Anda di halaman 1dari 15

Topik dan Judul


Pertemuan 9

Fandi Purnomo, M.Pd.


Pemilihan topik


Ada empat syarat pemilihan topik, yaitu:
(1) Menarik minat penulis,
Tanpa ada minat pribadi penulis, pembahasan dalam sebuah
karya tulis ilmiah tidak akan mendalam dan tuntas. Penulis dapat
kehilangan kemampuan dan kegairahan mengembangkan gagasan.
(2) Diketahui dan dikuasai oleh penulis,
Topik diketahui dan dikuasai penulis merupakan penunjang
bagi persyaratan pertama. Tanpa penguasaan dari penulis, usaha untuk
menyusun karya ilmiah akan merupakan beban yang berat bagi penulis.
Penulis masih harus mempelajari teori atau penelitian lain. Dengan
demikian, penulis akan kehilangan banyak waktu hanya dalam hal
mempersiapkan diri untuk penguasaan materi.
Lanjutan

(3) Harus cukup sempit dan terbatas,
Topik harus cukup sempit dan terbatas merupakan
sebuah persyaratan yang sangat relatif dan bergantung pada
pengetahuan dan kemampuan penulis. Topik yang terlalu luas
akan menyulitkan penulis karena harus mempersiapkan
pengetahuan dan wawasan yang luas tentang topik itu. Jika tidak,
tulisan yang dihasilkan menjadi tidak dalam dan tuntas. Topik
yang terlalu sempitpun harus dihindari karena penulis akan
membahas topik secara berulang-ulang.
Lanjutan

(4) Sebaiknya, tidak terlalu baru, teknis, atau kontroversial
(khusus untuk penulis pemula).
Topik jangan terlalu baru, teknis, atau kontroversial
merupakan persyaratan mutlak bagi penulis pemula. Topik yang
terlalu baru akan menyulitkan seorang penulis pemula karena
kelangkaan pustaka penunjang atau kekurangan data lapangan.
Tulisan tidak bersifat terlalu teknis. Maksudnya, jangan sampai
penulis tidak menguasai istilah-istilah dan konsep-konsep yang
digunakan dalam tulisannya. Topik jangan terlalu kontroversial.
Maksudnya, jangan sampai seorang penulis pemula terjebak
dalam polemik yang berkepanjangan, tanpa adanya kemampuan
dalam diri penulis untuk mempertahankan diri atau membuktikan
kebenaran pendapatnya.
Pembatasan topik

Pembatasan topik sekurang-kurangnya akan
membantu pengarang dalam beberapa hal:
 Pembatasan memungkinkan penulis untuk menulis
dengan penuh keyakinan dan kepercayaan, karena
topik itu benar-benar diketahuinya.
 Pembatasan dan penyempitan topik akan
memungkinkan penulis untuk mengadakan
penelitian yang lebih intensif mengenai masalahnya.
Dengan pembatasan itu penulis akan lebih mudah
memilih hal-hal yang akan dikembangkan.

Cara membatasi sebuah topik dapat dilakukan dengan
mempergunakan cara sebagai berikut:
1. Tetapkanlah topik yang akan digarap dalam kedudukan
sentral.
2. Mengajukan pertanyaan, apakah topik yang berada
dalam kedudukan sentral itu masih dapat dirinci lebih
lanjut? Bila dapat, tempatkanlah rincian itu sekitar
lingkaran topik pertama tadi.
3. Tetapkanlah dari rincian tadi mana yang akan dipilih.
4. Mengajukan pertanyaan apakah sektor tadi masih dapat
dirinci lebih lanjut atau tidak.
Perbedaan topik dan judul

1. Topik
Kata topik berasal dari bahasa Yunani, yaitu "topoi" yang
berarti inti utama. Adapun dalam KBBI disebutkan bahwa topik
adalah pokok pembicaraan dalam ceramah, diskusi, karangan,
dan lain sebagainya.
Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa topik
adalah inti utama atau pokok pembahasan yang mencakup
keseluruhan pembicaraan, gelaran acara, atau isi tulisan. Karena
dikatakan sebagai inti utama, maka sudah barang tentu topik
memiliki cakupan yang lebih sempit dibanding tema. Namun, ia
dapat dipersempit lagi ke dalam berbagai judul yang berbeda.
Lanjutan

2. Judul
Menurut KBBI, judul didefinisikan sebagai suatu nama yang
digunakan untuk buku atau bab dalam buku yang dapat
menyiratkan secara ringkas, isi atau maksud buku atau bab itu.
Bukan hanya itu, judul juga bisa digunakan untuk menyiratkan isi
suatu acara, buku, karangan, drama, dan lain sebagainya. Istilah
judul juga kerap disandingkan dengan tajuk.
Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa judul adalah
cerminan sekaligus batasan tentang suatu masalah yang diangkat
dalam sebuah acara atau tulisan. Ia berada paling awal pada sebuah
karangan sehingga kerap pula disebut dengan istilah kepala
karangan. Hal yang sama juga berlaku pada judul sebuah acara.
Lanjutan

Contohnya:
Topik : Kebersihan Sekolah (cakupan lebih luas dari judul)

Judul : Membudayakan “Tertib Piket“ untuk Kebersihan


Sekolah (cakupan sempit)

Dari contoh di atas, maka dapat kita ambil kesimpulan


bahwa perbedaan topik dan judul terletak pada cakupannya.
Topik dihasilkan dari pemilihan beberapa variabel yang terdapat
dalam tema. Sementara judul dihasilkan dari penguraian topik
dan penggunaan batasan dari masalah yang akan dibahas.
Tujuan penulisan

Menulis tidak hanya sekadar merangkai kata-
kata. Penulis perlu paham tentang tujuan menulis
sebelum akhirnya tercipta sebuah karya sastra yang
indah. Selain itu, tulisan juga merupakan media
komunikasi antara penulis dan pembacanya.
Sehingga penulis menentukan dahulu tujuannya
menulis untuk memberikan wawasan luas atau hanya
memberikan hiburan kepada pembacanya. Berikut ini,
4 tujuan utama yang perlu dipahami:
Lanjutan
1. Memberikan informasi

Informasi adalah sekumpulan data atau fakta yang telah diolah sedemikian
rupa, sehingga menghasilkan sesuatu yang bisa dipahami dan memberikan manfaat
bagi seseorang atau pembacanya.
Menulis bertujuan memberikan informasi tentang sesuatu, baik berupa fakta,
peristiwa, pendapat, pandangan dan data kepada pembaca. Sehingga pembaca bisa
mendapatkan wawasan dan pengetahuan baru dari tulisan tersebut.
Contoh:
Ciplukan adalah tumbuhan semak liar yang biasanya tumbuh di tanah-tanah kosong
yang tidak terlalu becek dan hanya bisa ditemukan pada saat musim penghujan.Tumbuhan
ini memiliki tinggi antara 30-50 cm, dengan ciri fisiknya ialah memiliki batang yang
berwarna hijau kekuningan, buahnya berbentuk bulat dan berwarna kuning.
Daging buah ciplukan yang tidak hanya terasa manis, ternyata juga mengandung
beberapa khasiat penting untuk menyembuhkan penyakit seperti influenza, sakit paru-paru,
kencing manis dan beberapa penyakit lain.
Lanjutan
2. Membujuk

Membujuk adalah usaha untuk meyakinkan seseorang bahwa yang dikatakannya
benar dengan kata-kata manis, merayu dan memikat hati. Tindakan ini bisa dilakukan
melalui berbagai cara, salah satunya lewat tulisan.
Menulis bertujuan membujuk para pembaca untuk menentukan sikap,
mendukung dan menyetujui gagasan, ide atau pendapat yang dituangkan oleh penulis.
Karena itu, penulis harus bisa meyakinkan pembaca dengan menggunakan gaya bahasa
persuasif.
Contoh:
Penanggulangan banjir dapat dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya, tidak
membuang sampah sembarangan, rutin membersihkan irigasi air dan melakukan perluasan tempat
penampungan air.
Dari berbagai cara ini hal yang paling mudah dilakukan adalah dengan tidak membuang
sampah sembarangan, karena dengan menumpuk sampah dapat menghambat dan menahan air saat
hujan sehingga air akan meluap dan terjadilah banjir.
Anda tidak ingin kebanjiran kan, maka dari itu mari kita ubah lingkungan menjadi lebih
sehat dan aman dari ancaman banjir dengan tidak membuang sampah sembarangan.
Lanjutan

3. Mendidik
Mendidik adalah salah satu tujuan dari komunikasi melalui tulisan.
Informasi atau data yang disampaikan melalui tulisan akan memberikan
wawasan dan pengetahuan baru bagi para pembacanya.
Bahkan tulisan juga membantu mengasah dan menambah tingkat
kecerdasan seseorang. Pada akhirnya, tulisan bisa mengubah dan ikut
menentukan perilaku seseorang.
Contoh:
Saat ini Aldo sedang duduk menatap soal fisika yang ada di depannya. Ia terpaku
karena tak bisa mengerjakan soal-soal itu. Dalam hati ia menyesal, karena semalam ia
menghabiskan waktu dengan bermain game.
Tak satu pun soal yang dapat terpecahkan, meskipun seluruh kekuatan otaknya
sudah dikerahkan. Terlintas dalam pikirannya untuk bertanya pada teman yang duduk di
sampingnya. Namun, ketakutan merayapi perasaannya, mengingat mata pengawas selalu
berkeliaran di seluruh penjuru ruang kelas.
Lanjutan
4. Menghibur

Menghibur adalah fungsi dan tujuan dalam komunikasi melalui tulisan.
Karena, ada beberapa karya tulis yang memang bertujuan untuk menghibur
pembacanya, seperti cerpen, novel atau cerita-cerita lucu lainnya.
Contoh:
Indah tersenyum sembari mengayunkan langkah kakinya. Angin dingin yang
menerpa, bikin tulang-tulang di sekujur tubuh Indah bergemeretak. Lalu, Indah
masukkan telapak tangan ke dalam saku jaket dan mencoba memerangi rasa dingin yang
demikian menyiksa.
Wangi kayu cadar yang terbakar di perapian menyambut Indah saat Ayu
membukakan pintu. Wangi yang kelak dirindukan ketika Indah sudah kembali ke tanah
air.
Namun wajah tampan Ario dihadapannya, akankah dirindukan juga. Ada yang
berdegup keras didalam dada, tetapi Indah berusaha untuk menepisnya. Janganlah, Ario,
sergah hati kecilku, janganlah biarkan hatimu terbagi. Ingatlah Putri, dia sedang menanti
kepulanganmu dengan cinta.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai