Anda di halaman 1dari 33

Paradigma Baru Pendidikan

dalam Implementasi
Kurikulum Merdeka
Disampaikan oleh:
Prof. Dr. Hj. Sri Sumarni, M.Pd.

dalam Workshop Nasional “Implementasi


Kurikulum Merdeka, Menjadikan PAUD dan
SD yang Berkualitads

Sabtu, 28 Oktober 2023


Apa Pendidikan?
• Pendidikan itu benih-benih harapan, bila benih itu mendapat pengairan,
pemupukan, dan perawatan secara terus menerus oleh jiwa-jiwa yang baik,
ia akan tumbuh menjadi pohon kemanusiaan, kearifan, akhlakul kharimah
dan peradaban yang tumbuh subur.
• Pendidikan harus dapat memajukan peradaban, maka pendidikan harus
sesuai dengan kondisi siswa dan keadaan zaman (sesuai dengan kenyataan).
• Kenyataannya, peserta didik itu beragam baik aspek akal, moral-spiritual,
mental, dan sosialnya, maka melaksanakan pendidikan yang seragam,
berarti tidak sesuai dengan kenyataan.
• Kita semua dilahirkan berbeda-beda, sekalipun itu anak kembar
• Sebuah mitos jika kita mengatakan one size fits for all
1
Apa Pendidikan?
• Oleh karena itu, pendidikan adalah alat, cara, usaha untuk menjadikan siswa
tumbuh dan berkembang sesuai kodrat dan potensinya, meningkat minat
dan bakatnya, berjiwa merdeka, dan mandiri.
• Pendidik diibaratkan seperti Petani Profesional yang merawat semua
tanamannya, memperhatikan yang perlu bantuan, memupuk secara merata,
menyiangi dari rumput jahat, memelihara dari hama, dan memanen dengan
penuh kasih sayang.
• Pendidik tidak boleh pilih kasih.

1
Siswa itu berbeda-beda potensinya
Peserta didik
memiliki minat,
Aku mudah belajar bila
kekuatan, dan sambil nulis/buat
Aku mudah belajar
kebutuhan yang dari apa apa yang aku Aku bosan jika coretan
berbeda dengar mendengar lebih dari
15 menit.

Mereka seringkali
Aku suka belajar
gagal karena, Aku paling suka sambil praktik
pembelajaran yang Aku tidak suka belajar belajar bahasa
di ruang kelas
ada tidak mampu
meningkatkan potensi
mereka

Siswa membutuhkan pendidikan yang sesuai dengan kodratnya


6
Bagaimana kita menyelenggarakan Pendidikan yang demikian?

yaitu dengan menerapkan Kurikulum Merdeka

1
Kurikulum
Merdeka
“Inti dari Kurikulum Merdeka adalah Merdeka
Belajar, yaitu konsep yang dibuat agar
pendidikan dapat memberikan kesempatan Menteri Pendidikan, Kebudayaan,
N adiem
Riset, dan Teknologi Indonesia
kepada siswa untuk mendalami dan M akarim
mengembangkan potensi, minat dan bakatnya
masing-masing.”

1
Karakteristik
Kurikulum Merdeka
3 Pembelajaran yang Fleksibel
Siswa belajar sesuai potensinya dan inovatif
1

4 Mementingkan asesmen
berkelanjutan dari awal
Fokus pada Materi sampai akhir
2 Esensial

4
Paradigma Baru Pendidikan dalam Kurikulum Merdeka
1. Melibatkan semua
lingkungan belajar 2. Prosesnya
(Trisentra Pendidikan) berbasis asesmen
Keberhasilan sekolah tanpa Pembelajaran dimulai
dukungan keluarga paling banyak dari asesmen awal, dan
50%, namun dengan keluarga bisa berbasis masalah dan
mencapai 95%, dan didukung project.
masyarakat bisa 100%.

4. Pembelajaran
3. Hasilnya dengan multi
metode dan media
banyak berupa
Hal ini untuk melayani
Produk kebutuhan peserta didik yang
Disesuaikan dg bermacam-macam, sehingga
pengetahuan, semua gaya belajar terlayani
pemahaman, dan
keterampilan siswa.
PARADIGMA PERTAMA

TRISENTRA PENDIDIKAN
Lingkungan Belajar Trisentra
Trisentra adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang mengharmoniskan tiga
lingkungan pendidikan yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah/perguruan, dan
lingkungan masyarakat (organisasi Pemuda).

