farmasi
Lafi AU
Sistem Manajemen Mutu
QS
Unsur Dasar Manajemen Mutu
QA
• SISTEM MANAJEMEN MUTU (“QUALITY MANAGEMENT
GMP SYSTEM”) = INFRASTRUK KERJA meliputi :
QS = Quality System Infrastructure 1. STRUKTUR ORGANISASI
QC 2. PROSEDUR (PROTAP)
QA = Quality Assurance 3. PROSES (DALMUT)
Tools or Systematic Actions 4. SUMBER DAYA (“RESOURCES”)
QC = Quality Control
Part GMP
Pemastian Mutu
tingkatan
Suatu pendekatan manajemen resiko mutu yang
Manajemen Resiko Mutu
efektif dapat menjamin :
● Suatu proses sistematik untuk identifikasi, 1. Mutu yang tinggi dari produk kepada pasien
penilaian, pengendalian, komunikasi serta pengkajian 2. Membuat pengambilan keputusan lebih baik bila
risiko mutu obat selama siklus-hidup produk. terjadi masalah mutu potensial selama
pengembangan dan pembuatan
● Dua prinsip utama : 3. Dapat memberi kemudahan dalam pengambilan
1. Evaluasi risiko terhadap mutu berdasarkan keputusan dengan informasi yang lebih lengkap
pengetahuan ilmiah dan dikaitkan dengan 4. Dapat meningkatkan keyakinan Badan POM akan
perlindungan pasien sebagai tujuan akhir kemampuan perusahaan dalam menangani risiko
2. Tingkat usaha, formalitas, dan dokumentasi potensial dan secara menguntungkan dapat
pengkajian risiko mutu setara dengan tingkat memengaruhi tingkat dan rentang pengawasan
risiko yang ditimbulkan (minor, mayor, kritikal) Badan POM.
Struktur Organisasi Kepala Bagian Produksi
Organisasi adalah suatu kerangka terstruktur yang di • Memastikan bahwa obat diproduksi dan disimpan sesuai prosedur agar
dalamnya berisikan wewenang, tanggung jawab dan
memenuhi persyaratan mutu yang ditetapkan.
pembagian kerja untuk menjalankan masing-masing fungsi
• Memberikan persetujuan petunjuk kerja yang terkait dengan produksi dan
tertentu
memastikan bahwa petunjuk kerja diterapkan secara tepat
1. Kepala Bagian Produksi • Memastikan bahwa catatan produksi telah dievaluasi dan ditandatangani
2. Kepala Bagian Pemastian Mutu oleh kepala bagian Produksi sebe-lum diserahkan kepada kepala bagian
Suatu sistem untuk memperoleh air dengan kualitas Spesifikasi mutu air dibagi menjadi 5 grade:
yang dibutuhkan oleh setiap jenis obat yang dibuat dan 1. Air Pasokan (Feed Water)
memenuhi persyaratan monografi farmakope.
2. Air Murni (Purified Water)
2. Sistem pemurnian air 5. Air dengan Mutu Tertentu untuk proses dan
3. Sistem penyimpanan dan distribusi air Pembuatan Bentuk Sediaan
Pesyaratan Spesifikasi Mutu
Mekanisme Kerja Purified Water System
BAK 2
BAK P’ENDAPAN 1
BAK 6
BAK
Instalasi Pengolahan BAK 5
KONTROL
BAK 3 BAK 4 DENGAN
LIMBAH NON BETA PROSES BIO
BAK
Air Limbah (IPAL) PROSES MIXING
NETRALISASI
P’ENDAPAN 2
AERASI
UTK
INDIKATOR
IKAN MAS
(CEK pH) DAN MENINGKAT
BAK 1 P’ENCERAN KAN MUTU
LIMBAH BETA AIR
LAKTAM DIDESTRUKSI
DGN ASAM SULFAT
Pemantauan Limbah Registrasi
Registrasi merupakan prosedur pendaftaran dan evaluasi obat
• Disamping pengolahan limbah, kita juga melakukan
untuk mendapat izin edar.
pemantauan kualitas limbah cair yang telah diolah dan
dilakukan secara periodic. Meliputi parameter sbb : Tujuan:
Memberikan perlindungan kepada masyarakat dari peredaran
• Analisa pH, syarat • Analisa BOD, syarat
obat yang tidak memenuhi persyaratan efikasi, keamanan, mutu,
pH antara 6-9 <75 mg/L
dan kemanfaatan.
