Anda di halaman 1dari 55

DAMPAK MEROKOK DAN BERHENTI MEROKOK

BAIQ KIRANA DM, RATIH PURWANTI, RIDHA ULYA


FARAH VIDIAST, EL ALSHA ANDINI, FENTI ERLIANTI, HERA AFIDJATI
OUTLINE

 Epidemiologi
 Zat-zat toksik rokok
 Dampak rokok terhadap kesehatan
 Adiksi dan withdrawal nikotin
 Manfaat berhenti merokok
 Terapi berhenti merokok non farmako
 Terapi farmako
EPIDEMIOLOGI ROKOK
EPIDEMIOLOGI

Indonesia
WHO (2000) : Meningkat Laki2 :
(2015) : 36%
2,5 juta -> 6,6 menjadi 10 juta Perempuan =
(60.270.600
juta (2030) dalam 20 tahun 30% : 7%
orang)

Indonesia
Laki2 :
(2030) : 45% Kelompok usia :
Perempuan =
(96.776.800 40-69 tahun
68% : 4%
orang)
JENIS ROKOK

Tobacco

Smokeles
s tobacco
FAKTOR RESIKO
ZAT-ZAT TOKSIK ROKOK
KANDUNGAN ROKOK
 Asap rokok → aerosol dari droplet yang
mengandung air, nikotin dan alkaloid lainnya,
serta tar
 Zat-zat kimia → nikotin, benzoapiren dan
hidrokarbon polisiklik lainnya, N-
nitrosonornikotin, beta-naftilamin, polonium-210,
nikel, kadmium, arsenik, dan timbal
 Gas → karbon monoksida, asetaldehid, aseton,
metanol, nitrogen oksida, hidrogen sianida,
akrolein, amonia, benzena, formaldehida,
nitrosamin, dan vinil klorida

Broaddus VC, Mason RJ, Nadel JA. Murray and Nadel’s textbook of respiratory medicine. 5th ed.
Philadelphia: Elsevier Saunders; 2010.
ASAP ROKOK

 Diestimasikan terdapat 2000 badan kimia pada asap rokok


 Terdapat tiga jenis asap rokok

1. Mainstream smoke
2. Sidestream smoke
3. Environmental tobacco smoke
 Dua komponen dari rokok

1. Fase partikulat  > 1µm


2. Fase gas  < 1µm
 Pada mainstream smoke komposisinya adalah 75% udara, 20% fase gas dan 5% fase partikulat

Stratton K, Shetty P, Wallace R, Bondurant S. Tobacco Smoke and Toxicology [Internet]. National Academies Press (US); 2001 [cited 2018 Apr 25]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK222356/
DAMPAK ROKOK BAGI KESEHATAN
DAMPAK MEROKOK TERHADAP KESEHATAN

Sumber : Benowitz N, Brunetta P. Smoking hazards and cessation. In: Murray and Nadel's textbook of respiratory medicine, 6th ed. Philadelphia: Saunders; 2016.
1. KANKER

• jumlah rokok yang diisap setiap hari


• durasi merokok
 perokok yang merokok sejak muda lebih rentan
mengalami kerusakan DNA dan perubahan genetik
yang persisten

Bagaimana terjadinya?

Kompleks karsinogen dalam asam rokok +


DNA  menginduksi terjadinya kanker melalui
mutasi gen p53 pada karsinoma sel skuamosa
paru, kepala, dan leher.

Sumber: Vineis P. Smoking and impact on health. Eur Respir Rev


2008;17(110):182-6.
Perokok
 Studi pasif
di BioCAST/IFCT-1002  66% kelompok bukan perokok yang menderita kanker paru
memiliki riwayat terhadap paparan ETS secara signifikan.
 Asap rokok mengandung:
 kadar akrolein  toksik terhadap silia di paru
 nitrogen oksida, asetaldehid, fenol, dan formaldehid  karsinogenitas pada manusia
 radikal bebas (hidrogen peroksida[H2O2], ion hidroksil[OH-], dan anion sulfoksida) 
menginduksi kerusakan oksidatif
 katekol dan hidrokuino  pemutusan ssDNA yang disebabkan oleh pelepasan radikal bebas
Perubahan patologi akibat merokok
• kehilangan silia 2. PENYAKIT RESPIRASI
• hiperplasia kelenjar mukus
• peningkatan jumlah sel goblet di
saluran napas tengah
PPO Kelainan pulmoner non-
neoplastik multiple
• metaplasia skuamosa
• sumbatan mucus di saluran napas K
kecil penyakit paru interstitial
• kerusakan alveoli
• berkurangnya jumlah arteri-arteri Asma pneumonitis interstitial deskuamatif
kecil
Langerhans cell histiocystosis

Efek sistemik cryptogenic interstitial fibrosing


alveolitis

• senyawa karbon monoksida (CO) berikatan dengan fibrosis paru idiopatik


hemoglobin  mengganggu pelepasan oksigen di
jaringan dan menyebabkan perburukan kadar fungsional pneumonia eosinofilik
infeksi respiratori dan infeksi sistemik lainnya
Infeksi bakteri atau virus
3. INFEKSI

Perubahan struktur Infeksi sistemik


saluran napas (mekanisme imunologi)
• fibrosis dan inflamasi • Penurunan:
peribronkial, • kadar
peningkatan immunoglobulin
permeabilitas mukosa, yang bersirkulasi
gangguan pembersihan • respon antibodi
mukosilier, perubahan terhadap beberapa
adherensi pathogen, antigen
dan kerusakan epitel • jumlah limfosit CD4+
respiratorium • aktivitas fagosit
• pelepasan sitokin Gangguan imunologi pada perokok dapat
proinflamasi berkurang dalam waktu 6 minggu setelah
• peningkatan jumlah penghentian perilaku merokok
limfosit CD8+  berhenti merokok sementara untuk upaya
pencegahan infeksi
Stress hemodinamik
• nikotin meningkatkan irama jantung dan tekanan darah secara
transien
Disfungsi endotel
• terganggunya pelepasan nitrit oksida (NO) dan vasodilatasi 4. PENYAKIT
Berkembangnya profil lemak aterogenik KARDIOVASKULAR
• kadar kolesterol LDL yang lebih tinggi daripada bukan
perokok meningkatkan risiko terjadinya:
Peningkatan koagulabilitas darah • penyakit jantung koroner
• peningkatan kadar fibrinogen darah  meningkatkan • kematian mendadak
• penyakit serebrovaskular
viskositas darah  risiko terjadinya kejadian trombotik
• aneurisma aorta
Aritmogenesis • mempercepat terjadinya aterosklerosis.

Hipoksemia relatif
• CO memiliki afinitas yang lebih kuat terhadap Hb
dibandingkan O2  anemia relatif.
• Kompensasi berkurangnya kapasitas pengangkutan oksigen:
polisitemia pada perokok, dengan hematokrit ≥ 50%
5. GANGGUAN PENYEMBUHAN LUKA DAN KOMPLIKASI POST-
OPERASI

Gangguan penyembuhan luka,


akibat:
disarankan untuk berhenti merokok 8 minggu
• vasokonstriksi kutan sebelum operasi elektif, dan sebuah metaanalisis
• trombosis lokal mengatakan bahwa upaya tersebut dapat mengurangi
• berkurangnya kapasitas angkut oksigen 41% komplikasi merokok

Komplikasi post operasi, akibat


• gangguan pembersihan sekret
• perubahan fungsi imun
• perubahan sintesis kolagen
faktor risiko independen diabetes mellitus tipe  resistensi insulin akibat
nikotin

6. LAINNYA
Masalah reproduksi

• Infertilitas; pada laki-laki (berkurangnya jumlah Sistem pencernaan


dan motilitas sperma) dan perempuan (gangguan
ovulasi dan fungsi sel telur) • meningkatkan risiko ulkus duodenum dan
• ibu hamil perokok: abrupsio plasenta, plasenta gaster
previa, perdarahan saat hamil dan partus, PPROM, • memperlambat penyembuhan ulkus
kelahiran preterm, dan retardasi pertumbuhan (fetal • meningkatkan risiko relaps setelah terapi
growth syndrome)
ulkus
• peningkatan sekresi asam
Sistem muskuloskeletal • berkurangnya sekresi HCO3 pankreas
• terganggunya barrier mukosa gaster
• meningkatkan risiko terjadinya osteoporosis
• menurunkan massa puncak tulang pada masa awal
(penurunan aliran darah ke mukosa gaster
dan inhibisi sintesis prostaglandin)
dewasa, meningkatkan laju bone loss pada akkhir
• penurunan tonus sfingter pilorus, gejala
masa dewasa
• memiliki efek berlawanan terhadap efek protektif refluks esofagus
hormon estrogen • peningkatan risiko infeksi Helicobacter
pylori
DAMPAK ASAP ROKOK TERHADAP PEROKOK
PASIF

The U.S. Environmental Protection


Agency mengklasifikasikan asap
yang dihirup perokok pasif sebagai
karsinogen kelas A; menyebabkan
kanker pada manusia

Sumber : Benowitz N, Brunetta P. Smoking hazards and cessation. In: Murray and Nadel's textbook of respiratory medicine, 6th ed. Philadelphia: Saunders; 2016.
CARA KERJA NIKOTIN

Nikotin bekerja dengan cara berikatan dengan reseptor nikotinik

Efek adiksi adalah reseptor (alpha4)3(beta2)2

influks ion kalsium yang menyebabkan pelepasan neurotransmitter

Dopamin
ADIKSI DAN WITHDRAWAL NIKOTIN
DIAGNOSIS ADIKSI
MINIMAL DITEMUKAN 2 DARI 11 GEJALA YANG TERJADI DALAM 12 BULAN

Penggunaan tembakau dalam jumlah yang lebih besar atau periode yang lebih lama daripada yang
diinginkan.
Keinginan terus-menerus atau upaya gagal untuk mengurangi atau mengontrol penggunaan
tembakau.
Menghabiskan waktu untuk mendapatkan tembakau, menggunakan tembakau, atau untuk
memulihkan efek dari zat tersebut.
Craving, atau dorongan atau keinginan yang kuat untuk menggunakan tembakau.

Penggunaan tembakau berulang mengakibatkan kegagalan untuk memenuhi kewajiban di tempat


kerja, sekolah, atau rumah.
DIAGNOSIS ADIKSI
MINIMAL DITEMUKAN 2 DARI 11 GEJALA YANG TERJADI DALAM 12 BULAN
Terus menggunakan tembakau walaupun memiliki masalah sosial atau interpersonal persisten dan berulang yang disebabkan
atau diperparah oleh efek dari zat.

Berkurangnya aktivitas sosial, pekerjaan, atau rekreasi karena penggunaan tembakau.

Penggunaan tembakau berulang dalam situasi yang membahayakan secara fisik.

Penggunaan tembakau dilanjutkan meksipun memiliki pengetahuan mengenai masalah fisik atau psikologis yang disebabkan
atau diperburuk oleh penggunaan tembakau.

Toleransi, seperti yang didefiniskan:


• Kebutuhan yang nyata dalam meningkatkan jumlah tembakau untuk mencapai intoksikasi atau efek yang diinginkan.
• Efek nyata terus berkurang dengan menggunakan jumlah tembakau yang sama.

Withdrawal, seperti salah satu hal berikut:


• Karakteristik sindrom putus tembakau.
• Tembakau (atau zat lain yang terkait erat dengan tembakau) dipakai untuk menghilangkan atau menghindari gejala putus zat.
WITHDRAWL

4 dari 7 gejala yang muncul setelah penghentian rokok selam 24 jam pertama.
Adapun gejala dapat bertahan dalam beberapa bulan. Gejala tersebut diantaranya :6,7
• Iritabilitas, frustasi dan rasa marah
• Ansietas
• Kesulitan konsentrasi
• Peningkatan nafsu makan
• Gelisah
• Mood depresi
• Insomnia
MANFAAT BERHENTI MEROKOK
MANFAAT BERHENTI MEROKOK

1. Manfaat jangka pendek dan panjang untuk kesehatan


 Dalam 20 menit, frekuensi nadi dan tekanan darah menurun dalam 12 jam serta kadar karbon monoksida di darah turun
menjadi normal
 Dalam 2-12 minggu, sirkulasi membaik dan fungsi paru meningkat
 Dalam 1-9 bulan, batuk dan sesak berkurang
 Dalam 1 tahun, risiko penyakit jantung koroner menjadi setengah dari perokok
 Dalam 5 tahun, risiko stroke berkurang
 Dalam 10 tahun, risiko kanker paru menjadi setengah perokok dan risiko kanker mulut, esofagus, serviks, pankreas, dan
kandung kemih berkurang
 Dalam 15 tahun, risiko penyakit jantung koroner sama dengan yang tidak merokok
 Mengurangi risiko berkembangnya beberapa penyakit paru (PPOK)
2. Mengurangi risiko penyakit yang berhubungan dengan perokok pasif pada anak- anak, seperti
penyakit resprasi dan infeksi telinga
3. Mengurangi kemungkinan impotensi, kesulitan hamil, kelahiran prematur, BBLR, dan keguguran
4. Meningkatkan angka harapan hidup
 Apabila berhenti pada umur 30, mendapatkan kembali hampir 10 tahun angka harapan hidup
 Pada umur 40, 9 tahun angka harapan hidup
 Pada umur 50, 6 tahun angka harapan hidup
 Pada umur 60, 3 tahun angka harapan hidup

5. Setelah onset penyakit yang mengancam jiwa, misalnya berhenti setelah mengalami serangan jantung,
akan mengurangi kesempatan memiliki serangan jantung lagi sebanyak 50%
6. Menghindari kehilangan uang karena berkurangnya morbiditas dan mortalitas, biaya sakit, dan uang
kesehatan yang berhubungan dengan perokok pasif
TATA LAKSANA NON FARMAKOLOGI
NONFARMAKOLOGI DALAM BERHENTI MEROKOK

 KOMPONEN
 Identifikasi
 Menilai kesiapan
 Evaluasi

 PENDEKATAN 4T Modifikasi dari 5A


 Tanyakan, Telaah, Tolong dan Nasehati, Tindak lanjut
 Ask, Advice, Assess, Assist, Arrange
TANYAKAN

Identitas
Profil merokok
Anggota keluarga lain ada yang merokok?
Tipe klien
Motivasi berhenti merokok
TANYAKAN

Profil Merokok Kuesioner Fagestrom

Indeks Brinkman : jumlah rokok (batang) x Lama merokok


(tahun)
0-199 Perokok ringan
200-599 Perokok sedang
> 600 Perokok berat

0-2 ketergantungan sangat ringan


3-4 ketergantungan ringan
5 ketergantungan sedang
6-7 Ketergantungan berat
8-10 ketergantungan sangat berat
TINGKAT MOTIVASI

Tingkat
Keterangan
Motivasi

1 Saya sudah memutuskan TIDAK akan berhenti merokok seumur hidup saya

2 Saya TIDAK PERNAH berpikir untuk berhenti merokok. Saya TIDAK PUNYA rencana untuk berhenti

3. Saya PERNAH berpikir untuk berhenti merokok, tetapi saya TIDAK PUNYA rencana

4 TERKADANG saya berpikir untuk berhenti merokok, tetapi saya tidak punya rencana

5 Saya SERING berpikir untuk berhenti merokok, tetapi saya tidak punya rencana

6 Saya BERENCANA untuk berhenti merokok dalam 6 bulan ke depan

7 Saya berencana untuk berhenti merokok dalam 30 hari ke depan

8 Saya masih merokok, tetapi saya mau berubah. Saya siap untuk berhenti merokok

9 Saya udah berhenti merokok, tetapi saya khawatir akan merokok kembali, saya butuh lingkungan tanpa asap rokok

10 Saya sudah berhenti merokok


TELAAH

Pastikan kembali ada atau tidak motivasi dalam merokok


Tahap berhenti merokok
CO Analyzer
Gejala putus nikotin
Gangguan medis lain
TELAAH

Tahap berhenti merokok Carbon monoxide (CO) analyzer


 Precontemplation • Kadar CO saat ekspirasi
 Contemplation
• Nilai :
 Preparation
– Perokok 10-20 ppm (2-5% COHb)
 Action
– Bukan perokok : < 4 ppm
 Maintanace
– Menilai kemajuan
 Termination
 Relaps
CO ANALYZER

Kadar CO CO Hb Interpretasi
0-6 ppm 0-0,7% Bukan perokok
7-10 ppm 1,5-2% Bukan perokok/ kontak dengan perokok/ bekerja di daerah
tinggi polusi

11-20 ppm 2-4% Perokok ringan/ merokok hanya beberapa batang hari ini

21-39 ppm 4-7% Perokok

40-79 ppm 7-13% Perokok berat

80-84 ppm 13% Perokok tiada henti


TOLONG DAN NASEHATI

Pendekatan Tindakan
5R
RELEVANCE Diskusikan dampak rokok, bukan hanya pada kesehatan
diri sendiri tetapi juga keluarga sebagai perokok pasif.

Jika tidak ada RISK Diskusikan dampak-dampak negatif dari rokok.


keinginan berhenti REWARDS Diskusikan keuntungan dari berhenti merokok (dari segi
merokok kesehatan, finansial dan lain-lain)
ROADBLOCKS Tanyakan tantangan yang dihadapi pada saat berhenti
merokok.
REPETITION Terus memberi perhatian dan menanyakan status dan
keluhan dari quitter.
CARA BEHENTI MEROKOK

penguranga
seketika penundaan
n
TINDAK LANJUT

 Evaluasi 2 minggu sekali selama 3 bulan


 Dilanjutkan 2 kali dengan jarak 3 bulan
 Nilai
 Motivasi
 Keberhasilan
 Kendala
 Gejala putus zat
 Parameter klinis
TATA LAKSANA FARMAKOTERAPI
FARMAKOTERAPI BERHENTI MEROKOK

Lini I
• Nicotine replacement therapy
• Bupropion
• Varenicline

Lini II
• Clonidine
• Nortryptiline

Lain-lain
• Anxiolitik
• Mecamylamine
• Naltrexone
• NicVAX
Jiloha RC. Pharmacotherapy of smoking cessation. Indian J Psychiatry. 2014 Jan; 56(1): 87-95.
Broaddus VC, Mason RJ, Nadel JA. Murray and Nadel’s textbook of respiratory medicine. 5 th ed. Philadelphia: Elsevier Saunders; 2010.
NICOTINE REPLACEMENT THERAPY (NRT)

 Pemberian nikotin tanpa pajanan zat toksik lainnya


 Rute pemberian: transmukosa dan transdermal
 Transmukosa: gum, nasal spray, inhaler, lozenges
 Transdermal: patch
 Secara umum, efikasi baik. Namun komplains patch>>gum>>spray>>inhaler

 Pasien harus diberhentikan total dari merokok sebelum terapi dimulai

Broaddus VC, Mason RJ, Nadel JA. Murray and Nadel’s textbook of respiratory medicine. 5 th ed. Philadelphia: Elsevier Saunders; 2010.
NICOTINE GUM

 Instruksikan: mengunyah 8-10 buah/hari selama 20-30 menit


 Dalam 3 bulan sembari adaptasi gaya hidup tanpa merokok
 Kandungan nikotin:
 2 mg  perokok 10-20 batang/hari
 4 mg  perokok >20 batang/hari

 Efek samping: jaw fatigue, mulut kering, tenggorok kering, hiccup

Broaddus VC, Mason RJ, Nadel JA. Murray and Nadel’s textbook of respiratory medicine. 5 th ed. Philadelphia: Elsevier Saunders; 2010.
TRANSDERMAL NICOTINE PATCH

