SKS
(12 SESI 6 KALI PERTEMUAN)
Oleh : Dr. Ir. DODDY HERMIYONO, DEA
SUMBER:
1. Aji Supriyanto. 2005. Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Salemba Infotek.
2. As’ads Sungguh, 2004. 25 Etika Profesi. Jakarta: Sinar Grafika.
3. Charles B. Fleddermann. 2006. Etika Enjiniring. Edisi Kedua. Jakarta:
Terjemahan olh Penerbit Erlangga.
4. Daryl Koehn, 1994. Landasan etika Profesi . Terjemahan. Oleh Agus M. Hardjana.
Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
5. Hendro Subagyo. 2008. Etika Profesi Teknologi Informasi. Makalah pada
Bimbingan Teknis Bendum & Perencanaan Teknis 2008 Dirjen. Perbendaharaan,
Dep. Keuangan RI
6. R.Rizal Isnanto. 2009. Buku Ajar Etika Profesi. Program Studi Sistem Komputer.
Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
7. Ismantoro Dwi Yuwono, 2011. Memahami Berbagai etika Profesi & Pekerjaan.
Yogyakarta: Pustaka yustisia.
8. K. Bertends, 2011. Etika Biomedis. Yogyakarta: Pernerbit Kanisius
15/01/24 cree par DR. Ir. Doddy H., DEA 1
MATERI MK ETIKA PROFESI & BERORGANISASI
PERTEMUAN 1-2: PENDAHULUAN
a.PENGERTIAN ETIKA: norma, moral, moralitas, nilai, aspek hukum;
etika umum & khusus
b.HIRARKHI ETIKA: moralitas pribadi, etika profesi, etika sosial, etika
organisasi:
c.PRINSIP, HAKEKAT & PERAN ETIKA: prinsip etika, hakekat etika,
peran etika
d.BERBAGAI TEORI DASAR ETIKA: aliran pemikiran etika; teori
hukum kodrat; teori utilitarianisme; teori etika hak & kewajiban;
pendekatan dasar etika profesional;
PERTEMUAN 3-4: ETIKA PROFESI & KODE ETIK PROFESI
a.PROFESI: pengertian, karakteristik & ciri-ciri profesi; syarat-syarat
profesi
b.ETIKA BERORGANISASI: organisasi profesi, budaya organisasi,
c.ETIKA PROFESI: prinsip & kaidah pokok etika profesi,
d.KODE ETIK PROFESI: kode etik, tujuan & fungsi kode etik profesi,
e.PROFESIONALISME: karakteristik profesionalisme, kompetennsi,
15/01/24 cree par DR. Ir. Doddy H., DEA 2
MATERI MK ETIKA PROFESI & BERORGANISASI
a. PENGERTIAN ETIKA
a. PENGERTIAN ETIKA
a. PENGERTIAN ETIKA
1) PENGERTIAN AWAL ETIKA, lanjutan:
h) Sejarah panjang etika, lanjutan:
iv. Latar belakang munculnya etika terapan, lanjutan:
Skandal di bidang politik & bisnis: watergate
affairs & skandal suap perusahaan Lockheed
2) ETIKA DG PENGERTIAN MORAL, NORMA & NILAI:
a) MORAL: bahasa Latin mos (jamak: mores), artinya: cara
hidup atau kebiasaan, kemudian berubah menjadi makna
“moral” dlm pengertian sekarang ini.
b) NORMA, bahasa Latin, norma berarti penyiku/pengukur,
dalam bahasa Inggris, norm, berarti aturan atau kaidah.
c) NILAI, bhs Inggris value, berarti konsep ttg baik &
buruk, baik yang berkenaan dengan proses (instrumental)
atau hasil (terminal)
15/01/24 cree par DR. Ir. Doddy H., DEA 8
Sesi 1-2. pendahuluan
a. PENGERTIAN ETIKA
3) KLASIFIKASI ETIKA:
a) ETIKA UMUM:
i. Kondisi dasar manusia utk bertindak secara etis,
mengambil keputusan etis,
ii. Teori etika & prinsip moral dasar yg menjadi
pegangan manusia dalam bertindak, tolak ukur dalam
menilai baik atau buruknya suatu tindakan.
iii. Etika umum analog dg ilmu pengetahuan, membahas
pengertian umum dan teori-teori.
b) ETIKA KHUSUS:
i. Penerapan prinsip moral dasar dlm bidang kehidupan
khusus: bagaimana mengambil keputusan & bertindak
dlm bidang kegiatan khusus, didasari cara, teori &
prinsip moral dasar.
15/01/24 cree par DR. Ir. Doddy H., DEA 9
Sesi 1-2. pendahuluan
a. PENGERTIAN ETIKA
3) KLASIFIKASI ETIKA, lanjutan:
b) ETIKA KHUSUS, lanjutan:
ii. Penerapan lainnya: menilai perilaku sendiri & org lain
dalam bidang kegiatan & kehidupan khusus dg latar-
belakang yg memungkinkan manusia bertindak etis :
mengambil suatu keputusan atau tindakan, dan teori
serta prinsip moral dasar yang ada dibaliknya.
c) ETIKA KHUSUS dibagi dua bagian :
i. Etika individual: menyangkut kewajiban & sikap
manusia terhadap dirinya sendiri.
ii. Etika sosial: yaitu mengenai kewajiban, sikap & pola
perilaku manusia sebagai anggota umat manusia.
c) ETIKA PROFESI: bidang etika khusus/terapan; KODE
ETIK merupakan produk etika terapan dari etika sosial.
15/01/24 cree par DR. Ir. Doddy H., DEA 10
Sesi 1-2. pendahuluan
a. PENGERTIAN ETIKA
3) KLASIFIKASI ETIKA, lanjutan:
a. PENGERTIAN ETIKA
4) PERBEDAAN PENGERTIAN ETIKA DG MORAL:
a) MORAL/MORALITAS:
i. Lebih mengacu kpd nilai-nilai normatif yg menjadi
keyakinan dlm diri seseorang atau sesuatu badan/
lembaga/ organisasi yg menjadi faktor pendorong utk
melakukan atau tidak melakukan sesuatu
ii. Terkait dg filosofis Immanual Kant (deontologi)
iii. Selalu dikaitkan dg kewajiban khusus, sebagai cara
bertindak berupa tuntutan, baik mutlak atau relatif
iv. Wacana normatif & imperatif, diungkapkan dlm
kerangka baik/buruk, benar/salah, sebagai nilai
mutlak/transenden, berisi kewajiban-kewajiban,
a. PENGERTIAN ETIKA
4) PERBEDAAN PENGERTIAN ETIKA DG MORAL, lanjutan:
b) ETIKA:
i. Secara umum: diartikan sebagai nilai-nilai normatif
atau pola perilaku seseorang atau sesuatu badan/
lembaga/organisasi sebagai suatu kelaziman yg dpt
diterima umum dlm interaksi dg lingkungan
ii. Tradisi pemikiran Aristoteles (teleologis)
iii. Refleksi filosofis tentang moral
iv. Lebih merupakan wacana normatif, yg tdk selalu
berupa perintah/kewajiban bertindak, atau kepatuhan
bertindak, tapi upaya mencari bagaimana bertindak
a. PENGERTIAN ETIKA
4) PERBEDAAN PENGERTIAN ETIKA DG MORAL, lanjutan:
c) Hubungan ETIKA, MORAL & MORALITAS:
i. Secara epistomologis: pengertian etika & moral
memiliki kemiripan
ii. Perkembangan selanjutnya: etika dipandang sebagai
cabang ilmu filsafat yg mempelajari nilai baik &
buruk, kesusilaan/moral,
iii. Ilmu etika menggunaka moral merupakan sarana
mengukur benar tidaknya tindakan manusia
iv. Kalau etika menggunakan prinsip-prinsip moral
sebagai landasan bertindak suatu profesi, sebaliknya
moral lbh tertuju pada tindakan manusia secara
perorangan
a. PENGERTIAN ETIKA
5) KONTEKS ETIKA DG ASPEK-ASPEK LAINNYA:
Agama Sumber
Etika
Tradisi Filsafat
ETIKA
Hukum Politik
Ekonomi Sosial
Penerapan
Profesi Seni Etika
Administrasi
15/01/24 cree par DR. Ir. Doddy H., DEA 16
Sesi 1-2. pendahuluan
a. PENGERTIAN ETIKA
6) KONTEKS ETIKA DENGAN ASPEK HUKUM:
a) Keduanya mengatur perilaku individu
b) perbedaan: ilegalitas tidak selalu berarti tidak etis
c) Hukum bersifat eksternal, ditegakkan tanpa melibatkan
perasaan, atau kepercayaan orang (sasaran hukum); etika
bersifat internal, subyektif, digerakkan oleh keyakinan dan
kesadaran individu.