• Kandungan zat padat • Analisa kandungan Registrasi obat diajukan oleh Pendaftar kepada Kepala Badan
tersuspensi syarat logam berat, anion POM.
<60 mg/L dan kation
Adapun syarat pendaftar, yaitu:
• Industri Farmasi yang telah memiliki sertifikat CPOB (Cara
• Analisa COD, syarat Pembuatan Obat yang Baik)
<100 mg/L • Untuk registrasi obat impor hanya dilakukan oleh pendaftar
yang mendapatkan persetujuan tertulis dan merupakan afiliasi
dari perusahaan induk.
Kategori Registrasi Obat
Uji stabilitas
Penentuan tujuan dan spesifikasi produk
Pengembangan formula Formula baru harus diuji stabilitasnya pada
menentukan tujuan dan spesifikasi produk yang
Hal ini meliputi pemilihan teknologi produksi, berbagai kondisi, seperti suhu dan kelembaban
diinginkan. Hal ini meliputi jenis produk, tujuan
formulasi yang tepat, dan pengujian formula yang berbeda, untuk memastikan produk tetap
penggunaan, dan karakteristik fisik dan kimia
pada skala kecil. stabil dan aman selama masa simpan dan
yang diinginkan
penggunaan.
Uji klinis
Skala Laboratorium
Jika produk dianggap aman dan efektif pada
skala kecil dalam pembuatan obat yang digunakan
tahap uji praklinis, maka selanjutnya dilakukan
untuk menguji dan memperbaiki formulasi, teknologi
uji klinis pada manusia dengan mengikuti produksi, dan stabilitas produk. untuk menentukan
Tahapan Pengoptimalan Formula
regulasi yang berlaku. karakteristik fisik dan kimia yang diinginkan serta
mengoptimalkan formulasi agar dapat memenuhi
persyaratan regulasi dan standar farmakope..
Skala Produksi
produk dihasilkan dalam jumlah yang lebih
Registrasi dan persetujuan regulatori besar lagi untuk dipasarkan dan didistribusikan
untuk memastikan produk aman dan efektif ke pasar. Produk juga terus diuji stabilitasnya
sebelum dipasarkan. selama masa simpan dan penggunaan pada
Skala Pilot
produk dihasilkan dalam jumlah yang lebih besar skala produksi.
untuk menguji kemampuan teknologi produksi dan
memperoleh data produksi yang lebih akurat.
Produk juga diuji stabilitasnya pada berbagai kondisi
pada skala pilot sebelum dilakukan uji praklinis
Pemasaran dan distribusi
pada hewan.
untuk membantu pasien yang membutuhkan
Manajemen Operasi
Forecasting) (Purchasing)
lay out fasilitas produksi, perencanaan produksi baku, bahan kemas, produk setengah jadi, & produk jadi)
dan sebagai jembatan antara bagian marketing dengan
(schedulling) dan pengendalian persediaan
bagian-bagian lain seperti produksi, R&D, Finance, dan
(inventory control).
lain-lain .
• Metode peramalan kuantitatif : atas data-data ● Kegiatan utama dalam material management adalah
penjualan masa lalu, dibagi dalam ke dalam deret Perencanaan Produksi (production planning) dan
pengendalian persediaan (inventory control).
berkala atau runtun waktu (time series) dan metode
kasual (casual).
Production Planing Inventory Control
● Rencana Produksi Tahunan yang di-break down menjadi Rencana Produksi Periodik • Terdiri dari raw materials (bahan baku), packaging materials (bahan
pengemas), finished product (Obat jadi), dan work In Process/WIP
(semester atau triwulan), di-break down lagi menjadi Rencana Produksi Bulanan,
(Barang setengah jadi).
Mingguan dan Harian.
pelanggan, berkurangnya biaya produksi, dan new product launching dan divestment
• Inventory dijaga dalam kondisi yang optimum untuk menjaga efisiensi
(write off) produk-produk lama berjalan lancar (teratur).
produksi dan memperlancar tingkat pemanfaatannya.
● Pembersihan peralatan dan area produksi merupakan suatu kebutuhan penting di industri farmasi. Proses pembersihan yang tidak tepat dapat
● Suatu metode pembersihan yang dibuat harus tervalidasi, kegiatan dikenal dengan validasi pembersihan.
1. Bersihkan kapas usap dengan merendam dalam methanol / pelarut sesuai 1. Kumpulkan 500 ml air bilasan terakhir dan 500 ml secara
validasi metode selama 5 menit, sonifikasi dan peras. aseptis untuk uji cemaran mikroba.
2. Pada saat pengambilan sampel, basahkan kapas usap dalam 2. Ambil juga sampel Air Murni yang digunakan untuk
membilas sebagai pembanding.
metanol/pelarut sesuai validasi, peras kelebihan pelarut dengan menekan di
3. Air bilasan diuji terhadap parameter pH, konduktivitas,
bibir bagian dalam wadah.
logam berat, nitrat, TOC, cemaran mikroba dan
3. Sampel diambil di area kritis sesuai protokol.
dibandingkan dengan kualitas air murni yang digunakan
4. Letakkan bingkai SS 5 x 5 cm di area yang akan diusap.
dalam pembilasan.
5. Usap luas area yang ditentukan sesuai arah.
Pembuatan obat dengan metode aseptic yang dilakukan sebelum dan selama proses peracikan obat agar dapat mengurangi resiko paparan
terhadap petugas dan pasien dengan meurunkan/meniadakan jumlah mikroorganisme yang masuk ke dalam tubuh
Pengawasan selama proses (IPC)
• Selain pemeriksaan rutin bahan baku, bahan aktif dan bahan kemas bagian pengawasan mutu (quality control) juga melakukan
pengecekan obat selama proses yang disebut IPC (In Process Control). IPC merupakan tes pengecekan kualitas produk obat yang
dilakukan selama produksi rutin. Pengecekan dilakukan selama produksi untuk memastikan kualitasnya sesuai sebelum
dikirimkan ke pasien.
• Fungsi dari IPC adalah memonitoring dan jika dibutuhkan adaptasi proses pembuatan untuk memastikan produk sesuai dengan
spesifikasinya. Pengecekan ini termasuk kontrol peralatan dan pengecekan lingkungan produksi.
• IPC dilakukan periodik dengan interval waktu tertentu selama proses pembuatan obat, misal selama pencetakan tablet atau
enkapsulasi kapsul. Bisa juga selama proses granulasi dan pencampuran. Pengecekan dan tes yang dilakukan selama proses dapat
spesifikasi bahan kemas dll. untuk menjaga kualitas produk. Bila ada produk ditolak harus ada
penandaan yang jelas serta penanganan berikutnya telah ditetapkan
• Kontrol proses dan kualitas untuk dilaksanakan. Lokasi IPC berada di area produksi, terdapat
ruangan IPC sendiri bagi personil QC
Pengawasan Mutu (QC)
In Process Control (IPC) saat Produksi
• Bahan dan produk yang di tolak harus diberi penandaan yang jelas dan disimpan terpisah di “area karantina”. Bahan atau produk tersebut
dapat dikembalikan kepada pemasoknya atau, bila dianggap perlu, diolah kembali atau dimusnahkan. Langkah apa pun yang diambil, terlebih
dulu harus disetujui oleh Kepala Bagian Manajemen Mutu (Pemastian Mutu) dan dicatat.
• Pengolahan ulang produk yang ditolak hanya diperbolehkan jika mutu produk akhirnya tidak terpengaruh, bila spesifikasinya dipenuhi dan
prosesnya dikerjakan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan dan disetujui setelah dilakukan evaluasi terhadap resiko yang mungkin
timbul dan catatan pengolahannya harus disimpan.
Karantina merupakan status bahan atau produk yang dipisahkan secara fisik atau dengan system tertentu,
sementara menunggukeputusan apakah bahan atau produktersebut ditolak atau disetujui penggunaannya untuk pengolahan,
pengemasan atau distribusi.
Pelulusan Produk Status
• Selama menunggu pelulusan dari bagian Manajemen Mutu • Kecuali sampel untuk pengawasan mutu, tidak boleh ada produk
(Pemastian Mutu),seluruh bets/ lot yang sudah dikemas yang diambil dari suatu bets/lot selama produk tersebut masih
ditahan di area karantina.
hendaklah ditahan dalamstatus karantina.
