Anda di halaman 1dari 12

SOSIOLOGI MASYARAKAT PESISIR

KONFLIK-KONFLIK MASYARAKAT
PESISIR

ENI INAYAH FAQIRA


FARAH UMAINNAH S DASY
RIFAI MUHAMMAD
KONFLIK-KONFLIK MASYARAKAT
PESISIR
Konflik adalah suatu tindakan, tuntutan atau sikap yang timbul akibat tidak kuasaan seseorang
atau kelompok dalam masyarakat terhadap sesuatu hal. kehidupan masyarakat nelayan pun tidak
luput dari yang namanya konflik. secara sosiologis,kajian konflik merupakan bagian dari kajian
proses sosisal. proes social merupakan cara-cara berhubungan yang dapat diamati apabila
perorangan atau kelompok manusia saling bertemu. Dalamproses sosial tersebut, obyek
pengamatannya adalah peristiwa sosial atau perbuatan sosial (Sitorus et, al, 1998) dan memiliki
dua sifat, yaitu asosiatif (mendekatkan) dan disosiatif (menjauhkan). yang tergolong asosiatif
antara lain, kerja sama, asimilasi, akulturasi, dan akomodasi. kerja sama merupakan bentuk
interaksi sosial yang di lakukan oleh beberapa orang yang di dasari oleh tujuan bersama. dalam
proses ini, di wujdkan beberapa usaha yang terkordinasi dan terancam untuk mencapai tujuan. di
sisi lain yang bersifat disosiatif,misalnya,persaingan,kontraveri,dan konflik. Persaingan dapat
terjadi antara dua perorang (rivalry) maupun antar kelompok dalam mencapai suatu keuntungan
melalui segala aspek kehidupan.).
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB
TERJADINYA KONFLIK
MASYARAKAT
Terjadinya konflik di masyarakat nelayan disebabkan salah satunya olehkondisi
kepemilikan bersama sumber daya perikanan laut. Dalam hal inikeikutsertaan
bersifat bebas dan terbuka. Sementara, Daniel MohammadRosyid
mengungkapkan ada Tiga faktor pertama sebagian dapat disebabkan oleh krisis
ekonomi yangtelah menimbulkan pergeseran sektor ketenagakerjaan dari manufak
turke perikanan tangkap Sementara Ibrahim Ismail mengidentifikasi konflik
menjadi 2 permasalahan pokok yakni eksternal dan internal.
Konflik terjadi akibat terusiknyakelangsungan usaha masyarakat setempat karena
beroperasinya kapal-kapal besardari daerah sehingga aktivitas keseharian nelayan
setempat terganggu. Sedangkasus yang diakibatkan faktor internal adalah konflik
penggunaan alat penangkapikan.
enurut Robbins (1974), konflik dapat digolongkan menurut intensitasnnya,
aitu:
Memiliki sedikit ketidak setujuaan atau sedikit kesalahpahama
Mempertanyakan hal-hal yang berbeda.
Mengajukan serangan-serangan verbal.
Mengajukan ancaman dan ultimatum.
Melakukan serangan fisik secara agresif
Melakukan upaya-upaya untuk merusaka atau untuk menghancurkan
pihak lain.
alam kegiata perikanan, khususnya penangkapan ikan, konflik merupakan
ejala sosial yang sering di temukan di berbagai wilayah perairan. gejala
onflik sosial tersebut dapat d lihat dari perspektif sumber daya, yaitu konflik
ntar nelayan sering terjadi dalam memperebutkan sumberdaya ikan yang
rbatas. perebutan ini terjadi karena karakteristik sumberdaya perikanan
ang bersifat open acces Dengan karakteristik itu, seolah-olah sumber daya
rsebut dapat di peroleh siapa saja, kapan saja, dan denagn alat apa saja.
amun, sebenarnya kalau di telusuru lebih jau, kondisi sumber daya yang
nar-benar terbuka hamper sulit di temukan
1. KONFLIK ANTAR SUKU
Konflik antarsuku adalah salah satu konflik masyarakat yang
disebabkan gesekan antar dua suku bangsa atau lebih karena a
CONTOH KONFLIK perbedaan. Faktor penyebab konflik antarsuku adalah rendahn
rasa nasionalisme dan sikap saling menghargai
 Diskriminasi
Contoh peristiwa konflik akibat keberagaman adalah 2.GERAKAN MELEPASKAN DIRI DARI INDONESIA
adanya diskriminasi atau membeda-bedakanorang lain Gerakan melepaskan diri dari Indonesia adalah gerakan suatu
berdasarkan latar belakang mereka. wilayah yang ingin merdeka dan mendirikan negara sendiri
 Rasisme terlepas dari NKRI. Faktor penyebab gerakan pelepasan diri
Rasisme adalah contoh peristiwa konflik yang adalah perbedaan tujuan dari pemerintah pusat dan tokoh-toko
merendahkan ras manusia tertentu.Faktor penyebab daerah setempat, rasa ketidakadilan, dan kurangnya rasa
rasisme adalah kesadaran diri yang buruk, sikap egois, persatuan. Akibat dari upaya pelepasan diri dari Indonesia ini
dan kurangnya rasa saling menyayangi adalah gangguan terhadap persatuan dan kesatuan Indonesia d
 Perundungan kedaulatan negara.
Perundungan adalah contoh peristiwa konflik yang Contoh gerakan pelepasan diri dari Indonesia adalah:
mengganggu, merendahkan, dan mencelakai seseorang • Konflik sosial Aceh
yang dianggap lemah. • Konflik sosial Papua
Corak Kehidupan Masyarakat pesisir .
corak kehidupan masyarakatnya memiliki mata pencaharian umumnya
sebagai nelayan dan juga pedagang; bersifat terbuka bagi pendatang baru
baik yang memiliki tujuan untuk berdagang maupun yang hendak
menjalin hubungan kerjasama; cenderung mudah untuk mengalami
perubahan baik sosial maupun budaya. Wilayah pesisir umumnya tidak
jauh dari dermaga yang merupakan persinggahan kapal-kapal pedagang. .
Oleh karena itu wilayah pesisir ini rentan terhadap
perubahan. Masyarakat wilayah pesisir dan dataran rendah cenderung
berprofesi sebagai nelayan dan bidang industri, sedangkan masyarakat
wilayah pegunungan dan dataran tinggi cenderung berprofesi sebagai
petani dan peternak.namun tidak semua masyarakat pesisir berprofesi
sebagai nelayan tetapi ada juga yang berprofesi antara lain seperti, kulih
bangunan, supir dan lain-lain.
ANATOMI KONFLIK
Anatomi adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur tubuh manusia, berasal dari
bahasa yunani “ana” yang berarti habis atau keatas dan “toms” yang berarti memotong
atau mengiris. maksud dari anatomi adalah ilmu yang mempelajari struktur tubuh
(manusia) dengan cara nenguraikan tubuh (manusia) menjadi bagian yang lebih kecil
kebagian yang paing kecil, dengan cara memotong atau mengiris tubuh (manusia)
kemudian diangkat, di pelajari dan di priksa menggunakan mikroscop, (Ethel sloane,
2003: 1).
Secara anatomis, sebenarnya konflik dalam masyarakat pesisir, khususnya nelayan, dapat
di bedakaan atas factor-faktoe penyebabnya. Berdasarkan Satria (2009a), terdapat tujuan
macam konflik sebagai berikut:
 konflik kelas
 Konflik kepemilikan sumberdaya
 Konflik pengelolaan sumberdaya
 Konflik cara produksi alat tangkap
 Konflik lingkungan
 Konflik usaha
 Konflik primordial
MODEL PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MASYARAKAT
PESISIR MELALUI RE-ENGIEENERING EKONOMI BERBASIS
KOPERASI BERKELANJUTAN
Masyarakat pesisir adalah sekumpulan manusia
yang hidup bersama-sama mendiami wilayah konflik yang terjadi dapat dikelompokan
pesisir membentuk dan memiliki kebudayaan yang menjadi konflik antara masyarakat dengan
khas yang terkait dengan ketergantungan mereka masyarakat, pemerintah dengan
pada pemanfaatan sumberdaya dan lingkungan masyarakat dan Konflik antara swasta
pesisir. Kenyataannya pembangunan kelautan dan dengan masyarakat, dimana masing
perikanan selalu diposisikan sebagai sektor yang konflik tersebut mempunyai karasteristik
dipinggirkan (peripheral sector) dalam yang berbeda. Sumber atau penyebab
pembangunan ekonomi nasional dandiperparah konflik di pesisir adalah.
• Perubahan karasteristik wilayah
program pemberdayaan masyarakat nelayan di
wilayah pesisir belumlah tergarap secara pesisir yang semula “open
proposional.Pemanfatan sumber daya kelautan acces” menjadi “controlled access”
• Perbedaan Kepentingan.
belumlah di’managed” secara tepat guna, semakin
• Tujuan Bersaing yang memicu
diperparah timbulnya konflik-konflik kepentingan .
persaingan pemanfaatan ruang.
• Kerusakan atau degradasi lingkungan.
KARAKTERISTIK SOSIAL MASYARAKAT
PESISIR

Hal yang penting di pahami sebelum membahas karakteristik sosial


masyarakat pesisir,khususnya kaum nelayan, adalah tentang konsep
masyarakat itu sendiri.telah banyak definisi tentan masyarakat .salah
satunya, Horton et al (1991) mendefinisikan masyarakat sebagai
sekumpulan manusia yang secara relatif mandiri, yang hidup bersama-
sama cukup lama, mendiami suatu wilayah tertentu,memiliki kebudayaan
sama, dan melakukan sebagian besar kegiatannya dalam kelompok
tersebut. Ada lagi Ralp Linton 1956) dalam Sitorus et al (1998) yang
mengartikan masyarakat sebagai kelompok manusia yang telah hidup dan
bekerja sama vukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka
dan menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-
batas yang dirumuskan secara jelas.
MENGENTASKAN KEMISKINAN MASYARAKAT

Berbagai program, proyek dan kegiatan telah dilakukan untuk


mengentaskan nelayan dari kemiskinan Namun ternyata jumlah nelayan
kecil secara magnitute tetap bertambah. Desa-desa pesisir semakin hari
semakin luas areanya dan banyak jumlahnya. Karena itu meskipun
banyak upaya telah dilakukan, umumnya bisa dikatakan bahwa
upayaupaya tersebut belum membawa hasil yang memuaskan Program
ini semacam kompensasi untuk meningkatkan produksi udang nasional.
Namun ternyata motorisasi armada ini banyak gagal karena tidak tepat
sasaran yaitu bias melawan nelayan kecil, dimanipulasi oleh aparat dan
elit demi untuk kepentingan mereka dan bukannya untuk kepentingan
nelayan Akan tetapi program motorisasi ini juga membawa dampak
positip, dilihat dari bertambahnya jumlah perahu bermotor di banyak
daerah di Indonesia
STRUKTUR FUNGSIONAL EKOSISTEM PESISIR

Ekosistem pesisir juga merupakan tempat penampung limbah yang


dihasilkan dari kegiatan manusia. Sebagai tempat penampung limbah,
ekosistem ini memiliki kemampuan terbatas yang sangat tergantung pada
volume dan jenis limbah yang masuk. Apabila limbah tersebut melampaui
kemampuan asimilasi perairan pesisir, maka kerusakan ekosistem dalam
bentuk pencemaran akan terjadi. Dari keempat fungsi tersebut di atas,
kemampuan ekosistem pesisir sebagai penyedia jasa-jasa pendukung
kehidupan dan penyedia kenyamanan, sangat tergantung dari dua
kemampuan lainnya, yaitu sebagai penyedia sumberdaya alam dan
penampung limbah. Dari sini terlihat bahwa jika dua kemampuan yang
disebut terakhir tidak dirusak oleh kegiatan manusia, maka fungsi
ekosistem pesisir sebagai pendukung kehidupan manusia dan penyedia
kenyamanan diharapkan dapat dipertahankan dan tetap lestari.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai