Bab v. Arus, Hambatan Dan Hukum Ohm
Bab v. Arus, Hambatan Dan Hukum Ohm
By :
Ary Sismiani, S.T., M.Eng
ARUS
LISTRIK
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir dari suatu titik yang
berpotensial tinggi ke titik yang berpotensial rendah dalam waktu satu detik.
Peristiwa mengalirnya arus listrik disebabkan karena adanya elektron yang
bergerak. Arus litrik juga dapat diartikan sebagai besarnya tegangan dibagi
besarnya resistansi.
Sumber Arus Listrik
I=Q/t
Keterangan :
I : arus listrik (ampere)
Q : besarnya muatan listrik / muatan yang berpindah(coulumb)
t : waktu yang diperlukan untuk mengadakan perpindahan (sekon)
Baterai
Adalah sumber energi listrik. Jika baterai tidak mengalami hilangnya
energi di dalamnya, maka beda potensial antara kedua kutubnya disebut
gaya gerak listrik (ggl) baterai.
Resistansi
Disebut juga hambatan yang akan menentukan besarnya beda potensial
yang harus diadakan antara kedua ujungnya agar di dalam kawat
mengalir arus satu ampere.
R = V/I
R = Hambatan
V = beda potensial
I = arus
Hambatan listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik dari suatu
komponen elektronik (misalnya resistor) dengan arus listrik yang
melewatinya.
Hambatan bisa diartikan yaitu sebagai Penahanan atau Perlawanan yang
diterima oleh electron-elektron yang mengalir pada sebuah penghantar
oleh yang ada di dalamnya. Setiap penghantar memberikan penahanan
aliran arus listrik.
Besar kecilnya hambatan listrik tergantung dari:
• panjang penghantar
• luas penampang pengantar
• temperatur/ suhu penghantar
• hambatan atau tahanan jenis penghantar.
Hambatan Sambungan
R = V/I
dengan :
ρt = ρ0 (1+αΔT)
Dengan :
α = koefisien suhu hambatan
ΔT = pertambahan suhu (oC)
ρt = hambatan jenis akhir (Ωm)
Hambatan Seri
Tujuan rangkaian hambatan seri untuk memperbesar nilai hambatan
listrik dan membagi beda potensial dari sumber tegangan. Rangkaian
hambatan seri dapat diganti dengan sebuah hambatan yang disebut
hambatan pengganti seri (Rs).
Contoh Soal Rangkaian Seri
Dari pernyataan yang disampaikan oleh George Simon Ohm ini, berarti
semakin besar beda potensial antara ujung-ujung suatu penghantar,
semakin besar pula kuat arus listrik yang mengalir.
Pengukuran Hambatan dengan Amperemeter
Arus listrik dalam rangkaian diukur dengan memasang amperemeter
(berhambatan rendah) secara seri di dalamnya.
Perubahan Potensial
Beda potensial antara kedua ujung sebuah hambatan R yang dialiri arus I
menurut hukum Ohm adalah I.R.
Ujung hambatan dimana arus masuk berpotensial tinggi lebih tinggi dari
potensial ujung yang lain.
Perubahan Potensial
Beda potensial antara kedua ujung sebuah hambatan R yang dialiri arus I
menurut hukum Ohm adalah I.R.
Ujung hambatan dimana arus masuk berpotensial tinggi lebih tinggi dari
potensial ujung yang lain.
Arus listrik selalu mengalir ke bawah, dari titik berpotensial tinggi ke titik
yang berpotensial lebih rendah melalui hambatan tersebut.
Contoh Soal 1
Arus listrik 0.5 A mengaliri kawat. Berapa muatan mengalir dalam kawat
itu setiap menit ?