Anda di halaman 1dari 2

Istilah 

phenomenon mengacu pada kemunculan sebuah benda, kejadian atau kondisi yang dilihat.
Oleh karena itu fenomenologi adalah metode yang digunakan manusia untuk memahami dunia
melalui pengalaman langsung. Dengan demikian pengalaman nyata manusia adalah data pokok dari
sebuah realitas di dunia. Contoh: jika ingin mengerti tentang cinta maka jangan bertanya kepada ahli
psikologi tapi pahamilah cinta berdasarkan pada pengalaman cinta pribadi anda.

Tiga prinsip dasar fenomenologi menurut Stanley Deetz:

1.      Pengetahuan ditemukan secara langsung dalam pengalaman sadar – kita akan mengetahui
dunia ketika kita berhubungan dengannya.

2.      Makna benda terdiri atas kekuatan benda dalam kehidupan seseorang.

3.      Bahasa merupakan kendaraan makna.

Dalam fenomenologi, interpretasi sangatlah penting. Karena melalui interpretasi, orang dapat
menentukan makna dari sebuah pengalaman. Hal ini berbeda dengan tradisi semiotik yang
menganggap interpretasi terpisah dari realitas. Interpretasi dalam fenomenologi adalah proses aktif
pikiran dan tindaan kreatif dalam mengklarifikasi pengalaman pribadi. Proses penentuan makna itu
bergerak dari yang khusus ke yang umum, kemudian kembali ke yang khusus, yang dikenal
dengan Hermeneutic Circle.

Stephen W Littlejohn & Karen A. Foss, Theories of Human Communication, Jakarta, Salemba
Humanika, 2011, p 57-59

Tradisi Sibernetika merupakan tradisi yang membahas mengenai suatu sistem yang kompleks di
mana berbagai elemen yang terdapat di dalamnya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dan
komunikasisebagai pengolah dari semua informasi tersebut.

   Komunikasi dalam tradisi ini dipahami sebagai sistem yang terdiri atas bagian-bagian atau variabel-
variabel yang saling memengaruhi satu sama lain. Sistem juga membentuk sekaligus mengawasi
karakter dari keseluruhan sistem. Dalam hal ini komunikasi sebagai proses informasi dan masalah
yang banyak dihubungkan dengan keramaian, kelebihan beban, dan malfungsi. Tradisi ini berkaitan
dengan proses pembuatan keputusan. Sistem ini bersifat terbuka, sehingga perkembangan dan
dinamika yang terjadi dilingkungan akan diproses didalam internal sistem. Sibernetika digunakan
dalam topik-topik tentang diri individu, percakapan, hubungan interpersonal, kelompok, organisasi,
media, budaya dan masyarakat.

Ligori, Tamar. (2014)Resume Teori SIstem Teori Sibernatika.Diakses pada , JUmat 29 Sepember 2017
dari

http://tamarligori.blogspot.co.id/2014/05/resume-teori-sistem-teori-sibernetika.html

Istilah “critical theory” (teori kritis) berasal dari pemikiran sekelompok pemikir dan filosof Jerman
yang tergabung “Frankfurt School”, mereka adalah bagian dari Institut independen untuk Penelitian
Sosial di Frankfurt University. Mereka yang tergabung dalam kelompok ini adalah para pemikir
filosof yang sangat mengagumi Karl Marx – meski dalam beberapa aspek  mereka berseberangan
dengan pemikiran Marx khususnya Marxisme Ortodoks yang dikembangkan oleh Friedrich Engels
dan Karl Kautsky. Mereka melakukan penelitian untuk menguji ide-ide Karl Marx, mereka menolak
determinisme ekonomi dari Marxisme ortodoks dan menemukan cara baru untuk mengkritisi
masyrakat yang berseberangan dengan pemikiran Marx.Teori kritis yang dirintis oleh Max
Horkheimer dan kawan-kawannya pada awalnya memang merupakan upaya untuk mengatasi
determinisme ekonomis dari Marxisme ortodoks yang dianut sebagai ideologi resmi Uni Soviet.
Pemikiran Karl Marx, betapapun dibela dan dianggap tabu, tetap dapat diperlukan dan dianggap
sebagai konsep yang penting sebagai sebuah teori sosial.

Gfiffin, EM (2012). A First Look At Communication Theory: Eighth Edition. New York: McGrawHill,.

Teori Semiotika ditemukan oleh seorang ilmuan bernama Ferdinand De Saussure. Teori ini sangat
berkaitan dengan ilmu komunikasi sebab memiliki keterkaitan antar teori teori lainnya. Eksistensi
Semiotika ialah relasi penanda dan petanda berdasarkan konvensi.

Biasanya teori ini selalu menjadi teori induk dari ilmu komunikasi itu sendiri. Teori ini bisa dibilang
sebagai teori komunikasi tanpa kata, pada teori ini kita mengartikan segala sesuatunya dengan
simbol. Salah satu bapak teori ini adalah charles Sander Peirce, ilmuan terkenal pada zamannya
mencetuskan teori ini sebab masih banyak orang pada masa tersebut belum dapat memahami kata
dan tulisan. 

Teori ini  juga memiliki banyak sekali simbolisme pada setiap kata dan memiliki ciri khas. Teori ini
berkembang dibidang bahasa yang berarti erat kaitannya pada dunia seni juga.  Mereka memiliki
faktor yaitu : pengirim, penerima, kode, pesan, acuan, dan saluran komunikasi. 

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.kompasiana.com/amp/
raznthala/5e7f187dd541df2fcc18bf33/teori-komunikasi-semiotika&ved=2ahUKEwjVpbXktsz9AhXX-
DgGHYZ8AzcQFnoECE8QAQ&usg=AOvVaw2FK_LEs5nyRsp3VBvgd9XH

Anda mungkin juga menyukai