• Area karantina merupakan area terbatas hanya bagi personal • Produk jadi yang memerlukan kondisi penyimpanan khusus
yang benar – benar diperlukan untukbekerja untuk diberi hendaklah diberi penandaan jelas yang menyatakan kondisi
penyimpanan yang diperlukan, dan produk tersebut hendaklah
wewenang untuk masuk ke area tersebut.
disimpan di area karantina dengan kondisi yang sesuai.
• Setelah pelulusan suatu bets/lot oleh bagian manajemen mutu • Sewaktu menerima produk jadi, personil Gudang hendaklah
(pemastian mutu), produk tersebut hendaklah dipindahkan dari area mencatat pemasukan bets tersebut kedalam kartu stok yang
karantina ke Gudang produk jadi. bersangkutan.
Dokumen Produksi
Dokumen yang esensial dalam produksi, antara lain:
Berisi formula produksi dari suatu produk Terdiri dari Prosedur Pengolahan
dalam bentuk sediaan dan kekuatan tertentu, Induk dan Prosedur Pengemasan
tidak tergantung dari ukuran bets; Induk
proses untuk memastikan bahwa proses Setelah pengujian bahan awal selesai Evaluasi proses produksi di industri farmasi
produksi dilakukan dengan baik, sesuai dilakukan, hasil pengujian dicatat dalam sangat penting untuk memastikan kualitas
dengan persyaratan regulasi, dan memenuhi daftar bahan dan bahan baku yang tidak dan keselamatan produk yang dihasilkan. Hal
persyaratan kualitas yang telah ditetapkan. memenuhi standar kualitas atau spesifikasi ini melibatkan pemahaman mendalam
Evaluasi proses produksi biasanya dilakukan akan ditolak dan tidak digunakan dalam tentang setiap tahap dalam proses produksi,
secara berkala untuk memastikan bahwa produksi. Dengan melakukan pengujian pengendalian mutu yang ketat, dan perbaikan
proses produksi tetap konsisten dan dapat bahan awal secara berkala, industri farmasi yang terus-menerus untuk memastikan
ditingkatkan secara terus-menerus. dapat memastikan bahwa produk yang bahwa proses produksi berjalan secara
dihasilkan berkualitas tinggi dan aman untuk optimal.
dikonsumsi oleh pasien.
Tahapan dalam Proses Evaluasi Produk
Produksi skala laboratorium Produksi skala pilot ini untuk trial Produksi skala industry untuk
mendukung pengembangan formulasi proses produksi obat sebelum keperluan komersial. Batch ini
obat dan pengemasan, membantu dalam
dilakukan pada skala produksi adalah ukuran yang akan diproduksi
evaluasi dan definisi atribut kualitas
dalam tahap pengembangan proses selama produksi rutin dan
kritis (CQAs atau Critical Quality
atau optimisasi, dan untuk pemasaran produk.
Attribute yaitu properti atau
pengujian (tidak untuk komersial)
karakteristik fisik, kimia, biologi, atau
contohnya: obat untuk uji t untuk uji
mikrobiologi).
Bioekuivalensi.
Kelas Kebersihan
Berdasarkan Jumlah Partikel Berdasarkan Jumlah Mikroba
Berdasarkan Sistem Tata Udara
1. TUJUAN
BAHAN AWAL &
a. Sebagai wadah
BAHAN PENGEMAS b. Protektif
- Melindungi kualitas obat
- Melindungi lingkungan dari dampak obat
c. Tujuan marketing
PENIMBANGAN
2. JENIS
a. Pengemasan primer
Pengemasan obat jadi dengan bahan pengemas pertama
PENGOLAHAN - Pengemasan primer dilakukan di ruang kelas grey
b. Pengemasan sekunder
Pengemasan lanjutan setelah pengemasan primer
- Pengemasan sekunder dilakukan di ruang kelas black
plastik, dll. 1
BAHAN KEMAS PRIMER
• Harus bersifat tidak toksik dan tidak bereaksi (inert)
2
• Pembungkus selanjutnya, biasa dikenal • Harus mampu menjaga produk yang dikemas agar tetap bersih dan
merupakan pelindung terhadap pengaruh panas, kotoran dan kontaminan
dengan inner box 3 lain
CPOB
Contoh Temuan :
● Audit Pemasok
● Audit Kontrak Pembuatan (Tool Manufacture)
● Audit Otoritas Pegawas Obat (BPOM)
Penanganan keluhan terhadap produk dan obat kembalian
01 02 03 04
lain:
mata rantai distribusi bila ditemukan adanya cacat
kualitas dan yang berbahaya atau dilaporkan adanya
1. identifikasi dan pencatatan mutu dari obat kembalian, dikarantina,
reaksi merugikan yang membahayakan kesehatan
dilakukan penelitian, pemeriksaan dan pengujian.
pemakainya selama atau sesudah pendistribusian obat 2. Obat kembalian yang tidak dapat diolah ulang hendaklah dimusnahkan dan
jadi tersebut. dibuat prosedur pemusnahan bahan atau produk yang ditolak yang
Overloud produk yang akan diproduksi atau lebih yang menciptakan kewajiban untuk
khusus.
Hak dan Kewajiban Pemberi Kontrak Hak dan Kewajiban Penerima Kontrak
Unsur pertama dalam melakukan validasi Dilakukan terhadap fasilitas, sistem, dan peralatan baru atau yang Dilakukan setelah KI selesai dilaksanakan, dikaji,
dimodifikasi. dan disetujui. KO mencakup beberapa hal,
terhadap fasilitas, sistem, atau peralatan
Kualifikasi instalasi mencakup beberapa hal, diantaranya: diantaranya:
baru. 1. Instalasi peralatan, pipa, dan sarana penunjang sesuai dengan
spesifikasi dan gambar teknik yang didesain. 1. Pengujian yang perlu dilakukan berdasarkan
2. Pengumpulan dan penyusunan dokumen pengoperasian dan pengetahuan tentang proses, sistem, dan
perawatan peralatan dari pemasok peralatan
3. Ketentuan dan persyaratan kalibrasi 2. Pengujian meliputi satu atau beberapa kondisi
4. Verifikasi bahan konstruksi yang mencakup batas operasional atas dan
bawah atau yang lebih dikenal dengan worst
case (kondisi terburuk).
Kualifikasi Fasilitas, Peralatan, dan Sistem yang
Kualifikasi Kinerja Terpasang Setelah Operasional
Kualifikasi Kinerja (KK) dilakukan setelah KI dan Pada bagian ini, bukti untuk mendukung dan
KO selesai dilaksanakan, dikaji, dan disetujui. KK memverifikasi parameter operasional dan batas
mencakup beberapa hal, yaitu: variabel kritis pengoperasian alat hendaklah tersedia.
1) Pengujian dengan menggunakan bahan baku, Selain itu, kalibrasi, prosedur pengoperasian,
bahan pengganti yang memenuhi spesifikasi, pembersihan, perawatan preventif serta prosedur dan
atau produk simulasi. catatan pelatihan operator hendaklah
2) Uji yang meliputi satu atau beberapa konfisi didokumentasikan.
yang mencakup batas operasional atas dan
bawah.
Definisi
Dokumen ini memuat langkah-langkah Dokumen ini memuat deskripsi tentang Dokumen ini memuat catatan mengenai
yang harus dilakukan dalam setiap tahap sistem manajemen mutu yang diterapkan di kegiatan produksi sehari-hari, termasuk
produksi untuk memastikan bahwa proses industri farmasi, termasuk tanggung jawab bahan baku yang digunakan, jumlah
produksi berjalan sesuai dengan spesifikasi dan tugas setiap departemen dalam produk yang dihasilkan, hasil pengujian
yang telah ditetapkan. menjalankan sistem manajemen mutu. produk, dan tindakan perbaikan yang telah
dilakukan.
Jenis Dokumen Mutu
Catatan Perbaikan dan
04 Laporan Validasi 05 Sertifikat Analisis 06 Pencegahan (CAPA)
Dokumen ini memuat hasil validasi metode Dokumen ini memuat hasil pengujian Dokumen ini memuat catatan tentang
analisis, validasi sistem produksi, dan kualitas produk, termasuk bahan baku, tindakan perbaikan dan pencegahan yang
validasi pembersihan untuk memastikan produk antara, dan produk jadi. dilakukan untuk mengatasi masalah yang
bahwa proses produksi berjalan sesuai terjadi selama proses produksi.
dengan spesifikasi yang telah ditetapkan.
Fasilitas Penyimpanan • Pereaksi berbahaya atau penggunaannya diawasi (bahan narkotik dan
kalibrasi.
Penomoran Bets
1. Salep = 37
2. Elixir = 34
Nomor batch adalah kombinasi pembeda apa saja dari huruf angka 3. Gargle = 40
ataupun symbol dimana dari nomor tersebut secara lengkap dari pabrik, 4. Suspense = 33
proses pembuatan, pengemasan, penyimpanan, dan distribusi produk 5. Sirup kering = 39
obat dapat ditentukan: 6. Emulsi = 71
7. Suppositoria =53
I. Produk buatan 8. Tablet = 10
a. Digit 1 : bahan produksi yang di modifikasi untuk 1990=0,: 9. Tablet salut = 17
1991=1, :1992=2 dst 10. Kapsul = 04
b. Digit 2 dan 3 : kode produk misalnya 01 untuk teofilin tablet, 02
untuk paracetamol tablet. >Nomor registrasi untuk kosmetik
c. Digit 4, 5, 6 : urutan produksi misalnya 001, 002, 003, ………..999 CD : Kosmetik dalam negeri
CL : Kosmetik luar negeri
II. Produk jadi Tersiri dari 10 digit, uraian sebagai berikut:
Mencantumkan dari 2-6 dari nomor batch ruahan ditambahkan Digit 1 dan 2 : jenis kategori
didepannya dengan: Digit 3dan 4 : jenis sub katagori
Digit 1 : tahun pengemasan misalnya tahun 1990 = A Digit 5 dan 6 : angka terakhir tahun dibalik
Digit 2 dan 3 : kode produk jadi misalnya A 1215042 Digit 7,8,9,10 : nomor urut (badan pom, 2004’ catalog kartu, kosmetik,
> Nomor registrasi untuk setiap sediaan pada kotak 12 ,13 yaitu: alat kesehatan dan PKRT, unit pelayanan konsumen bada pengawas obat
dan makanan, jakarta)
Program Stabilitas Ongoing
Suatu batch obat memenuhi persyaratan mutunya selama waktu peredaran yang telah ditetapkan → Program stabilitas
Tujuan dari program stabilitas on-going adalah untuk memantau produk selama masa edar dan untuk menentukan bahwa produk
tetap, atau dapat diprakirakan akan tetap, memenuhi spesifikasinya selama dijaga dalam kondisi penyimpanan yang tertera pada
label.
Setelah dipasarkan, stabilitas produk jadi hendaklah dipantau menurut program berkesinambungan yang sesuai, yang memungkinkan
pendeteksian semua masalah stabilitas (misal perubahan pada tingkat impuritas, atau profil disolusi) yang berkaitan dengan formula dalam
kemasan yang dipasarkan.
Program Stabilitas Ongoing
Protokol untuk program stabilitas on-going hendaklah menjangkau akhir masa edar dan hendaklah meliputi, namun tidak
terbatas pada, parameter berikut:
• Jumlah bets per kekuatan dan per ukuran bets berbedametode pengujian fisis, kimiawi, mikrobiologis dan biologis yang relevan dan
kriteria keberterimaan;
• Uraian kondisi penyimpanan (hendaklah menggunakan kondisi menurut standar ICH untuk pengujian jangka panjang yang konsisten
dengan penandaan produk
Dari tiap bets produk jadi hendaklah Lama penyimpanan dapat diperpendek
disimpan sekurangnya satu tahun setelah ED bila stabilitas dari bahan lebih pendek
Suhu penyimpanan retain sampel adalah sesuai dengan label klaim pada sampel bahan baku yang diambil setiap
produk jadi. Jumlah retain sampel ini adalah dua kali yang dibutuhkan pembelian bahan baku sebagai sampel
untuk pemeriksaan. Retain sampel berbeda dengan sampel yang tertinggal yang compare terhadap hasil
digunakan untuk pengujian stability. produksi apabila terjadi permasalahan.
Intinya untuk penelusuran kembali. Idealnya
tidak hanya zat aktif saja yang di retain
sampel, eksipien juga. Jumlah sampel yang
diambil adalah 2 kali jumlah untuk
Stability test dilakukan di klimatic chamber apabila suhu yang pemeriksaan lengkap. Waktu penyimpanan
dibutuhkan digunakan untuk uji stabilitas sesuai dengan klaim produk. adalah satu tahun setelah ED dimana ED
Stabilitiy tes ini juga sering disebut ongoing stabilty yakni stabilitas didapat sesuai rekomendasi supllier.
pengujian yang dilakukan tiap tahun hingga satu tahun setelah ED.
