Anda di halaman 1dari 32

KONSEPSI

FERTILITAS dan INFERTILITAS


BY
KELOMPOK II
1. RIKA 16. DINI NURLIANTI
2. RIFA AULIA 17. SITI NURANISA
3. HARTIKA SAMSUNI 18. RATU DIANA KHOIRUNNISA
4. SISKA MAULIDAH 19. SUCYANTY
5. LITA NOPISARI 20. AMIRA ALATAS
6. ANITA OCTAVIANI NURFRASTHEA 21. SINTIA SULISTIANI
7. UTARI WIDIYANA 22. IDA LAENI
8. FARADIBHA NAHRIYATUSSYIFA 23. HERLILA DWI WAHYUNI
9. ZURYANI 24. MILATUL ROHANA
10. DARWATI 25. ICE PURWANINGSIH
11. SELVI PUTRINUR FADILLAH 26. NOVIRAEKAWATI
12. SINTA AMELIA LESTARI 27. RIFDAH FIKRIYYAH
13. YAYU RAHAYU 28. KAMILATUNNISA
14. WAHYUNI 29. YUNIA AMALIA
15. LISBET ELISABET
A. KONSEPSI
 Konsepsi disebut juga dengan fertilisasi atau pembuahan, adalah peristiwa bertemunya

sel telur (ovum) dan sperma.


 Peristiwa konsepsi terjadi di ampula tuba. Pada hari ke 11-14 terjadi ovulasi dari siklus

menstruasi normal.
 Jutaan sperma masuk kedalam tuba melali vagina.

 Sperma membawa 23 kromosom, begitu juga ovum membawa 23 kromosom


 Spermatozoa yang mengelilingi ovum akan menghasilkan enzim hialuronidase, suatu enzim

yang memecah protoplasma pelindung ovum agar dapat menembus ovum dengan sedikit lebih
muda.
 Enzim tersebut merusak corona radiata dan memudahkan penembusan zona pellucida.

 Segera setelah hubungan ( kontak ) antara

sperma dan ovum telah terjadi, maka reaksi


jenis antigen terjadi antara kedua sel sehingga
kedua sel tersebut bersatu.
 Kemudian tidak ada sperma lain yag dapat

menembus ovum.
 Terjadi pembuahan dan penyatuan kromosom

sehingga kromosom menjadi 46 buah.


 Ovum yang dibuahi sperma disebut zigot
 Zigot melakukan pembelahan pada

30 jam setelah pembuahan.

 Hari pertama zigot membela menjadi 2

 Hari ke dua zigot memelah menjadi 4

 Hari ke tiga zigot membelah menjadi 16

 Hari keempat zigot membelah menjadi 32(morula)

 Setela hari keempat zigot kluar dari tuba.

 Selama 24 jam morula melayang di uterus.

 kumpulan sel tersebut membentuk rongga berlubang

 Blastokist terdiri dari atas Massa sel dalam dan trofoblast,

trofoblast adalah lapisan luar yang akan membentuk plasenta.

massa sel dalam akan berkembang untuk membentuk fetus

dan membran plasenta yang disebut amnion.


 Trofoblas akan membantu implantasi blastosit pada uterus.

 Sel-sel trofoblas membentuk tonjolan-tonjolan ke arah endometrium yang berfungsi sebagai

kait.
 Sel-sel trofoblas juga mensekresikan enzim proteolitik yang berfungsi untuk mencerna serta

mencairkan sel-sel endometrium.


 Cairan dan nutrien tersebut kemudian dilepaskan dan ditranspor secara aktif oleh sel-sel

trofoblas agar zigot berkembang lebih lanjut.


 Kemudian, trofoblas beserta sel-sel lain di bawahnya

akan membelah (berproliferasi) dengan cepat

membentuk plasenta dan berbagai membran kehamilan.


FERTILITAS DAN INFERTILITAS

Lebih dari 80 juta pasangan suami-istri di negara


berkembang mengalami gangguan kesuburan.
7-15 % mengalami ggn kesuburan pada usia subur 15-40
tahun.
Gangguan paling banyak dialami wanita : 40-60
%,gangguan pada laki laki lebih sedikit : sperm defect
(kwantitas dan kwalitasnya)
B. ANATOMI FISIOLOGI SISTEM REPRODUKSI
 Organ dan Struktur Utama dalam Sistem Reproduksi. Struktur
utama dalam sistem reproduksi adalah sebagai berikut:
 Rahim adalah organ berbentuk buah pir yang terletak di antara
kandung kemih dan usus bagian bawah. Terdiri dari dua bagian,
tubuh dan leher rahim.
 Ketika seorang wanita tidak hamil, badan rahimnya kira-kira
sebesar kepalan tangan, dengan dinding-dindingnya yang roboh
dan rata satu sama lain. Selama kehamilan, dinding rahim
terdorong terpisah seiring pertumbuhan janin.
 Leher rahim adalah bagian bawah rahim. Ia memiliki saluran
yang membuka ke dalam vagina dengan lubang yang disebut os,
yang memungkinkan darah menstruasi mengalir keluar dari
rahim ke dalam vagina.
 Di setiap sisi tubuh rahim terdapat dua saluran yang disebut
saluran tuba. Di dekat ujung setiap tabung terdapat ovarium.
 Ovarium adalah organ penghasil sel telur yang menampung
antara 200.000 dan 400.000 folikel (dari folliculus, yang berarti
"kantong" dalam bahasa Latin). Karung seluler ini berisi bahan-
bahan yang dibutuhkan untuk menghasilkan telur atau sel telur
yang matang.
 Lapisan dalam rahim disebut endometrium, dan selama
kehamilan lapisan ini menebal dan diperkaya dengan pembuluh
darah untuk menampung dan menopang pertumbuhan janin. Jika
kehamilan tidak terjadi, endometrium akan terlepas sebagai
bagian dari aliran menstruasi. Aliran menstruasi juga terdiri dari
darah dan lendir dari leher rahim dan vagina.
Rahim adalah organ otot berongga yang terletak di
panggul wanita antara kandung kemih dan rektum.
Ovarium menghasilkan sel telur yang bergerak melalui
saluran tuba. Setelah sel telur meninggalkan ovarium, sel
telur tersebut dapat dibuahi dan ditanamkan pada lapisan
rahim. Fungsi utama rahim adalah memberi nutrisi pada
janin yang sedang berkembang sebelum lahir.
C. FERTILITAS

Adalah kadar kesuburan wanita. Yaitu peluang bisa


tidaknya dan berapa banyaknya bisa mengandung dan
mempunyai anak
Pasangan merupakan unit biologis reproduksi.
Traktus reproduksi yang berkembang normal penting
artinya. Fungsi normal aksis hipofisis-hipotalamus yang
utuh mendukung gametogenesis serta pembentukan
sperma dan ovum.
Rentang hidup sperma dan ovum pendek. Walaupun
sperma tetap hidup didalam traktus reproduksi wanita
selama 48 jam atau lebih, mungkin hanya beberapa yang
berpotensi melakukan fertilitas selama sekitar 24 jam
lebih.
Ovum tetap hidup selama sekitar 24 jam, tetapi waktu
optimal untuk fertilitas mungkin tidak lebih dari satu
sampai dua jam (Cunningham,dkk.).
Sperma yang hidup perlu berada di tuba uterine pada saat
ovulasi supaya fertilisasi berlangsung optimal
(Cunningham, dkk).
Waktu untuk berhubungan seksual merupakan hal yang
kritis (Bobak, 2005).
Pria harus memproduksi sperma yang normal dan jumlah
serta gerakannya (Motilitas) adekuat.
Sistem tuba ke uretra harus paten.
Ejakulasi harus memiliki simpanan semen di sekitar
serviks pada waktu siklus menstruasi wanita yang tepat.
Sperma harus menjalani kapasitasi dalam mempersiapkan
diri melakukan fertilisasi. Kemudian Sperma bergerak
melalui uterus ke ampula tuba uterina untuk
memfertilisasi ovum normal yang resepti (Bobak, 2005).
Pada wanita, folikel Graaf harus matur dan melepas
sebuah ovum sehat yang mampu difertilisasi.
Ovum harus di tarik oleh fimbria ke dalam tuba uterina
yang paten dan difertilisasi dalam beberapa jam
 Hasil konsepsi harus bergerak ke bawah, ke tuba dan
masuk ke dalam uterus normal yang berkembang dengan
baik.
Implantasi blastosit harus terjadi dalam tujuh sampai
sepuluh hari di dalam endomentrium yang telah siap
mengeluarkan hormon.
Hasil konsepsi harus berkembang dengan normal, dapat
hidup, dan di lahirkan dalm kondisi baik ke kehidupan di
luar uterus.
Faktor yang mempengaruhi fertilitas

1. Usia :
Untuk pria puncak kesuburan adalah usia 24 – 25 tahun dan
21 – 24 tahun untuk wanita, sebelum usia tersebut kesuburan
belum benar –benar matang dan setelahnya berangsur turun.

2. Frekuensi hubungan seksual.

3. Lingkungan ;
Baik fisik, khemis,maupun biologis (panas, radiasi, rokok,
narkotik, alkohol, infeksi, dll).
4. Gizi dan nutrisi ;
Terutama kekurangan protein dan vitamin tertentu.
5. Stress psikis ;
Mengganggu siklus haid, menurunkan libido dan
kualitas spermatozoa,dll.
D. INFERTILITAS