 Melepaskan nikotin 21 mg dalam 24 jam atau 15 mg dalam 16 jam


 Diganti setiap pagi hari; dapat dilepas jika timbul insomnia atau mimpi
buruk
 Dosis penuh  direkomendasikan untuk perokok dalam 1-3 bulan pertama
 dilanjutkan 1-2 dosis tapering dalam 2-4 minggu
 Efek samping: alergi, terutama tipe sediaan 24 jam

Broaddus VC, Mason RJ, Nadel JA. Murray and Nadel’s textbook of respiratory medicine. 5 th ed. Philadelphia: Elsevier Saunders; 2010.
NICOTINE NASAL SPRAY

 0,5 mg nikotin/spray, diabsorbsi sistemik


 Dapat disemprotkan setiap 30-60 menit
 Efek samping: iritasi local, sensasi terbakar, bersin, mata berair,
membaik dalam 1-2 hari

Broaddus VC, Mason RJ, Nadel JA. Murray and Nadel’s textbook of respiratory medicine. 5 th ed. Philadelphia: Elsevier Saunders; 2010.
NICOTINE INHALER

 Administrasi melalui tenggorok dan saluran napas atas


 Berupa cigarette-like plastic device
 Digunakan ad libitum
 Efek samping: iritasi mulut dan tenggorok, batuk-batuk
 Pertimbangkan pada perokok >10 batang/hari

Broaddus VC, Mason RJ, Nadel JA. Murray and Nadel’s textbook of respiratory medicine. 5 th ed. Philadelphia: Elsevier Saunders; 2010.
Australian Government: Department of Health and Ageing. Smoking cessation guidelines for Australian General Practice. [year unknown]. Available from:
http://www.health.gov.au/internet/main/publishing.nsf/content/21A287831207BB16CA257BF0001E0159/$File/smoking_flip.pdf
NICOTINE LOZENGES

 Sediaan 2 mg dan 4 mg
 Diaplikasikan pada mukosa buccal, diabsorbsi dalam 30 menit
 Pemilihan tergantung pada:
 Merokok 30 menit pertama  4 mg
 Merokok >30 menit pertama  2 mg

 Direkomendasikan untuk digunakan setiap 1-2 jam


 Efek samping: dyspepsia, mual, hiccup, nyeri kepala

Broaddus VC, Mason RJ, Nadel JA. Murray and Nadel’s textbook of respiratory medicine. 5 th ed. Philadelphia: Elsevier Saunders; 2010.
Australian Government: Department of Health and Ageing. Smoking cessation guidelines for Australian General Practice. [year unknown]. Available from:
http://www.health.gov.au/internet/main/publishing.nsf/content/21A287831207BB16CA257BF0001E0159/$File/smoking_flip.pdf
BUPROPION
Precaution:
 Dopamine-NE reuptake inhibitor
• Pasien risiko
 300 mg sustained release  44% berhenti merokok dalam 7 minggu
kejang
 Penggunaan bupropion selama 1 tahun untuk mencegah relaps  aman dan efektif
(penggunaan obat-
 Memiliki efek antidepresan  dapat dilipiih unutk pasien depresi
obatan penurunan
 Dosis pemberian:
ambang batas
 150 mg sustained releas/hari untuk 3 hari
kejang, alkohol
 2 x 150 mg selama 6-12 minggu
abuse, riwayat
 Dimulai 1-2 minggu sebelum pemberhentian merokok
trauma kepala,
penggunaan
OHO/Insulin)
• Pasien skizofrenia
Broaddus VC, Mason RJ, Nadel JA. Murray and Nadel’s textbook of respiratory medicine. 5 th ed. Philadelphia: Elsevier Saunders; 2010.
VARENICLINE

 Agonis parsial dari reseptor parsial nikotinik kolinergik di otak


 Mengaktivasi reseptor nikotinik kolinergik  efek maksimal 50%  mengurangi gejala withdrawal
 Mengeblok efek nikotin dari rokok
 Studi: penggunaan varenicline (12 minggu)  lebih efektif dibandingkan plasebo ataupun bupropion
 Abstinensia merokok selama 9-52 minggu pada varenicline, bupropion, plasebo: 23%, 15%, 10%
 Dosis inisiasi: 1 x 0,5 mg/hari selama 3 hari  2 x 0,5 mg/hari selama 4 hari  maintenance: 2 x 1 mg
 Selama 3 bulan, dilanjutkan 3 bulan untuk mencegah relaps
 Pengobatan dimulai 1 minggu sebelum pemberhentian

Broaddus VC, Mason RJ, Nadel JA. Murray and Nadel’s textbook of respiratory medicine. 5 th ed. Philadelphia: Elsevier Saunders; 2010.
Aubin HJ, Luquiens A, Berlin I. Pharmacotherapy for smoking cessation: pharmacological principles and clinical practice. Br J Clin Pharmacol. 2014 Feb;77(2): 324-36.
NORTRIPTYLINE

 Obat antidepresan: menghambat reuptake NE dan 5HT  gejawal withdrawal


 Diketahui memiliki manfaat dalam farmakoterapi
 Efek samping tidak menyenangkan  belum diizinkan FDA
 Studi: kombinasi nortriptyline dengan NRT tidak lebih efektif dari penggunaan NRT
tunggal

Broaddus VC, Mason RJ, Nadel JA. Murray and Nadel’s textbook of respiratory medicine. 5 th ed. Philadelphia: Elsevier Saunders; 2010.
Aubin HJ, Luquiens A, Berlin I. Pharmacotherapy for smoking cessation: pharmacological principles and clinical practice. Br J Clin Pharmacol. 2014 Feb;77(2): 324-36.
REFERENSI

 BenowitzNL, BrunettaPG. Smoking hazards and cessation. In: Broaddus VC, Mason RJ, editors. Murray and Nadel’s textbook of
respiratory medicine 2:.6th ed. Philadelphia: Elsevier Saunders; 2016. p. 807–21.
 US Food and Drug Administration . How a cigarette is engineered [image on internet]. Cited Mei 12, 2019. Available from:
https://www.fda.gov/TobaccoProducts/Labeling/ProductsIngredientsComponents/ucm527462.htm
 Stratton K, Shetty P, Wallace R, Bondurant S. Tobacco Smoke and Toxicology [Internet]. National Academies Press (US); 2001 [cited 12
Mei 2019]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK222356/
 World Health Organization. WHO global report on trends in prevalence of tobacco smoking 2015 [internet]. 2015. [Accessen on 2 nd May
2019]. Available from: www.who.int
 Saleheen Danish, Zhao Wei, Rasheed Asif. Epidemiology and public health policy of tobacco use and cardiovascular disorders in low and
middle income countries. Arteriosc;er Thromb Vasc Biol. 2014: 34; 1811-1819
 West Robert. Tobacco smoking: health impact, prevalence, correlates and intervention. Psychology and Health. 2017: 32(8); 1018-1036.
 Vineis P. Smoking and impact on health. Eur Respir Rev 2008;17(110):182-6.
 Furrukh M. Tobacco smoking and lung cancer: perception-changing facts.
Sultan Qaboos University Med J. 2013; 13(3):345-58.
 Hecht S. Tobacco smoke carcinogens and lung cancer. J Natl Cancer Inst
1999;91(14):1194-210.
 Gometz E. Health effects of smoking and the benefits of quitting. American Med Assoc J of Ethics. 2011;13(1):31-5.
REFERENSI

