruan
14 Tinggi Mengadopsi Health Promoting
University

Merujuk pada panduan belakang. Pengembangan kebijakan,


health promoting university dari SDM serta pengalokasian anggaran
ASEAN University Network - Health yang mendukung kesehatan
Promotion Network (AUN-HPN), merupakan dasar dari rancangan
pengembangan kampus sehat perlu kampus sehat. Pengembangan
diawali dengan komitmen yang kuat sistem penilaian kesehatan, screening
dari pemimpin institusi pendidikan dan penilaian mandiri bagi institusi
tinggi. Pengembangan tim kampus juga perlu dikembangkan untuk
sehat menjadi awal inisiasi di institusi mengidentifikasi permasalahan
pendidikantinggi. kesehatan kebutuhan
Setelahterbentuk,tim kampus sehat atau
pengembangan program. Hasil dari
dapat mulai menggalang dukungan penilaian kebutuhan tersebut dapat
pemegang
membangunkebijakan dan masyarakat menjadi dasar pengembangan tema
kesadaran
kampus terhadap dan kegiatan yang akan dilakukan.
pengembangan HPU. pentingnya Rancangan evaluasi dari kampus
kampus sehat dikembangkan oleh sehat juga perlu disusun agar
Rancangan
tim kampus sehat bersama dengan pengelolaan kampus sehat
pimpinan universitas/fakultas/sekolah/ dinilai keberhasilannya. dapat
program studi/unit dari berbagai
latar

14 KAMPUS SEHAT: Strategi Perguruan


Tinggi
Mengadopsi Health Promoting University
1. Pengembangan tim kampus sehat

Pengembangan tim merupakan Dalam beberapa kasus, tim


langkah pertama dalam proses inisiasi kampus sehat diprakarsai
kampus sehat. Tim kampus sehat oleh mereka yang
memiliki mengembangkan
dapat terdiri dari 3 - 10 orang dari dalam motivasi
kampus
berbagai latar belakang, atau sesuai sehat meskipun tidak memiliki latar
dengan kebutuhan pengembangan belakang kesehatan/kedokteran.
dari kampus tersebut.Diversitas Tim kampus sehat bertugas untuk
dalam tim dapat meningkatkan meningkatan awareness sivitas
kemampuan tim dalam menganalisis kampus terhadap konsep kampus
sehat serta
situasi dan merencanakan program mengadvokasi pimpinan kampus
dari berbagai sudut pandang. untuk mulai mengimplementasikan
konsep kampus sehat.

Inisiasi Kampus Sehat di Fakultas Kehutanan UGM: Minat terhadap olahraga


Sebagai kampus non-kesehatan, Fakultas Kehutanan UGM telah mengembangkan
berbagai program kampus sehat, diantaranya berupa program jalan sehat, sarapan
sehat, pelayanan psikologi, pelayanan berhenti merokok hingga memotivasi sivitas
kampus untuk menggunakan tangga. Terbatasnya sumber daya di bidang kesehatan
tidak mengurungkan semangat Fakultas Kehutanan UGM untuk memfasilitasi
pola hidup sehat sivitas kampusnya. Inisiasi gerakan kampus sehat dilakukan
oleh sekelompok sivitas kampus yang memiliki minat terhadap olahraga. Melalui
proses advokasi dan diskusi dengan pimpinan fakultas, tim kecil tersebut berhasil
mendorong dibentuknya tim HPU yang terdiri dari 10 orang dosen dan tenaga
kependidikan dari setiap departemen yang bertanggung jawab atas pelaksanaaan
program kampus sehat di Fakultas Kehutanan UGM. Untuk meningkatkan
kapasitas dan kualitas program, tim HPU juga melakukan studi banding pada
fakultas yang telah lebih dahulu mengimplementasikan program kampus sehat.
Hal ini membantu menguatkan semangat tim dan mendorong munculnya ide
kreatif untuk mengembangkan program kampus sehat yang lebih menarik.

KAMPUS SEHAT: Strategi Perguruan 15


Tinggi Mengadopsi Health Promoting
University
2. Penggalangan dukungan/awareness tentang kampus sehat
Penggalangan dukungan/awareness tentang kampus sehat
dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan sivitas
kampus, terutama pemegang kebijakan terhadap kampus sehat.
Tabel 2.1. menunjukkan beberapa poin penting yang dapat dilakukan
oleh tim kampus sehat untuk menggalang dukungan atau awareness sivitas
kampus.

No Metode Poin Penting

01 Audiensi/pertemuan Mengenalkan konsep kampus sehat


dengan pemegang pada pemegang kebijakan dalam
kebijakan kampus forum formal maupun non formal

Mengidentifikasi peran, kekuatan


dan pengaruh pemegang kebijakan
terhadap implementasi program
kampus sehat di lingkungan
kampus
Mulai mengenalkan konsep kampus
sehat pada pemegang kebijakan
yang peduli terhadap kondisi sivitas
kampus serta mampu
mempengaruhi opini pemegang
kebijakan lain.
Mengatur pertemuan formal
(audiensi) dengan pemegang
kebijakan kampus untuk
mengenalkan konsep kampus sehat

Mempersiapkan alat bantu


sebelum melakukan audiensi,
dapat berupa presentasi atau
dokumen policy brief berisi

16 KAMPUS SEHAT: Strategi Perguruan


Tinggi
Mengadopsi Health Promoting University
No Metode Poin Penting

1. Data/kondisi sivitas kampus


berkaitan dengan
kesehatan,
2. Gambaran umum konsep
kampus sehat dan
3. Rekomendasi yang diharapkan
untuk dilakukan oleh
pemegang kebijakan

Memastikan adanya follow up


dari pertemuan/ audiensi
dengan pemegang kebijakan
untuk
pengembangan program
02 Sosialisasi kampus kampus sehatdimaksudkan
Sosialisasi untuk
sehat mulai mengenalkan konsep
kampus sehat pada sivitas kampus

Sasaran sosialisasi dapat diidentifikasi


dari pimpinan unit, dosen, tenaga
kependidikan dan mahasiswa

Sosialisasi dapat dilakukan secara


offline
dan online

Sosialisasi offline dapat berupa


seminar, diskusi hingga pembuatan
media

Sosialisasi online dapat


memanfaatkan social media dengan
bentuk poster digital, podcast
hingga video

KAMPUS SEHAT: Strategi Perguruan 17


Tinggi
Mengadopsi Health Promoting University
No Metode Poin Penting

Poin sosialisasi dapat berupa


konsep kampus sehat, data kondisi
kesehatan sivitas kampus, kegiatan
dalam program kampus sehat
hingga tips hidup sehat bagi sivitas

03 Pembentukan
kampus
Kelompok penggiat kampus sehat
kelompok penggiat
berisi pihak-pihak yang mulai
kampus sehat
tertarik terhadap konsep kampus
sehat selama proses sosialisasi
Kelompok penggiat kampus sehat
berfungsi sebagai forum diskusi dan
koordinasi program kampus sehat
sebelum adanya tim formal dari
Pembentukan kelompok penggiat
kampus
bermanfaat untuk memunculkan
kesan bahwa kampus telah siap
berubah ke arah kampus sehat dan
memudahkan proses advokasi pada
pemegang kebijakan
04 Deklarasi Deklarasi dapat dilakukan oleh unit/
fakultas/ kampus
fakultas yang peduli dengan konsep
sehat
kampus sehat dan termotivasi untuk
menerapkan konsep tersebut di
unitnya
Bentuk deklarasi dapat
berbentuk penandatanganan
deklarasi oleh-

18 KAMPUS SEHAT: Strategi Perguruan


Tinggi
Mengadopsi Health Promoting University
No Metode Poin Penting

pimpinan unit/fakultas bersama


sivitas kampus lainnya atau bentuk
deklarasi bersama lainnya

Deklarasi kampus sehat di dalam


unit/fakultas diharapkan mampu
mendorong implementasi kampus
sehat secara komprehensif di
institusi pendidikan tinggi

KAMPUS SEHAT: Strategi Perguruan 19


Tinggi Mengadopsi Health Promoting
University
Upaya membangun awareness
tentang kampus sehat tidak hanya
berhenti pada pemegang kebijakan saja,
tetapi juga sivitas kampus yang akan
mengimplementasikan program kampus
sehat.

Dalam penelitian Leman dan kawan-


kawan (2020) mengenai role model hidup
sehat pada sivitas kampus di salah satu
fakultas kedokteran di Indonesia, ditemukan
bahwa terdapat lebih banyak staf pengajar
yang teridentifikasi sebagai contoh model
sehat tetapi belum melakukan upaya
promosi hidup sehat secara nyata dalam
kehidupan sehari-hari di lingkungan
institusi pendidikan tinggi. Hal ini dapat
terjadi karena staf yang bersangkutan tidak
pernah terpikirkan atau memiliki kemauan
untuk berperan sebagai contoh model
sehat di lingkungan institusi pendidikan.
Perilaku hidup sehat yang mereka lakukan
semata-mata untuk kepentingan kesehatan
mereka sendiri.

Gambar 2.1 Deklarasi Universitas


Gadjah Mada sebagai kampus
sehat

20 KAMPUS SEHAT: Strategi Perguruan


Tinggi
Mengadopsi Health Promoting University
Hal ini penting untuk diperhatikan oleh
tim kampus sehat untuk membangun
kesadaran dan kemauan sivitas kampus,
terutama staf pengajar di institusi pendidikan
tinggi untuk berpartisipasi dalam program
kampus sehat secara aktif dan efektif. Hal ini
terjadi karena staf pengajar merupakan pusat
perhatian dari mahasiswa dan staf
kependidikan di institusi pendidikan tinggi
yang dijadikan model contoh untuk
perubahan perilaku hidup sehat.

