Anda di halaman 1dari 41

MAHZAB ILMU KOMUNIKASI

 Kajian kritis
Dalam kontek kajian komunikasi dapat
dijumpai melalui karya-karya Stanley
Deetz, Noam Chomsky, Cherney, Ben
Bagdikian, Herbert Schiller.
 Kajian Interpretatif interpretative melalui
Cliffort Geertz, James Lull, Pacanoski, dan
sebagainya.
TRADISI BARAT, ASIA, DAN
INDONESIA
Tradisi Amerika

Tradisi Amerika sangat menonjol perspektif


yang positivistic, semenjak decade 40-an.
 Demikian pula pengaruh filsafat pragmatis
yang dominant di Amerika sehingga dalam
perkembangan teori kurang begitu
filosofis.
 Dominannya pendekatan positivistic
empiris sangat menonjol sejak decade 40-
an.
 Terutama pada masa propaganda yang
mempercayai dampak kuat media.
 Kemudian berkembang terus sampai
masa sesudah perang.
 Ini pula yang kemudian membentuk
arus besar dalam kajian komunikasi
Amerika ,shg penelitian yang bercorak
administrative lebih menonjol.
 Dewasa ini tradisi kritis juga tampak di
Amerika seperti kemunculan C.W. Mills pada
decade 50-an yang dipandang sebagai peletak
dasar-dasar kajian kritis.
 Millsberinteraksi langsung dengan kalangan
pelarian Frankurt School yang ada di New
York.
 Dewasa ini semangatnya dapat dilihat dalam
pemikiran figure seperti Herbert Schiller, Ben
Bagdikian, Noam Chomsky, atau Robert
Chesney. Orientasi aliran kritis adalah
emansipatoris.
Tradisi Eropa

 Ilmu Sosial di Eropa lebih filosofis atau


rasionalis.
 Bisa juga dikatakan cenderung idealis.
 Maka teori-teori yang normative terasa dari
tradisi Eropa.
 Terutama pula yang berangkat dari pemikiran
kritis karena pemikiran Marxist mengakar
kuat.
 Maka kecenderungan teori komunikasi dari
tradisi Eropa dapat dijumpai melalui tradisi
kritis.
 Namun berkat interaksi keilmuan, di Eropa
juga dikembangkan pendekatan empiris,
sebagaimana di Amerika pendekatan kritis
juga dianut.
 Kajianempiris memberi perhatian terhadap
individu sedangkan kajian kritis memberi
perhatian terhadap aspek yang lebih luas
yakni relasi antar institusi social pada
tingkat makro.
 Misalnyapada fenomena Josepht Klepper
tentang The Effect of Communications.
 Secara umum, tradisi Amerika dan Eropa
dapat disebut sebagai tradisi Barat.
 Maka ciri teori komunikasi dari Barat adalah
menempatkan individu dalam posisi yang
penting.
 Paham liberalisme dapat dimengerti dalam
kontek ini.
 Karenanya penelitian-penelitian yang
menempatkan individu sebagai titik pusat
menjadi penting.
Dalam tradisi psikologi social dapat
dimengerti dalam kontek ini.
Penelitian yang dilakukan Hovland
dan Lazarfeld berada dalam kontek
ini. Tentunya pandangan Barat dlm
kontek empirisme.
Cirilain, teori Barat bersifat
parsial. Melihat dari sudut tertentu.
 Sehingga reduksi tampak jelas.
Pandangan yang terbagi kedalam
sejumlah perspektif berada dalam
kontek ini.
 Misalkantradisi kritis mereduksi realitas
kedalam struktur yang kuat dan yang
lemah.
 Pemikiran semacam ini pula yang
kemudian menjadi sasaran kritik
kalangan cultural studies yang
dipengaruhi neo Marxist dimana lebih
melihat kompleksitas realitas social.
Tradisi Timur
Dalam tradisi timur, manusia tidak
dipusatkan sebagai individu namun
secara kolektif.
Kemudian juga bersifat
keseluruhan katimbang parsial.
Misalnya dalam melihat
tentang manusia juga
dihubungkan
dengan alam.
 Hubungan yang harmonis manusia
dengan alam merupakan satu
kesatuan dalam melihat realitas.
 Demikian pula, di Timur masalah emosi
menjadi penting. Karenanya di Timur
pesan non verbal menjadi penting.
 Untuk memahami suatu makna orang
harus menggunakan perasaan yang
mendalam.
 Bandingkan dengan di Barat yang
rasional, orang cenderung untuk secara
verbal (to the point).
Tradisi Postmodernisme

