Kelompok 3
Manajemen Mutu Rumah Sakit 1
INDIKATOR MUTU DARI PELAYANAN
KESEHATAN DI RUMAH SAKIT
Dosen Pengampu:
drg. Nining Handayani, Sp.Pros., M.M., CIQnR., CIQaR.
3
PENDAHULUAN
4
PENDAHULUAN
5
PENDAHULUAN
Pengaturan Tentang Indikator Mutu digunakan sebagai acuan untuk
melakukan evaluasi mutu pelayanan kesehatan. Instansi – instansi pelayanan
kesehatan seperti:
• Pemerintah pusat
• Pemerintah daerah
• Tempat praktik mandiri dokter dan dokter gigi
• Klinik
• Puskesmas
• Rumah Sakit
• Laboratorium Kesehatan
• UPTD dll.
6
PENDAHULUAN
RS Pemerintah
RS Swasta
Mutu pelayanan RS merupakan suatu fenomena yang unik, sebab dimensi dan
indikatornya dapat berbeda diantara orang-orang yang terlibat dalam pelayanan kesehatan.
Menurut Azwar (1996), untuk mengatasi perbedaan tersebut selayaknya yang dipakai
sebagai pedoman adalah hakikat dasar dari penyelenggaraan pelayanan kesehatan, yaitu
memenuhi kebutuhan dan tuntutan para pemakai jasa pelayanan kesehatan (Layli, 2022).
7
PENDAHULUAN
Rumusan Masalah:
Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana standar mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit?
Tujuan:
Adapun tujuan penulisan pada makalah ini adalah sebagai berikut :
4. Untuk mengetahui standar mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit.
9
STANDAR MUTU PELAYANAN KESEHATAN RUMAH SAKIT
• Mutu pelayanan kesehatan sering kali berbeda-beda. Salah satunya penyebabnya karena adanya variasi proses
sehingga diperlukan standarisasi pelayanan.
10
STANDAR MUTU PELAYANAN KESEHATAN RUMAH SAKIT
• Akreditasi Rumah Sakit adalah suatu pengakuan yang diberikan oleh pemerintah pada manajemen rumah
sakit, karena telah memenuhi standar yang ditetapkan.
• Tujuan akreditasi rumah sakit adalah meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, sehingga sangat dibutuhkan
oleh masyarakat Indonesia yang semakin selektif dan berhak mendapatkan pelayanan yang bermutu.
11
OUTCOME MUTU PELAYANAN KESEHATAN RUMAH SAKIT
• Outcome adalah hasil akhir kegiatan dan tindakan tenaga kesehatan profesional terhadap klien.
Dapat berarti adanya perubahan derajat kesehatan dan kepuasan baik positif maupun negatif.
• Outcome jangka pendek adalah hasil dari segala suatu tindakan tertentu atau prosedur tertentu.
• Outcome jangka panjang adalah status kesehatan dan kemampuan fungsional klien.
Kepuasan
Ketepatan
Pelanggan
Efektivitas Efisiensi
12
INDIKATOR KINERJA MUTU PELAYANAN KESEHATAN
RUMAH SAKIT (Dimensi Mutu Pelayanan Kesehatan
Indonesia)
Efektif
• Menyediakan pelayanan kesehatan yang berbasis bukti kepada masyarakat.
Keselamatan
• Meminimalkan terjadinya kerugian (harm), termasuk cedera dan kesalahan medis yang dapat dicegah, pada
pasien-masyarakat yang menerima pelayanan.
People centered
• Menyediakan pelayanan yang sesuai dengan preferensi, kebutuhan dan nilai-nilai individu.
Tepat waktu
• Mengurangi waktu tunggu dan keterlambatan pemberian pelayanan kesehatan.
Efisien
• Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya yang tersedia dan mencegah pemborosan termasuk alat kesehatan,
obat, energi dan ide.
Adil
• Menyediakan pelayanan yang seragam tanpa membedakan jenis kelamin, suku, etnik, tempat tinggal, agama, dan
status sosial ekonomi.
Terintegrasi
• Menyediakan pelayanan yang terkoordinasi lintas fasilitas pelayanan kesehatan dan pemberi pelayanan, serta
menyediakan pelayanan kesehatan pada seluruh siklus kehidupan.
13
UPAYA PENINGKATAN MUTU PELAYANAN RUMAH SAKIT
(Tiga Parameter Pendekatan untuk metode perbaikan dan
intervensi mutu)
16
PROSES REKRUTMEN
“Recruitment is the
act or process of an
organization
attempting to obtain
additional manpower
for operational
purpose.”
17
TAHAPAN REKRUTMEN
Mengidentifikasi Jabatan yang kosong dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan
Menyaring/menyeleksi kandidat
19
TEKNIK REKRUTAN
DESENTRALISASI
SENTRALISASI
20
PELATIHAN DAN
PENGEMBANGAN
Davis dan westher dalam
bambang suyono (1993:6)
memberikan ilustrasi tentang
keseimbangan antara
kemampuan pegawai baru
dengan lembaga setelah
orientasi dan latihan.
21
PRINSIP PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN
Individual Differences
Relation to the Job Analysis Latihan dan pengembangan dilakukan
Motivation untuk menutup “gap” antara kecakapan
atau kemampuan karyawan dengan
Active Participation permintaan jabatan. Program-program
Selection of Trainees tersebut diharapkan dapat
Selection of Trainers meningkatkan efisiensi dan efektivitas
kerja karyawan dalam mencapai sasaran
Trainer Training kerja yang telah ditetapkan
Training Method
Principles of Learning
22
PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN
Teknik latihan &
pengembangan
Presentasi
Simulasi Rotasi jabatan
Informasi
Metode studi
Self studi Magang
kasus
Dll. Dll.
23
PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN
Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam kegiatan evaluasi:
1. Menentukan kriteria evaluasi
2. Melakukan tes pendahuluan (Pre test)
3. Pelaksanaan pelatihan dan pendidikan
4. Melakukan tes purna pelatihan (Post test)
5. Transfer atau Promosi
6. Tindak lanjut
24
REWARD AND PUNISHMENT TUJUAN UTAMA REWARD:
• Menarik orang yang memiliki kualifikasi
untuk bergabung dengan organisasi
Reward adalah ganjaran, hadiah, • Mempertahankan karyawan agar terus
penghargaan atau imbalan yang datang untuk bekerja
• Mendorong karyawan untuk mencapai
bertujuan agar seseorang menjadi tingkat kinerja yang tinggi
lebih giat lagi usahanya untuk
memperbaiki kinerja yang telah
dicapai.
EKSTRINSIK REWARD:
INTRINSIK REWARD
26
JENIS-JENIS PUNISHMENT
27
KUNCI SUKSES MANAJEMEN SDM:
Proses MSDM menyertakan semua manajer, tidak hanya
Divisi SDM.
Manajer masa depan akan menghadapi banyak persoalan
SDM yang makin kompleks.
Produktivitas karyawan menjadi perhatian manajer.
Pekerjaan manajer, khususnya peran & keahlian manajemen akan
sangat berkaitan dengan elemen2 proses MSDM.
Kriteria evaluasi kinerja manajer akan berdampak pada kesuksesan
mengembangkan karyawan yang kompeten
28
THANK YOU
29