KAMPUS SEHAT: Strategi Perguruan 21


Tinggi Mengadopsi Health Promoting
University
Holistic Education di Fakultas Teknik UGM: Data alumni sebagai trigger
kampus sehat
Pada tahun 2014, sebanyak 58% dari 611 lulusan Fakultas Teknik (FT) UGM yang
menjadi peserta seleksi BUMN memiliki masalah kesehatan. Data ini menjadi salah
satu pemicu pengembangan kampus sehat di FT UGM. Dekan FT UGM memiliki
mimpi untuk menciptakan holistic education yang didalamnya termasuk
menanamkan kesehatan sebagai bagian pendidikan. Sebagai langkah awal inisiasi
kampus sehat, dekan FT UGM menunjuk koordinator divisi Safety Health
Environment (SHE) sebagai koordinator program kampus sehat serta melibatkan tim
yang memiliki nilai yang sama terhadap pentingnya kesehatan. Dalam pelaksanaan
program, tim HPU FT UGM melakukan pemilihan duta HPU di masing-masing
Program Studi di FT UGM. Duta HPU ini dimaksudkan sebagai role model dan
motivator perilaku hidup sehat sivitas kampus. Hingga saat ini, berbagai kegiatan
kampus sehat terus berjalan di FT UGM, diantaranya berupa pembentukan UKS,
pelaksanaan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) secara rutin, pengembangan
komunitas olahraga, dan senam bersama (jumat sehat), program nutrisi berupa
edukasi dan intervensi gizi, pengajian rutin dan lain-lain.

3. Pengembangan rancangan kampus sehat

Setelah menjaring dukungan dan meningkatkan awareness sivitas kampus


terhadap konsep kampus sehat, rancangan kampus sehat dapat mulai
dikembangkan. Beberapa pertimbangan utama dalam perencanaan kampus
sehat antara lain:

• Kebijakan, SDM dan Anggaran

Kebijakan, SDM dan anggaran perlu


diadvokasi pada pemegang kebijakan
di institusi pendidikan tinggi untuk
memastikan kelancaran program
kampus sehat.

22 KAMPUS SEHAT: Strategi Perguruan


Tinggi
Mengadopsi Health Promoting University
Kebijakan

Tanpa adanya dukungan


pimpinan institusi pendidikan
tinggi dalam bentuk kebijakan,
implementasi kampus sehat
akan sulit dilaksanakan dan
tidak berkesinambungan.
Pada beberapa kasus, institusi
pendidikan tinggi sudah Gambar 2.2 Spanduk kampus sehat salah satu
memiliki beberapa kebijakan di Yogyakarta kampus

yang mendukung penerapan kampus sehat seperti pendirian unit kesehatan


kampus atau kebijakan tentang pengelolaan sampah dan limbah di
lingkungan kampus. Tim kampus sehat dapat melakukan analisis kebijakan
dengan cara mengidentifikasi berbagai kebijakan kampus yang ada dan yang
dibutuhkan untuk mendukung pengembangan kampus sehat. Kebijakan
yang esensial untuk diadvokasi dalam kampus sehat adalah:

1. Pembentukan kelompok kerja/tim kampus sehat


2. Pengalokasian anggaran untuk pengembangan kampus
3. sehat
Integrasi konsep kampus sehat terhadap rencana strategis dan
kebijakan esensial di institusi pendidikan tinggi

Dukungan Rektorat untuk Kampus Sehat: Pengembangan Kampus Sehat di IPB


Institut Pertanian Bogor (IPB) memulai upaya kampus sehat sejak tahun 2005
diprakarsai oleh Prof. Dr. Ir. Ikeu Tanziha, MS dan Prof. Dr. Drh. Clara Meliyanti
Kusharto, M.Sc. Inisiasi diawali dengan diskusi dan audiensi pada pihak rektorat
tentang pembentukan lingkungan sehat di wilayah IPB untuk mendukung
terciptanya Kabupaten/Kota Sehat di wilayah Bogor. Rektor menyambut baik
inisiasi ini dan membentuk sebuah tim ad hoc yang bertugas untuk memastikan
terselenggaranya upaya pembentukan lingkungan sehat di IPB. Tim tersebut
merupakan tim independen dan dikuatkan melalui SK yang memudahkan
koordinasi tim dengan berbagai pihak di universitas demi kelancaran program.
Contoh program yang dikembangkan berupa lomba lingkungan sehat tahunan dan
pada pertemuan tersebut dilakukan penilaian kebersihan lingkungan di tiap unit dan
fakultas. Pemenang diumumkan dalam Rapat Rabuan di lingkungan Rektorat untuk
mendorong motivasi dan kebanggaan unit/fakultas masing-masing.
Meskipunrektorterusberganti,programtersebutmasihberjalanhinggasaatini.Advokasi
dan transparansi pelaksanaan program serta pemeliharaan hubungan baik pada
setiap rektor dan jajarannya menjadi kunci keberlangsungan program kampus sehat
di IPB.

KAMPUS SEHAT: Strategi Perguruan 23


Tinggi Mengadopsi Health Promoting
University
Sumber Daya Manusia

Penunjukan koordinator pelaksana Beragamnya latar belakang individu


program hingga pembentukan dalam kelompok kerja kampus
kelompok kerja yang bertanggung sehat
sangat direkomendasikan untuk
jawab terhadap program kampus mendorong kolaborasi dan inovasi
sehat diperlukan untuk memastikan dalam kampus sehat. Motivasi dan
konsep kampus sehat dapat komitmen untuk mengembangkan
terlaksana dengan baik. Individu kampus sehat perlu dimiliki oleh
dalam kelompok kerja kampus individu dalam kelompok kerja
sehat dapat berasal dari berbagai kampus sehat. Untuk memastikan
latar belakang, tidak harus dari legalitas kelompok kerja, serta
kesehatan atau kedokteran. kepastian tugas dan tanggung
jawab, Surat Keputusan (SK)
kelompok kerja kampus sehat perlu
dibuat
Anggaran

Pengembangan kampus sehat memerlukan komitmen dari institusi


pendidikan tinggi termasuk dalam pengalokasian anggaran untuk
pelaksanaan rencana kerja kampus sehat. Tidak ada ketentuan berapa besar
anggaran yang harus dialokasikan untuk pelaksanaan rencana kerja kampus
sehat.

Fokus Program: Implementasi konsep kampus sehat di Fakultas Ekonomi


dan Bisnis UGM
Inisiasi program kampus sehat di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UGM
dimulai pada tahun 2019 seiring dengan deklarasi kampus sehat oleh UGM. Dalam
implementasi program kampus sehat, FEB UGM berupaya untuk memanfaatkan
kelompok-kelompok olahraga, program serta fasilitas yang telah ada. Program
kampus sehat dibagi dalam 2 bagian, yaitu program kesehatan fisik berupa
penyediaan sarana prasarana untuk memfasilitasi aktivitas fisik sivitas kampus
dan program kesehatan mental berupa sosialisasi mengenai kesehatan mental bagi
sivitas kampus. FEB juga memfokuskan usahanya untuk memastikan pelaksanaan
program telah sesuai dengan kaidah konsep kampus sehat. Dari sisi SDM, FEB
belum memiliki tim khusus untuk kampus sehat, namun menunjuk kepala kantor
administrasi (KKA) bagian umum dan humas sebagai tim kampus sehat. Meskipun
demikian, FEB UGM berkomitmen dalam mengimplementasikan kampus
sehat dengan mengalokasikan anggaran dari RKAT fakultas untuk penyediaan
sarana prasarana aktivitas fisik serta program sosialisasi gaya hidup sehat.

24 KAMPUS SEHAT: Strategi Perguruan


Tinggi
Mengadopsi Health Promoting University
Kebijakan alokasi anggaran untuk program kampus sehat sangat bergantung
pada rencana kerja yang ditetapkan serta kondisi institusi pendidikan tinggi.
Dalam beberapa kasus, institusi pendidikan tinggi dapat memilih antara
memberikan dukungan anggaran secara penuh atau parsial. Beberapa
kampus yang memiliki kebijakan untuk memberikan dukungan anggaran
secara parsial biasanya mendorong kelompok kerja untuk mencari grant
untuk memenuhi kebutuhan anggaran.

• Sistem penilaian kesehatan, screening dan


self assessment

Rancangan kampus sehat


perlu mempertimbangkan
sistem penilaian status kesehatan
sivitas kampus. Penilaian dapat
dilakukan dengan screening
kondisi kesehatan sivitas kampus
dan penilaian mandiri atas
kesiapan fakultas/program
studi/unit dalam menerapkan
konsep kampus sehat. Penilaian Gambar 2.3 Kegiatan Posbindu di Fakultas Teknik
UGM
status kesehatan sivitas kampus
dan
dapatscreening sederhana
bekerjasama dengan unit kesehatan di institusi pendidikan tinggi atau
puskesmas serta pelayanan kesehatan di sekitar institusi pendidikan tinggi.
Berbagai formulir/kuesioner screening kesehatan sederhana untuk
mahasiswa atau pekerja atau orang dewasa dapat diadopsi dari formulir/
kuesioner screening kesehatan dari Kementerian Kesehatan RI maupun WHO,
misalnya dalam Lampiran 2.
Sistem penilaian kesehatan sivitas kampus yang terintegrasi dengan
sistem pembelajaran atau sistem SDM kampus sangat potensial untuk
dikembangkan. Melalui sistem yang terintegrasi, kesediaan sivitas kampus
untuk melakukan penilaian kesehatan maupun screening dapat dioptimalkan.
Selain itu, sistem yang terintegrasi juga memungkinkan pemegang kebijakan
atau kelompok kerja kampus sehat untuk merespon kebutuhan sivitas
kampus secara optimal. Hasil penilaian status kesehatan, screening dan
penilaian mandiri juga dapat menjadi acuan untuk mengidentifikasi
perubahan setelah program kampus sehat diterapkan.