Peramlan Penjualan
Forecasting (Peramalan Penjualan) dibutuhkan untuk memperkirakan kebutuhan bahan baku, produk, tenaga
kerja maupun kebutuhan lain sebagai respons terhadap perubahan permintaan (pasar).
Metode Kualitatif merupakan metode subyektif, artinya besarnya angka penjualan ditetapkan berdasarkan asumsi
dan estimasi. Metode ini biasanya digunakan untuk produk baru yang akan diluncurkan kepasaran.
Metode kuantitatif didasarkan atas data-data penjualan masa lalu yang kemudian diolah dengan berbagai
metode statistik. Metode ini dapat dibagi kedalam runtun waktu (time series) dan metode kasual (casual)
Metode Kuantitatif (Forecasting)
Jumlah Ketersediaan
Persediaan Bahan Baku
Tujuan Pengendalian
Persediaan di industri farmasi
Persediaan
Produksi dan
Mengantisipasi
Bahan pengemas
kemungkinan terjadinya
(packaging materials)
Pengendalian kekurangan persediaan
Industri farmasi harus memilih supplier Setelah pemilihan supplier, industri farmasi Setiap kali bahan baku diterima, industri
yang terpercaya dan memiliki kualitas harus melakukan evaluasi untuk farmasi harus melakukan pemeriksaan
bahan baku yang baik. Pemilihan supplier memastikan bahwa supplier tersebut kualitas untuk memastikan bahwa bahan
harus dilakukan dengan memenuhi persyaratan kualitas yang telah baku tersebut sesuai dengan spesifikasi
mempertimbangkan faktor-faktor seperti ditetapkan. yang telah ditetapkan.
harga, kualitas, ketersediaan, dan reputasi.
Tahapan Pemilihan Bahan Baku
Bahan baku harus disimpan dalam kondisi Industri farmasi harus dapat melacak asal- Industri farmasi harus menerapkan
yang tepat untuk memastikan kualitasnya usul setiap bahan baku yang digunakan pengendalian mutu yang ketat terhadap
tetap terjaga. Penyimpanan bahan baku dalam produksi untuk memastikan bahwa bahan baku yang digunakan dalam
harus dilakukan di tempat yang bersih, bahan baku tersebut aman dan berkualitas. produksi obat. Hal ini termasuk
kering, dan sejuk. pemeriksaan berkala terhadap bahan baku,
pengujian kualitas, dan pelaporan hasil
pengujian.
Area Penyimpanan dan Pergudangan
01 02 03
Kapasitas penyimpanan memadai untuk menyimpan
Harus ada Prosedur Tetap (protap) yang • Bersih, kering, pencahayaan cukup
dengan rapi dan teratur berbagai macam bahan dan
mengatur/tata cara kerja bagian Gudang, dan suhu sesuai ketentuan.
produk (bahan awal dan bahan pengemas, produk
termasuk didalamnya mencakup tentang tata antara, produk ruahan dan produk jadi, produk dalam • Pengeluaran bahan/produk
cara penerimaan bahan, penyimpanan dan status karantina, produk yang telah diluluskan, produk menggunakan prinsip FIFO atau
yan ditolak, produk yang dikembalikan atau prduk
distribusi bahan/produk. FEFO.
yang ditarik dari peredaran).
Area Penyimpanan dan Pergudangan
04 05 06
Untuk bahan dan produk dalam status Area pengambilan sampel bahan awal Bahan aktif berpotensi tinggi dan bahan radioaktif,
karantina harus terpisah, diberi penandaan narkotik, obat berbahaya lain, dan zat atau bahan yang
terpisah, jika dilakukan di area penyimpanan
yang jelas dan akses terbatas bagi personel mengandung risiko tinggi terhadap penyalahgunaan,
berwenang. Bahan dan produk yang ditolak maka dilakukan sedemikian untuk mencegah
kebakaran atau ledakan hendaklah disimpan di area
atau ditarik kembali atau dikembalikan kontaminasi atau kontaminasi silang. yang terjamin keamanannya. Obat narkotik dan obat
disimpan diarea terpisah dan terkunci.
berbahaya lain hendaklah disimpan di tempat terkunci.