Anda di halaman 1dari 21

ARUS, HAMBATAN DAN HUKUM OHM

By :
Ary Sismiani, S.T., M.Eng
ARUS
LISTRIK

Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir dari suatu titik yang
berpotensial tinggi ke titik yang berpotensial rendah dalam waktu satu detik.
Peristiwa mengalirnya arus listrik disebabkan karena adanya elektron yang
bergerak. Arus litrik juga dapat diartikan sebagai besarnya tegangan dibagi
besarnya resistansi.
Sumber Arus Listrik

Secara umum kita mengenal beberapa sumber yang mampu


menghasilkan arus lisrik yaitu seperti : generator listrik, batere kering
dan accumulato. Untuk batere dan accu hanya bisa menyediakan arus
listrik searah (dc). Untuk yang pembangkit generator itu contohnya listrik
PLN. Generator dikopel dengan turbin pada sistem pembangkit. Sistem
pembangit bisa dengan air (PLTA), uap (PLTU), gas (PLTG), surya (PLTS),
nuklir (PLTN dan lain sebagainya.
Rumus Untuk Menghitung Arus Listrik
Rumus arus listrik yang dihitung dengan muatan listrik (Q) maka,

I=Q/t

Keterangan :
I : arus listrik (ampere)
Q : besarnya muatan listrik / muatan yang berpindah(coulumb)
t : waktu yang diperlukan untuk mengadakan perpindahan (sekon)
Baterai
Adalah sumber energi listrik. Jika baterai tidak mengalami hilangnya
energi di dalamnya, maka beda potensial antara kedua kutubnya disebut
gaya gerak listrik (ggl) baterai.

Resistansi
Disebut juga hambatan yang akan menentukan besarnya beda potensial
yang harus diadakan antara kedua ujungnya agar di dalam kawat
mengalir arus satu ampere.
R = V/I
R = Hambatan
V = beda potensial
I = arus
Hambatan listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik dari suatu
komponen elektronik (misalnya resistor) dengan arus listrik yang
melewatinya.
Hambatan bisa diartikan yaitu sebagai Penahanan atau Perlawanan yang
diterima oleh electron-elektron yang mengalir pada sebuah penghantar
oleh yang ada di dalamnya. Setiap penghantar memberikan penahanan
aliran arus listrik.
Besar kecilnya hambatan listrik tergantung dari:
• panjang penghantar
• luas penampang pengantar
• temperatur/ suhu penghantar
• hambatan atau tahanan jenis penghantar.
Hambatan Sambungan

Salah satu penyebab besar kecilnya suatu hambatan atau tahanan


(resistance) listrik dalam sebuah rangkaian kelistrikan dapat juga
dipengaruhi oleh penyambungan komponen – komponen pada rangkaian
kelistrikan tersebut.
Hambatan Karena Panas

Temperatur atau suhu akan mempengaruhi besar kecilnya nilai suatu


tahanan. Pada umumnya apabila temperaturnya naik maka nilai tahanann
listriknya pun juga akan bertambah besar.

Rumus Hambatan Listrik

Hambatan Listrik juga memiliki rumus tersendiri, yaitu antara lain :

R = V/I

dengan :

R = Hambatan Listrik (Ohm)

V = Tegangan Listrik (Volt)

I = Arus Listrik (Ampere)


Secara matematis, hambatan listrik sebuah konduktor dapat ditulis
sebagai berikut:
R = ρl/A
dengan:
R = hambatan listrik konduktor (Ω ),
ρ = hambatan jenis konduktor (m),
l = panjang konduktor (m), dan
A = luas penampang konduktor (m2).
Hambatan jenis suatu penghantar bergantung pada suhu penghantar
tersebut. Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut :

ρt = ρ0 (1+αΔT)

Dengan :
α = koefisien suhu hambatan
ΔT = pertambahan suhu (oC)
ρt = hambatan jenis akhir (Ωm)

ρ0 = hambatan jenis mula-mula (Ωm)


Jenis Rangkaian Hambatan
dipilih bergantung pada tujuannya :

Hambatan Seri
Tujuan rangkaian hambatan seri untuk memperbesar nilai hambatan
listrik dan membagi beda potensial dari sumber tegangan. Rangkaian
hambatan seri dapat diganti dengan sebuah hambatan yang disebut
hambatan pengganti seri (Rs).
Contoh Soal Rangkaian Seri

Tiga buah resistor akan dirangkai secara seri, masing-masing nilai


resistor tersebut adalah R1 = 10Ω, R2 = 47Ω, R3 = 100Ω. berapakah nilai
dari hambatan pengganti rangkaian tersebut?
Hambatan Paralel

Dua hambatan atau lebih yang disusun secara berdampingan disebut


hambatan paralel. Hambatan yang disusun paralel akan membentuk
rangkaian listrik bercabang dan memiliki lebih dari satu jalur arus listrik.
Susunan hambatan paralel dapat diganti dengan sebuah hambatan yang
disebut hambatan pengganti paralel (Rp).
Hukum Ohm
“ Kuat arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar, sebanding
dengan beda potensial antara kedua ujung penghantar itu, asal suhunya
tidak berubah”.

Dari pernyataan yang disampaikan oleh George Simon Ohm ini, berarti
semakin besar beda potensial antara ujung-ujung suatu penghantar,
semakin besar pula kuat arus listrik yang mengalir.
Pengukuran Hambatan dengan Amperemeter
Arus listrik dalam rangkaian diukur dengan memasang amperemeter
(berhambatan rendah) secara seri di dalamnya.

Pengukuran Hambatan dengan Voltmeter


Beda potensial diukur dengan menggunakan voltmeter (berhambatan
tinggi) pada kedua ujung resistor yang dicari, jadi dihubungkan secara
paralel.
Beda Potensial Jepit (voltase)
1. Apabila baterai menghasilkan arus (dipakai)
Potensial jepit = ggl – penurunan potensial antara kedua ujung
2. Apabila baterai menerima arus (diberi muatan)
Potensial jepit = ggl + penurunan potensial antara kedua ujung
3. Apabila tidak terjadi arus
Potensial jepit = ggl baterai atau generator
Resistivitas
Hambatan (resistansi atau tahanan) R kawat sepanjang L dan
berpenampang A.
 R = .[L/A]
Dengan :
 = bilangan konstan (Ωm) ; L dalam m dan A dalam m2.

Perubahan Potensial
Beda potensial antara kedua ujung sebuah hambatan R yang dialiri arus I
menurut hukum Ohm adalah I.R.
Ujung hambatan dimana arus masuk berpotensial tinggi lebih tinggi dari
potensial ujung yang lain.
Perubahan Potensial
Beda potensial antara kedua ujung sebuah hambatan R yang dialiri arus I
menurut hukum Ohm adalah I.R.
Ujung hambatan dimana arus masuk berpotensial tinggi lebih tinggi dari
potensial ujung yang lain.
Arus listrik selalu mengalir ke bawah, dari titik berpotensial tinggi ke titik
yang berpotensial lebih rendah melalui hambatan tersebut.
Contoh Soal 1
Arus listrik 0.5 A mengaliri kawat. Berapa muatan mengalir dalam kawat
itu setiap menit ?

Penyelesaian Contoh Soal 1


Karena I = q/t , maka q = I.t = (0.5A)(60s) = 30 Coulomb (1A = C/s)
Contoh Soal 2
Sebuah batang logam dengan panjang 2 m, diameter 8 mm. kalau
hambatan jenis (resistivitas) logam itu 1.76 x 10-8 Ωm, berapakah
hambatan batang itu ?

Penyelesaian Contoh Soal 2


Luas penampang A = ¼ D2 = ¼ (3.14)(8 x 10-2m )2 = 5.024 x 10-3m2.
R = . (L/A) = (1.76 x 10-6 Ωm)(2 m/5.024 x 10-3 m2) = 7 x 10-4Ω

Anda mungkin juga menyukai