Anda di halaman 1dari 12

Psikologi Analitik

Carl Gustav Jung


Psikologi analitik menekankan
pentingnya jiwa individu dan
pencarian pribadi untuk keutuhan.
Konsep Jung
ego
ketidaksadaran pribadi, kompleksitas
ketidaksadaran kolektif
Persona
Anima dan animus
Shadow
Diri
Sikap
Konsep Kepribadian
• Ego
• Ego hadir dalam keadaan sadar, atau hidup di alam kesadaran.
Kesadaran berpusat pada berpikir, merasa, mengingat dan mencerap.
Ia bertanggung jawab untuk memastikan semua fungsi kita dalam
hidup sehari-hari terlaksana. Ego juga bertanggung jawab bagi rasa
identitas dan rasa kontinuitas
• Pengalaman sadar ego merepresentasikan hanya seporsi kecil
kepribadian; psikhe, sebaliknya, mengacu ke semua aspek kepribadian
entah yang sadar maupun bawah-sadar, aspek yang lebih substansial
bagi kepribadian.
Kompleksitas
• Menampilkan waktu reaksi yang lebih lama dari rata-rata terhadap satu kata stimulus.
• Mengulangi kembali kata stimulus sebagai responsnya.
• Gagal merespons sama sekali.
• Munculnya reaksi-reaksi tubuh yang ekspresif seperti tertawa, naiknya tingkat
pernapasan, atau meningkatnya konduktivitas kulit.
• Tergagap atau menjadi gugup atau kikuk.
• Melanjutkan respons terhadap kata stimulus sebelumnya. Bereaksi tanpa makna,
contohnya kata bentukan sendiri yang ganjil.
• Bereaksi berlebihan dengan sebuah kata yang terdengar serupa kata stimulus,
contohnya: die-lie.
• Merespons dengan lebih dari satu kata.
• Keliru membayangkan atau mendengar kata stimulus sebagai kata yang lain.
Ketidaksadaran Pribadi
• Bawah-sadar pribadi terdiri atas bahan-bahan
yang awalnya disadari, kemudian direpresi atau
dilupakan, atau sejak awal memang tidak begitu
jelas untuk bisa dicerap kesadaran.
• Bawah-sadar pribadi mengandung pikiran
bermuatan emosi
Ketidaksadaran Kolektif
• Tumpukan bekas ingatan laten (tersembunyi) yang
diwariskan dari masa lampau yang meliputi tidak
hanya sejarah ras manusia sebagai suatu spesies.
• Ketidaksadaran kolektif adalah sisa psikik
perkembangan evolusi manusia, sisa yang menumpuk
sebagai akibat dari pengalaman-pengalaman yang
berulang selama banyak generasi.
Persona
• tampilan yang dipakai sang pribadi sebagai respon terhadap tuntutan
kebiasaan dan tradisi masyarakat, serta kebutuhan-kebutuhan
arketipal sendiri. Ia merupakan peranan yang diberikan oleh
masyarakat kepada seseorang, sebagian yang oleh masyarakat
diharapkan dimainkan oleh seseorang dalam hidupnya.
• Tujuan tampilan untuk menciptakan kesan tertentu pada orang-orang
lain dan sering kali ia menyembunyikan hakekat sang pribadi yang
sebenarnya.
• Persona adalah kepribadian publik.
Anima dan Animus
• Manusia pada hakekatnya merupakan makhluk biseksual. Pada
tingkat fisiologis, laki-laki mengeluarkan hormon seks laki-laki
maupun perempuan, demikian juga perempuan. Hormon seksualitas
hanyalah salah satu bentuk perwujudan.
• Jung mengaitkan sisi feminin kepribadian pria dan sisi maskulin
kepribadian wanita dengan arkhetipe-arkhetipe. Arkhetipe feminin
pada pria disebut anima, arkhetipe maskulin pada wanita disebut
animus.
Bayang-bayang (shadow)
• Bayang-bayang mencerminkan sisi binatang
pada kodrat manusia. sebagai arkhetipe.
• Arkhetipe bayang-bayang juga mengakibatkan
munculnya pikiran, perasaan, dan tindakan
yang tidak menyenangkan dan patut dicela oleh
masyarakat dalam kesadaran dan tingkah laku.
Diri (self)

• Diri adalah titik pusat kepribadian, semua sistem lain


terkonstelasikan. Ia mempersatukan sistem-sistem ini dan
memberikan kepribadian dengan kesatuan, keseimbangan dan
kestabilan pada kepribadian. Diri adalah tujuan hidup, suatu tujuan
yang terus menerus diperjuangkan orang, memotivasikan tingkah
laku manusia dan menyebabkan oleh mencari kebulatan.
Pengalaman-pengalaman religius sejati merupakan bentuk
pengalaman yang paling dekat ke diri (self hood) yang mampu dicapai
oleh kebanyakan manusia.
Sikap
• Ada dua sikap atau orientasi utama kepribadian, yakni
sikap ekstraversi dan sikap introversi.
• Sikap ektroversi mengarahkan sang pribadi ke dunia
luar, dunia objektif, sikap introversi mengarahkan orang
ke dunia dalam, dunia subjektif. Kedua sikap yang
berlawanan ini ada dalam kepribadian. Apabila ego
lebih bersifat ekstrovert dalam relasinya dengan dunia,
maka ketidaksadaran pribadinya akan bersifat introvert.
Fungsi Psikologis Fundamental: berpikir,
berasa, berpendirian dan berintuisi
• . Berfikir melibatkan ide-ide dan intelek untuk memahami hakikat dunia
dan dirinya sendiri.
• Berasa lebih pada sebagai fungsi evaluasi; nilai benda-benda: positif dan
negatif, kenikmatan dan rasa sakit, amarah, ketakutan, kesedihan,
kegembiraan, dan cinta.
• Berpendirian adalah fungsi perseptual atau fungsi kenyataan, yang
menghasilkan fakta-fakta konkret atau bentuk-bentuk representasi bagi
subjek.
• BeriIntuisi adalah persepsi melalui proses-proses tak sadar dan ambang
kesadaran. Orang yang intuitif melampaui fakta-fakta, perasaan dan ide-
ide dalam mencari hakikat kenyataan.

Anda mungkin juga menyukai