Lawrence Neumann menyebut


paradigma postmodernisme sebagai
paradigma yang sedang berproses
setelah tiga paradigma yang telah
ada yakni positivistik, interpretatif,
dan kritis (lihat Neumann, ).
Maka relevan pula untuk
memasukan paradigma
postmodernisme ini dalam kontek
kajian ilmu komunikasi, yang tidak
dapat melepaskan diri dari
perkembangan ilmu sosial yang
telah ada.
 Sebenarnya hal ini terakomodir dalam
beberapa konsep yang dikenalkan
melalui beberapa figur seperti John
Fiske, Roland Barthes, Michael Foucault,
Raymond William, Stuart Hall, Jean
Boudrillard, dan sebagainya.
 Mereka yang dikenal menyuarakan
tentang cultural studies atau apa yang
disebut juga kalangan post strukturalis.
(lihat littlejohn, 2002).
 Asumsi pokok dalam postmodernisme adalah
paham relativisme. Realitas merupakan
sesuatu yang sedang berproses.
 Senantiasa terjadi proses peng konstruksian
terhadap realitas. Terdapat banyak kalangan
yang terlibat dalam proses pengkonstruksian
realitas ini.
 Karenanya pandangan strukturalisme, cara
berfikir oposisi Biner, sesuatu yang ditolak
oleh postmodernisme.
 Tema-tema seperti masyarakat
konsumen, hiper realitas, budaya
popular, menjadi penting.
 Mediamemegang peranan
penting dalam proses ini.
Postmodernisme memberi
perhatian terhadap fenomena
wacana.

Dalam kontek ini fenomena symbol
.

menjadi penting.
 Hal ini berkaitan dengan tema
masyarakat informasi, fenomena
yang menjadi latar belakang
kemunculan postmodernisme.
 Terdapat banyak fenomena symbol
dalam masa masyarakat informasi.
(tradisi posmo)
Robert Craig menyebut 7 tradisi

1. Tradisi Semiotik
Tradisi semiotik berakar dari bahasa.
Tankard menyebut beberapa istilah
seperti semantic differential, hakekat
simbol.
Sedangkan Littlejohn menyebut secara lebih
rinci landasan teoritis dari kalangan ahli
linguistik seperti Ferdinand de Saussure,
Charles S. Pearce, Noam Chomsky, Benjamin
Whorlf, Roland Barthes, dan lainnya
mencoba membahas tentang hakekat simbol.
Selanjutnya John Fiske(1980) mengurainkan aspek
seperti icon, index, dan symbol menurut Pearce.
Jadi terdapat banyak teori komunikasi yang
berangkat dari pembahasan seputar simbol.
Keberadaan simbol menjadi penting dalam
menjelaskan fenomena komunikasi.
 Simbolmerupakan produk budaya suatu
masyarakat untuk mengungkapkan ide-ide,
makna, dan nilai-nilai yang ada pada diri
mereka.
 Mengkajiaspek ini merupakan aspek yang
penting dalam memahami komunikasi.
Dalam kajian kontemporer, dalam hal ini
pendekatan postmodernisme-
poststrukturalisme, yang banyak menekankan
pada kajian seputar simbol atau yang populer
tentang analisis wacana. Maka pendekatan
dari sudut ini menjadi penting.
 Jaditeori-teori komunikasi yang berangkat
dari tradisi semiotik menjadi bagian yang
penting untuk menjadi perhatian.
2.Tradisi Psikologi Sosial
 Berangkatdari Ilmu Psikologi
terutama aliran behavioral.
 Dalam kajian komunikasi akan
sering dijumpai dlm kajian ttg
dampak media.
 Memberiperhatian pada
perubahan sikap (attitude).

Hubungan media dan khalayak
menyebabkan terjadinya perubahan
sikap.
 Media menjadi stimulus dari luar diri
khalayak yang akan menyebabkan
terjadinya perubahan sikap.
Kasus lain seperti komunikasi persuasi.
Pengaruh komunikator thd perubahan
sikap khalayak.
Penelitian eksperimen yang dilakukan
Carl Hovland menggunakan pendekatan
eksperimen.
Sementara Paul F. Lazarfeld lebih
menggunakan penelitian survei.
Teori-teori yang berangkat dari
psikologi sosial ini juga dapat
menjelaskan tentang proses-proses
yang berlangsung dalam diri manusia
dalam proses komunikasi yakni
ketika proses membuat pesan dan
proses memahami pesan.

Manusia dalam proses
menghasilkan pesan melibatkan
proses yang berlangsung secara
internal dalam diri manusia
seperti proses berfikir,
pembuatan keputusan, sampai
dengan proses menggunakan
simbol.
Demikian pula dalam proses
memahami pesan yang diterima,
manusia juga menggunakan proses
psikologis seperti berfikir, memahami,
menggunakan ingatan jangka pendek
dan panjang hingga membuat suatu
pemaknaan.
3.Tradisi Retorika
 Tradisiretorika memberi perhatian pada
aspek proses pembuatan pesan atau
simbol.
 Prinsip
utama disini adalah bagaimana
menggunakan simbol yang tepat dalam
menyampaikan maksud.
 Dlm media berkaitan dengan proses
pembuatan kebijakan keredaksian,
merancang program acara, penentuan
grafis.
Prinsipbahwa pesan yang
tepat akan dapat mencapai
maksud komunikator.
Kemampuan dalam
merancang pesan yang
memadai menjadi perhatian
yang penting dalam kajian
komunikasi.
 Beberapa figur yang dapat disebutkan
disini adalah kajian-kajian Gaye Tuchman
tentang proses penentuan kebijakan
dalam ruang pemberitaan, McBreed yang
mengkaji tentang proses-proses yang
berlangsung dalam organisasi media.
 Demikianpula teori-teori yang berkaitan
dengan proses pembuatan pesan
(message production) (lihat littlejohn).
4.Tradisi Sosial Budaya

 Tradisi sosial budaya berangkat dari kajian


antropologi.
 Bahwa komunikasi berlangsung dalam
kontek budaya tertentu karenanya
komunikasi dipengaruhi dan mempengaruhi
kebudayaan suatu masyarakat.
 Konsep kebudayaan yang dirumuskan
Clifford Geertz tentu saja menjadi penting.

 Media massa, atau individu ketika
melakukan aktivitas komunikasi ikut
ditentukan faktor-faktor situasional
tertentu.
Beberapa figur penting disini adalah
James Lull, Geertz, Erving Goffman,
George H. Mead, dan sebagainya.
5.Tradisi Fenomenologi

 Inti tradisi fenomenologi adalah mengamati


kehidupan keseharian dalam suasana yang
alamiah.
 Tradisi fenomenologi dapat menjelaskan
tentang khalayak dalam berinteraksi dengan
media.
 Demikian pula bagaimana proses yang
berlangsung dlm diri khalayak.
 Beberapa figur penting disini adalah James
Lull, Ien Ang, dan sebagainya.
 Kajian tentang proses resepti (reception
studies) yang berlangsung dalam diri khalayak
menjadi penting.
 Misalnya bagaimana para penonton televisi
ketika mengalami sebuah tayangan.
 Maka proses resepsi sangat ditentukan oleh
factor nilai-nilai yang hidup dalam diri
khalayak tersebut.
 Pendekatan etnografi komunikasi menjadi
penting diterapkan dalam tradisi ini.
6.Tradisi Cybernetik
Tradisi ini berkaitan dg proses
pembua tan keputusan.
Tradisi cybernetik berangkat dari
teori sistim yang memandang
terdapatnya suatu hubungan yang
saling menggantungkan dalam unsur
atau komponen yang ada dalam
sistim.
Hal lain yang penting adalah sistim
dipahami sebagai suatu sistim yang
bersifat terbuka sehingga
perkembang an dan dinamika yg
terjadi dilingkungan akan diproses
didalam internal sistim.
 Teori informasi berada dalam kontek
ini.
 Demikian pula konsep feedback
menjadi penting dalam hal ini.
 Perkembangannya dapat pula disebut
teori-teori yg dikembangkan dari teori
informasi seperti yang dilakukan
Charles Berger untuk komunikasi antar
personal dan Guddykunt untuk
komunikasi antar budaya.
7.Tradisi Kritis

Tradisi ini berangkat dari asumi


teori-teori kritis yang
memperhatikan terdapat
kesenjangan di dalam
masyarakat.
Proses komunikasi dilihat dari
sudut kritis.
Bahwa komunikasi disatu sisi telah
ditandai dengan proses dominasi
oleh kelompok yang kuat atas
kelompok masyarakat yang lemah.
 Pada sisi lain, aktifitas komunikasi
mestinya menjadi proses artikulasi
bagi kepentingan kelompok
masyarakat yg lemah.
 Tradisi
ini dapat menjelaskan baik lingkup
komunikasi antar personal maupun
komunikasi bermedia.
 Beberapa figur penting dapat disebut seperti
Noam Chomsky, Herbert Schiller, Ben
Bagdikian, C. Wright Mills, dan sebagainya
yang pemikiran mereka menyoroti tentang
media sementara Stanley Deetz diantaranya
pada komunikasi organisasi.
 Demikian pula Jurgen Habermas untuk tema-
tema kajian komunikasi social.

Anda mungkin juga menyukai