d) Hukum dalam konteks administrasi adalah soal pemberian
otoritas atau instrumen kekuasaan
e) Basis dari hukum adalah etika, dan ketika hukum
diterapkan harus dikembalikan pada prinsip-prinsip etika
f) Banyak kasus, secara hukum dibenarkan tapi secara etika
dipermasalahkan [trend anak politisi yang jadi calon
anggota legislatif]
15/01/24 cree par DR. Ir. Doddy H., DEA 17
Sesi 1-2. pendahuluan
b. HIRARKHI ETIKA
Makro
Etika Sosial
Etika organisasi
Etika profesi
Moralitas pribadi
Mikro
b. HIRARKHI ETIKA
ETIKA
UMUM
ETIKA
INDIVIDUAL Sikap thd sesama
ETIKA
Etika keluarga
ETIKA ETIKA Etika gender
KHUSUS SOSIAL Etika profesi
Etika politik
ETIKA Ideologi
LINGKUNGAN
SUMBER: Agus Arijanto, 2011. Etika Bisnis Bagi Pelaku Bisnis, hal. 27. Jakarta: Rajawali
Pers.
b. HIRARKHI ETIKA
1) MORALITAS PRIBADI:
a) Konsep baik-buruk, benar-salah terinternalisasi dlm diri
individu
b) Produk dari sosialisasi nilai masa lalu
c) Moralitas pribadi adalah superego atau hati nurani yang
hidup dalam jiwa dan menuntun perilaku individu
d) Konsistensi pada nilai cermin kualitas kepribadian individu
e) Moralitas pribadi menjadi basis penting dalam kehidupan
sosial dan organisasi
2) ETIKA PROFESI
a) Nilai benar-salah dan baik-buruk yang terkait dengan
pekerjaan profesional
b) Nilai-nilai tsb terkait dg prinsip-prinsip profesionalisme
(kapabilitas teknis, kualitas kerja, komitmen pada profesi)
15/01/24 cree par DR. Ir. Doddy H., DEA 20
Sesi 1-2. pendahuluan
b. HIRARKHI ETIKA
2) ETIKA PROFESI, lanjutan:
c) Dapat dirumuskan ke dalam kode etik profesional yang
berlaku secara universal
d) Penegakan etika profesi dg sanksi profesi (pencabutan
lisensi)
3) ETIKA ORGANISASI:
a) Konsep baik-buruk dan benar-salah yang terkait dengan
kehidupan organisasi
b) Nilai tersebut terkait dengan prinsip-prinsip pengelolaan
organisasi modern (efisiensi, efektivitas, keadilan,
transparansi, akuntabilitas, demokrasi)
c) Dapat dirumuskan ke dalam kode etik organisasi yang
berlaku secara universal
15/01/24 cree par DR. Ir. Doddy H., DEA 21
Sesi 1-2. pendahuluan
b. HIRARKHI ETIKA
3) ETIKA ORGANISASI, lanjutan:
a) Praktek penegakan kode etik organisasi dipengaruhi
kepentingan sempit organisasi, kepentingan birokrat, atau
kepentingan politik dari politisi yang membawahi birokrat
b) Penegakan etika organisasi melalui sanksi organisasi
4) ETIKA SOSIAL:
a) Konsep benar-salah dan baik-buruk terkait hubungan sosial
b) Nilai bersumber dari agama, tradisi, dan dinamika sosial
c) Etika sosial tidak tertulis, tetapi hidup dalam memori publik,
dan terinternalisasi melalui sosialisasi nilai di masyarakat
d) Etika sosial menjadi basis tertib sosial [Jepang, tidak boleh
mengganggu dan merepotkan orang lain]
e) Masyarakat memiliki mekanisme penegakan etika sosial, mll
penerapan sanksi sosial
15/01/24 [diberitakan
cree par DR. Ir. Doddy H., DEA sebagai tersangka]
22
Sesi 1-2. pendahuluan
b. HIRARKHI ETIKA
5) ETIKA INDIVIDU DAN ETIKA SOSIAL: