SUMBER
ANTIBIOTIK
BARU DI
INDONESIA
KELOMPOK 3/FA4
Anggota Kelompok
S. aureus merupakan contoh bakteri penyebab penyakit infeksi yang terutama dapat
menimbulkan penyakit pada manusia. Penyakit infeksi tersebut diatasi dengan antibiotik tetapi
sering terkendala oleh adanya faktor resistensi bakteri terhadap antibiotik yang telah ada
Temuan Penelitian
Oleh sebab itu sangat diperlukan eksplorasi galur-galur mikroba baru yang menghasilkan
antibiotik dengan potensi lebih tinggi dalam mematikan penyebab penyakit, misalnya dari
rizosfer. Tanah rizosfer adalah tanah yang menempel pada perakaran tanaman yang banyak
terdapat bakteri, jamur, dan Actinomycetes.
Banyak penghuni tanah tersebut merupakan sumber penting antibiotik (Rao, 1994). Penelitian
yang dilakukan oleh Waksman (1950) cit Hasim (2003) telah banyak ditemukan Actinomycetes
di tanah berumput dengan demikian menanam rumput manusia dapat sekaligus memanen
antibiotik. Streptomyces adalah genus dari kelas Actinomycetes yang terbukti mampu
menghasilkan bermacam-macam antibiotik. Lebih dari 90 persen antibiotik yang dihasilkan
dari Streptomyces digunakan untuk terapi penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri
(Hasim, 2003).
02
PEMBAHASAN &
HASIL
PENELITIAN
Hasil Penelitian
Spesies stremptomyces menunjukkan sifat antimikroba yang baik. Pada Spesies stremptomyces
SB10 menunjukkan adanya mrtabolit albumisin dan antibiotic amminokumarin.
Sepuluh senyawa utama yang dianotasi dalam spektrometri massa telah digabungkan Alat AutoDock
dengan protein target yang disebutkan sebelumnya. Energi pengikatan lig-dan (senyawa berlabuh) dengan
protein ditampilkan pada Tabel 5. Hasil daria nalisis docking menunjukkan bahwa brevianamide F,
essramycin, cyclo (L-Phe-L-Ala), dancyclo (L-Val-L-Phe) merupakan kandidat potensial yang dapat
menghambat protein target dari berbagai antimikroba. Senyawa-senyawa ini menunjukkan afinitas
pengikatan yang sesuai dengan interaksi pengikatan yang dapat diterima bersama dengan satu atau lebih
interaksi ikatan hidrogen dengan residu pengikatan protein.
VISUALISASI
Antibiotik
Antibiotik adalah jenis zat antimikroba yang aktif melawan bakteri dan merupakan jenis
agen antibakteri yang paling penting untuk melawan infeksi bakteri .
INDIKASI :
Antibiotik biasanya diindikasikan untuk pengobatan infeksi bakteri. Beberapa
indikasi umum penggunaan antibiotik untuk infeksi saluran pernapasan seperti
pneumonia dan bronkitis, infeksi saluran kemih, infeksi kulit seperti selulitis dan
impetigo, dan infeksi menular seksual seperti klamidia dan gonore.
KONTRAINDIKASI :
Kontraindikasi antibiotik umumnya melibatkan alergi atau reaksi hipersensitivitas
terhadap obat tersebut. Selain itu, beberapa kondisi kesehatan tertentu juga dapat
menjadi kontraindikasi untuk penggunaan antibiotik tertentu misalnya
ginjal atau hati.
Penggolongan Obat
1. Antibiotik dapat digolongkan berdasarkan beberapa kriteria, termasuk
spektrum aktivitas, mekanisme aksi, dan struktur kimia.
2. Berdasarkan Spektrum Aktivitas.
3. Antibiotik Spektrum Luas: Efektif melawan berbagai jenis bakteri, baik
gram positif maupun gram negatif. Contohnya termasuk amoksisilin dan
ciprofloxacin.
4. Antibiotik Spektrum Sempit: Efektif melawan jenis bakteri tertentu.
Contohnya termasuk penisilin G (efektif melawan bakteri gram positif)
dan gentamisin (efektif melawan bakteri gram negatif).
Penggolongan Obat
Berdasarkan Mekanisme Aksi: Berdasarkan Struktur Kimia:
1. Antibiotik Bakterisidal: Membunuh bakteri 3. Penisilin: Termasuk penisilin G, amoksisilin, dan
secara langsung. Contohnya termasuk penisilin ampicillin .
dan cefalosporin .
4. Cefalosporin: Termasuk cefalexin, cefuroxime,
2. Antibiotik Bakteriostatik: Menghambat dan ceftriaxone .
pertumbuhan dan perkembangan bakteri.
5. Makrolida: Termasuk eritromisin, azitromisin,
Contohnya termasuk tetracycline dan
dan klaritromisin .
eritromisin.
6. Tetracycline: Termasuk tetracycline dan
doxycycline .
7. Aminoglikosida: Termasuk gentamisin dan
streptomisin
Kesimpulan
Dalam streptomyces, ditemukan sebuah antimikroba yang
berpotensi menjadi sumber baru untuk produksi antibiotik di
Indonesia. Untuk memaksimalkan potensi ini, peneliti
merekomendasikan isolasi dan identifikasi lebih lanjut terhadap
senyawa antibiotik dalam isolat Streptomyces. Selain itu, mereka
juga menekankan pentingnya penggunaan antibiotik secara
efisien untuk mencegah resistensi antibiotik. Kemudian antibiotic
juga dapat digolongkan berdasarkan beberapa kriteria, termasuk
spektrum aktivitas, mekanisme aksi, dan struktur kimia.
REFERENSI
SEKIAN
TERIMAKASIH