Anda di halaman 1dari 15

Penanganan Cairan dan

Elektrolit Pada Kasus Bedah


Anak
Here is where your presentation begins
Pendahuluan
Tubuh anak memiliki lebih banyak cairan

Permukaan tubuh Frekuensi napas yang


Masa pertumbuhan
anak yang lebih luas lebih tinggi

Anak yang menjalani operasi • Memenuhi kebutuhan cairan akibat defisit perioperatif
memerlukan pemberian cairan (misalkan puasa), perdarahan dan third space loss
intravena (IV)

• Menggambarkan kebutuhan cairan dan elektrolit karena


kehilangan fisiologis yang diantisipasi dari pernapasan, keringat,
Terapi maintenance dan urin output pada individu rata-rata dengan volume cairan
intraseluler (ICF) dan cairan ekstraseluler (ECF) normal selama
periode 24 jam
Pendahuluan
Tujuan pemberian cairan intraoperatif
• Mempertahankan keadaan fisiologis normal anak dari
normovolaemia, perfusi jaringan normal, fungsi metabolisme
normal, elektrolit normal dan status asam-basa normal

Penggantian
Manajemen Cairan Cairan
cairan yang
cairan resusitasi maintenance
hilang

Tujuan tinjauan pustaka

• Untuk membahas penanganan cairan dan elektrolit


pada kasus bedah anak
Manajemen Cairan Fisiologis Pada Anak
1. Dasar Fisiologis Manajemen Cairan Pada Anak

• ~50-80% tubuh anak terdiri dari air


• Persentasenya berbanding terbalik dengan usia
• Kompartemen cairan:
• intraseluler (ICF)
• ekstraseluler (ECF) : cairan plasma,
interstitial, dan transeluler
• Distribusi cairan dan ion pada kompartemen
ECF dan ICF dikendalikan oleh efek Donnan
dan gaya Starling

Gambar 2. 1 Distribusi TBW pada


anak dengan berat badan 30 kg
Manajemen Cairan Fisiologis Pada Anak
2. Perspektif Sejarah

Holiday dan Segar

• “The maintenance need for water in parentral fluid therapy”


• Prinsip cairan 4/2/1 (Tabel 2.1) dan manajemen kalori pada tahun 1957

Tabel 2. 1 Aturan Hly 4/2/1 dan kebutuhan cairan


Berat Kebutuhan cairan per jam Kebutuhan cairan harian
Badan
<10 kg 4 ml/kg 100ml/kg
10-20 kg 40 ml + 2 ml/kg untuk setiap kg di 1000 ml + 50 ml/kg untuk setiap kg
atas 10 kg di atas 10 kg

>20 kg 60 ml + 1 ml/kg untuk setiap kg di 1500 ml + 25 ml/kg untuk setiap kg


atas 20 kg di atas 20 kg
Kebutuhan Cairan Maintenance

Berbagai perhitungan yang melibatkan berat badan, luas permukaan,


dan pengeluaran kalori/calorie expenditure telah digunakan untuk
menentukan terapi cairan terhadap bayi cukup bulan dan anak

Pengeluaran kalori berhubungan dengan ukuran:


• Bayi BB 1 sampai 10 kg membutuhkan 100 kalori/kg;
• Anak kecil BB 10 sampai 20 kg membutuhkan 1000 kalori/hari + 50 kalori/hari untuk setiap
kilogram lebih dari 10 kg;
• Anak BB >20 kg membutuhkan 1500 kalori/hari + 25 kalori/hari untuk setiap kilogram >20
kg.
• Untuk setiap 100 kalori yang dikonsumsi pasien, diperlukan 67 mL air untuk ekskresi zat
terlarut; tambahan 50 mL per 100 kalori dikaitkan dengan insensible loss, tetapi 17 mL per
100 kalori dihasilkan oleh oksidasi.
• Jadi, bayi dan anak membutuhkan 100 mL air untuk setiap 100 kalori yang dikeluarkan.
Penggantian Cairan Intra-Operasi
1. Perkiraan Defisit Cairan
Penggantian
cairan defisit

Estimasi Penentuan
Penggantian
keparahan jenis cairan
defisit
dehidrasi defisit

Tabel 2. 2 Penilaian dehidrasi pada anak


Derajat % % Dehidrasi Gejala
dehidrasi Dehidrasi Anak • Resusitasi cairan awal dapat dimulai dengan bolus normal salin
Bayi yang diberikan dalam 10–20 menit untuk meningkatkan cairan
Ringan 5 3-4 Haus, membran mukosa lembab, sirkulasi dan mengembalikan perfusi ginjal
EJV terlihat pada posisi terlentang,
CRT >2 detik, Urine sp gr >1.020 • Penurunan 1% dari volume darah berhubungan dengan kenaikan
suhu rektal 0,3 C
Sedang 10 6-8 Membran mukosa kering, ↑ HR, ↓ air
mata, ubun-ubun cekung, turgor
kulit menurun, CRT 2-4 dtk, ↓Urine
Output
Berat 15 10 Mata cekung, ekstremitas dingin,
apatis, somnolen, ortostatik hingga
syok
Syok >15 >10 Dekompensasi, delivery O2 yang
buruk, ↓BP
Penggantian Cairan Intra-Operasi
2. Peran
Glukosa

