Anda di halaman 1dari 7

BAB VI

ANALISIS LEVERAGE OPERASI DAN


LEVERAGE KEUANGAN

OLEH :
AZIZAH FITRIANI,SE.,MM
I . PENGERTIAN LEVERAGE OPERASI DAN LEVERAGE KEUANGAN
Pengertian Leverage adalah penggunaan asset dan sumber
dana oleh perusahaan yang memiliki biaya tetap
dengan maksud agar meningkatkan keuntungan
potensial pemegang sahan
Perusahaan menggunakan leverage operasi dan leverage
keuangan dengan tujuan agar keuntungan yang
diperoleh lebih besar dari pada biaya asset dan sumber
dananya, dengan demikian akan meningkatkan
keuntungan perusahaan
Dalam laporan laba – rugi analisa leverage membagi biaya
operasi kedalam dua kategori yaitu biaya tetap dan
biaya variabel
II. PENGERTIAN BIAYA TETAP DAN BIAYA VARIABEL
1. Biaya tetap adalah biaya yang dalam jangka pendek tidak berubah
karena perubahan output yang dihasilkan. Misalnya : biaya
penyusutan bangunan kantor, gaji manajemen, Asuransi
kesehatan dan kecelakaan.
2. Biaya Variabel adalah biaya yang dalam jangka pendek mengalami
perubahan karena perubahan output yang dihasilkan. Misalnya :
Biaya bahan baku, Biaya tenaga kerja kangsung dan biaya
pemasaran langsung
III. PENGERTIAN DEGREE OF OPERATING LEVERAGE DAN
DEGREE OF FINANCIAL LEVERAGE
Apabila perusahaan memiliki biaya operasi tetap maka dikatakan
perusahaan menggunakan operating leverage. Dalam operating
leverage bertujuan perubahan penjualan akan mengakibatkan
perubahan laba sebelum bunga dan pajak yang lebih besar
disebut DOL ( Degree Of Operating Leverage
DOL = % Perubahan EBIT
% Perubahan Penjualan
Apabila perusahaan menggunakan sumber dana dengan biaya tetap maka
dikatakan perusahaan menggunakan financial leverage. Dalam financial leverage
bertujuan agar terjadi perubahan laba per lembar saham lebih besar dari pada
perubahan pendapatan sebelum bunga dan pajak disebut DFL (Degree Of Financial
Leverage )

DFL = % Perubahan EPS


% Perubahan EBIT
Contoh :
Diketahui Data :
1. Biaya Operasional Variabel Rp. 3.000.000
2. Tingkat Penjualan Rp. 5.000.000
3. Biaya Tetap Rp. 1.000.000
4. Rasio Biaya Operasional variabel 60 %
5. EBIT Rp. 1.000.000
6. Penjualan Meningkat sebesar 10 % maka :
Penjualan Menjadi Rp. 5.500.000
Biaya Variabel Menjadi Rp. 3.300.000
EBIT Menjadi Rp. 1.200.000
Perhitungan DOL = % Perubahan EBIT
% Perubahan Penjualan

Rp. 1.200.000 - Rp. 1.000.000


Rp. 1.000.000
=
Rp. 5.500.000 - Rp. 5.000.000
Rp. 5.000.000

Rp 200.000 Rp. 5000.000


= X
Rp. 1.000.000 Rp. 500.000
= 2,00
Artinya kenaikan penjualan 10 % akan mengakibatkan kenaikan
EBIT sebesar 10 % x 2 = 20 %
Contoh :
Diketahui Data :
1. Laba sebelum bunga dan pajak ( EBIT ) Rp. 1.000.000 dimana EPS adalah
Rp. 3.000
2. Laba sebelum bunga dan pajak ( EBIT ) Rp. 1.200.000 dimana EPS adalah
Rp. 4.200
Perhitungan DFL = % Perubahan EPS
% Perubahan EBIT
Rp. 4.200 - Rp. 3.000
Rp. 3.000
= Rp. 1.200.000 - Rp. 1.000.000
Rp. 1.000.000
Rp. 1.200 Rp. 1.000.000
= X
Rp. 3.000 Rp. 200.000
= 2,00
Artinya kenaikan EBIT 10 % akan mengakibatkan kenaikan EPS sebesar
10 % x 2 = 20 %
IV. PENGERTIAN DEGREE OF COMBINED LEVERAGE ( DCL )
Apabila perusahaan memiliki baik operating leverage maupun financial leverage maka dapat
dihitung leverage kombinasi untuk meningkatkan keuntungan bagi pemegang
saham biasa. Degree of combined leverage adalah rasio antara persentase perubahan EPS
dengan persentase perubahan penjualan.
DCL = % Perubahan EPS
% Perubahan Penjualan
Diketahui Data :
1. Tingkat penjualan Rp. 5.000.000 dimana EPS sebesar Rp. 3.000
2. Tingkat penjualan Rp. 5.500.000 dimana EPS sebesar Rp. 4.200
Rp. 4.200 - Rp. 3.000
Rp. 3.000
Perhitungan DCL =
Rp. 5.500.000 - Rp. 5.000.000
Rp. 5.500.000
Rp. 1.200 Rp. 5.000.000
X = 4
Rp. 3.000 Rp. 500.000
Setiap kenaikan penjualan sebesar 10 % akan mengakibatkan kenaikan EPS sebesar 4 x
10 % = 40 %

Anda mungkin juga menyukai