Pendidikan pada Lingkungan


1 Pendidikan pada
Keluarga 3 Lingkungan
Masyarakat/Teman

Pendidikan pada Lingkungan


2 Sekolah Kerjasama Dua atau Tiga
4 Lingkungan Pendidikan

4
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa:

Anak mengenal internet:


Dari orangtua (45%), anggota lain (29%), guru
(11%), teman (2%), otodidak (2%).

Anak berada di:


Rumah (51%), sekolah (28,5%),
ruang publik (20,5%)
Pendidikan pada Lingkungan Keluarga
• Pendidikan pada lingkungan keluarga dimulai sejak anak dalam kandungan (ibu
mengandung harus tenang, damai, bahagia, banyak makan bergizi)
• Sejak bayi lahir, pada saat inisiasi menyusui dini (IMD), anak telah merasakan kasih sayang
dan kehangatan dari ibunya
• Pada saat anak diberikan ASI, sebenarnya bukan sekedar membuat anak kenyang, namun
yang juga penting adalah menyalurkan rasa kasih sayang, dan nilai-nilai karakter yang
penting dalam kehidupan.
• Anak yang mendapat kasih sayang penuh, lingkungan damai, islami, maka anak merasakan
ketenangan dan mudah diarahkan.
• Orang tua harus bisa menjadi teladan kebaikan bagi anak dan mendukung penuh anak
belajar di rumah
• Pendidikan dengan rasa kasih sayang dan empati akan membangun karakter kuat pada anak
• Orang tua tidak memberikan pelabelan kepada anak
1
Pendidikan pada Lingkungan Keluarga
(Dalam implementasi kurikulum merdeka)
• Orang tua perlu menyadari bahwa kemampuan anak berbeda-beda, tidak
usah dibandingkan
• Kecerdasan bukan hanya dalam berhitung (matematika), namun bahasa, seni,
olah raga, dsb.
• Jika memungkinkan anak diteskan bakat minatnya ke Psikolog
• Orang tua memfasilitasi berbagai media untuk pengembangan potensi, bakat,
minat anak
• Orang tua menanyakan kemajuan belajar (tugas-tugas) anak di sekolah
• Orang tua memberikan lingkungan yang nyaman untuk belajar anak
• Orang tua membantu anak menyiapkan peralatan dan bahan-bahan untuk
tugas (proyek) anak dari gurunya 1
Pendidikan pada Lingkungan Sekolah
• Guru harus mengenali satu persatu karakteristik peserta didiknya
• Guru melakukan asesmen awal kepada anak, baik konten maupun gaya belajarnya (auditif, visual,
kinestretik)
• Guru juga harus menyadari bahwa kecerdasan itu banyak ragamnya (Multiple intelegensi), bukan
hanya dalam berhitung (matematika), namun bahasa, seni, olah raga, dsb.
• Guru harus bisa melayani semua kebutuhan anak, melalui pendekatan dan metode yang bervariasi
(brainstorming/curah gagasan, diskusi, permaianan, story telling).
• Media dan alat peraga dibuat yang murah, menggunakan sumber belajar yang ada, baik di internet
(konten-kontek video di Youtube), maupun di alam sekitar (lidi, kertas, tanah liat, dsb)
• Guru juga tidak boleh memberikan pelabelan kepada anak
• Guru memberikan lingkungan yang nyaman untuk belajar anak
• Guru harus dapat menjadi teladan. Buatlah siswa nurut ke guru, karena kebaikan yang diberikan.
• Jadilah guru yang menginspirasi, yang kehadirannya dinanti-nantikan oleh siswanya.
1
Pendidikan pada Lingkungan
Masyarakat/Teman sebaya
• Orang tua membantu anak bersosialisasi dengan baik (5 S), boleh berteman
dengan semua orang, namun bergaul dengan anak sholeh
• Orang tua perlu mengenali teman-teman anaknya
• Jika anaknya tidak punya teman, orang bisa menbantunya
• Orang tua memfasilitasi pertemuan (belajar bersama) anak dengan
temannnya.
• Orang tua bisa menyiapkan acara-acara kecil untuk teman anak-anaknya,
misalnya: lotisan, masak mie bersama, mengerjakan tugas bersama
• Jangan mudah memberikan pelabelan kepada teman anaknya.

1
Kolaborasi Pendidikan Sekolah-Keluarga
Sekolah dan Keluarga harus saling berkolaborasi, jangan sampai berbeda visi

Peluang untuk komunikasi antara sekolah dan keluarga dapat terjadi melalui:

Lembar kegiatan yang


3
Pertemuan orangtua melibatkan orangtua
1 dengan walikelas/guru (buku penghubung) 5 Home visit

Pembentukan Komunikasi via WA,


2 4 telepon, website atau
organisasi orangtua
email

25
PARADIGMA KEDUA

PROSES PEMBELAJARAN BERBASIS ASESMEN


Contoh: Hasil Asesmen
Awal
Hasil diskusi dengan rekan sejawat
diperoleh data bahwa kemampuan pra
syarat peserta didik khususnya numerasi
belum memadai terutama perkalian
dan pembagian
Tingkat penggunaan gawai tinggi. 80
persen menggunakan media sosial
Gaya belajar visual 8, auditif 18, dan
kinestetik 6
Peserta didik cenderung belajar
berkelompok dengan proyek.
Slow learner 5 peserta didik. 20
average. 5 peserta didik
berprestasi.
Asesmen awal berguna untuk:
• Menentukan pelayanan/pendampingan (anak low vision, slow leaner
ditempatkan di urutan depan, sering didekati guru untuk dibimbing, dsb)
• Menentukan materi yang disampaikan
• Menentukan metode yang dibunakan (permainan, story telling, drama,
proyek)
• Menentukan media, alat peraga, dan sumber belajar lainnya (PPt, Video,
dsb.)
• Menjadi acuan untuk penilaian akhir

1
PARADIGMA KETIGA

HASIL PEMBELAJARAN BANYAK BERUPA PRODUK


Contoh Proyek

TUGAS PROYEK
Buatlah sebuah prototipe
Material
rumah tahan gempa denga
1. 1 pack tusuk sate 10.000
kriteria :
2.kertas warna asturo
1.Dapat bertahan jika 2000/lembar)
dijatuhkan dari ketinggian 3.kertas plano 2000/lembar
minimal 1 meter 4.lem 1 buah
2.Dapat bertahan di
simulator
gempa minimal 1 menit.
Think

Design
Create

Create
HASIL
PARADIGMA KEEMPAT
MULTI METODE DAN MEDIA
Pendekatan Kumer:
• Pembelajaran Berdeferensiasi (memperhatikan keunikan siswa)
• Personalize Learning (mengoptimalkan potensi, bakat, minat siswa)

Model Pembelajaran Kumer (Contoh):


• Problem Based Learning
• Project Based Learning

Metode Pembelajaran Kumer (Contoh):


• Penugasan kelompok
• Brainstorming
• Diskusi
• Story telling
• Drama, BCM 1
Media dalam Implementasi Kumer:
1. Power Point (PPt)
2. Video
3. Gambar
4. Permainan Edukatif
5. dsb.

1
Beberapa hal yang perlu diperhatikan membuat power point:

1. Kata-katanya jangan terlalu padat dan kecil-kecil


2. Ada warna agar menarik
3. Susunannya teratur
4. Jelas dan mudah difahami

1
Contoh PPt

1
Beberapa hal yang perlu diperhatikan menggunakan Video
Pembelajaran:

1. Tayangan video sesuai dengan umur anak, yang tidak menakutkan, bahkan
menimbulkan trauma
2. Menayangkan video pembelajaran di kelas, sebaiknya didownload dulu,
tidak langsung, sebab kadang muncul video yang aneh-aneh
3. Pada saat memutar video, ada tugas yang diberikan ke siswa, misalnya:
tahapannya, hikmahnya, yang menarik, dsb.

1
Terima Kasih
H ave a
great day
ahead.

Anda mungkin juga menyukai