KAMPUS SEHAT: Strategi Perguruan 25


Tinggi Mengadopsi Health Promoting
University
• Tema, Program dan Kegiatan

Hasil pemeriksaan kesehatan atau screening


menjadi dasar perencanaan rancangan kampus
sehat. Tema/topik utama dalam rancangan
kampus sehat disusun berdasarkan
permasalahan kesehatan yang
ditemukan/upaya pencegahan yang dibutuhkan

Gambar 2.4 Senam bersama sivitas


UGM

26 KAMPUS SEHAT: Strategi Perguruan


Tinggi
Mengadopsi Health Promoting University
Dalam panduannya, ASEAN University Network,
mengidentifikasi 13 Tema yang dapat
dikembangkan di universitas. Hal tersebut
dapat disesuaikan dengan kebutuhan
dan kemampuan masing-masing institusi
pendidikan tinggi. Secara garis besar, contoh
pengembangan tema, program dan kegiatan
dari hasil penilaian status kesehatan sivitas
kampus disajikan dalam gambar 2.2.

KAMPUS SEHAT: Strategi Perguruan 27


Tinggi Mengadopsi Health Promoting
University
Selain melalui screening / sistem
penilaian kesehatan, penentuan
tema juga dapat dilakukan
dengan diskusi bersama
pemegang kebijakan di institusi
pendidikan tinggi atau meminta
pendapat ahli menggunakan
berbagai metode pengumpulan
data seperti nominal group
technique (NGT), delphi method,
Gambar 2.5 Workshop inisiasi kampus sehat FISIPOL
UGM dll.

Lebih dari sekedar kesehatan: Implementasi Kampus Sehat di FKG UGM


Inisiasi kampus sehat di FKG UGM diawali bersamaan dengan pertemuan antar
fakultas setelah UGM mendeklarasikan sebagai Health Promoting University
tanggal 19 Juli 2019. Dekanat menunjuk Kepala Kantor Administrasi (KKA)
sebagai penanggung jawab kampus sehat FKG. Ketika FK-KMK UGM mengadakan
Program Pos Pembinaan Kesehatan Terpadu (POSBINDU), hal tersebut
memberikan kesan tersendiri untuk FKG, sehingga FKG UGM mengadopsinya
dengan membentuk POSBINDU SENYUM. Sosialisasi kegiatan pemeriksaan
kesehatan oleh tim POSBINDU dilakukan melalui surat edaran dekan yang
disebarkan melalui WhatsApp. Tidak hanya kesehatan fisik, FKG UGM juga
menyediakan psikolog untuk menangani permasalahan kesehatan mental. Dalam
proses penilaian masalah, ditemukan pula salah satu penyebab stress yang
mengganggu produktivitas sivitas kampus FKG UGM adalah permasalahan
keuangan, sehingga dibuatlah pinjaman tanpa bunga untuk membantu faktor
risiko ini.

Seperti pengembangan program pada


umumnya, program kampus sehat
memiliki beberapa komponen program
yang perlu diperhatikan. Komponen
program dan poin penting
pengembangan program disajikan
dalam Tabel 2.2.

28 KAMPUS SEHAT: Strategi Perguruan


Tinggi
Mengadopsi Health Promoting University
No Komponen Poin Penting
Program
03 Tujuan Tujuan program meliputi outcome yang
program
ingin dicapai program dalam kurun waktu
pendek (short term) dan panjang (long
term)
Sebaiknya menggunakan prinsip SMART
(Specific, Measurable, Attainable, Relevant
and Time Bound) untuk memastikan
dapat dilakukannya penilaian perubahan
akibat program

02 Identifikasi Identifikasi sumber daya dimaksudkan


sumber daya untuk menyesuaikan kebutuhan program
yang akan dikembangkan

Sumber daya yang diidentifikasi berupa


nilai-nilai dalam organisasi, SDM, sarana
prasarana, kebijakan, program yang
berkaitan dengan kesehatan, dan lain
lain

03 Logic Merupakan alur berpikir logis pelaksanaan


model
program sejak perencanaan,
implementasi dan evaluasi

Logic model memuat tujuan utama


program, sumber daya, rencana kegiatan,
output dan outcome program

KAMPUS SEHAT: Strategi Perguruan 29


Tinggi Mengadopsi Health Promoting
University
30 KAMPUS SEHAT: Strategi Perguruan
Tinggi
Mengadopsi Health Promoting University
KAMPUS SEHAT: Strategi Perguruan 31
Tinggi Mengadopsi Health Promoting
University
• Pengembangan indikator evaluasi dan rencana evaluasi
Evaluasi dalam program kampus sehat dapat dilakukan selama proses
pelaksanaan program dan setelah pelaksanaan program. Dalam tahap
perencanaan, perlu dikembangkan indikator-indikator yang dapat menentukan
keberhasilan program. Indikator-indikator ini didasarkan pada indikator
outcomes yang telah ditetapkan dalam logic model. Pembuatan indikator
dapat didetailkan hingga mencapai indikator pelaksanaan program pada
setiap tema. Contoh indikator dan capaian program kampus sehat disajikan
pada Tabel 2.3.

32 KAMPUS SEHAT: Strategi Perguruan


Tinggi
Mengadopsi Health Promoting University
4. Implementasi dan Monitoring
• Manajemen Program

Manajemen program kampus sehat Monitoring capaian program


dilakukan dengan membentuk tim- perlu dilakukan setidaknya
tim kecil di bawah tim penanggung dalam waktu 1 bulan sekali. Hal
jawab kampus sehat yang ini agar tim dapat melakukan
disesuaikan dengan tema dan penyesuaian apabila ditemukan
topik yang akan diselesaikan. permasalahan dalam
Pembagian tim berdasarkan tema pelaksanaan program. Form
atau topik ini juga bertujuan agar monitoring dan standard
keahlian dari sivitas kampus yang operational
dipersiapkan perlu
untuk memastikan
procedure
terlibat dapat dioptimalkan. kelancaran jalannya program
Koordinasi antar tim juga perlu kampus sehat di
difasilitasi karena dalam beberapa pendidikan tinggi. institusi
kasus, sebuah
kesehatan permasalahan sudut
membutuhkan
pandang dan keahlian dari beberapa
bidang ilmu. Struktur organisasi
dan alur koordinasi perlu ditetapkan
dengan baik agar mengurangi
adanya error dalam koordinasi dan
pelaksanaan program.

Area of Expertise: Pembagian tugas dalam implementasi kampus sehat di FK-


KMK UGM
Terdapat 7 area yang diangkat dalam program kampus sehat oleh FK-KMK UGM,
yaitu
1) aktivitas fisik; 2) pola makan sehat; 3) kesehatan mental; 4) literasi kesehatan; 5) zero
tolerance narkoba, tembakau, dan alkohol; 6) zero tolerance kekerasan, perundungan
dan pelecehan; dan 7) pembentukan lingkungan aman, sehat, dan disabled-friendly.
Dalam merekrut tim yang bertanggung jawab pada masing-masing area, inisiator
kampus sehat di FK-KMK UGM melakukan pemetaan kelompok kerja dan kelompok
studi yang sesuai dengan tema-tema terkait. Setiap area memiliki penanggung jawab
masing-masing dan tim tersebut dilegalkan dalam bentuk SK Dekan. Pengorganisasian
tim kampus sehat di FK- KMK UGM berada dibawah dekanat, yaitu Wakil Dekan
Bidang Kerjasama, Alumni dan Pengabdian Masyarakat serta Wakil Dekan Bidang
Keuangan, Aset dan Sarana Prasarana. Pengorganisasian ini dimaksudkan untuk
memudahkan koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan program kampus sehat. Selain itu,
sosialisasi kampus sehat juga rutin dilaksanakan melalui rapat kerja fakultas dan
kegiatan-kegiatan fakultas lain yang berkaitan dengan kesehatan.

KAMPUS SEHAT: Strategi Perguruan 33


Tinggi Mengadopsi Health Promoting
University
• Membangun jejaring dan kolaborasi

Jejaring dan kolaborasi perlu dikuatkan selama pelaksanaan program.


Indonesia telah memiliki jejaring Health Promoting University, sebuah wadah
koordinasi antara Kementerian Kesehatan RI dan institusi pendidikan tinggi di
Indonesia yang telah menerapkan konsep kampus sehat. Melalui wadah
tersebut, institusi pendidikan tinggi di Indonesia yang ingin
mengimplementasikan konsep kampus sehat dapat saling berbagi dan
bekerja sama sehingga penerapan konsep kampus sehat di masing-masing
institusi pendidikan tinggi dapat dilakukan dengan optimal.

Kolaborasi dan Pengemasan Program: Implementasi kampus sehat di FISIPOL


UGM
Merujuk pada buku panduan kampus sehat yang dikembangkan oleh AUN-
HPN,
FISIPOL UGM mengembangkan 8 area program kampus sehat, yaitu 1) aktifitas
fisik;
2) wellness center; 3) pola makan sehat; 4) zero tolerance kekerasan seksual,
kekerasan fisik dan perundungan; 5) kesehatan mental; 6) eco-friendly campus; 7)
daycare; 8) pencegahan penyalahgunaan alkohol dan tembakau. Dalam
melaksanakan berbagai program tersebut, FISIPOL UGM bekerja sama dengan
banyak pihak, misalnya FK-KMK UGM terkait pemeriksaan kesehatan, Fakultas
Psikologi terkait kesehatan mental, serta PT. PLN sebagai donatur untuk daycare.
Melalui kolaborasi dan kerja sama ini, program kampus sehat di FISIPOL berjalan
optimal. Selain itu, untuk meningkatkan partisipasi sivitas kampus dalam program
kampus sehat, FISIPOL UGM aktif mengemas program sesuai dengan
karakteristik komunitas akademik.

Kolaborasi dan kerjasama juga dapat dijalin dengan instansi di luar


institusi pendidikan tinggi, seperti pemerintah daerah, pelayanan kesehatan,
lembaga swasta, dan sebagainya. Sebelum memulai kerjasama atau
kolaborasi, ada baiknya dilakukan pemetaan jejaring. Pemetaan jejaring
dimaksudkan untuk mengidentifikasi jejaring yang potensial dan bentuk
kolaborasi yang memungkinkan. Misalnya, kolaborasi dengan puskesmas
dapat dilakukan untuk memberikan pelatihan skrining sederhana yang bisa
dilakukan oleh sivitas kampus untuk pengembangan Posbindu PTM (Pos
Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular). Kolaborasi dengan Badan
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Daerah juga memungkinkan
untuk memberikan pelatihan
34 KAMPUS SEHAT: Strategi Perguruan
Tinggi
Mengadopsi Health Promoting University
dasar manajemen bencana bagi sivitas kampus. Setelah mengidentifikasi
jejaring
potensial, penjajagan kolaborasi dapat dilakukan.

• Peningkatan literasi kesehatan dan pengembangan media

Literasi kesehatan adalah


kemampuan seseorang
berkomunikasi, untukmendapatkan,
memproses dan memahami
informasi kesehatan dasar sehingga
mampu mengambil keputusan
yang tepat untuk kesehatannya.
Literasi kesehatan membutuhkan
keterampilan yang kompleks,
mulai dari membaca, mendengar,
menganalisis dan menentukan
Gambar 2.6 Informasi porsi isi piring dengan
keputusan serta memanfaatkan gizi satu kantin di
seimbang di salah
UGM
keterampilan tersebut pada kondisi
yang berkaitan dengan kesehatan.
Penelitian menunjukkan, literasi
kesehatan berpengaruh terhadap
pemanfaatan program kesehatan
dan berpengaruh pula terhadap
status kesehatan seseorang. Oleh
karenanya, peningkatan literasi
kesehatan penting dalam konsep
kampus sehat untuk meningkatkan
partisipasi sivitas kampus dan
mendorong peningkatan status Gambar 2.7 Pelatihan penanganan
gawat darurat pasien
kesehatan.

Beberapa program untuk meningkatkan literasi kesehatan diantaranya


melalui seminar atau sosialisasi mengenai topik kesehatan, pelatihan untuk
menilai informasi kesehatan yang tepat, penyediaan media informasi
kesehatan baik cetak maupun online, dan lain-lain.

KAMPUS SEHAT: Strategi Perguruan 35


Tinggi Mengadopsi Health Promoting
University
M edia
informasi
memegang
penting dalam pelaksanaan
peranan
program kampus sehat.
Media informasi bermanfaat
tidak hanya untuk
mendorong dilakukannya
pola hidup sehat oleh
sivitas kampus, namun juga
meningkatkan awareness
sivitas kampus terhadap
program kampus sehat.

Gambar 2.8 Laman instagram HPU


UGM

Pengembangan website khusus untuk program kampus sehat dapat


memberikan informasi kesehatan secara reguler pada sivitas kampus,
seperti:
• http://hpu.ugm.ac.id
• http://hpu.unesa.ac.id
• http://hpu.unej.ac.id
• @hpu_ugm
Selain itu, media sosial seperti instagram,•seperti:
@hpu_unmal
• @hpu.unej
• @hpu_unesa
• @hpu_olahbebaya_umkt
• @hpu_ump
• @hpu.pinangmasak
• @hpu.uika
• @hpu_unimus
• @hpu_ums
• @hpu.unriyo
• @hp_unsoed

36 KAMPUS SEHAT: Strategi Perguruan


Tinggi
Mengadopsi Health Promoting University
facebook maupun aplikasi pesan whatsapp juga dapat dimanfaatkan untuk
menjangkau sivitas kampus yang sangat banyak jumlahnya. Pada beberapa
universitas di Indonesia, social media tidak hanya dapat menjangkau sivitas
kampus, namun juga masyarakat umum. Oleh karenanya hal ini sangat
potensial untuk meningkatkan kebermanfaatan institusi pendidikan tinggi di
masyarakat.

Kreatifitas Mahasiswa dalam Pengembangan Media: Pengalaman Sekolah Vokasi


UGM dalam Pengembangan Kampus Sehat
Implementasi konsep kampus sehat di Sekolah Vokasi UGM diawali pada Prodi D3
Teknik Mesin. Dipicu oleh data penolakan aplikasi magang mahasiswa prodi oleh
beberapa perusahaan akibat permasalahan kesehatan, salah satu dosen termotivasi
untuk menerapkan konsep kampus sehat. Bekerja sama dengan Prodi Magister
Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-KMK UGM, Prodi D3 Teknik Mesin menginisiasi
program Health Solidarity bersama dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)
Prodi D3 Teknik Mesin. Beberapa kegiatan dalam program ini diantaranya
penetapan kawasan tanpa rokok, kampanye dan edukasi kesehatan melalui social
media dan pengembangan panduan kantin sehat. Kampanye dan edukasi kesehatan
melalui social media menunjukkan respon yang baik. Pengembangan media
kampanye dan edukasi kesehatan oleh mahasiswa menjadi faktor kunci
keberhasilan kampanye dalam menarik minat sivitas kampus lain terhadap konsep
kampus sehat.

Dalam pengembangan media, sebuah tim yang khusus membuat media


informasi dapat ditunjuk. Tim tersebut dapat berasal dari pihak dengan latar
belakang desain maupun multimedia atau komunikasi. Media informasi
kesehatan dapat direview oleh pihak yang memahami konten informasi untuk
menjamin kebenaran informasi yang disampaikan sebelum disebarkan.
Respon sivitas kampus dan masyarakat terhadap media dapat dievaluasi
sebagai bahan pengembangan media selanjutnya.

KAMPUS SEHAT: Strategi Perguruan 37


Tinggi Mengadopsi Health Promoting
University
• Peningkatan partisipasi sivitas kampus dalam
program

Gambar 2.9 Senam bersama sivitas FK-KMK


UGM

Partisipasi sivitas kampus dapat diidentifikasi dari kesediaan sivitas


kampus untuk ikut serta dalam berbagai program kampus sehat. Staf
pengajar di institusi pendidikan merupakan sosok individu yang utama dan
pertama yang diharapkan mampu untuk berperan aktif dalam program
kampus sehat (Leman et al., 2020). Salah satu strategi partisipasi yang dapat
dilakukan oleh staf pengajar adalah dengan menjadi model contoh sehat
bagi mahasiswa dan staf kependidikan.

Staf pengajar merupakan pusat perhatian yang sering dijadikan model


contoh perilaku bagi mahasiswa dan staf kependidikan.

Forum Kondotakon: Pelibatan Mahasiswa dalam Program Kampus Sehat


di Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, Yogyakarta
Implementasi kampus sehat di Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST)
Yogyakarta diprakarsai oleh Fakultas Psikologi karena tidak adanya fakultas
kedokteran atau kesehatan di UST. Belajar dari filosofi Ki Hadjar Dewantara, siswa
perlu saling bantu membantu dalam menghadapi masalah, dibentuklah Forum
Kondotakon. Forum Kondotakon adalah forum peer counselor bagi mahasiswa, 1
mahasiswa senior ditetapkan sebagai pendamping 1 kelompok mahasiswa baru
selama satu tahun. Beberapa kegiatan yang dilakukan berupa konseling kelompok
serta diskusi permasalahan, baik permasalahan keseharian hingga masalah
perkuliahan. Melalui forum ini, mahasiswa diharapkan memiliki strategi
penyelesaian masalah yang baik sehingga mampu membantu dirinya sendiri.
Pelibatan mahasiswa dalam forum ini dirasa penting agar mahasiswa memiliki rasa
memiliki kampus sehat dan mau terlibat dalam program yang menjadi tanggung
jawab bersama.