Pengertian :
 Kekurang mampuan suatu pasangan untuk menghasilkan keturunan
 Gagalnya pasangan usia reproduksi (subur) untuk mendapatkan
kehamilan setelah 12 bulan atau lebih usia pernikahannya, dengan
frekuensi hubungan suami istri 2-3 kali seminggu tanpa
menggunakan kontrasepsi
- Infertilitas adalah suatu keadaan ketidak mampuan terjadinya
penanaman setelah beberapa tahun melakukan intercourse secara
regular tanpa pelindung atau berusaha mempertahankan
kehamilan sampai melahirkan bayinya (Youngkin,E.Q).
- Suatu definisi kontemporer tidak mempertimbangkan batasan
waktu. Definisi ini mengandung arti suatu ketidak mampuan anak
sampai anak tersebut lahir hidup pada saat pasangan memutuskan
untuk memperoleh anak (Bobak,2005).
Data : 32,7% langsung hamil dlm 2bl I, 57,8 hamil dlm 3
bl, 72,1 % dlm 6bl masa pernikahan.
Suatu pasangan dikatakan infertil - setelah 12 bulan
menikah, dg frek hub seksual yg wajar belum ada tanda
kehamilan.
 Penyebab secara umum :
 Usia : subur :pria 24-25 th, perempuan : 21-24 th-wanita sd usia 34 th
90% hamil, 40 th 67% hamil, diatas 45 th 15% hamil.
 Kelebihan berat badan
 Aktifitas olah raga yang berlebihan
 Gaya hidup : merokok, kafein, penggunaan vaginal douching
 Frek hub seksual
 Lingkungan: fisik, khemis, biologis
 Gizi dan nutrisi: prot, vit ttt
 Stress psikis: ggn siklus haid, libido, kwal spermatozoa, dll
Penyebab pada laki-laki :
 Kelainan anatomi: hypo-epispadia, micropenis, undescendus testis,
pelebaran pembuluh darah balik/vena disekitar scrotum (varikokel),
dll
 Gangguan fungsi
 Ggn spermatogenesis
 Lain-lain : hernia scortalis, imunologis, infeksi, dll
 Penyebab pada wanita :
 Faktor vagina : vaginismus, vaginitis, dll
 Faktor uterus : myoma, endometritis, endometriosis, uterus bicornis,
retropleksi, prolap, benign uterina fibroidss.
 Faktor serviks : polip, stenosis, non hostile mucus, anti sperm antibody, dll.
 Faktor tuba fallopi : pembuntuan, penyempitan pelengketan saluran telur
 Faktor ovarium : tumor, kista, gangguan mens amenorhoe, oligomenorhoe),
polycystic ovarian syndrome, premature ovarian failure(pada early
menopouse) berinteraksi dengan pusat pengendali hormon di otak
 Pelvic infamantory disease/PID ( o.k sexual transmitted deseases, pelvic
tuberculosis, nonsteril abortion,herpes virus ) penyebab terbesar
 Faktorlain :
prolactinoma, hyper/hypotyroid, idiophatic
hypogonadotropic hypogonadism, fungtional
hypothalamic amenorrhea(FHA) and eating
disorders,hyperprolactinemia, structural problems
causing obstruction, cancar treatment, medications,
epilepsy, metabolic syndrome, dll.
Diagnosa
 Dalam setiap pemeriksaan kesuburan, baik pasangan pria
maupun wanita akan dites jika kehamilan tidak terjadi setelah
satu tahun melakukan hubungan seksual secara teratur tanpa
pelindung. Tes kesuburan harus dilakukan lebih awal jika seorang
wanita berusia di atas 35 tahun atau jika salah satu dari mereka
diketahui memiliki faktor risiko infertilitas. Perlu ditekankan
dengan kuat bahwa analisis air mani pria harus dilakukan
sebelum pasangan wanitanya menjalani tes invasif. [Untuk
informasi lebih lanjut, lihat Laporan Well-Connected #67,
Infertilitas pada Pria.]
 Pemeriksaan :
 Laki-laki :
• tes non invasive (gangguan psikologis, gangguan endokrin, gangguan nutrisi, pajanan
bahaya reproduksi ditempat kerja dan dirumah)
• Tes pasca koitus untuk mengevaluasi karakteristik sperma didalam lender serviks pasangan
seksual pria tersebut
• Pemeriksaan fisik dan analisa sperma
 Wanita :
• Pemeriksaan fisik dan riwayat yang lengkap, riwayat tersebut menggali durasi infertilitas da
peristiwa obstetric yang lalu serta riwayat seksual yang terinci.
• pemeriksaan spesifik traktus reproduksi, harus dicari tahu bukti kelainan system endokrin
• lab (darah, urine,hormon)
• Radiologis (USG,HSG /histerosalpingografi, hydrosonografi. )
• Laparoskopi untuk mencari/mengobati penyebabnya
Preventif :
 Menjaga kebugaran tubuh
 Makan makanan bergizi tinggi : prot, vit
 Hindari rokok (jml dan kwal sperma), alkohol (menurunkan
kadar h.testosteron), narkotika
 Pemeriksaan kesehatan dan konseling pranikah
 Penanganan infeksi secara serius terutama infeksi prostate,
skrotum maupun saluran sperma
Therapy
 Pemberian obat penyubur, vitamin, dynamic trio
 program inseminasi buatan (sperma suami langsung dimasukkan
kedalam rahim).
 Therapi hormon.Merupakan salah satu cara untuk mengobati
endometriosis. Disini yang dilakukan adalah memberikan obat
GnRH
Your
TERIMA
Your TextKASIH
Here
Here

Anda mungkin juga menyukai