KELOMPOK 2 - Konsepsi, Fertilisasi Dan Infertil
KELOMPOK 2 - Konsepsi, Fertilisasi Dan Infertil
menstruasi normal.
Jutaan sperma masuk kedalam tuba melali vagina.
yang memecah protoplasma pelindung ovum agar dapat menembus ovum dengan sedikit lebih
muda.
Enzim tersebut merusak corona radiata dan memudahkan penembusan zona pellucida.
menembus ovum.
Terjadi pembuahan dan penyatuan kromosom
kait.
Sel-sel trofoblas juga mensekresikan enzim proteolitik yang berfungsi untuk mencerna serta
1. Usia :
Untuk pria puncak kesuburan adalah usia 24 – 25 tahun dan
21 – 24 tahun untuk wanita, sebelum usia tersebut kesuburan
belum benar –benar matang dan setelahnya berangsur turun.
3. Lingkungan ;
Baik fisik, khemis,maupun biologis (panas, radiasi, rokok,
narkotik, alkohol, infeksi, dll).
4. Gizi dan nutrisi ;
Terutama kekurangan protein dan vitamin tertentu.
5. Stress psikis ;
Mengganggu siklus haid, menurunkan libido dan
kualitas spermatozoa,dll.
D. INFERTILITAS
Pengertian :
Kekurang mampuan suatu pasangan untuk menghasilkan keturunan
Gagalnya pasangan usia reproduksi (subur) untuk mendapatkan
kehamilan setelah 12 bulan atau lebih usia pernikahannya, dengan
frekuensi hubungan suami istri 2-3 kali seminggu tanpa
menggunakan kontrasepsi
- Infertilitas adalah suatu keadaan ketidak mampuan terjadinya
penanaman setelah beberapa tahun melakukan intercourse secara
regular tanpa pelindung atau berusaha mempertahankan
kehamilan sampai melahirkan bayinya (Youngkin,E.Q).
- Suatu definisi kontemporer tidak mempertimbangkan batasan
waktu. Definisi ini mengandung arti suatu ketidak mampuan anak
sampai anak tersebut lahir hidup pada saat pasangan memutuskan
untuk memperoleh anak (Bobak,2005).
Data : 32,7% langsung hamil dlm 2bl I, 57,8 hamil dlm 3
bl, 72,1 % dlm 6bl masa pernikahan.
Suatu pasangan dikatakan infertil - setelah 12 bulan
menikah, dg frek hub seksual yg wajar belum ada tanda
kehamilan.
Penyebab secara umum :
Usia : subur :pria 24-25 th, perempuan : 21-24 th-wanita sd usia 34 th
90% hamil, 40 th 67% hamil, diatas 45 th 15% hamil.
Kelebihan berat badan
Aktifitas olah raga yang berlebihan
Gaya hidup : merokok, kafein, penggunaan vaginal douching
Frek hub seksual
Lingkungan: fisik, khemis, biologis
Gizi dan nutrisi: prot, vit ttt
Stress psikis: ggn siklus haid, libido, kwal spermatozoa, dll
Penyebab pada laki-laki :
Kelainan anatomi: hypo-epispadia, micropenis, undescendus testis,
pelebaran pembuluh darah balik/vena disekitar scrotum (varikokel),
dll
Gangguan fungsi
Ggn spermatogenesis
Lain-lain : hernia scortalis, imunologis, infeksi, dll
Penyebab pada wanita :
Faktor vagina : vaginismus, vaginitis, dll
Faktor uterus : myoma, endometritis, endometriosis, uterus bicornis,
retropleksi, prolap, benign uterina fibroidss.
Faktor serviks : polip, stenosis, non hostile mucus, anti sperm antibody, dll.
Faktor tuba fallopi : pembuntuan, penyempitan pelengketan saluran telur
Faktor ovarium : tumor, kista, gangguan mens amenorhoe, oligomenorhoe),
polycystic ovarian syndrome, premature ovarian failure(pada early
menopouse) berinteraksi dengan pusat pengendali hormon di otak
Pelvic infamantory disease/PID ( o.k sexual transmitted deseases, pelvic
tuberculosis, nonsteril abortion,herpes virus ) penyebab terbesar
Faktorlain :
prolactinoma, hyper/hypotyroid, idiophatic
hypogonadotropic hypogonadism, fungtional
hypothalamic amenorrhea(FHA) and eating
disorders,hyperprolactinemia, structural problems
causing obstruction, cancar treatment, medications,
epilepsy, metabolic syndrome, dll.
Diagnosa
Dalam setiap pemeriksaan kesuburan, baik pasangan pria
maupun wanita akan dites jika kehamilan tidak terjadi setelah
satu tahun melakukan hubungan seksual secara teratur tanpa
pelindung. Tes kesuburan harus dilakukan lebih awal jika seorang
wanita berusia di atas 35 tahun atau jika salah satu dari mereka
diketahui memiliki faktor risiko infertilitas. Perlu ditekankan
dengan kuat bahwa analisis air mani pria harus dilakukan
sebelum pasangan wanitanya menjalani tes invasif. [Untuk
informasi lebih lanjut, lihat Laporan Well-Connected #67,
Infertilitas pada Pria.]
Pemeriksaan :
Laki-laki :
• tes non invasive (gangguan psikologis, gangguan endokrin, gangguan nutrisi, pajanan
bahaya reproduksi ditempat kerja dan dirumah)
• Tes pasca koitus untuk mengevaluasi karakteristik sperma didalam lender serviks pasangan
seksual pria tersebut
• Pemeriksaan fisik dan analisa sperma
Wanita :
• Pemeriksaan fisik dan riwayat yang lengkap, riwayat tersebut menggali durasi infertilitas da
peristiwa obstetric yang lalu serta riwayat seksual yang terinci.
• pemeriksaan spesifik traktus reproduksi, harus dicari tahu bukti kelainan system endokrin
• lab (darah, urine,hormon)
• Radiologis (USG,HSG /histerosalpingografi, hydrosonografi. )
• Laparoskopi untuk mencari/mengobati penyebabnya
Preventif :
Menjaga kebugaran tubuh
Makan makanan bergizi tinggi : prot, vit
Hindari rokok (jml dan kwal sperma), alkohol (menurunkan
kadar h.testosteron), narkotika
Pemeriksaan kesehatan dan konseling pranikah
Penanganan infeksi secara serius terutama infeksi prostate,
skrotum maupun saluran sperma
Therapy
Pemberian obat penyubur, vitamin, dynamic trio
program inseminasi buatan (sperma suami langsung dimasukkan
kedalam rahim).
Therapi hormon.Merupakan salah satu cara untuk mengobati
endometriosis. Disini yang dilakukan adalah memberikan obat
GnRH
Your
TERIMA
Your TextKASIH
Here
Here