38 KAMPUS SEHAT: Strategi Perguruan


Tinggi
Mengadopsi Health Promoting University
Namun demikian, pengalaman
beberapa universitas menunjukkan
adanya kesenjangan partisipasi
dalam program antara mahasiswa,
dosen maupun staf/tenaga
kependidikan. Dalam penelitian
yang dilakukan oleh Leman dan
kawan-kawan (2020) ditemukan
bahwa kesenjangan partisipasi ini
disebabkan karena beban kerja
yang cukup berat, terutama pada
Gambar 2.10 Kegiatan Posbindu di
Farmasi Fakultas dosen. Beban kerja yang cukup
UGM
berat ini dilatarbelakangi oleh
beberapa sebab diantaranya
tuntutan Tri Dharma Perguruan
Tinggi yang semakin hari semakin
bertambah, jumlah sumber daya
manusia, khususnya dosen yang
tidak sebanding dengan jumlah
mahasiswa sehingga menyebabkan
tingginya workload. Tanggung
jawab di luar tugas utama sebagai
dosen cukup banyak dan padat.
Hal ini menyebabkan ketersediaan
waktu untuk melakukan perilaku
Gambar 2.11 Fasilitas olahraga di
kampus hidup sehat atau berpartisipasi
dalam terbatas karena waktu
program kampus sehat dalam satu hari sangat
yang tersisa lebih digunakan untuk beristirahat.

KAMPUS SEHAT: Strategi Perguruan 39


Tinggi Mengadopsi Health Promoting
University
Alumni sebagai Bagian dari Kampus Sehat: Implementasi kampus sehat di
Fakultas Peternakan
Penerapan kampus sehat di Fakultas Peternakan (Fapet) UGM dimulai ketika fapet
mendapatkan undangan untuk menghadiri pertemuan kampus sehat di rektorat.
Dekan Fapet memberikan disposisi kepada salah satu dosen untuk hadir, yang
kemudian diberikan mandat untuk menjadi penanggung jawab kampus sehat.
Terdapat 9 program utama, yaitu; 1) penegasan larangan merokok, 2) kampanye
bahaya merokok, 3) pelatihan kesehatan melalui treatment nutrisi, 4) pengadaan
fasilitas olahraga, 5) senam rutin jumat pagi, 6) kantin sehat dan halal, 7)
coworking space untuk mahasiswa. 8) pembentukan lingkungan yang ramah
untuk disabilitas, dan
9) penyediaan unit kesehatan kampus dan kendaraan untuk mengantar sivitas
kampus ke fasilitas pelayanan kesehatan bila membutuhkan. Untuk menyikapi
tingginya kebutuhan anggaran, Fapet UGM mengalokasikan anggaran program
kampus sehat dari RKAT fakultas dan donasi alumni. Pelibatan alumni dalam
program kampus sehat ini diharapkan menjadi motivator, investasi dan sumbangsih
pada almamater untuk perbaikan kesehatan dan kesejahteraan sumber daya manusia
di bidang keilmuannya.

Hasil penelitian Leman dan kawan-kawan (2020) menemukan bahwa perilaku


hidup sehat yang beragam dan dipilih berdasarkan faktor kesukaan, juga
merupakan tantangan bagi penerapan konsep kampus sehat karena
terkadang tidak mampu untuk memfasilitasi semua jenis perilaku hidup sehat
dalam satu waktu. Oleh karenanya penting bagi pemegang program kampus
sehat untuk mengidentifikasi kebutuhan dan preferensi sasaran (dosen,
tenaga kependidikan/ staf dan mahasiswa) terhadap program serta
memfokuskan sumber daya pada kebutuhan yang urgent dan penting untuk
segera diselesaikan.

Pelibatan tokoh/key person dari


masing-masing tipe sasaran dalam
perencanaan hingga pelaksanaan
program juga dapat mendorong
peningkatan partisipasi sivitas
kampus dalam program kampus
sehat

40 KAMPUS SEHAT: Strategi Perguruan


Tinggi
Mengadopsi Health Promoting University
5. Evaluasi dan perencanaan lanjutan
Evaluasi program kampus sehat dapat dilakukan oleh pihak internal (tim
penanggung jawab kampus sehat) maupun pihak eksternal. Evaluasi yang
dilakukan oleh pihak internal dapat menggunakan formulir maupun
indikator yang telah ditetapkan sebelumnya dalam pengembangan
rancangan kampus sehat. Pengumpulan data pada mahasiswa, tenaga
kependidikan dan dosen dapat dilakukan untuk memastikan indikator
program dapat tercapai.

Membentuk Lingkungan yang memungkinkan Perilaku Sehat: Implementasi Kampus


Sehat di Universitas Airlangga
Meskipun belum mendeklarasikan diri sebagai kampus sehat, konsep kampus sehat
telah ditetapkan di Universitas Airlangga (UNAIR). Dipelopori oleh Fakultas Kesehatan
Masyarakat, UNAIR telah menginisiasi Kawasan Tanpa Rokok (KTR) untuk mendorong
wilayah zero tolerance perilaku merokok di kampus. UNAIR juga secara rutin
melakukan event kesehatan bulanan berupa jalan sehat, senam bersama, dan
pemeriksaan kesehatan yang diorganisir oleh masing-masing fakultas secara bergilir.
Selain itu, UNAIR mengembangkan wilayah jogging track, pedestrian yang ramah
disabilitas dan drinking Fountain agar sivitas kampus maupun masyarakat umum
terdorong untuk melakukan hidup sehat. UNAIR juga memberikan himbauan agar
mahasiswa tidak membawa transportasi ke kampus untuk mengurangi emisi gas di
wilayah kampus. Melalui penataan ruang, UNAIR menyediakan ruang terbuka agar
sivitas kampus dapat melepaskan penat setelah beraktifitas. Dengan kebijakan dan
pengembangan lingkungan yang mendukung perilaku sehat tersebut, diharapkan sivitas
kampus semakin termotivasi untuk melakukan perilaku sehat dan berpartisipasi dalam
program kampus sehat.

Fakultas percontohan sebagai Motivator: Pengembangan Kampus Sehat


di Universitas Islam Indonesia (UII)
Universitas Islam Indonesia (UII) memulai pengembangan kampus sehat sejak lama
meskipun sebagian besar upayanya baru terfokus dilakukan oleh Fakultas
Kedokteran. Di Fakultas Kedokteran, telah diimplementasikan larangan perilaku
merokok, penyalahgunaan napza dan konsumsi alkohol, pengembangan fasilitas
kesehatan, pelayanan kesehatan kejiwaan, kampus ramah lingkungan dan difabel serta
penelitian mengenai kesehatan. Hasil evaluasi program larangan merokok di Fakultas
Kedokteran ini menjadi dasar diperluasnya larangan merokok di berbagai wilayah
kampus. Pendekatan sivitas kampus FK UII pada pemegang kebijakan untuk berbagi
visi, bentuk dan target kampus sehat menjadi kunci keterlibatan pemegang kebijakan di
tingkat universitas di UII dalam kampus sehat. Pada tahun 2019, UII mengembangkan
sebuah fasilitas kesehatan di tingkat universitas untuk mendukung aktivitas fisik sivitas
kampus, yaitu Exercise Medicine Center (EMC). Oleh karenanya, fakultas percontohan
tidak hanya berperan sebagai motivator namun juga penggerak dan advokat untuk
terciptanya lingkungan kampus sehat di seluruh bagian institusi pendidikan tinggi.

KAMPUS SEHAT: Strategi Perguruan 41


Tinggi Mengadopsi Health Promoting
University
Salah satu bentuk evaluasi yang dapat dilakukan adalah dengan
melakukan identifikasi ketersediaan model contoh sehat di lingkungan institusi
pendidikan tinggi. Hal ini diperlukan sebagai bentuk evaluasi terhadap
program kampus sehat yang telah dilakukan dengan cara melihat jika
terdapat peningkatan jumlah ketersediaan model contoh sehat di dalam
institusi pendidikan sebelum dan sesudah melakukan program kampus sehat
dalam kurun waktu tertentu. Leman dan kawan-kawan (2020) telah
melakukan pengembangan awal kuesioner untuk pengukuran karakteristik
staf pengajar sebagai contoh model sehat di institusi pendidikan kedokteran (
http://bit.ly/RoleModelSehat) yang mungkin dapat digunakan sebagai acuan
untuk pengembangan kuesioner terkait identifikasi bukan hanya kepada staf
pengajar, tetapi pada seluruh sivitas akademik di institusi pendidikan.

Selain itu, faktor-faktor


pendukung dan penghambat
seorang staf pengajar di institusi
pendidikan kedokteran untuk
melakukan perilaku hidup sehat
mungkin juga dapat digunakan
draft acuan
pembuatan indikator untuk
melakukan evaluasi
terhadap program kampusinternal
sehat
Gambar 2.12
Salah satu mahasiswa Perilaku dan Promosi yang telah dilakukan.
Kesehatan FK-KMK UGM sedang
mempresentasikan program Kampus Sehat

Evaluasi eksternal dapat dilakukan oleh pihak lain yang dilibatkan oleh
institusi pendidikan tinggi untuk mendapatkan penilaian yang lebih objektif
terhadap kondisi dan capaian program. Selain itu, beberapa konsorsium
seperti ASEAN University Network (AUN)-Health Promotion Network (HPN) juga
memberikan kesempatan bagi institusi pendidikan tinggi yang menginginkan
audit dan review dari expert terhadap program kampus sehat yang telah
diterapkan. Melalui langkah tersebut, institusi pendidikan tinggi dapat
meningkatkan upaya pembentukan kampus sehat. Hasil evaluasi, baik oleh
pihak eksternal dan internal dapat digunakan oleh penanggung jawab
kampus sehat untuk mengembangan rencana program selanjutnya. Dengan
demikian, program kampus sehat dapat disempurnakan untuk pelaksanaan
di periode selanjutnya.
42 KAMPUS SEHAT: Strategi Perguruan
Tinggi
Mengadopsi Health Promoting University
Diseminasi hasil evaluasi
juga menjadi bagian tidak
terpisahkan dari evaluasi.
Melalui
diseminasi hasil penerapan
konsep kampus sehat, sivitas
kampus dapat memperoleh
umpan balik atas upaya yang
dilakukan serta memberikan
motivasi bagi sivitas kampus
untuk meningkatkan upaya
Gambar 2.13 Poster akademik terkait dengan
penerapan kampus sehat. hidup
sehat dan kampus
sehat

Selain itu, melalui diseminasi hasil penerapan kampus sehat, institusi


pendidikan tinggi lain dapat mengambil pelajaran dari pengalaman institusi
pendidikan tinggi. Diseminasi hasil evaluasi dapat dilakukan melalui sosial
media, website maupun forum ilmiah seperti dalam seminar nasional
maupun internasional bertemakan health promoting university yang
dilaksanakan secara periodik.

KAMPUS SEHAT: Strategi Perguruan 43


Tinggi Mengadopsi Health Promoting
University
BAB III
Gerakan Kampus Sehat untuk
Mewujudkan Masyarakat Indonesia yang
Sehat dan Sejahtera

• Jejaring Health Promoting University di


Indonesia

H ealth promoting
mengintegrasikan
university
kesehatan
atau
ke
konsep
dalam
kebijakan di perguruan tinggi. Perguruan tinggi berpotensi untuk
dan proses
kampus
budaya,
sehat

mengembangkan model promosi kesehatan. Kapasitas intelektual,


keterampilan, wewenang dan kredibilitas yang dimiliki perguruan tinggi dapat
menjadi modal untuk membentuk lingkungan kerja dan belajar yang sehat
dan menyejahterakan sivitas kampus. Perguruan tinggi memiliki sumber
daya untuk membentuk perilaku hidup sehat pada orang-orang yang berada
di dalamnya, sehingga mereka dapat beraktivitas dengan produktif dan
berkualitas. Menginvestasikan kesehatan di perguruan tinggi merupakan
investasi untuk masa depan.

Gambar 3.1 Jejaring kampus sehat perguruan tinggi


Indonesia yangdidibentuk oleh Kementerian Kesehatan
RI

Untuk itulah, upaya


mengimplementasikan konsep kampus
sehat pada perguruan tinggi menjadi
sangat penting.
Pada tahun 2019, Kementerian Adanya Jejaring HPU
Kesehatan RI bersama dengan Indonesia diharapkan
beberapa perguruan tinggi di mempercepat gerakan kampus
Indonesia mengembangkan sehat di Indonesia. Dosen dan
jejaring/konsorsium health promoting tenaga kependidikan merupakan
university yang dimaksudkan sebagai bagian dari masyarakat kampus
wadah bagi perguruan tinggi di yang biasanya menjadi role model
Indonesia untuk saling berbagi di masyarakat. Sementara itu,
pengalaman, motivasi dan best mahasiswa setelah lulus akan
practice terkait implementasi kampus menyebar ke seluruh wilayah
sehat. Konsorsium HPU ini juga di Indonesia.
perilaku Dengan
hidup demikian,
sehat yang
dimaksudkan
dalam sebagai
mewujudkan mitra
implementasi terbentuk di kampus-kampus
pemerintah
kampus sehat di seluruh Indonesia. yang telah mengimplementasikan
Berbagai perguruan tinggi yang HPU akan turut membentuk
termotivasi untuk mengembangkan perilaku hidup masyarakat
konsep kampus sehat di institusinya Indonesia.
dapat tergabung menjadi bagian dari
konsorsium ini.

• Peran Role Model Sehat dalam Usaha Pencapaian Tujuan


Gerakan Kampus Sehat

Perguruan tinggi yang telah


melakukan implementasi gerakan
kampus sehat dapat dipandang
sebagai satu komunitas tempat
orang-orang berlatih untuk
melakukan perilaku hidup sehat.
Dalam komunitas tersebut,
terdapat beberapa peran sosial
yang dimainkan di antaranya
sebagai role model sehat dan
pengamat. Dari hasil penelitian
Gambar 3.2 Role model yang sedang Leman dan kawan-kawan (2020)
memamerkan
penggunaan tumbler sebagai salah satu bentuk
gerakan kampus sehat ditemukan bahwa staf pengajar

KAMPUS SEHAT: Strategi Perguruan 45


Tinggi Mengadopsi Health Promoting
University
adalah orang pertama dan utama yang diharapkan mampu untuk berperan
sebagai role model sehat karena mereka adalah pusat perhatian yang selalu
dijadikan model contoh perilaku oleh staf kependidikan dan mahasiswa.

Kehadiran role model sehat di dalam lingkungan perguruan tinggi yang


telah melakukan implementasi gerakan kampus sehat menjadi satu petunjuk
sosial bagi semua sivitas kampus (staf kependidikan, mahasiswa, dan staf
pengajar lain) yang kemudian dapat menimbulkan atensi dari mereka yang
secara tidak sengaja mulai tertarik untuk mengamati karakteristik yang
dimiliki
oleh seorang role model sehat.

Atensi ini merupakan awal


dari proses pembelajaran perilaku
hidup sehat melalui role modeling.
Proses belajar perilaku hidup
sehat melalui role modeling
sangat mudah terjadi karena
setiap manusia memiliki naluri
alami (insting) untuk meniru
Gambar 3.3 Kegiatan Posbindu SEHATI
suatu hal yang dilakukan oleh yang
merupakan salah satu kegiatan kampus sehat
di FK-KMK UGM
orang lain.
Proses belajar ini terjadi secara kognitif dengan melibatkan proses
penyimpanan informasi di dalam memori seseorang. Namun, praktik perilaku
hidup sehat yang bersumber dari pengamatan terhadap perilaku seorang
role model sehat membutuhkan efikasi diri dari seorang pengamat. Tanpa
adanya efikasi diri, yaitu perasaan percaya bahwa diri seseorang mampu
untuk melakukan perilaku hidup sehat yang telah diamati, mampu untuk
mengatasi segala tantangan dan permasalahan yang mungkin terjadi ketika
melakukan perilaku hidup sehat, dan percaya bahwa mereka akan
mendapatkan manfaat bagi kesehatan diri mereka sendiri setelah
melakukan perilaku hidup sehat, maka produksi perilaku yang berwujud
dalam praktik perilaku hidup sehat oleh seorang pengamat tidak akan
terjadi. Walaupun efikasi diri seorang pengamat yang sedang berusaha
melakukan praktik perilaku hidup sehat menjadi faktor utama dalam
keberhasilan melakukan praktik perilaku hidup sehat, tetapi ketersediaan
lingkungan yang aman dan nyaman bagi proses produksi perilaku hidup
sehat ini juga merupakan hal yang penting untuk diperhatikan oleh setiap
perguruan tinggi yang melakukan implementasi gerakan kampus sehat.
46 KAMPUS SEHAT: Strategi Perguruan
Tinggi
Mengadopsi Health Promoting University
Perguruan tinggi harus
menyediakan lingkungan
yang aman bagi semua
sivitas akademik untuk
berlatih melakukan perilaku
hidup sehat.

Gambar 3.4 Kegiatan olahraga oleh para


di lingkungan staff
kampus
Upaya perguruan tinggi ini dapat sibuk dengan jadwal kegiatan
terlihat dari kebijakan, regulasi, dan yang padat telah menyebabkan
sarana prasarana yang dibuat dan banyak staf pengajar yang
disediakan telah mempertimbangkan kehilangan waktu untuk
ketercapaian komunitas melakukan perilaku hidup sehat.
akademik
yang sehat. Dari hasil penelitian yang Ketika seseorang telah
dilakukan oleh Leman dan kawan- berhasil melakukan suatu perilaku
kawan (2020) ditemukan bahwa hidup sehat yang didapatkan dari
pengaruh lingkungan diantaranya proses pengamatan terhadap
keterbatasan sarana prasarana, salah perilaku role model sehat, maka
satunya adalah tidak tersedianya lift pada tahapan berikutnya adalah
untuk pergi ke lantai atas secara cara untuk mempertahankan
tidak sengaja dan tanpa disadari motivasi diri agar tetap memiliki
telah memaksa staf pengajar untuk kemauan untuk melakukan
melakukan
hidup sehatperilaku
dengan membiasakan perilaku hidup sehat tersebut
diri untuk melakukan aktivitas fisik terlepas dari permasalahan yang
dengan naik tangga atau adanya dihadapi dan mungkin bersumber
kebijakan tentang penyediaan snack dari lingkungan. Pada tahap
sehat dalam kegiatan rapat di fakultas ini, kehadiran role model sehat
telah melatih staf pengajar untuk sebagai tempat konsultasi perilaku
mulai membiasakan diri makan hidup sehat, sangat dibutuhkan.
makanan yang sehat. Namun, Pengalaman melakukan perilaku
lingkungan juga dapat memberikan hidup sehat yang dimiliki oleh role
pengaruh yang kurang baik. Hal ini model sehat menjadi sumber
terlihat bahwa dari hasil penelitian belajar bagi orang lain sebagai
yang sama ditemukan adanya pengamat. Oleh karena
lingkungan kerja yang sangat pengalaman ini
KAMPUS SEHAT: Strategi Perguruan 47
Tinggi Mengadopsi Health Promoting
University
merupakan hasil abstraksi dari refleksi yang telah dilakukan oleh seorang role
model sehat mulai dari ketika pertama kali mereka melakukan perilaku
hidup sehat hingga berhasil menjadikan perilaku hidup sehat tersebut
sebagai suatu kebiasaan dalam kehidupan mereka sehari-hari, maka mereka
merupakan tempat konsultasi yang dapat diandalkan bagi orang lain
sebagai pengamat.

Seorang role model sehat


adalah individu yang
memiliki kesadaran bahwa
kesehatan bukan milik
mereka sendiri dan untuk
mengupayakan terciptanya
suatu lingkungan yang
sehat Gambar 3.5 Pelayanan posbindu di
UGM

maka diperlukan peran serta semua orang yang ada di dalam lingkungan
tersebut. Hal ini memicu seorang role model sehat untuk selalu berusaha
mempromosikan kesehatan bagi semua orang melalui perilaku suka berbagi
pengalaman mereka tentang cara melakukan perilaku hidup sehat secara
efektif kepada orang lain di sekitar mereka. Hal ini juga menjadi karakteristik
utama seorang role model sehat di insitusi pendidikan kedokteran yang kami
temukan dalam penelitian Leman dan kawan-kawan (2020). Kehadiran role
model sehat yang memiliki karakteristik mau berbagi pengalaman melakukan
perilaku hidup sehat, secara langsung dapat meningkatkan motivasi diri
orang lain sebagai pengamat untuk melakukan perilaku hidup sehat, melalui
peningkatan efikasi diri.
Dengan ketersediaan role model sehat di lingkungan perguruan tinggi
yang melakukan implementasi gerakan kampus sehat, maka proses belajar
melakukan perilaku hidup sehat melalui modeling dapat terjadi secara efektif.
Hal ini dapat menjadi salah satu poin penting dalam usaha untuk mencapai
keberhasilan implementasi gerakan kampus sehat di perguruan tinggi.
Selanjutnya, proses belajar perilaku hidup sehat yang terjadi di perguruan
tinggi ini berlangsung dalam kurun waktu yang cukup lama, sehingga hal ini
dapat dipandang sebagai faktor pendukung untuk membentuk perilaku
hidup sehat terutama bagi mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa.

48 KAMPUS SEHAT: Strategi Perguruan


Tinggi
Mengadopsi Health Promoting University
Oleh karena itu, salah satu tugas utama dari perguruan tinggi yang
melakukan implementasi gerakan kampus sehat adalah menjamin
ketersediaan lingkungan yang aman untuk berlatih melakukan perilaku
hidup sehat. Jika hal ini dapat terpenuhi, maka akan terjadi proses
otomatisasi perilaku hidup sehat, sehingga tanpa disadari semua sivitas
akademik akan melakukan perilaku hidup sehat tersebut dalam kehidupan
mereka sehari-hari. Pada tahap ini, perilaku hidup sehat telah menjadi
suatu kebiasaan atau gaya hidup bagi sivitas akademik. Hal ini kemudian
membantu perguruan tinggi untuk memenuhi tujuan implementasi gerakan
kampus sehat yaitu menjadikan mahasiswa, staf kependidikan dan staf
pengajar yang sehat dan mampu berperan role model sehat di
masyarakat untuk mewujudkan kehidupan masyarakat dan bangsa
yang sehat.

KAMPUS SEHAT: Strategi Perguruan 49


Tinggi Mengadopsi Health Promoting
University
Adaptasi di Era Pandemic Covid-
19
Seiring dengan terjadinya pandemic
Covid-19, maka implementasi HPU juga
perlu penyesuaian pada berbagai
aspeknya. Setiap kegiatan perlu dilakukan
dengan mengedepankan prinsip
keselamatan. Sebagai contoh adalah
kegiatan posbindu maupun aktivitas fisik.
Semua dilakukan dengan menerapkan
protokol kesehatan yang ketat. Selain
menggunakan masker, menjaga jarak, dan
cuci tangan, untuk menghindari
kerumunan maka kegiatan- kegiatan
tersebut dilakukan dengan cara peserta
mendaftar terlebih dahulu. Dengan
demikian, dapat diketahui jumlah peserta
dan dapat membandingkannya dengan
luas tempat yang dipergunakan. Densitas
atau kepadatan tempat pun dapat
dikendalikan.

Gambar 3.6 Publikasi kegaitan Posbindu SEHATI


dilaksanakan yang
di FK-KMK UGM saat masa pandemi COVID-
19
Gambar 3.7Kegiatan aktifitas fisik di
FK-KMK UGMlingkungan
saat masa pandemi COVID-
19

Pada era adaptasi baru, para kader


HPU (Duta HPU) memiliki peran
tambahan untuk mengajak dan
memastikan bahwa sivitas kampus
yang berada di sekitarnya mematuhi
protokol kesehatan. Tentu berbagai
peningkatan kapasitas secara
berkesinambungan dilakukan agar
duta HPU tersebut dapat menjalankan
perannya dengan baik. Bahkan, skrining
terhadap kesehatan dan tingkat
kerentanan Duta HPU terkait COVID-19
juga dilakukan. Para duta HPU yang
memiliki komorbid atau faktor
kerentanan lain untuk tertular COVID-19
mendapat dispensasi untuk tidak
bertugas untuk meminimalkan risiko
penularan COVID-19. Hal tersebut
menjadi tantangan tersendiri bagi
pengelolaan HPU di masa pandemi.
Mahasiswa sebagai agent of change
Mahasiswa merupakan sivitas kampus dengan persentase terbesar di
kampus. Oleh karena itu, dalam upaya pembudayaan gaya hidup sehat,
partisipasi mahasiswa menjadi sangat penting. Upaya untuk menggandeng
mahasiswa agar berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan HPU dapat
dilakukan dengan bekerja sama dengan berbagai Lembaga atau organisasi di
tingkat mahasiswa seperti Badan Ekskutif Mahasiswa, Lembaga Ekskutif
Mahasiswa atau yang lainnya. Bentuk kolaborasinya dapat beragam,
misalnya memasukkan program- program HPU ke dalam kegiatan Lembaga
mahasiswa, ataupun dengan melakukan rekrutmen dan membentuk
Lembaga seperti HPU Ambasador, laskar sehat, atau berbagai nama yang
dapat digunakan untuk penggerak gaya hidup sehata di tingkat mahasiswa.
Tentu untuk menjalankan peran tersebut, pelatihan atau peningkatan
kapasitas perlu dilakukan.

HPU ambassador ini dapat memberikan peran secara umum, atau


kemudian mendapat peran khusus seperti tambahannya seperti menjadi
mental health first aider, atau kader penggerak kampus bebas asap rokok,
atau yang lainnya. Seperti prinsip umum dalam implementasi HPU, maka
pembentukan atau pengembangan tersebut disesuaikan dengan kebutuhan
sivitas perguruan tingginya masing-masing.

Terdapat beberapa peran yang dapat dilakukan


oleh HPU ambassador, yaitu:

1. Identifikasi masalah / kebutuhan dan


membuat perubahan
2. Meningkatan literasi kesehatan
3. Membagi berbagai ide atau pesan tentang
wellness kepada sesama mahasiswa dengan
menggunakan pendekatan dan gaya Bahasa
mahasiswa
4. Menjadi relawan
5. Terlibat aktif dalam proses rekayasa
lingkungan sehat
6. Menjadi role model sehat
52 KAMPUS SEHAT: Strategi Perguruan
Tinggi
Mengadopsi Health Promoting University
Berbagai peran tersebut menjadi
mahasiswa yang tergabung dalam
HPU Ambasador sebagai agent of
change gaya hidup sehat di kalangan
mahasiswa. Keterlibatan mahasiswa
ini tentu saja bersifat sukarela.
Dalam
pengelolaannya, dalam dibentuk
struktur organisasi yang sekali lagi
menyesuaikan dengan kebutuhan
dan ketersediaan SDM. Bagan
berikut merupakan contoh struktur Gambar 3.8 Penyerahan sertifikat kepada
organisasi HPU Ambasador di FK- mental
health first aider yang merupakan agent of
change
KMK UGM. untuk kesehatan mental pada mahasiswa UGM

Proses rekrutmen HPU ambassador dan


peningkatan kapasitas mahasiswa yang
emnjadi agent of change, perlu mendapat
pengukuhan yang dilakukan oleh pimpinan
perguruan tinggi agar lebih percaya diri
dalam menjalankan perannya.

KAMPUS SEHAT: Strategi Perguruan 53


Tinggi Mengadopsi Health Promoting
University
G a mba r 3.11 Duta kampus sehat Fakultas
Filsafat UGM

Gambar 3.9 Duta kampus sehat FK-KMK


UGM

G a mba r 3.12 Logo Duta Kampus Sehat

G a mba r 3.10 Duta kampus sehat Fisipol


UGM G a mba r 3.13 Duta kampus sehat Fakultas
Pertanian UGM
Lampiran
• Lampiran 1. Contoh policy
brief

KAMPUS SEHAT: Strategi Perguruan 55


Tinggi Mengadopsi Health Promoting
University
56 KAMPUS SEHAT: Strategi Perguruan
Tinggi
Mengadopsi Health Promoting University
• Lampiran 2. Indikator implementasi HPU di perguruan
tinggi

Self-Assessment Pelaksanaan
Health Promoting University di Tingkat
Perguruan Tinggi

Dengan Hormat,

Kampus yang sehat akan mendorong produktivitas sivitas akademika,


baik dosen, tenaga kependidikan, maupun mahasiswa. Menurut healthy
university conceptual framework, kampus yang memiliki 5 indikator
utama (AUN-HPN, 2017). Kelima indikator tersebut adalah;

1. Adanya komitmen dan leadership yang mendukung


2. Mahasiswa dan staf (dosen & tenaga kependidikan) yang
sehat
3. Adanya lingkungan fisik dan sosial yang mendukung untuk
hidup sehat
4. Adanya peningkatan kapasitas untuk setiap sivitas akademikanya
agar mampu menerapkan pola hidup sehat, serta
5. Adanya kegiatan akademik (pendidikan, penelitian, pengabdian
masyarakat) yang terkait dengan promosi kesehatan.

