KINERJA TENAGA KEPENDIDIKAN : TASK

PERFORMANCE, CITYZENSHIP BEHAVIOR, DAN

COUNTERPRODUKTIF BEHAVIOR

Oleh :
YERRY HARYANTO
NIM. 2023708701009

Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi Pendidikan

Dosen Pengampu Dr. M. Badrun , M.Ag
 PENDAHULUAN
Kinerja tenaga kependidikan tidak hanya mempengaruhi peserta
didik secara individu, tetapi juga berdampak pada kemajuan
masyarakat secara keseluruhan. Pendidikan yang berkualitas
membuka pintu kesempatan dan memajukan kualitas sumber daya
manusia suatu negara. Di era globalisasi ini, kinerja tenaga
kependidikan menjadi krusial dalam mempersiapkan peserta didik
untuk menghadapi tantangan dan persaingan di tingkat
internasional. Mereka berkontribusi dalam menciptakan individu
yang terampil, berpengetahuan, dan berdaya saing global.

Yang akan dibahas dalam diskusi ini adalah Pengaruh Task

Performance, Citizenship Behavior, dan Counterproductive
Behavior dalam Kinerja Tenaga Kependidikan
 A. Task Performance (KinerjaTugas)
Task Performance dalam konteks pendidikan
mengacu pada kemampuan individu, terutama tenaga
kependidikan seperti guru dan dosen, dalam
menjalankan tugas-tugas yang berkaitan dengan
pengajaran, pembelajaran, penelitian, atau pekerjaan
lain yang terkait dengan pendidikan. Definisi ini
menekankan pentingnya efektivitas dan hasil dari
tugas-tugas yang dilaksanakan oleh tenaga
kependidikan dalam upaya memberikan pendidikan
berkualitas.
Indikator Task Performance (Kinerja Tugas )
1. Efektivitas Pengajaran
2. Evaluasi dan Pembaruan Kurikulum
3. Pengelolaan Kelas
4. Kualitas Pembimbingan dan Bimbingan
5. Penggunaan Sumber Daya
6. Inovasi dalam Pengajaran
7. Partisipasi dalam Pengembangan Institusi
8. Kepatuhan terhadap Aturan dan Norma Etika
9. Evaluasi Diri dan Pengembangan Profesional
10.Pengelolaan Waktu
 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Task
Performance (Kinerja Tugas)

 Motivasi
 Keterampilan dan Kompetensi
 Dukungan Institusi
 Lingkungan Kerja
 Konteks Sosial dan Kultural
 Teknologi
 B. Citizenship Behavior (Perilaku
Kewarganegaraan )
Perilaku Kewarganegaraan (Citizenship Behavior)
adalah bentuk perilaku ekstra yang tidak termasuk
dalam tugas pokok, tetapi memiliki kontribusi positif
pada lingkungan kerja dan organisasi secara
keseluruhan. Dalam konteks tenaga kependidikan,
perilaku kewarganegaraan mencakup berbagai
aspek dari partisipasi aktif hingga dukungan
terhadap rekan kerja dan pengembangan institusi.
 Bentuk Citizenship Behavior (Perilaku
Kewarganegaraan)
1) Altruism (perilaku membantu orang lain), yaitu perilaku membantu
karyawan lain tanpa ada paksaan pada tugas-tugas yang berkaitan erat
dengan operasi-operasi organisasional.
2) Conscientiousness (ketelitian dan kehati-hatian atau kedisiplinan),
berisi tentang kinerja dari prasyarat peran yang melebihi standart minimum
3) Sportmanhip (perilaku yang sportif) berisi tentang pantangan-pantangan
membuat isu-isu yang merusak meskipun merasa jengkel
4) Courtesy (menjaga hubungan baik), adalah perilaku meringankan
problem-problem yang berkaitan dengan pekerjaan yang dihadapi orang
lain.
5) Civic virtue (kebijaksanaan pekerja), menunjukkan pastisipasi sukarela
dan dukungan terhadap fungsi-fungsi organisasi baik secara professional
maupun sosial alamiah.
 Counterproductive Behavior
(Perilaku Kontraproduktif )
Perilaku kontraproduktif adalah tindakan yang aktif
merusak organisasi, termasuk mencuri, merusak properti,
berperilaku agresif terhadap rekan kerja, dan membolos.
Perilaku kontraproduktif merujuk pada tindakan atau
perilaku individu yang memiliki dampak negatif
terhadap lingkungan kerja atau organisasi secara
keseluruhan. Dalam konteks tenaga kependidikan,
perilaku kontraproduktif dapat mencakup tindakan
seperti menyebarkan rumor, sabotase, absen tanpa alasan
yang jelas, atau kinerja yang buruk secara sengaja.
Pengaruh dari Task Performance,
Citizenship Behavior, dan
Counterproductive Behavior dalam
kinerja tenaga kependidikan
 Pengaruh Task Performance (Kinerja Tugas)

1) Pencapaian Tujuan Pendidikan: Task Performance yang baik

memungkinkan tenaga kependidikan untuk mencapai tujuan-tujuan
pendidikan, seperti menyampaikan materi pelajaran dengan efektif,
membimbing mahasiswa dengan baik, atau melakukan penelitian
berkualitas.
2) Kualitas Pengajaran dan Pembelajaran: Task Performance yang tinggi
akan menghasilkan pengajaran dan pembelajaran yang lebih berkualitas.
Guru atau dosen yang mampu menyampaikan materi dengan jelas dan
efektif akan meningkatkan pengalaman belajar siswa.
3) Reputasi Profesional: Kinerja tugas yang baik akan membangun
reputasi profesional tenaga kependidikan. Hal ini dapat mempengaruhi
persepsi dan kepercayaan dari peserta didik, rekan kerja, dan pimpinan.
 Pengaruh Citizenship Behavior (Perilaku
Kewarganegaraan)

1) Membangun Lingkungan Kerja yang Positif: Citizenship

Behavior yang positif, seperti kerjasama dan dukungan
terhadap rekan kerja, dapat menciptakan atmosfer kerja yang
positif dan inklusif. Hal ini akan memengaruhi motivasi dan
semangat dalam melaksanakan tugas-tugas.
2) Meningkatkan Kolaborasi dan Inovasi: Dengan
berpartisipasi dalam pengembangan institusi atau berbagi
pengetahuan dengan rekan kerja, tenaga kependidikan dapat
meningkatkan kolaborasi dan meningkatkan inovasi dalam
pendidikan.
 Pengaruh Counterproductive Behavior
(Perilaku Kontraproduktif):
1) Menghambat Pencapaian Tujuan: Counterproductive
Behavior dapat mengganggu dan menghambat pencapaian
tujuan pendidikan. Misalnya, prokrastinasi atau absensi
tanpa alasan yang jelas dapat mengganggu proses
pengajaran dan pembelajaran.
2) Mengganggu Lingkungan Kerja: Perilaku kontraproduktif
dapat menciptakan ketegangan, konflik, dan ketidakstabilan
dalam lingkungan kerja. Hal ini dapat berdampak negatif
pada kinerja dan motivasi dari tenaga kependidikan.
Manajemen dan pengembangan sumber daya manusia di
lembaga pendidikan harus memperhatikan ketiga aspek ini
secara bersamaan. Upaya untuk meningkatkan Task
Performance, mendorong Citizenship Behavior yang positif,
dan mengatasi Counterproductive Behavior akan membantu
menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih produktif,
berkualitas, dan positif.

TERIMA KASIH……….