 Grippi, MA, Elias JA, Fishman JA, Kotloff RM, Pack AI, et al. Fishman’s pulmonary diseases and disorders. 5th ed. Philadelphia: McGraw-Hill
Education; 2015. P636-8
 American Psychiatric Association. Diagnostic and statistical manual of mental disorders. 5th ed. USA: American Psychiatric Publishing; 2013. P571-7.
 Sadock BJ, Sadock VA, Ruiz P. Kaplan and sadock’s synopsis of psychiatry. 11th ed. Philadephia: Wolters Kluwer; 2015. P680-5.
 World Health Organization. Tobacco free initiative: Fact sheet about health benefits of smoking cessation [online]. Available from :
https://www.who.int/tobacco/quitting/benefits/en/
 Ekpu V, Brown A. The Economic Impact of Smoking and of Reducing Smoking Prevalence: Review of Evidence. Tobacco Use Insights.
2015;8:TUI.S15628.
 Susanto AD, Fitriani F, Ikhsan M, Antariksa B, Hudoyo A Mansyur AK, et al. Berhenti Merokok. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia; 2011.
 Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan RI. Petunjuk teknis upaya berhenti merokok pada
fasilitas pelayanan kesehatan primer. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2014
 Broaddus VC, Mason RJ, Nadel JA. Murray and Nadel’s textbook of respiratory medicine. 5th ed. Philadelphia: Elsevier Saunders; 2010.
 Aubin HJ, Luquiens A, Berlin I. Pharmacotherapy for smoking cessation: pharmacological principles and clinical practice. Br J Clin Pharmacol. 2014
Feb;77(2): 324-36.
 Australian Government: Department of Health and Ageing. Smoking cessation guidelines for Australian General Practice. [year unknown]. Available
from: http://www.health.gov.au/internet/main/publishing.nsf/content/21A287831207BB16CA257BF0001E0159/$File/smoking_flip.pdf
 Jiloha RC. Pharmacotherapy of smoking cessation. Indian J Psychiatry. 2014 Jan; 56(1): 87-95.
PERTANYAAN

 Ilham: adenokarsinoma merupakan kanker paru paling banyak disebabkan oleh rokok? Bukannya KSS? Transdermal nicotine patch kenapa
bisa bikin mimpi buruk?
 Rizky: kenapa angka kegagalan merokok tinggi? Ada cara lain meningkatkan keberhasilan? Adiksi salah satu masalahnya, dan FR lainnya.
Fase rekontemplasi: merasa merokok ga masalah. Assessment pakai fagerstorm questionnaire. JANGAN PERNAH MENCOBA
KEMBALI MEROKOK WALAU SETENGAH BATANG SAJAA~
 Putra: cara pendekatan terhadap orang yg susah berhenti merokok padahal udah tau dampak buruknya?
 Jer: psikoterapi suportif dianjurkan? Hanya dengan konseling angka keberhasilannya 20%. Diingatkan berulang bisa meningkatkan angka
keberhasilan
 Risa: pemilihan terapi farmakologi pada perokok utk smoking cessation?  mencegah dan mengobati gejala withdrawal
 Asri: varenycline kalo ga ada di indonesia, terus gimana buat smoking cessation? Ada masalah di BPOM  gol asetilsistein dosis tinggi,
bisa mengurangi craving, 2x(2400-3600) selama 4 minggu. Angka keberhasilan 37% pada dosis 2x1200. bisa meningkatkan asam lambung
 Niken: pemilihan terapi berhenti merokok? Gejala nikotin withdrawal sampai kapan? Withdrawal sekitar 4 minggu. Penghentian
tergantung underlying disease. Meningkatkan motivasi, membantu
 Dewi: ada program utk mendatangkan semua perokok?
 Afay: di layanan kesehatan primer ada program smoking cessation??
 Sita: berapa kali pertemuan? Target? dllnya
 Tobacco spesific nitrosamine (smoke emission environment)
 Dopamin menekan nafsu makan
 NRT banyak polemik politik, FTC aja masih blm dittd, bupropion belum masuk. Vareniklin mahal.
 Susi: edukasi berhenti merokok tugas kita  konseling aja, kriteria rujukan? Relaps tinggi, kapan bener2 harus
diminta berhenti merokok? Upaya berhenti merokok udah ada. Fimucyl evervescent utk 4 minggu. Evaluasi 2
minggu – 1 bulan adalah batasan ingin berhenti merokok. Gagal/berhenti ditentukan dlm waktu 3 bulan.

Anda mungkin juga menyukai