Berkaitan dengan hal tersebut, kami mohon kesediaan Bapak/


Ibu untuk mengisi self-assessment mengenai upaya pengembangan
lingkungan sehat di institusi Bapak/Ibu. Data yang Bapak/Ibu berikan
dalam kuesioner ini bersifat RAHASIA dan hanya akan digunakan untuk
kepentingan pengembangan program HPU pada periode mendatang.
Oleh karena itu, kami harapkan Bapak/Ibu memberikan jawaban yang
sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Atas perhatian dan partisipasi
Bapak/Ibu, kami haturkan terima kasih.

Hormat Kami,

Tim Pengembangan HPU di Indonesia

KAMPUS SEHAT: Strategi Perguruan 57


Tinggi Mengadopsi Health Promoting
University
PT/Fakultas/Unit/Instansi
:
Jabatan :

Petunjuk pengisian: Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang Bapak/Ibu
anggap paling sesuai menggambarkan kondisi terkait pengembangan kampus
sehat (HPU) di Fakultas Bapak/Ibu

Keterangan:
1. = Tidak ada (belum ada perencanaan, dokumen atau data tentang
kegiatan untuk mengembangkan fakultas sehat)
2. = Ada namun membutuhkan peningkatan (kegiatan untuk
mengembangkan fakultas sehat masih dalam tahap perencanaan atau
masih membutuhkan peningkatan atau penyempurnaan)
3. = Cukup (kegiatan pengembangan fakultas sehat telah dilakukan dengan
bukti yang mendukung. Hasil kegiatan menunjukkan hasil yang konsisten
seperti yang diharapkan)
4. = Sangat Baik (Best Practice) (kegiatan pengembangan fakultas sehat telah
dilakukan dengan sempurna. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa
kegiatan diimplementasikan secara inovatif dan menghasilkan hasil yang
sempurna)

58 KAMPUS SEHAT: Strategi Perguruan


Tinggi
Mengadopsi Health Promoting University
PERTANYAAN ISIAN
1. Apakah fakultas memiliki kelompok
kerja/unit untuk mengembangkan HPU?
2. Apakah terdapat media (laporan
tahunan, newsletter, artikel, dsb.) yang
mempub- likasikan kondisi kesehatan
atau kegiatan kesehatan fakultas?
3. Apakah terdapat kebijakan tentang
kesehatan di fakultas?
4. Apakah fakultas memiliki sistem skrining
atau pemeriksaan kesehatan berkala untuk:
a. Mahasiswa
b. Dosen
c. Tenaga kependidikan

5. Apakah fakultas menjalin kerjasama


dengan pihak di luar fakultas untuk
mengembangkan kampus sehat?
6. Apakah kesehatan menjadi salah satu
unsur yang penting/diperhatikan dalam
pengem- bangan fakultas ?
7. Apakah fakultas telah mengembangkan:
a. Infrastruktur dan gedung yang aman?

b. Mengembangkan lingkungan yang


bersih dan hijau?
c. Lingkungan yang ramah terhadap
orang yang berkebutuhan khusus
(disabled friendly)?
8. Apakah fakultas telah:
a. Melakukan konservasi energi?
b. Melakukan manajemen sampah?
c. Mempromosikan daur ulang sampah?

KAMPUS SEHAT: Strategi Perguruan 59


Tinggi Mengadopsi Health Promoting
University
d. Memotivasi staf yang menggunakan
transportasi umum atau bersepeda
atau berjalan untuk menuju kampus?
e. Menerapkan
kebijakan untuk menggunakan
produk yang ramah lingkungan?
f. Mengintegrasikan pendidikan kesehatan
ke dalam kurikulum atau ekstrakulikuler
atau kegiatan lainnya?
g. Melakukan penelitian atau survei
terhadap kesehatan mahasiswa dan
staf?
h. Memiliki kegiatan
untuk meningkatkan kapasitas staf
dan mahasiswa untuk melakukan

i. pola hidup sehat?


Menerapkan program kawasan
tanpa asap rokok (KTR)?
j. Menerapkan program untuk
mencegah penyalahgunaan obat-
obatan?
k. Menerapkan program tentang
kesehatan mental dan manajemen
stress?
l. Memfasilitasi program
untuk meningkatkan pengetahuan
kesehatan staf dan mahasiswa?
m. Menerapkan program untuk
mencegah dan mengendalikan
kekerasan, perundungan, dan

n. pelecehan seksual?
Menerapkan
program untuk meningkatkan
aktivitas fisik (seperti olahraga,
senam bersama, jalan sehat, dll.)?
60 o. KAMPUS Menerapkan program
SEHAT: Strategi Perguruan
Tinggi
untuk Health
Mengadopsi mencegah
Promoting pelanggaran
University lalu
p. Mempromosikan pola makan sehat?

q. Menerapkan
program kesehatan dan
keselamatan kerja?
r. Memiliki database
kondisi kesehatan staf dan fakultas?
s. Menyelenggarakan
program kesehatan pada masyarakat
di luar fakultas?
t. Mengalokasikan
sumber daya dan keuangan untuk
pengembangan kampus sehat?
9. Apakah staf fakultas memiliki akses
yang mudah terhadap pelayanan
kesehatan mental?
10. Apakah staf fakultas memiliki akses yang
mudah terhadap pelayanan kesehatan fisik?
11. Apakah staf fakultas memiliki akses yang
mudah terhadap beragam fasilitas
olahraga, relaksasi atau pengembangan

12. kreativitas?
Apakah staf fakultas memiliki akses yang
mudah terhadap beragam kegiatan
sosial?
13. Apakah staf senior fakultas memiliki
akses yang mudah terhadap beragam
pelayanan lansia?
14. Apakah fakultas menyediakan kesempatan
bagi staf dan mahasiswa untuk menjadi
sukarelawan kegiatan kesehatan di

15. fakultas?
Apakah di dalam rencana kerja
tahunan fakultas terdapat program
yang terkait dengan kampus sehat?
16. Apakah staf atau organisasi staf (seperti
KAMPUS SEHAT: Strategi Perguruan 61
koperasi, dharma wanita, dll.) aktif Tinggi Mengadopsi Health Promoting
University
17. Apakah mahasiswa atau organisasi
mahasiswa (seperti BEM dan BSO
lainnya) aktif berpartisipasi dalam
program HPU fakultas?
18. Apakah sivitas akademika fakultas aktif
dalam konferensi atau pertemuan nasional
dan internasional terkait HPU?

TERIMA KASIH

62 KAMPUS SEHAT: Strategi Perguruan


Tinggi
Mengadopsi Health Promoting University
• Lampiran 3. Konsorsium Health Promoting University

Dewan Pengarah :
Menteri Kesehatan (Ex Officio)
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Ex
Officio) Menteri Agama (Ex Officio)
Menteri Dalam Negeri (Ex
Officio) Ketua PPPKMI (Ex
Officio)

Penanggung Jawab:
Direktur Promosi Kesehatan &
Pemberdayaan
Masyarakat Kemenkes RI (Ex
Officio)

Ketua:
Prof. Dra. Yayi Suryo Prabandari,
M.Si., Ph.D. (UGM)

Wakil Ketua:
Bambang Purwanto Cadrana,
SKM., MKM

Sekretaris I:
Dr. Supriyati, S.Sos., M.Kes
(UGM)

Sekretaris II:
Heni Rudiyanti, SKM., M.Kes

Bendahara I:
Drg. Widyawati, MKM.
(Kemenkes)

Bendahara II:
Dr. dr. Risma (UNSRI)

Bidang Advokasi

Kepala Bidang:
Dr. Ridwan M. Thaha (UNHAS)
Bidang Sosialisasi

Kepala Bidang:
(Kemenkes)

Anggota:
Dr. Lita Sri Andayani, SKM.,M.Kes (USU)
Dr. Zilhadia M.Si.,Apt. (Dekan Fikes) UIN
Jakarta (Poltekkes Jakarta 1)
Conrad Folamauk, S. KM, M. Sc

Bidang Standardisasi

Kepala Bidang:
Tomi Hendrayana, M.Si. (ITB)

Anggota:
Ira Nurmala, Ph.D.
(UNAIR) (Poltekkes
Bandung)

Bidang Kemitraan

Kepala Bidang:
Pulung, M.Kes. (UNAIR)

Anggota:
(PoltekkesMalang)
Sakri Sabatmaja,SKM.
M.Si.(Kemenkes)

Bidang Pemberdayaan

Kepala Bidang:
Dr. Iswanto (Poltekkes
kemenkes Yogyakarta)

Anggota:
Fauzi, M.Kes (UNLAMB)
drg. Marlina Ginting
(Kemenkes)
KAMPUS SEHAT: Strategi Perguruan 65
Tinggi Mengadopsi Health Promoting
University

Anda mungkin juga menyukai