Menurunkan Kadar glukosa


Pelepasan
Pembedahan sensitivitas serum
hormon stres
insulin meningkat

Glikosuria dan
Kerusakan Iskemia berat
diuresis
neurologis dan hipoksia
osmotik

Studi terbaru dalam menyeimbangkan antara hipoglikemia dan hiperglikemia


adalah dengan menggunakan cairan isotonik dengan konsentrasi glukosa
yang lebih rendah (1-2,5%) untuk anak berusia kurang dari 2 tahun.
Penggantian Cairan Intra-Operasi
3. Pilihan Cairan Intraoperatif

• Cairan maintenance dan penggantian


Ringer Laktat untuk kehilangan cairan intraoperatif
• Mengembalikan kehilangan ruang ketiga
Albumin 5% • Penggantian volume yang masif

Perkiraan kehilangan ruang ketiga pasien anak


• 6 – 10 mL/kg per jam selama operasi intraabdomen
• 4 – 7 mL/kg per jam selama operasi intratoraks
• 1 – 2 mL/kg per jam selama operasi superfisial atau bedah saraf
Penggantian Cairan Intra-Operasi
4. Kontroversi Kristaloid dan Koloid

Cairan parenteral harus dimulai dengan


larutan garam seimbang

Larutan garam Albumin manusia atau koloid sintetik

• Membutuhkan waktu dua jam pada • Menjaga kompartemen


sebagian besar cairan intravaskular
didistribusikan ke semua • Namun, pada pasien dengan
kompartemen tubuh sindrom kebocoran kapiler, albumin
• Kehilangan cairan hemoragik dapat keluar dari kompartemen
membutuhkan tiga sampai empat intra vaskular
kali volume sebagai pengganti
darah secara keseluruhan
Penggantian Darah
1. Allowable Blood Loss

Mengukur kehilangan darah secara akurat dan menilai batas


kehilangan darah yang aman pada bayi merupakan bagian
penting dari setiap rejimen pengganti
Status
kardiopulmoner

Kondisi medis
Usia pasien
umum ABL: allowable blood loss
EBV: perkiraan volume darah
Ho: hematokrit awal
Faktor Hl: lowest acceptable hematocrit
H: hematokrit rata-rata ([Ho + Hl] / 2)
ABL
Ringer Laktat diberikan dalam jumlah yang sama dengan 2 sampai 3 kali
perkiraan jumlah darah yang hilang kecuali dalam situasi transfusi masif
Penggantian Darah
2. Produk Darah

Fresh whole blood Packed red blood cells (RBC) Fresh Frozen Plasma (FFP)

• Darah yang diperoleh kurang dari • Nilai hematokrit antara 55% - 75% • Emergency reversal of warfarin
4 jam sebelumnya • Relatif hiperkalemia (K±15 sampai • Koreksi perdarahan mikrovaskular
• Ketersediaan yang terbatas 20 mEq/L) dan asidosis (pH <7,0) dengan adanya peningkatan
waktu protrombin dan waktu
tromboplastin parsial

Tabel 2. 3 Perkiraan Kenaikan Hematokrit dengan Peningkatan Volume Darah


Volume Darah Perkiraan Kenaikan
(ml/kg) Hematokrit terkait Usia
Bayi prematur 100 6.30
Bayi cukup bulan 90 7.00
Anak belum sekolah 80 7.7
Anak sekolah 75 8.2
Dewasa 65 9.3
Manajemen Cairan Pasca-Operasi

• Infus pasca operasi harus diberikan dengan cairan isotonik dibandingkan


cairan hipotonik (dekstrosa 5%) karena kejadian hiponatremia lebih rendah

• American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan anak berusia 28


hari sampai 18 tahun membutuhkan cairan intravena perawatan pasca operasi:
larutan isotonik (kalium klorida) dan dekstrosa yang sesuai karena cairan
tersebut secara signifikan mengurangi risiko terjadinya hiponatremia
Penutup
Manajemen cairan perioperatif yang tepat sangat penting pada pasien pediatrik yang menjalani
pembedahan

Manajemen cairan harus bersifat individual, dengan mempertimbangkan perkembangan anak dan
fisiologi tubuh

Rekomendasi Holliday dan Segar merupakan panduan yang dapat dipertimbangkan terhadap
manajemen cairan pediatrik

Cairan yang mengandung dekstrosa dapat digunakan pada pasien yang berisiko hipoglikemia,
terutama bayi prematur dan neonatus

Pemberian darah dan cairan hiperosmolar harus dilihat kasus per kasus
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai